DOKTER TAMPAN DAN PUTRI MAFIA
HILMAN DERMAWAN
Sudah 5 tahun aku tinggal di Jepang bersama saudaraku sejak SMP. Sampai saat dia bertemu jodohnya yang pada saat itu satu sekolahan dengan kami. Sampai sekarang mereka dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan. Sangat beruntung sekali mereka bisa selanggeng ini. Aku ingin sekali mengikuti jejak mereka. Tapi kisah cintaku tidak seberuntung saudaraku ini.
Saudaraku bernama Reinald Wibowo. Dia pekerja keras, rajin dan sangat sedikit bertindak dan berbicara. Tidak sepertiku yang sangat bawel dan tidak bisa diam. Makanya aku sulit menemukan jodohku yang mau menerimaku dengan tulus. Karena biasanya wanita tidak suka dengan lelaki yang cerewet. Tapi bukan berarti aku tidak pernah jatuh cinta. Aku pernah jatuh cinta dengan salah satu sahabat kami. Dan sampai sekarang rasa itu tidak pernah sirna. Tapi selain aku cerewet aku tidak berani bertindak. Bukan tidak berani sih, sebenarnya aku takut jika dia tahu perasaanku padanya akan membuat kami menjauh dan merusak persahabatan kami. Aku tidak menyukai hal itu. Lebih baik seperti ini aku dijuluki si jomblo akut dari pada hubunganku dengannya menjadi renggang. Lagi pula aku sudah sangat nyaman dengan keadaan ini. Dan aku tetap fokus ke karirku.
" De.., coba deh lo telepon si Hellen. Kok dari tadi dia gak bisa dihubungi sih ...?" Citra membuyarkan lamunanku.
" Mungkin dia lagi sibuk karena mempersiapkan pernikahan dia besok. Kita langsung ke Sentul aja dulu."
Aku pergi mendahului Citra dengan cepat. Aku tidak ingin mendengar atau membahas tentang Hellen lagi. Apalagi pernikahannya.
Pasti kalian sudah menebak kalau aku seperti jealous padanya. Memang benar aku sangat marah dan tidak senang. Karena dialah orang yang sudah ada dihatiku ini. Dan sampai saat ini susah sekali melupakannya. Sebenarnya aku tidak harus marah sih. Karena aku sudah tau kalau dia akan menikah dengan pacarnya. Mereka bahkan sudah tunangan. Seharusnya aku sudah mulai move on pada saat itu, tapi entah kenapa hati kecilku mengatakan kalau Hellen adalah jodohku. Jadi dengan perasaan yang aku bawa sekarang aku harus bisa mengontrol semua itu. Kalau tidak hubungan kami akan semakin tidak enak. Mungkin hanya aku saja. Karena Hellen tidak mengetahui perasaanku. Bahkan Rey dan Citra pun tidak mengetahuinya. Kalau untuk menyembunyikan perasaan akulah jagonya.
Aku mencari - cari Felix ajudan kami yang akan menjemput. Saat aku sudah melihatnya tapi Felix berlari menyambut kami dengan muka tegang dan panik. Ada apa ini..?
" Tuan muda.., Nona.., ada kabar buruk yang harus saya sampaikan. " Mukanya sampai bercucuran keringet begitu. Pasti masalahnya cukup mengkhawatirkan.
" Ada apa Felix ?, kok panik banget sih wajah kamu ..?" tanya Rey sambil menaruh koper kami ke bagasi.
" Ada kabar buruk perihal Nona Hellen."
Saat mendengar kata itu dari mulutnya. Aku langsung terlihat panik.
" HELLEN.., ADA APA FELIX.., ADA APA DENGANNYA...??" teriakanku membuat semua orang melirik memandang kami heran. Sampai Citra dan Rey kaget melihat tindak'kanku yang agak lebay.
" Tenang De. Lo kenapa jadi teriak - teriak sih. Katakan Felix apa yang terjadi dengan Helen." Rey menarikku perlahan dan menepuk pundakku dengan lembut.
" Nona Hellen sekarang berada dirumah sakit, karena kecelakaan tadi pagi. Saya barusan dapat kabar dari saudaranya."
Perkataan Felix seperti petir yang menyambar telingaku. Bagaimana bisa terjadi dan kenapa Hellen bisa kecelakaan. Aku tidak kepikiran bertanya karena refleks langsung menghambur ke dalam mobil dan menyuruh Felix dengan cepat pergi ke rumah sakit tempat Hellen di rawat.
......................
CITRA DEFINA
Aku melihat respon Hide yang sangat mengkhawatirkan Hellen. Terlihat panik dan pucat. Memang sih aku juga panik dan syok mendengar kabar ini. Tapi Hide sepertinya agak lebay menanggapinya. Karena pada saat di dalam mobil dia selalu menekan Felix untuk mempercepat laju kendaraannya. Khawatir juga gak masalah sih tapi kalau seperti ini kan nyawa kami juga jadi taruhannya.
"HIDE.., LO BISA TENANG GAX SIH. DARI TADI LO TUH BERISIK BANGET. NYURUH - NYURUH SI FELIX NGEBUT. INI INDONESIA BUKAN DI JEPANG..!" aku sedikit emosi memberitahunya. Habisnya aku sudah sangat ketakutan begini masih minta nambah kecepatan mobil.
" BIAR CEPAT SAMPAI LAH. KALAU PELAN KAPAN SAMPAINYA. UDAH DEH LO ITU DIEM AJA DISITU. YANG NYETIR JUGA BUKAN LO." Spontan bukannya minta maaf malah balik membentakku.
" BUKAN ITU MASALAHNYA. NYAWA KITA JUGA JADI TARUHANNYA TAHU. DAN DENGAN LO GANGGU KONSENTRASI SI FELIX, MALAH MAKIN BAHAYA BUAT KITA. BISA - BISA KITA GAK SAMPE RUMAH SAKIT TAPI SAMPE AKHIRAT...,!!! " perkataan ku sedikit menohok. Tapi berhasil membuatnya terdiam.
" Sudah - sudah.., jangan berantem deh. Kita disini sama - sama panik dan sangat khawatir dengan keadaan Hellen. Tapi kita harus tetap tenang jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi. Lebih baik kita doakan saja semoga Hellen dalam keadaan baik." Rey membuatku dan Hide agak sedikit tenang. Dia memang hebat. Sikap tenang dan bijaksananya membuat kami selalu menurutinya.
Sampainya dirumah sakit Hide langsung pergi mendahului kami dengan sangat cepat. Itu anak kenapa sih. Tindakkannya kali ini seperti orang yang panik takut kehilangan gitu. Apa jangan - jangan dia ada hati buat Hellen.
Diujung koridor kami disambut dengan tangis orang tua Hellen. Mereka mengatakan kalau Hellen mengalami koma karena kecelakaan itu. Ya Allah.. kenapa disaat kami ingin bertemu malah dipertemukan dengan cara seperti ini... cara yang tidak kami inginkan...
Perpisahan selama 5 tahun dipertemukan dengan kesedihan...
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
Nursiah Nursi
msh nyimak
2021-11-21
2
IG: Warnyiwarnyi
masih nyimak
2021-09-30
2
𝓗𝓪𝓷𝓪 𝓬𝓱𝓪𝓷
aku mulai membaca ka. semangat😘👍
2021-09-06
1