Pagi hari di hari senin. Seperti biasa Ayra bangun pagi dan bersiap-siap untuk masuk kerja. Ayra berdiri di depan cermin sambil memperhatikan penampilannya yang menurutnya sudah pas. Blouse biru dongker yang dipadukan dengan rok pendek selutut semakin mempertegas bentuk tubuhnya yang sangat sexy itu. Tak lupa Ayra juga mengoleskan make up tipis ke wajahnya untuk menambah aura kecantikannya.
Ayra turun ke dapur untuk membantu sang Mama mempersiapkan sarapan.
"Ma ..sarapannya sudah siap?" tanya Ayra kepada Mamanya.
"Iya tinggal panggil Papa sama Kakak kamu aja. Sekalian kamu bangunin Kakak kamu ya Ra...pasti dia belum bangun," perintah sang Mama yang langsung dijawab anggukan oleh Ayra.
Setelah memanggil Papanya, Ayra melangkah menuju ke kamar Kakaknya.Dia dorong pintu di depannya kemudian melangkah masuk.
"Kak bangun...cepetan...sudah mau jam tujuh nih ," cerosos Ayra sambil menggoyang-goyangkan bahu Kakaknya.
"Bentar lagi deh Ra... lima menit lagi ya.." tawar Felix yang kembali menutup dirinya dengan selimut.
"Enggak ada ....ayo banguuuuunnnnn..." perintah Ayra yang langsung menarik tangan sang Kakak untuk bangun.
"Hiiisssss kamu nih kasar banget...pantesan jomblo terus.Sana keluar, aku mau mandi," usir Felix dengan nada kesalnya.
"Apaan sih...awas aja ya kalau gak turun."
"Bodo ," jawab Felix yang langsung dibalas hentakan kaki oleh Ayra.
Ya begitulah kehidupan adik kakak Felix dan Ayra tidak ada hari di mana meraka tidak bertengkar.Tapi meskipun begitu Felix sangat menyayangi sang adik begitu juga sebaliknya.
Sarapan berjalan seperti biasa hening dan diam tanpa ada pembicaraan sebelum Mama membuka pembicaraan.
"Kalian pulang jam berapa?" tanya Mama kepada kedua anaknya itu.
"Jam lima Ma kayak biasanya ," jawab Felix.
"Kalau kamu Ra?" masih Mama yang bertanya.
"Sama kayaknya jam lima juga , kenapa Ma?" tanya balik Ayra kepada Mamanya.
"Nanti malam teman Mama akan datang ke sini ,mau makan malam bareng . Makan malam keluarga gitu.."jawab Mama Leylin dengan antusiasnya.
"Pokoknya kalian gak boleh pulang telat ya...jam lima harus sudah pulang ,jam tujuh nanti kita makan malam bersama," jelas Mama Leylin panjang lebar.
" Ya udah , sana berangkat kerja dulu," tambah sang Papa.
Ayra dan Felix berpamitan untuk berangkat kerja .Tak lupa mereka mencium tangan ke dua orang tuanya sebelum pergi.
"Berangkat dulu Ma Pa.."pamit Ayra dan Felix bersamaan yang langsung dibalas anggukan kepala oleh orang tuanya.
"Iya hati-hati."
Felix menyalakan mobil Ferrari kesayangannya. Dia siap melajukan mobilnya ke butik tempat Ayra bekerja. Ya .. Ayra memang tidak bekerja di perusahaan keluarganya dia lebih memilih mendirikan butik sendiri. Sebenarnya Ayra bisa aja bekerja di perusahaan milik keluarganya membantu sang Kakak mengelolanya . Tapi Ayra ingin mandiri .Dia juga ingin mewujudkan impianya tentang mendisain dan menjual hasil disainnya sendiri , maka dari itu dia lebih memilih mendirikan butiknya sendiri.
Sekitar 25 menit perjalanan .Kini mobil Ferrari milik Felix sudah sampai di halamam butik itu. Ayra merapikan bajunya lagi yang sedikit berantakan dan bersiap untuk turun dari mobil.
"Udah sana cepetan turun ...nanti pulang aku jemput lagi," usir Felix yang kepada Ayra .
"Nyebeliin ...." jawab Ayra sambil menyebikan bibirnya dan langsung membuka pintu mobil bersiap untuk turun.
Ayra masuk ke dalam butik dan melangkah menuju ruangannya .Di sana dia sudah disambut oleh asistennya , Sisil namanya.Seperti biasa Ayra akan disibukan dengan banyaknya pesanan yang menumpuk karena Ayra sendirilah yang mendisain semua pesanan baju dari kliennya.
__________________
Arion Group
Baika berjalan memasuki perusahaannya dengan senyum merekah di bibirnya yang semakin menambah tingkat ketampanannya. Tak jarang juga ada beberapa karyawan yang tengah menyapanya dengan tatapan bingung yang begitu kentara di wajahnya.
Ada apa dengan bos pagi ini .Kenapa pagi-pagi sudah tersenyum ..?
Itulah pertanyaan yang melintas di setiap benak karyawan yang melihatnya pagi hari ini. Pasalnya Baikal bukanlah orang yang mudah tersenyum seperti itu.Dia orang yang perfectionist dan tegas dalam bekerja .Jadi aneh aja gitu pagi-pagi sudah melihat dia tersenyum seperti itu.
Baikal telah sampai di depan ruang kerjanya masih dengan senyum yang merekah di bibirnya .Ia langsung disambut hormat oleh sekertaris sekaligus asisten pribadinya dan juga sahabatnya itu , Devan.
"Selamat pagi Pak," sapa Devan yang tengah heran menatap atasannya sekaligus sahabatnya itu.Pasalnya dia hari ini tersenyum.
"Ada apa dengan dia hari ini ," batin Devan.
"Hm pagi...,bacakan jadwalku hari ini,"perintah Baikal yang langsung dijawab anggukan oleh Devan.
"Tuh kan dia membalas sapaanku, biasanya mana pernah ," batin Devan lagi.
"Baik pak," jawab Devan sambil berjalan mengekor di belakang baikal.
Devan membacakan jadwal Baikal untuk hari ini. Membacakan kegiatan apa aja yang akan dilakukan bosnya itu.Selesai membacakan kegiatan bosnya Devan berencana untuk keluar dari ruangan itu untuk melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tapi dia urungkan langkahnya, karena dia begitu penasaran dengan apa yang terjadi dengan bosnya pagi ini.
Baikal sudah mulai asik dengan berkas-berkas yang ada di mejanya. Membaca dan memahami isi dari berkas tersebut. Namun kegiatannya seketika berhenti bersamaan dengan suara Devan yang memanggilnnya.
"Bai...lo kenapa sih...aneh banget hari ini? gak salah minum obat kan lo ?"
Baikal mendongakkan kepala menatap ke arah Devan sambil mengernyitkan dahinya.
"Maksut lo apa tanya gitu..?"
"Ya aneh aja gitu ...lo pagi-pagi udah senyum-senyum sendiri kayak orang yang mau nikah aja?"
"Ya emang gue mau menikah," jawab Baikal dengan santainya yang malah ditanggapi Devan dengan tawa mengejeknya.
"Serius woi , gue tanya...? lo kenapa?"tanya Devan lagi yang masih tidak puas dengan jawaban bosnya itu.
"Dibilang gue mau nikah malah gak percaya."
Devan masih berdiri di depannya dengan tatapan tidak percayanya.
"Lo aja gak ada cewek tiba - tiba bilang mau nikah , bangun woi udah siang jangan mimpi terus."
"Bodo ,yang jelas nanti malam gue mau ketemu sama calon istri gue. Udah keluar sana lo , kerja bukan malah ngebacot terus," jawab Baikal yang dibalas tatapan kesal oleh Devan.
Devan berjalan keluar dari ruangan bosnya dengan masih banyak pertanyaan yang terlintas di benaknya.
Baikal mau nikah ...serius....?
________________
Tanpa terasa jam sudah menunjukan pukul lima sore .Ayra bergegas merapikan alat-alat kerjanya dan mulai melangkah keluar butik menunggu jemputan dari sang Kakak. Sebenarnya Ayra bisa saja membawa mobil sendiri dan tidak harus merepotkan Felix untuk mengantar jemputnya.Tapi itu semua permintaan Felix sendiri untuk mengantar jemputnya .Katanya searah sama kantor jadi sekalian aja.
Hampir sekitar 10 menit Ayra menunggu jemputan Kakaknya sampai akhirnya sebuah mobil Ferrari telah berhenti di depannya .Ya itu mobil Kakaknya. Ayra langsung melangkah mendekati mobil itu dan membuka pintunya lalu duduk di kursi depan samping Kakaknya .Siap untuk pulang ke rumah.
20 menit dalam perjalanan kini mobil Felix sudah masuk ke dalam halamam rumahnya. Mereka bersiap untuk turun dari mobil dan masuk ke dalam rumah. Lelah capek itu yang mereka rasakan . Meraka hanya ingin cepat-cepat sampai ke kamar mereka masing-masing , mandi kemudian merebahkan tubuh lelahnya ke kasur empuknya.
Ayra dan Felix masuk ke dalam rumah yang langsung disambut oleh sang Mama.
"Anak-anak Mama sudah pulang ternyata..,sini cium dulu," teriak sang Mama.
Ayra dan Felix berjalan ke arah sang Mama dan langsung membiarkan pipinya diciumi oleh Mama , kiri dan kanan.
"Ma kita naik dulu ya ....capek mau istirahat," izin Felix pada Mamanya dan langsung dibalas anggukan kepala dari sang Mama.
Ayra dan Felix melajukan langkahnya menaiki anak tangga. Baru setengah naik suara Mama sudah terdengar lagi.
"Ayra..."
Ayra menghentikan langkahnya, menoleh ke arah sang Mama. Menunggu apa yang akan Mama katakan lagi selanjutnya.
"Nanti jangan lupa dandan yang cantik ya...., Mama juga sudah siapin dress baru buat kamu , pokoknya harus cantik," ucap Mama dengan antusiasnya.
Mama beralih menatap Felix.
"Kamu juga Felix ...,nanti pakai pakaian formal ya.."
Mereka berdua hanya menganggukan kepala menanggapi permintaan sang Mama. Mereka sudah terlalu capek untuk bertanya sama Mama untuk apa harus berpakaian formal .
"Toh cuma makan malam bersam, kan? kenapa harus pakai pakaian formal, repot banget," batin mereka.
Ayra masuk ke dalam kamarnya dan langsung merebahkan tubuhnya di kasur empuk miliknya. Dia pengen istirahat, pengen tidur sebentar.
_________________
Semoga kalian suka ya.....love you( ◜‿◝ )♡
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Jans🍒
lanjuttt
2021-07-06
0
Endang Sri
Bagus thor..... Lanjut
2021-04-28
1
Siti Nurhayati
bagus
2021-04-21
1