REINALD WIBOWO
Kami disambut kecemasan dari orangtua Hellen. Aku ingin sekali bertanya banyak. Kenapa kejadian ini menimpanya dan sampai seperti ini. Tapi kan sekarang mereka sedang sedih. Lebih baik jangan banyak bertanya. Aku memang tidak bertanya tapi perkataan Hide membuat kami semua langsung menatapnya.
" Bu.., Pak.., ada apa sebenarnya. Kenapa Hellen sampai seperti ini. Bukannya besok pernikahannya. Terus Ryan kemana..? Kok saya liat dari tadi tidak ada. Sudah dikabarin kan."
Hide memang bawel seperti biasa. Dia tidak pandang keadaan. Langsung main tanya kayak polisi.
" Tidak akan ada pernikahan besok nak. Karena Ryan tiba - tiba telepon pagi ini. Mereka membatalkan pernikahan secara sepihak. Mungkin Hellen malu, lalu dia pergi gitu aja dari rumah. Dan pas jam 8 tadi, Ibu di telpon sama polisi katanya Hellen udah dibawa ke Rumah Sakit. Dia ditabrak mobil saat menyebrang jalan sampai terlempar jauh. Pas sampe sini dokter udah vonis dia koma. Ibu bingung harus gimana ?"
Tangis ibunya Hellen memecah kesunyian koridor ini. Aku mencoba menenangkannya dan menyuruh Citra membawa ibunya istirahat.
" Bu.., pasti ibu belum makan 'kan. Ibu sama Bapak ikut Citra aja yuk. Kita cari makan dulu. Biar Rey dan Hide yang nungguin Hellen disini." Ajak Citra
" Ibu mau sholat dulu di mushola. Citra mau nemenin Ibu..?"
Citra pun mengangguk dan membawa mereka pergi. Tinggalah aku, Hide, Felix dan Lala saudara Hellen.
" La..., gimana ceritanya sih Ryan tiba - tiba membatalkan pernikahan..? "
Kami menunggu jawaban dari Lala yang tampak kesal dan marah.
" Itu orang emang gak punya hati tahu. Masa tiba - tiba dia batalin semuanya dan alasannya apa coba, dia bilang enggak bisa pendam lagi perasaannya karena sebenarnya dia udah enggak sayang dan cinta sama Hellen. Gila kan tuh orang. Kalau deket udah aku gampar tuh."
Emosi Lala terlihat sekali. Alasan nya memang tidak logis. Kenapa baru bilang saat - saat terakhir sih. Kalau memang udah tidak punya perasaan buat Hellen seharusnya bicarakan dari awal sebelum pernikahan ini berlangsung.
" Terus gimana dengan semua persiapannya La.?" tanya Hide Lagi.
" Yaa mau gimana lagi kak. Catering udah dipesan, undangan udah di sebar, yaudah enggak bisa dibatalin. Udah dibayar semua. Kasian sama keluarga Hellen aja kak. Karena yang modalin tuh mereka. Keluarga Ryan enggak kasih apa - apa. Kalau masalah malu sih belum sampe kesebar. Kalau Ryan batalin pernikahan karena kami pihak keluarga diem aja. Paling tetangga dan yang lain tahunya karena Hellen kecelakaan." jelas Lala.
" Dasar tuh orang. Emang dari awal Hellen pacaran sama dia, selalu Helen yang bersabar dan berkorban. Sekarang seenaknya aja dia ninggalin Hellen. DASAR EGOIS!!!"
Tiba - tiba Hide berdiri sambil mengepal tangannya. Aku rasa dia sudah tidak bisa menahan emosinya lagi.
" Lo mau kemana...? " tanyaku sambil beranjak pergi mengikutinya.
Kalau sudah emosi begini dia gax bisa dikendalikan. Makanya harus ada yang dampingin dia. Jadi terpaksa aku memberitahu Felix agar menemani Lala menunggu kabar dari dokter. Aku sempat melihat Hide tadi meminta kunci mobil pada Felix. Aku yakin dia ingin menemui Ryan. Aku tahu dia , kalau sudah menyangkut Hellen pasti apapun dia lakukan.
" GUE MAU KETEMPAT RYAN. MEMINTA PENJELASANNYA. MEMANGNYA HELLEN BISA DIPERMAINKAN BEGINI..?!"
" Ya .., gue bakal dampingin lo. Sebenarnya males sih ketemu Ryan. Tapi gue juga penasaran kenapa dia seenaknya batalin. Karena sekarang lo lagi emosi. Demi keselamatan kita berdua, gue aja yang nyetir. Sambil lo kabarin Citra. Kalau kita mau ke Bandung sebentar."
Aku tahu Hide punya perasaan untuk Hellen, sudah jelas kelihatan dan aku baru menyadarinya saat kami masih SMA. Aku tidak tahu kapan pastinya dia mulai menyukai Hellen. Tapi dengan kejadian ini aku sudah sangat yakin kalau dia bukan sekedar suka. Melainkan sudah menyayangi Hellen melebihi dirinya sendiri. Sepertinya aku bisa membantu kisah Cintanya.
" Hey.., Hide.., gue punya saran yang bagus untuk keselamatan Hellen dan keluarganya. Dan membantu mereka keluar dari situasi tidak mengenakkan ini."
" Maksud lo...?"
Tanpa berfikir panjang aku memberi tahu saran yang menurutku akan mengubah masa depan Hide dan Hellen.
......................
HELLEN SYIFILLA
Rasanya seperti mimpi, aku bertemu dengan almarhum ayahku. Dia bilang urusanku belum selesai dan aku akan mendapatkan kebahagian. Tapi di tengah kebahagian itu aku juga dapat beribu tantangan. Maksud dari Ayah apa sih. Aku melihat Mama dan Citra tersenyum melihatku. Apa yang terjadi denganku. Kalau diingat - ingat sih tadi aku sedang menerima telepon dari Ryan.. lalu dia memutuskan untuk membatalkan pernikahan kita. Serasa tersambar petir, entah kenapa air mataku mengalir dengan sendirinya. Mengingat itu aku sangat terpukul dan kecewa. Pasti keluargaku sudah menanggung malu yang sangat dalam. Bagaimana dengan perasaan mama.
" Ka .., udah jangan nangis. Ikhlaskan aja ya. Insya allah nanti kaka dapat jodoh yang lebih baik dari Ryan."
Aku memeluk Mamaku dengan erat. Rasanya berat sekali mendengar perkataan Mama. Hubungan yang kujalani bukan hal mudah. Selama 6 tahun aku bersamanya. Dan diusiaku yang mau menginjak 30 tahun ini aku sudah berharap mempunyai keluarga kecil. Tapi harapan itu pupus. Bersamaan dengan kecewaku.
" Hel.., udah enggak usah lo pikirin. Gue dapat kabar gembira dari Rey. Nanti kita tunggu Rey sama Hide datang ya. Sebentar lagi mereka sampai."
Sebenarnya apa yang dibilang Citra tidak membuat hatiku tenang. Tapi biar bagaimanapun aku tetap harus menghargainya.
" Udah lama lo disini. Maaf ya gue jadi ngerepotin kalian. Pastinya waktu kalian terganggu gara - gara gue."
" Enggak kok, malah kita senang bisa bantu lo dan dampingin lo."
Felix datang dan membisikkan sesuatu ke Citra. Lalu mereka berpamitan keluar sebentar dan membawa Mamaku. Belum lama pintu kembali terbuka dan terlihat sosok Hide disana. Dia menatapku dan tersenyum.
" Gimana keadaan lo.. ? sudah lebih baik,,? "
" Alhamdulillah ..., meski masih terasa sakit tapi udah agak mendingan. Lo sama Rey habis darimana..? "
" Oh.., itu ada urusan sedikit. Oh iya gue mau bilang sesuatu yang penting. Dan ini serius. Tapi lo harus janji jangan marah atau mikir yang macam - macam."
" Serius amat. Emang mau ngomong apa. Sampe gue gak boleh marah?!"
Dia mengenggam tanganku sambil menarik napas panjang.
" Hellen..., lo mau gax nikah sama gue?"
Kata - katanya membuatku terkena serangan jantung. Kok bisa sih dia berfikir begitu. Apa jangan - jangan karena kasihan padaku.
" Please ya Hide. Gue gak minta dikasihanin sama lo. Dan kalau mau bercanda bukan sekarang deh."
Aku memalingkan muka dan melepaskan genggaman tangannya. Bisa - bisanya dia berfikir begitu.
" Gue serius Hell. Asal lo tahu ya. Gue tuh udah sayang dan cinta sama lo semenjak kita SMP. Sampai sekarang perasaan itu selalu ada dan gak akan tergantikan."
Dia merubah posisi duduknya menjadi berhadapan denganku. Lalu memelukku dengan lembut.
" Lo beneran gak bercanda. Dan gak kasian sama gue kan. Jujur hati gue masih sakit karena kelakuan Ryan. Gue serasa dipermainkan. Apa yang gue lakuin selama ini sia sia aja. Gue udah banyak berkorban dan bersabar tapi apa balasan dari Ryan. Dia tuh jahat banget De. Dia jahat banget. Dia udah mempermalukan keluarga gue..!"
Aku sudah tidak bisa menahan rasa kekecewaanku. Semua terlepas begitu saja. Dan membuat tangisku pecah.
" Iya Hell. Gue tahu dan gue rasain apa yang lo rasain sekarang. Makanya gue gak mau lo kecewa untuk yang kedua kalinya. Dan kali ini gue ga mau mengalah dengan perasaan gue sendiri. Gue harus meraih kebahagian gue juga. Yaitu dengan menikahi lo dan hidup bahagia sama lo. Lo mau kan jalanin semua itu sama gue ?"
Aku melepas pelukannya dan melihatnya. Dia menghapus air mataku dan tersenyum. Perasaanku mulai normal kembali. Jantungku berdebar semakin kencang karena dia tiba - tiba menatapku dan memajukan wajahnya. Dia memejamkan matanya dan meraih bibirku. Aku tak bisa berkata apapun lagi. Karena rasa sakit di kepalaku mulai datang kembali. Mataku sudah melihat buram dan lambat laun kegelapan itu mulai datang. Sebelum merasakan ciuman nya aku pun sudah tak sadarkan diri.
......................
CITRA DEFINA
Akhirnya Hellen dan Hide menikah tanpa ada persiapan yang matang. Hide tau bahwa dia belum bisa meluluhkan sepenuhnya hati Hellen dari luka lamanya. Pasti kita tidak akan bisa melupakan begitu saja kejadian pahit yang telah kita alami dalam waktu beberapa hari. Setelah perbincangannya dengan Hellen dan berusaha meyakinkan dia untuk menikah, Hide langsung menelpon keluarga besar kami di Jepang. Kakek utama sempat kaget karena rencana Hide yang mendadak ini. Tapi kedua orang tua Hide memaklumi keputusan anaknya. Dan merestui anaknya menikah dengan Hellen. Apalagi mereka sudah mengenal Hellen dengan baik. Tidak ada pesta hanya ada penghulu dan keluarga besar kami dan Hellen. Ijab kabul nya pun masih dilaksanakan dirumah sakit. Berhubung dengan kondisi Hellen yang belum stabil.
Hide mengucapkan nya dengan lantang dan tegas dalam satu tarikan napas. Dan mereka pun telah sah menjadi suami istri. Kami bersyukur semua nya berjalan dengan lancar. Meski kondisi Hellen masih sangat memprihatinkan. Aku senang kedua sahabatku bersatu dalam satu ikatan cinta dan bisa menjadi dari bagian keluargaku. Dan apa yang ku harapkan telah terkabulkan. Hellen sahabat terbaikku bisa menikah dengan orang yang tepat. Meski aku belum tahu sebesar apa cinta Hide buatnya, tapi dengan kejadian ini aku sangat yakin kalau Hide adalah orang yang tepat menggantikan Ryan. Pastinya dia akan membahagiakan Hellen dengan ketulusan hatinya.
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
auliasiamatir
hadir kak author, langsung jadi favorit ku
2022-01-10
1
𝓗𝓪𝓷𝓪 𝓬𝓱𝓪𝓷
semoga Hide orang yg tepat ua ka
2021-09-06
1
Nurliah Kisarani Lia
seru thor...
2021-08-13
1