Marlennnnnnn..........
Teriakan Arsen sontak membangunkan Marlen yang sedang tertidur pulas. Ia mengerjab ngerjabkan kelopak matanya, rasa kantuk dan lelah masih menyerang dirinya. Seluruh persendian dan tubuh Marlen seakan remuk, terlihat bayangan wajah Arsen ada didepan matanya, ia mulai mengucek ngucek mata, untuk meyakinkan penglihatan.
"Arsen? ada apa?! keningnya mengkerut, ia menyipitkan kedua matanya.
"Kau jangan berpura-pura bodoh! Hentaknya, rahang Arsen mengeras, giginya gemeretak menahan amarah, nafasnya terus memburu seakan ingin menghabiskan lawan didepannya.
"Bangun!! Arsen masih berteriak lantang.
"Bangun jal*ng!
Menarik kasar tubuh Marlena.
Mendengar sebutan jal*ng, Marlena lngsung tersadar, matanya yang masih mengantuk, tubuh yang terasa lelah, langsung membngunkan kesadarannya. Seakan baru saja ia bermimpi indah, tiba tiba ada yang mendorong dirinya kedalam sebuah jurang.
"Apa maksud mu Arsen?! Perlahan bangun dari tidur lelapnya dan bersandar pada divan ranjang.
"Apakah kau sudah tidak punya malu! lihat tubuhmu yang kotor masih berani kau pertontonkan padaku?!
Meylin tercengang, ia tersadar kalau tubuhnya polos tanpa sehelai benang pun, mengambil selimut yang teronggok didepannya dan menutupi hingga sebatas dada.
"Tentu saja, kita habis melakukannya bukan?! tanya Meylin tanpa dosa.
"Apa!!! Aku? menunjuk dirinya sendiri. "Melakukannya dengan mu?! Dasar wanita jal*ng! dimana otak mu!" Sejak kapan kau menjadi seorang pendusta!" Kau melakukannya dengan orang lain, tapi menuduh aku yang meniduri mu!" suara Arsen masih terdengar lantang, amarahnya semakin memuncak, sudah tidak dapat terbendung lagi.
Prankk!
Prankk!
Arsen menghancurkan semua barang barang yang ada didepannya, lampu hias diatas nakas hancur berantakan. Hatinya begitu sakit melihat kenyataan yang telah terjadi pada Marlen wanita yang baru saja ia nikahi. Arsen melampiaskan kekesalan pada barang yang ia temui, menendang dan melempar barang barang disekitarnya.
"Arsen hentikan! Teriak Marlena sambil menutup kedua telinganya.
Setelah puas menghancurkan semua barang didalam kamar. Arsen naik keatas ranjang dan mendekati Marlen yang gemetaran karena ketakutan. Mata keduanya saling bersitatap, wajah Arsen semakin mendekat, menatap dengan tatapan tajam, nafasnya yang tersengal sengal terdengar kasar ditelinga Marlen.
"Katakan padaku, siapa yang telah melakukannya! Katakan! bentak Arsen dengan raut wajah kasar. Membuat Marlen bergidik ngeri dan menjauhkan wajahnya dari tatapan Arsen yang liar.
"Ap_ apa maksud mu Arsen?! Ucapnya dengan suara tercekat "Bukankah kita sudah melakukannya semalam?" mata Marlena sudah basah dengan airmata.
Hahahaha.....
Arsen terbahak "Hebat! Istriku seorang aktor yang hebat! pandai bersandiwara, melakukan malam pertama dengan Pria lain, tapi tidak mau mengakuinya! Menjabak kasar rambut Marlen "Katakan padaku, siapa yang sudah melakukannya Hah! Status mu istriku tapi melakukan malam pertama dengan pria lain, dasar pengkhianat!
"Aaakkhh! Arsen lepaskan ini sakit! mencoba menarik tangan Arsen dari jambakan rambutnya, kristal bening terus mengalir bebas begitu saja dari bola matanya, ia tak menyangka melihat sikap Arsen yang kasar dan tak punya hati, dibalik kelembutan sifat Arsen tersimpan bara api yang membara, "Sungguh Arsen, aku tidak mengerti maksud mu? demi Tuhan aku tidak mengerti dengan semua tuduhanmu?!
"Masih juga bersandiwara! Jambakan itu semakin kencang. "Tak seharusnya aku percaya padamu, dan menikahi wanita jal*ng seperti mu! melepas kasar jambakan itu.
Arsan turun dari ranjang, mengambl tisu basah yang berserak dilantai, mengelap tangannya berkali-kali, seakan ia jijik dan telah menyentuh sesuatu yang kotor.
"Aku tidak ingin tanganku kotor setelah menyentuhmu, sungguh banyak kuman ditubuhmu!
Ck,ck,ck, Arsen berdecak menggeleng tak percaya.
"Arsen, kumohon jelaskan padaku? apa yang sebenarnya sudah terjadi? hiks, hiks, "Aku bersumpah, tidak mengerti dengan sikapmu yang tiba-tiba saja berubah dan memaki?!
"Hahahaha.... Arsen tergelak.
"Mulai detik ini juga, kau! menunjuk wajah Marlen "Bukan lagi sebagai istriku! Kau boleh tetap tinggal di istana megah ku, tapi bukan sebagai istri, tapi seorang budak yang kapanpun aku butuhkan, Kau mengerti! Marlena menatap tak percaya pada ucapan Arsen.
"Kau harus membayar semua hinaan ini Lena! Kau tidak bisa lari dari cengkraman ku! meremas jemarinya sendri hingga menjadi kepalan. Arsen mengibas ngibaskan jas putihnya, lalu melangkah pergi meninggalkan Marlen yang masih menangisi dirinya.
BRAKK!
Terdengar suara pintu dibanting.
"Ya Tuhan? Apa yang sudah terjadi pada diriku? hiks, hiks, tangisan Marlena semakin dalam, tubuhnya terguncang ia mencoba mengingat kembali kejadian beberapa jam yang lalu, saat dirinya sedang melakukan malam pertama.
"Mengapa Arsen tidak mengakui kalau semlam sedang bersamaku? Marlen mulai mencerna perkataan Arsen, mencari kebenaran dalam ucapannya. "kalau itu bukan Arsen, lalu siapa laki-laki yang semalam bersama ku?! Marlen mulai mengingat kembali kejadian malam itu, ia membekap mulutnya tak percaya tangisannya semakin pilu,
"Bodohnya aku tidak bisa mengenali sosok pria yang menggauliku! rutuknya menyesali kesalahannya "Ini semua karena minuman terkutuk itu! alkohol itu telah membuatku setengah sadar, sampai aku tidak menyadarinya! Nafas Marlen begitu sesak, ia merasa dirinya sudah kotor dan tak punya muka lagi di depan Arsen. Belum satu hari menjadi istrinya ia sudah dinodai di malam pertama. Marlen melepas selimutnya dan ingin beranjak dari ranjang menuju kamar mandi, alangkah kagetnya Marlen saat melihat bnyak bercak noda darah diatas seprey putih itu, hatinya begitu sakit mendapati kenyataan kalau bukan Arsen yang melakukannya.
"Ya Tuhan, betapa kotornya diriku ini?! mengapa nasib membawa ku kedalam penderitaan?! hiks, hiks, hiks, "Apakah semua ini karma mu pah! Marlen semakin tak berdaya, bila mengingat nasibnya yang tak jauh beda dengan ibunya. Ibunya tinggalkan ayahnya demi wanita yang lebih muda darinya.
"Empat tahun aku menjalin kasih dengan Arsen, kesucian yang aku banggakan, kebahagiaan yang sudah didepan mata, harus lenyap dalam semalam"
"Aku benci diriku sendiri! hiks, Marlen menarik narik rambutnya sendiri karena frustasi "Kenapa ini harus terjadi padaku Tuhan! Apa salah ku?! memukul mukul dadanya sendiri, siapa orang yang telah tega melakukan ini padaku! hiks, tubuh Marlen terhuyung dan terjatuh kelantai. Persendiannya seakan remuk dan rapuh, dengan tangan gemetaran ia mencoba mengambil handuk yang teronggok dilantai, melilitkan handuk ketubuhnya, ia mulai bangkit dan berjalan terseok seok, rasa sakit dan ngilu dibagian bawahnya tidak ia hiraukan. Ia terus berjalan berpegangan pada dinding menuju kamar mandi.
'
'
'
'
'
'
'
@Bersambung
@Yuk ikuti terus kelanjutannya, jangan lupa untuk LIKE setelah membaca, beri Author HADIAH ya dan sertakan juga KOMENTAR positifnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Mella Soplantila Tentua Mella
lanjuut
2022-07-14
1
Femy Pantow
pekerjaan alkhohol hancur semua
2022-05-27
1
Ruminah Rum
tragis....
2022-03-08
1