*malam hari
Pukul menunjukkan jam tujuh malam. Bella setelah selesai dengan urusannya dan melangkah ke dapur untuk memasak masakan yang dimakan di malam hari. Saat Bella tengah memasak, Santi pun menghampiri.
"lagi masak apa Bel, biar aku bantu nggak enak kalo aku cuma numpang disini" ucap Santi yang berjalan ke arah Bella.
"Apaan sih, kita kan sahabat, nggak usah sungkan sungkan" ujar Bella dengan tersenyum ke arah Santi dan melanjutkan kegiatannya memasak.
"iya, kamu masak apa, aku mau bantu" Seru Santi.
"Ini aku kalo hari Sabtu sama Minggu masak kesukaan mas Dhani. Kalo Sabtu tumis kangkung sama udang, goreng tahu krispi terakhir sambal terasi. Nah, kalo minggu mas Dhani suka ayam bumbu pedas, rendang dan sayur buncis wortel." jelas Bella yang menceritakan masakan kesukaan Dhani kepada Santi.
Bella dan Santi pun akhirnya masak bersama. Sesekali Santi bertanya dan bercerita kepada Bella. Begitu juga dengan Bella. Santi selalu saja menanyakan perihal suami Bella. Namun tanpa curiga sama sekali Bella pun menjawab dengan detail pertanyaan Santi.
Setelah selesai masak Bella dan Santi pun menata makanan yang sudah jadi ke atas meja. Dhani pun juga turun dengan pakaian oblongnya dan rambut sedikit basah karena habis mandi setelah percintaannya dengan Bella. Saat Dhani turun, Santi sempat melihat bagaimana gagahnya Dhan dan menawannya Dhani saat Dhani menyibakkan rambutnya.
' kenapa suami Bella tampan banget. Aku nggak sabar bagaimana merasakan kebahagiaan yang dirasakan Bella ' Ujar Santi dalam hatinya yang masih menatap ke arah Dhani.
Dhani pun menghampiri dan mencium kening, pipi dan bibir Bella seperti biasanya. Santi yang melihat merasakan cemburu. Namun dengan usaha dirinya menyembunyikan semua perasaan itu.
"mas mau seberapa nasinya?" tanya Bella pada Dhani yang tersenyum ke arahnya.
"Kayak tadi siang" jawab Dhani tersenyum ke arah Bella.
Santi yang melihat pun mengalihkan pandangannya dan menikmati makanannya. Ia sangat cemburu dengan Bella. Santi semakin membenci Bella karena mendapatkan suami seperti Dhani.
...°°°...
Acara makan malam pun selesai. Dhani dan Bella bersantai di ruang Tv sedangkan Santi membaca internet dan dicarinya bagaimana cara memikat hati pria.
Sampai semua teralihkan saat bel rumah berbunyi. Bella pun membukakan pintu diikuti oleh Dhani dibelakang. Santi yang melihat ada tamu segera pergi untuk mempersiapkan minuman. Bella dan Dhani pun menyambut keluarganya karena setiap hari Sabtu mereka akan menginap dan pulang di hari Minggu. Bella dan Dhani menyalami satu persatu keluarganya. Seperti biasa saat Bella akan menyalami kakak iparnya, hanya sebentar kakak iparnya segera menarik tangannya seolah jijik, Namun tak dibawa hati oleh Bella.
"ayo masuk!" ujar Dhani mempersilahkan keluarganya masuk.
Tak lama kemudian Santi pun datang dan membawa tiga cangkir minuman coklat hangat. Ditaruhnya di atas meja. Semua keluarga Dhani terkejut pasalnya Dhani dan Bella tidak berencana untuk mengerjakan seorang ART.
"ini siapa" tanya mama Vika menunjuk ke arah Santi, mama dari Dhani.
"dia sahabat aku mah" jawab Bella dengan tersenyum.
"oh" jawab Mama Vika dengan enteng.
"Ngapain sih kamu nggak pakai jasa ART aja, ntar kecapekan baru tau rasa" ketus Lidya, kakak Dhani.
Semua menatap sinis Lidya namun tidak dengan Santi. Santi memiliki ide agar dirinya bisa merebut kebahagiaan Bella melalui kakak iparnya. Dengan mengambil hati kakak iparnya maka sangat mudah agar Santi mendapat bantuan untuk merebut kebahagiaan Bella.
' aku bisa manfaatin dia kayaknya ' Seringai Santi di dalam hatinya.
Bella yang mendapat perlakuan tersebut dari kakaknya hanya bisa tersenyum dan positif thinking. Sedangkan Dhani sangat kesal dengan kakaknya yang selalu saja berperilaku buruk terhadap istrinya, Bella.
"Lidya!" geram Papa Putra, ayah dari Dhani.
Lidya hanya mendengus kesal dan berdiri dari duduknya dengan kasar. Setelah itu Santi pun menyusulnya. Benar benar cepat tanggap.
"papa sama mama sudah makan?" tanya Bella kepada kedua mertuanya.
Papa Putra dan Mama Vika menganggukkan kepalanya dan tersenyum tanda mereka sudah makan. Akhirnya Papa Putra dan Dhani memilih untuk menonton sambil mengobrol, sedangkan Bella dan mama Vika menyiapkan cemilan dan minuman.
Santi dan Lidya berada di balkon. Santi sangat lihai dalam mencari perhatian terhadap Lidya. Mereka pun akhirnya akrab dan saling menjelekkan Bella di belakang. Sungguh sahabat yang tega menusuk dari belakang.
"kamu sahabatnya Bella?" tanya Lidya.
"iya mbak saya sahabatnya sejak Sekolah Dasar" jawab Santi dengan nada yang dibuat selemah lembut mungkin.
"kenapa mbak Lidya kayaknya nggak suka gitu sama Bella?" lanjut Santi.
"menurutku, dia itu sangat sok sokan. Aku benci dengan orang seperti itu" geram Lidya.
Santi yang mendengar penjelasan Lidya pun tersenyum. Ternyata kakak ipar nya Bella ini sangat membenci Bella. Santi pun akhirnya mencoba untuk memprovokasi Lidya dengan Bella. Dengan begitu Lidya akan membantu rencana Santi.
' *Ternyata bisa aku manfaatkan si nenek lampir in**i* ' seringai Santi dalam hatinya.
"Kalo begitu saya boleh curhat dengan mbak tidak?" tanya Santi.
"kalo mau cerita ya cerita aja. Mau cerita tentang apa emang?" tanya Lidya dengan menaikan satu alisnya.
"saya juga ingin cerita tentang Bella, saya nggak mau munafik mbak kalo saya sebenarnya juga sedikit kesal dengan Bella. Tapi kalo saya cerita sama mbak Lidya emang mbak Lidya nggak marah jika saya menjelekkan adik iparnya mbak Lidya?" ucap Santi dengan wajah serius tapi tidak dengan hatinya, didalam hatinya, Santi sangat senang dapat memprovokasi Lidya.
"aku tidak pernah menganggapnya adik ipar, Aku juga penasaran dengan ceritamu tentang Bella" ujar Lidya dengan wajah penasaran menatap Santi.
"Begini mbak, Saat Sekolah dasar banyak banget yang mengidam idam kan Bella, namun saya enggak iri sama semua itu dan saya juga tidak marah. Saya marah karena disaat dia tidak digoda laki laki dia bersama saya tapi jika dia sedang didekati banyak laki laki saya malah dilupakan dan diacuhkan. Maaf mbak kalo saya menjelekkan adik ipar mbak. Saya minta maaf saya hanya ingin mengutarakan agar saya tidak terbebani" seru Santi yang mengarang ceritanya dan malah bersikap seolah olah dirinya lebih baik dari Bella.
"Hey sudah aku bilang, aku tidak menganggapnya. Aku suka dengan dirimu, kamu tipe orang yang enggak suka sok cari perhatian dan sok baik. Menurutku kamu cantik, dan tidak terlalu sok sokan menyembunyikan jati diri kamu. Kamu bahkan bisa bicara kalau kamu tidak ada yang suka berarti kamu jujur dong. Andai aja adik ipar kamu pasti setiap aku pulang ke rumah ini lebih bahagia dan bercanda tawa bersama mu" seru Lidya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Reisa Adi Widya
rubah ktm ular
2022-08-27
0
Ole
lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬😬
2021-04-30
1
Syarie Garnies
cocok nenek lampir ketemu Mak lampir 😠,
2021-03-17
2