Empat..

Baikal masuk ke dalam kamarnya dengan perasaan yang berkecamuk. Dia menginginkan Ayra .Baikal tidak pernah merasa seperti ini sebelumnya. Perasaannya sangat aneh. Hatinya sangat gundah .Dia takut , Baikal takut kalau Ayra menolak perjodohan ini. Seumur-umur dia belum pernah merasakan penolakan dalam hidupnya. Belum benar-benar ditolak saja rasanya sudah seperti ini . Apalagi kalau benar-benar sudah ditolak. Baikal tidak bisa membayangkannya.

"Baru kali ini gue mendapati seorang wanita yang tidak terpesona dengan pesona gue ," pikir Baikal.

__________________

Ayra masih berbaring di atas kasur empuknya itu. Dia masih memikirkan perkataan Papanya tadi . Keputusan apa yang harus dia ambil.Dia benar-benar ingin sekali menolak perjodohan ini tapi dia benar-benar tak sampai hati untuk menolaknya. Pasalnya ini permintaan pertama orang tuanya pada dirinya . Ayra hanya tak ingin mengecewakan mereka.

Jam di dinding sudah menunjukan pukul 12 malam. Tapi Ayra masih tetap terjaga . Dia belum mengantuk sama sekali .Otaknya masih terus berfikir gimana caranya dia bisa bebas dari perjodohan ini tanpa harus mengecewakan orang tuanya.

Ayra terus berfikir keras sangat keras sampai akhirnya sebuah ide terlintas di kepalanya. Dia pikir kalau dirinya yang menolak perjodohan ini pasti Papa dan Mamanya akan kecewa padanya , tapi mungkin tidak jika Baikal yang menolaknya. Begitu pikirnya.

Ayra akan mencobanya .Dia berencana akan menemui Baikal besok untuk membicarakan tentang perjodohan ini. Tapi ada satu hal yang masih mengganggunya. Apakah Baikal mau menolak perjodohan ini .Secara tadi saja dia tidak mau membantu Ayra sama sekali . Dia diam saja ,tanpa ada usaha untuk menolak rencana perjodohan ini.

Tapi Ayra masih tetap akan mencobanya siapa tau baikal sepemikiran dengannya dan ingin menolak perjodohan ini.

Ayra bergegas untuk menutup matanya .Dia ingin segera tidur .Dia tak mau besok pagi ada kantung mata di bawah matanya yang bisa mempengaruhi penampilannya itu. Ya Ayra adalah tipe orang yang sangat menjaga penampilannya.

Seperti biasa Ayra berangkat ke butiknya diantar oleh Felix.

Mobil melaju dengan kecepatan sedang membelah jalan di pagi hari. Ayra duduk dengan menghadapkan kepalanya ke arah jendela. Dia melamun sampai tak sadar kalau mobil yang di tumpanginya sudah berhenti.

"Ra udah sampai tu...gak mau turun."

Ayra kaget menerima tepukan dari kakaknya.

"Eh.. udah sampai, " jawab Ayra terbata-bata.

Ayra hendak turun dari mobil namun suara sang Kakak menghentikannya.

"Kamu gak usah mikiran omangan Papa tadi malam ,biar nanti aku yang bujuk Papa sama Mama untuk membatalkan perjodohan itu ," ucap Felix menenangkan Ayra yang seakan dia tau apa yang sedang di pikirkan Adiknya itu.

"Enggak kok..., Ayra gak lagi mikirin itu. Ayra cuma lagi mikir di mana tempat Baikal kerja, itu aja ," jawab Ayra sedikit berbohong .Ayra hanya tidak mau Kakaknya ikut ke pikiran .

Felix mengernyitkan dahinya mendengar jawaban Ayra.

"Untuk apa kamu ingin tau di mana tempat Baikal kerja?"

"Mau ketemu aja .....,tau gak di mana?"

Felix masih tidak puas mendengar jawaban yang keluar dari mulut Ayra.

"Mau apa Ra....." tanya Felix lagi dengan nada seriusnya.

Ayra menoleh menghadap Kakaknya yang sudah mulai serius itu.Ayra menghembuskan nafasnya pelan sebelum ia mulai menjawab.

"Ada yang mau Ayra omongin sama dia. Jadi aku minta tolong sama kakak , tolong kasih tau Ayra di mana tempat dia bekerja," jawab Ayra memohon sembari memegang tangan Kakaknya.

"Arion Group," jawab Felix singkat.

Ayra tersenyum mendengar jawaban Kakaknya itu. Dia tau di mana letak Arion Group .Itu tidak jauh dari butiknya.

Ayra kemudian berpamitan dengan Kakaknya itu . Dia turun dari mobil dan melangkahkan kakinya masuk ke dalam butik. Dia berencana akan menemui Baikal nanti pas jam makan siang.

____________________

Baikal sudah berada di ruangannya dengan tampang yang murung. Semalam dia tidak bisa tidur .Dia terus memikirkan Ayra. Dia takut kalau Ayra benar-benar menolak perjodohan ini.

Suara ketukan pintu terdengar di telinga Baikal.

tok...tok...tok.....

"Hm masuk..." jawab Baikal dari ruangannya.

Devan mendorong pintu di depannya setelah mendapat izin dari bosnya itu. Ia melangkahkan kakinya sambil membawa berkas-berkas di tangannya.

"Ini berkas-berkas yang harus Bapak pelajari hari ini," ucap Devan sambil meletakkan berkas itu ke atas meja milik Baikal.

Baikal hanya menjawab dengan anggukan saja tanpa berniat untuk mengeluarkan suaranya.

Bukan hal yang aneh bagi Devan melihat sikap bosnya yang seperti itu. Justru sikap yang seperti kemarinlah , baru hal yang aneh menurut Devan.

Devan hendak melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu karena dia sudah selesai mengantar berkas-berkas yang perlu dipelajari bosnya.

Baru selangkah Devan melangkah, suara Baikal menghentikannya.

"Van..."

Devan menoleh mendengar suara baikal memanggilnnya.

" Lo pernah ditolak cewek gak?"

Devan yang mendengar itu ,sontak dia langsung tertawa terbahak-bahak.

"Jadi lo ditolak cewek.....!"

"Cewek mana yang berani nolak lo.." tambahnya lagi dengan nada mengejeknya.

" Ini nih ....yang bikin gue males cerita sama lo."

"Eh jangan gitu dong.....gue kan cuma bercanda , jadi cewek mana yang sudah nolak lo ," tanya Devan yang semakin penasaran.

Baikal masih diam saja tanpa ada niatan untuk menjawab .

"Oh...gue tau......cewek yang kemarin lo bilang sebagai calon istri lo kan yang nolak lo ..?"

Baikal langsung mendongakkan kepalanya mendengar ucapan Devan .

"Tepat sasaran banget omongannya ," batin Baikal.

"Sebenarnya gue belum ditolak sih , dia cuma belum ngasih keputusannya aja. Tapi tetep aja gue takut kalau tiba-tiba dia nolak gue. Gue maunya dia," jelas Baikal panjang lebar yang langsung disambut suara tawa terbahak-bahak milik Devan.

"Brengsek lo , gue udah cerita sama lo malah lo ketawain . Gak ada otak lo emang."

Baikal hanya bisa bersungut-sungut mendapati respon Devan yang malah mengejeknya.

"Bai...Bai... lo sejak kapan sih jadi gak percaya diri gitu..? , gue malah jadi tambah penasaran cewek kayak apa sih dia sampai bisa buat lo kayak gini."

"Masalahnya bukan di situ bab*..., gue hampir ditolak nih...,gue harus gimana.....!!!!!" jawab Baikal dengan frustrasinya.

Baikal benar-benar membutuhkan saran dari sahabatnya itu. Tapi bukan saran yang ia dapatkan melainkah sebuah ejekan yang keluar dari mulut Devan.

"Brengsek emang ......" umpat Baikal.

Devan menepuk pundak Baikal sebelum ia mulai membuka mulutnya untuk bicara.

"Bai...lo kenapa tiba-tiba jadi bego banget sih ...."

Baikal yang mulai tidak terima dikatai bego pun mulai angkat bicara.

"Maksut lo.....?"

"Kalau dia nolak lo berarti dia gak yakin sama lo ...dan satu lagi dia gak cinta sama lo ," ucap Devan sambil menambahkan penekanan pada kata cinta.

Baikal mulai mencerna setiap kata yang keluar dari mulut sahabatnya itu.

"Jadi lo tau kan sekarang ....apa yang harus lo lakukan ."

Baikal menganggukan kepalanya. Dia tau apa yang harus dia lakukan sekarang .Dia harus bisa buat Ayra percaya sama dia dan yang lebih penting lagi dia harus bisa membuat Ayra jatuh cinta padanya.

_________________

Lima belas menit lagi waktunya makan siang . Ayra bergegas merapikan alat-alat kerjanya dan bersiap untuk menuju Arion Group.

Ayra menghentikan sebuah taxi. Dia akan menggunakan taxi untuk sampai ke Arion Group . Sekitar 10 menit dalam perjalanan , akhirnya taxi yang ia tumpangi sudah berhenti di depan sebuah gedung perusahaan yang menjulang tinggi itu . Ayra turun dan segera membayar ongkos taxi .

Ayra mulai melangkahkan kakinya memasuki gedung perusahaan. Dia mulai menuju ke arah resepsionis untuk menanyakan apakah dia bisa bertemu dengan bos mereka, yaitu Baikal.

"Permisi bisa saya bertemu dengan Bapak Baikal ," tanya Ayra kepada resepsionis itu.

"Maaf ,apa sebelumnya sudah buat janji terlebih dahulu."

"Belum...,tapi bisakah disambungkan terlebih dahulu ,ada yang mau saya bicarakan dengan beliau."

"Mohon maaf Ibu ,tidak bisa ," jawab resepsionis itu dengan nada sopannya.

Ayra mengerucutkan bibirnya , dia tidak tau lagi gimana caranya dia bisa bertemu dengan Baikal. Dia ingin menghubunginya tapi dia tidak punya nomer ponselnya. Ayra masih tetap berdiri di dekat meja resepsionis tanpa ada niatan untuk berpindah.

"Ayra...." sebuah suara tiba-tiba mengagetkannya.

Ayra menengok ke arah sumber suara, mencari tau siapa yang memanggilnnya itu .sontak saja dia terkejut mendapati orang yang sedang dia cari-cari ada di depannya.

"Baikal..!!! akhirnya aku bisa ketemu sama kamu, aku ingin menghubungi kamu tapi aku tidak punya nomer ponselmu , jadi aku datang ke sini aja ," ucap Ayra terus terang.

Tanpa Ayra sadari, Baikal sedari tadi tengah tersenyum mendengar semua yang diucapkan Ayra. Terlebih lagi Ayra sedang mencarinya .

"Cuma dicari Ayra saja bahagianya sudah seperti ini .Apalagi yang lebih," batin Baikal.

"M-maaf Ayra.....,kenapa kamu mencariku? " tanya Baikal sedikit gugup.

"Ada apa ya Ayra mencariku ? apa dia mau menerima perjodohan ini. Pasti begitu...atau mungkin dia mau ngajak aku kencan untuk bisa lebih dekat lagi denganku .Oh my gosh........ membayangkannya saja sudah membuatku berdebar ," pikir Baikal.

"Ada yang mau aku omongin sama kamu , kamu ada waktu , kan?"

Baikal yang mendengarnya pun langsung menganggukan kepala.

"Eemm kita ngobrol di kafe dekat kantor kamu aja ya....gak nyaman kalau disini."

Baikal hanya mengikuti setiap perkataan Ayra .Dan akhirnya mereka berdua menuju kafe untuk ngobrol lebih nyaman di sana.

________________

semoga suka ...love you 😘

kasih love sama like juga ya......

Terpopuler

Comments

KomaLia

KomaLia

aduuh baikal bucin

2021-04-23

1

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

hadir

2021-04-20

1

Nurliah Kisarani Lia

Nurliah Kisarani Lia

datang lagi thor ..

2021-03-29

1

lihat semua
Episodes
1 Satu..
2 Dua..
3 Tiga..
4 Empat..
5 Lima..
6 Enam..
7 Tujuh..
8 Delapan..
9 Sembilan..
10 Sepuluh..
11 Sebelas..
12 Dua Belas..
13 Tiga belas..
14 Empat Belas..
15 Lima belas..
16 Enam Belas..
17 Tujuh Belas..
18 Delapan Belas..
19 Sembilan Belas..
20 Dua Puluh..
21 Dua Puluh Satu..
22 Dua Puluh Dua..
23 Dua Puluh Tiga..
24 Dua Puluh Empat..
25 Dua Puluh Lima..
26 Dua Puluh Enam..
27 Dua Puluh Tujuh..
28 Dua Puluh Delapan..
29 Dua Puluh Sembilan..
30 Tiga Puluh..
31 Tiga Puluh Satu..
32 Tiga Puluh Dua..
33 Tiga Puluh Tiga..
34 Tiga Puluh Empat..
35 Tiga Puluh Lima..
36 Tiga Puluh Enam..
37 Tiga Puluh Tujuh..
38 Tiga Puluh Delapan..
39 Tiga Puluh Sembilan..
40 Empat Puluh..
41 Empat Puluh Satu..
42 Empat Puluh Dua..
43 Empat Puluh Tiga..
44 Empat Puluh Empat..
45 Empat Puluh Lima..
46 Empat Puluh Enam..
47 Empat Puluh Tujuh..
48 Empat Puluh Delapan..
49 Empat Puluh Sembilan..
50 Lima Puluh..
51 Lima Puluh Satu..
52 Lima Puluh Dua..
53 Lima Puluh Tiga..
54 Lima Puluh Empat..
55 Lima Puluh Lima..
56 Lima Puluh Enam..
57 Lima Puluh Tujuh..
58 Lima Puluh Delapan..
59 Lima Puluh Sembilan..
60 Enam Puluh..
61 Enam Puluh Satu..
62 Enam Puluh Dua..
63 Enam Puluh Tiga..
64 Enam Puluh Empat..
65 Enam Puluh Lima..
66 Enam Puluh Enam..
67 Enam Puluh Tujuh..
68 Enam Puluh Delapan..
69 Enam Puluh Sembilan..
70 Tujuh Puluh..
71 Tujuh Puluh Satu..
72 Tujuh Puluh Dua..
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Satu..
2
Dua..
3
Tiga..
4
Empat..
5
Lima..
6
Enam..
7
Tujuh..
8
Delapan..
9
Sembilan..
10
Sepuluh..
11
Sebelas..
12
Dua Belas..
13
Tiga belas..
14
Empat Belas..
15
Lima belas..
16
Enam Belas..
17
Tujuh Belas..
18
Delapan Belas..
19
Sembilan Belas..
20
Dua Puluh..
21
Dua Puluh Satu..
22
Dua Puluh Dua..
23
Dua Puluh Tiga..
24
Dua Puluh Empat..
25
Dua Puluh Lima..
26
Dua Puluh Enam..
27
Dua Puluh Tujuh..
28
Dua Puluh Delapan..
29
Dua Puluh Sembilan..
30
Tiga Puluh..
31
Tiga Puluh Satu..
32
Tiga Puluh Dua..
33
Tiga Puluh Tiga..
34
Tiga Puluh Empat..
35
Tiga Puluh Lima..
36
Tiga Puluh Enam..
37
Tiga Puluh Tujuh..
38
Tiga Puluh Delapan..
39
Tiga Puluh Sembilan..
40
Empat Puluh..
41
Empat Puluh Satu..
42
Empat Puluh Dua..
43
Empat Puluh Tiga..
44
Empat Puluh Empat..
45
Empat Puluh Lima..
46
Empat Puluh Enam..
47
Empat Puluh Tujuh..
48
Empat Puluh Delapan..
49
Empat Puluh Sembilan..
50
Lima Puluh..
51
Lima Puluh Satu..
52
Lima Puluh Dua..
53
Lima Puluh Tiga..
54
Lima Puluh Empat..
55
Lima Puluh Lima..
56
Lima Puluh Enam..
57
Lima Puluh Tujuh..
58
Lima Puluh Delapan..
59
Lima Puluh Sembilan..
60
Enam Puluh..
61
Enam Puluh Satu..
62
Enam Puluh Dua..
63
Enam Puluh Tiga..
64
Enam Puluh Empat..
65
Enam Puluh Lima..
66
Enam Puluh Enam..
67
Enam Puluh Tujuh..
68
Enam Puluh Delapan..
69
Enam Puluh Sembilan..
70
Tujuh Puluh..
71
Tujuh Puluh Satu..
72
Tujuh Puluh Dua..

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!