Tanpa Lidya dan Santi sadari ternyata Dhani mengintip yang dilakukan Lidya dan Santi. Namun bukannya marah dengan Santi karena telah menjelekkan istrinya di depan kakaknya malah Dhani kagum dengan sosok Santi.
' Santi ternyata orangnya jujur walau Bella sahabatnya sendiri. Baru bertemu dengan Kak Lidya aja sudah akrab. Sedangkan Bella, jika dia diejek Kak Lidya hanya senyum tidak menanggapi. Lagipula Santi juga seumuran dengan Bella dan sama sama cantik. ' Batin Dhani yang malah memuji muji Santi.
Tanpa sengaja tatapan Santi mengarah ke arah Dhani yang mengintip. Seketika mereka saling pandang dan tersenyum satu sama lain. Lidya yang mengetahuinya pun tersenyum memiliki ide untuk menghancurkan rumah tangga Dhani dan Bella.
Lidya pun memanggil Dhani yang tengah mengintip.
"Hey nggak usah ngintip ngintip, kesini aja" seru Lidya dengan tersenyum usil.
Dhani yang ketahuan mengintip pun hanya tersenyum kikuk. Sedangkan Santi menundukkan kepalanya tersenyum rencananya menghasut Lidya berhasil. Dhani pun menghampiri Lidya dan Santi.
Saat Dhani mendekat, Lidya berniat meluruskan kakinya dan BRUK Dhani hampir terjatuh namun dengan segera Santi berdiri dan memeluk Dhani. Lidya yang melihatnya hanya senyum kemenangan rencana pertamanya berhasil.
Santi dan Dhani saling tatap tidak melepaskan senyumannya.
"hem" Lidya memecah keheningan di antara Santi dan Dhani yang tengah berpelukan.
Dhani dan Santi pun merasa malu satu sama lain dan mereka melepaskan pelukannya. Dhani pun tampak canggung pasalnya saat Santi di rumah dirinya belum bicara sama sekali. Dhani hanya menggaruk garukan kepalanya yang tidak gatal. Sedangkan Santi menundukkan kepalanya dan memundurkan langkah.
Lidya pun kembali usil dengan tiba tiba berdiri dan menyenggol Dhani agar jatuh ke depan.
"Aduh pantat ku sakit terus menerus duduk" Ujar Lidya dengan suara lantang dan mendorong Dhani ke depan.
Dhani pun terjatuh ke depan dan memeluk Santi. Karena Santi berjalan mundur keseimbangannya pun jatuh dan akhirnya mereka terjatuh dilantai dengan keadaan Santi dibawah dan Dhani diatasnya serta Dhani yang tidak sengaja mencium bibir Santi. Mereka kembali saling menatap, Santi membelalakkan matanya saat bibirnya bersentuhan dengan bibir Dhani. Lidya pun melihatnya tersenyum kemenangan.
' Mungkin aku akan memanfaatkan Santi untuk menghancurkan rumah tangga Bella ' Batin Lidya yang masih memandangi Dhani dan Santi berdiam membiarkan bibir mereka bersentuhan.
Pada akhirnya Dhani dan Santi pun tersadar dan menjauhkan wajah dan tubuhnya. Santi pun dengan segera juga berdiri.
"maaf Santi, saya enggak sengaja" ujar Dhani sambil menggaruk garukan tengkuk kepalanya yang tidak gatal karena canggung dan malu.
"Kalo boleh saya jujur itu tadi ciuman pertama saya, Pak!" seru Santi yang masih menundukkan kepalanya.
Dhani dan Lidya pun kaget. Dhani dan Lidya kaget karena Santi yang telah diambil first kiss nya oleh Dhani. Selain itu, mereka juga kaget saat Santi memanggil Dhani dengan sebutan pak.
' Ciuman pertama? ah kukira dia pernah berciuman dengan laki laki lain. Kenapa aku senang jika mendapat ciumannya dulu ' Batin Dhani tanpa disadari Dhani pun tersenyum.
"Heh malah bengong tanggung jawab dong tuh first kiss nya lu ambil" seru Lidya dengan senyuman usilnya menjahili adiknya.
Lidya senang karena baru kali ini dia bisa kembali dekat dengan Dhani. Semenjak Dhani menikah dengan Bella Lidya sangat jarang berbicara dengan Dhani. Lidya semakin berpikir jika Santi membawa kebahagiaan. Untuk itu tekat Lidya untuk menyatukan Dhani dan Santi pun semakin besar.
"maaf saya enggak sengaja" seru Dhani meminta maaf ke Santi.
"Tidak apa apa, Pak!" ujar Santi tersenyum ke arah Dhani. Dhani pun juga membalas senyumannya.
"Dugong?" panggil Dhani terhadap kakaknya.
"Hey kenapa memanggil ku seperti itu dasar adik durhaka!" kesal Lidya. karena Dhani memanggilnya dengan sebutan Dugong.
Dari kecil Dhani suka sekali memanggil Lidya dengan sebutan Dugong. Namun kekesalan widya itu merupakan hal yang disukai oleh Lidya. Sudah lama dirinya tidak bercanda dengan Dhani dan baru ini dia bisa bercanda dan menjahili satu sama lain karena Santi.
"itu tidak penting, Dugong. Apa aku setua itu sehingga pantas dipanggil Pak?" gerutu Dhani pada Lidya namun pandangannya tidak lepas dari Santi yang masih menundukkan kepalanya karena malu.
"emang kau tua!" ejek Lidya.
"hey apa kau tidak bisa memanggilku sama seperti Bella memanggilku?" tanya Dhani pada Santi.
Santi mendongakkan kepalanya dan menatap lekat wajah Dhani dan tersenyum.
cantik sekali. batin Dhani.
"Mas?" seru Santi meyakinkan untuk memanggil Dhani.
"iya" jawab Dhani yang dibalas dengan anggukan kepala oleh Santi.
"Sayang juga boleh" sahut Lidya tiba tiba membuat Santi tersenyum malu malu.
"Dugong!!" ucap Dhani berpura pura seolah olah dirinya marah.
...°°°...
*diruang tamu.
Bella dan mama Vika selesai menyiapkan makanan dan minuman. Mereka membawanya ke tempat dimana terlihat Papa Putra yang sedang menonton Televisi sorang diri.
"Loh, mas Dhani kemana pa ?" tanya Bella pada ayah mertuanya.
"tadi menyusul Lidya." jawab Papa Putra dan mengambil kopinya.
' ya tuhan kenapa perasaanku nggak enak ya! ' Batin Bella di dalam hatinya.
Akhirnya mereka duduk bersama dan membiarkan Dhan dan Bella. Mereka pikir, mereka menyelesaikan masalah yang membuat Lidya membenci Bella. Bella pun juga merasa demikian.
"Bel, apa kamu tidak takut jika sahabatmu itu berada disini?" tanya Mama Vika tiba tiba.
"maksud mama?" heran Bella dan menatap wajah Mama Vika dengan intens untuk meminta penjelasan.
"Kamu tidak takut jika Santi merebut suami mu?" sahut Papa Putra tiba tiba yang dari tadi mendengar obrolan istri dan menantunya.
"Papa sama mama bilang apaan sih. Saya percaya sama Mas Dhani kok ma pa" jawab Bella dengan tersenyum.
"Semoga itu benar tidak terjadi sayang." seru mama Vika dan tersenyum mengelus rambut Bella. Bella pun menganggukkan kepala dan tersenyum ke arah Mertuanya.
Mama Vika memang sangat suka dengan kehadiran Bella sebagai istri Dhani. Walaupun usia Bella masih sangat muda, namun Mama vika dapat melihat kebaikan dan ketulusan di dalam diri Bella. Selain itu, Ayah dari Bella juga merupakan partner kerja Papa Putra, Papa nya Dhani.
"Kamu susul aja, Dhani sama Lidya." suruh Bella untuk memanggil Dhani dan Lidya.
...***°°°...
*Balkon teras***.
"Jadi kamu tidak pernah pacaran, Santi?" tanya Lidya kepada Santi yang tengah bercerita bahwa Santi tidak pernah sekalipun berpacaran.
"iya mbak, selain itu saya mau fokus dulu buat sekolah, apalagi saat itu orang tua saya selalu saja bertengkar" Seru Santi menundukkan kepalanya menceritakan kesedihannya yang masih dapat dibilang sedikit bohong.
"Kamu yang tenang, semua ada jalannya" ujar Dhani mengelus punggung Santi.
"Mas?" tiba tiba Bella datang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
viraxcy
gilaa mengsedih sekali kamu bella,yang suami nya bego yang ipar nya jahat,si sahabat nya muna...haiss
2021-08-12
0
Yuli Ani
ini mah lalinya emang udh niat buat selingkuh😡
2021-04-11
2
Kartinah
3 tikus got yg egk punya harga diri...
2021-03-24
1