HELLEN SYIFILLA
3 Bulan lamanya aku dirawat di rumah sakit. Karena Hide tidak memperbolehkanku pulang untuk dirawat dirumah. Dia merasa rumah sakit tempat yang baik untuk mengecek keadaanku. Aku juga sudah sah menjadi istri Hide.
Sekarang aku diajak tinggal di kediaman keluarga besarnya di Jepang. Dia adalah cucu dari Pak Marino yang menjadi pimpinan organisasi dunia. Mengawasi setiap gerak gerik pemerintahan dan membantu mereka semua. Selain itu Pak Marino pengusaha yang sukses. Mempunyai banyak perusahaan di bidang yang berbeda. Kalau ku bilang keren banget bisa menjadi bagian dari keluarganya. Apalagi sekarang aku sudah menjadi cucu menantunya. Seperti mimpi bagiku.
Hidup kami pun diatur layaknya permaisuri. Setiap pergi , kami masing - masing diberikan beberapa bodyguard. Tapi meski dibekali bodyguard, aku tetap di berikan pelatihan karate dan judo. Latihan yang cukup menguras tenaga. Tapi aku senang melakukannya, karena ini memang kehidupan yang ingin ku jalani.
Hide sendiri adalah seorang dokter bedah terkenal di Tokyo. Bersama dengan Rey dan Citra , Hide dan Rey adalah orang kepercayaan profesor . Kepala rumah sakit terbesar di Tokyo. Oiya selain Rey dan Hide. Cucu pak Marino ada beberapa orang lagi. Yaitu Kak Viktor Abraham, Kenzo Tazima , Valeri Tazima Dan Yolanda Niken. Mereka cucu utama Kakek. Sebenernya banyak sih yang belum kesebut. Tapi nanti aja lah penjelasannya. Bisa makan waktu banyak soalnya.
Masalah perasaanku, masih sama sebelum Hide mengajak kami menikah. Belum ada yg spesial. Rasa ini masih seperti kasih sayang sahabat pada umumnya. Bahkan dari awal datang sampai sekarang Hide belum pernah berani macam - macam denganku. Meski dia punya hak sebagai suami, tetapi dia selalu sabar dan memahami perasaanku. karena aku belum siap melakukan kewajiban ku sebagai istri. Ini memang egois. Aku jadi merasa jahat pada Hide. Tapi mau gimana lagi, perasaan kan tidak bisa dipaksakan.
Senja pun tiba, semua anggota keluarga satu persatu pulang dan akan berkumpul di meja makan. Karena hanya aku menantu yang tidak bekerja, jadi aku menyibukan diriku di dapur membantu para pelayan menyiapkan makanan. Saat sedang sibuknya, Hide menepuk bahuku dan berbisik membuatku merinding karena kemunculannya.
" Hay..., Dear..., kamu ini yaa. Kan sudah ku bilang tidak usah membantu di dapur. Cukup duduk manis menungguku pulang."
Hide sudah memanggilku dengan panggilan sayangnya. Padahal ini sudah lama dia ajukan dan membuat perjanjian padaku. Agar kami terbiasa berkata 'Aku' 'Kamu' .
" Tidak apa - apa kok. Lagian kan aku nganggur dirumah. Dari pada santai - santai aku bantu - bantu juga disini. Cuma sekedar menyiapkan makanan. Ini enggak sebera..auchhh.. "
Karena kecerobohanku , jariku teriris pisau. Ya ampun mana aku sempat melihat darahnya yang mengalir langsung turun ke telapak. Rasanya kepalaku pusing. Mataku sudah buram dan tubuhku langsung lemas, aku menjatuhkan pisaunya dan aku tidak tau apa lagi yang terjadi. Tapi aku sempat mendengar Hide berteriak cemas memanggilku dan aku merasakan ada tangan yang besar menopangku. Setelah itu aku sudah tak sadarkan diri.
......................
HILMAN DERMAWAN
Sesaat aku berpaling melihat pisau yang terjatuh dari tangan Hellen. Badannya mulai lunglai, spontan aku berteriak memanggil namanya dengan panik dan langsung menangkap tubuhnya. Ada darah yang mengalir ke telapak tangannya meski tidak banyak. Sepertinya dia sempat melihatnya. Aku membopongnya dan membawanya ke ruang tamu. Aku membaringkannya di sofa.
" Tuan muda.., apa yang terjadi ? Nona muda kenapa Tuan..? "
Silvester datang dengan tampang khawatir melihat Istriku tak sadarkan diri di sofa.
"Tidak apa - apa, dia hanya syok. Tolong kau ambilkan kotak obat dan Minyak angin yaa.."
"Baik Tuan..., segera saya ambilkan."
Melihat kepanikan dari Silvester, membuat para koki dan pelayan lain mengerubungi kami. Meski mereka tidak terlalu dekat, aku bisa merasakan aura kepanikan dan ketakutan mereka. Apalagi setelahnya Kakek datang bersama anggota keluarga lainnya.
"Ada apaa ini..., kenapa kalian semua berkumpul disini...,Loh..., ASTAGA HIDE..., APA YANG TERJADI PADA HELLEN..? "
Dia menghampiriku dengan cepat. Kurasa umurnya masih cukup muda karena dia sanggup berlari kecil sambil membawa tongkat kesayangannya itu. Suara nya yang menggelegar membuat semua semakin panik.
" Tidak apa - apa Kek. Hellen hanya syok karena dia tadi melihat darah di tangannya."
Aku menerima kotak obat Silvester sambil mengobati luka Hellen. Kakek membungkukkan badannya dan melihat luka di tangannya.
" Teriris pisau..? " tanya Kakek heran
" Iyaa.., tadi dia bantu - bantu di dapur. Terus tangannya ke iris pisau. Ada darah yang mengalir sedikit, jadi dia syok. Soalnya dia phobia sama darah. Sekecil apapun pasti dia langsung syok jika melihat darah ."
Setelah selesai aku memijit kepala nya dengan minyak angin dan menyodorkan minyak angin ke hidungnya.
" APA..., DIA BANTU DI DAPUR...., SIAPA YANG MENYURUHNYA...., HEY..,SILVESTER..., KESINI KAMU..!!"
Mendengar penjelasanku amarah kakek memuncak. Ya ampun aku lupa Kakek tuh punya darah tinggi. Kenapa juga aku ceritain sebenarnya sih kalau Hellen bantu di dapur. Sudah jelas Kakek tidak suka siapapun ke dapur apalagi membantu para koki dan pelayan.
Silvester datang menundukkan kepalanya sambil terus berucap maaf kepada kakek. Aku jadi tidak tega melihatnya. Padahal kan semua ini bukan salahnya. Aku yakin Hellen lah yang keras kepala memaksa.
" Sudahlah kakek, tidak usah di perpanjang. Lagian kan luka Hellen cuma tergores sedikit. Jadi jangan panik. Mungkin Hellen jenuh karena dirumah dia tidak melakukan apapun ".
" Iya . . kakek paham. Tapi dia itu kan sudah menjadi menantu di keluarga kita. Seharusnya dia tidak perlu membantu Koki atau pelayan lainnya ".
"Apa yang kakek bicarakan itu benar loh. Ngapain sih dia rajin - rajinnya bantu pelayan. Lagi pula Oma yakin kalau Silvester sebenarnya sudah melarang Hellen, tapi istrimu saja yang sok cari perhatian. Baru datang saja sudah bikin kacau."
Tatapan Oma yang begitu tidak senang dengan kehadiran Hellen sejak aku membawanya kemari. Memang saat itu yang menentang pernikahanku adalah dia. Karena dia sudah berjanji pada temannya untuk menjodohkan aku dengan cucu dari temannya itu. Tapi karena aku menikah dadakan dan Kakek malah menyetujuinya jadi dia pasrah dan tidak banyak protes.
Hellen terbangun dan bingung melihat kami berkumpul di depannya.
" Dear.. kamu sudah sadar..? Gimana.. ada yang sakit atau kepala mu masih pusing..?"
Aku memberikan teh hangat padanya yang sudah dibuatkan Bi inah tadi.
"Aku udah gak apa - apa kok. Ngomong - ngomong kenapa pada ngumpul disini?"
Dia heran melihat kami berkumpul mengerubunginya.
" Haduhhhh ya jelas kami ngumpul disini karena mendengar Kakek teriak - teriak. Dikiranya ada apa, ternyata kamu bikin kekacauan lagi. Kenapa sih kamu kebanyakan drama terus. Bisa gak kalau sehari aja gak usah cari perhatian.!!"
Oma langsung memarahi Hellen yang terlihat murung. Aku tidak tega melihatnya kena marah.
" Sudahlah Oma..., Ini kan bukan kesalahan Hellen. Kenapa jadi di permasalahkan sih!" protesku. Membuat Oma malah semakin marah.
" APA KAMU BILANG. BUKAN KESALAHAN DIA. JELAS - JELAS DIA SALAH SUDAH BIKIN KERIBUTAN DIRUMAH INI. DIA ITU BANYAK DRAMA DAN CARI PERHATIAN TERUS. SUDAH TAHU DIA ITU NONA RUMAH DISINI. KENAPA TIDAK DIAM SAJA SIH. CUMA DUDUK MANIS JADI RATU AJA RIBET BANGET. SEKARANG DIA BIKIN KACAU KAN. SAMPAI MENGHAMBAT WAKTU MAKAN MALAM KITA."
" Ya ampun Oma.., gak usah bicara gitu juga donk. Namanya musibah kan gak ada yang tahu. Lagian Hellen tidak pernah cari perhatian sama kita. Dia murni tulus membantu pelayan - pelayan disini."
" SADAR DONK HIDE. DIA ITU ISTRI KAMU. TUAN MUDA MARINO. DAN OTOMATIS DIA NONA MUDA MARINO. HARUSNYA DIA TAHU DERAJATNYA DIMANA. MEMANG SIH SUSAH KALAU PUNYA MENANTU YANG PENDIDIKANNYA CUMA SAMPAI SMA. TIDAK ADA APA - APANYA."
" CUKUP OMA.., KENAPA JADI MENGHINA HELLEN SIH. INI TUH MUSIBAH... BUKAN KESENGAJAAN.."
" Maaf...., kalau aku membuat kalian ribut dan bertengkar begini. Sebaiknya aku pergi aja..."
Hellen berlari keatas dengan mata berkaca - kaca. Aku pun menyusulnya. Sempat ku mendengar ocehan Oma.
" DASAR NONA MUDA YANG MENYUSAHKAN. . .. "
......................
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments
𝓗𝓪𝓷𝓪 𝓬𝓱𝓪𝓷
oma nya julid bgt🤣
2021-09-06
1
Tiurma Sibarani
Mampir thor
Semangat !!!
2021-07-10
1
Ryant.E
seru😘👍
2021-05-15
1