Sepasang Kekasih Marlena Lee dan Arsen Collins sedang berbahagia. Arsen sebagai pemilik perusahaan Agensi super Model dunia, telah mempersiapkan sebuah Pesta Pernikahan termewah di Perancis. Fitting gaun pengantin sedang mereka lakukan di sebuah Galery ternama milik sahabat Arsen.
Kedatangan mereka berdua tentu saja disambut hangat sang pemilik galery dengan penuh kehormatan.
"Hallo sayang, selamat datang di galeriku." sapa Melisa ramah, mereka cipika cipiki dengan Marlena dan Arsen.
Melisa membawa Marlena masuk kedalam sebuah ruangan yang dipenuhi banyak gaun pesta. Sementara Arsen duduk disebuah sofa, ruangan tunggu khusus tamu.
Marlena berjalan kluar dari sebuah ruangan, menghampiri Arsen yang sedang duduk bersandar pada sofa, tangan Arsen masih sibuk memainkan ipad. Jemarinya dengan lihai menekan layar sentuh, terlihat beberapa foto model dunia yang sedang ia amati.
"Sayang, apa kau suka dengan gaun ini? tanya Marlen berdiri anggun didepan Arsen, sambil melempar senyum manis.
Arsen mendongakkan wajahnya, menatap liar wanita didepannya. "Bukankah masih ada sepuluh gaun lagi yang harus kau coba, aku ingin melihat calon istriku terlihat sempurna, kau cobalah satu persatu gaun yang sudah ku pesan."
Marlen mengangguk pelan, sambil berjalan masuk kedalam ruangan kembali, dibantu dua orang asisten Melisa yang sibuk mengangkat gaun panjang Marlen.
Waktu terus beranjak, sudah lima gaun pengantin yang Marlen coba, tapi tidak ada satu pun gaun yang cocok dimata Arsen.
"Sayang" panggil Marlena manja, ia sudah berlenggak lenggok didepan Arsen, seperti biasa Arsen hanya mengibaskan tangannya pertanda ia tidak suka dengan gaun yang dikenakan Marlena. Itu tandanya Marlena harus mengganti gaun lagi, ia mendengus kesel dan sudah hampir putus asa melihat tingkah tunangannya yang menjengkelkan.
Kini sudah baju kedelapan gaun ia kenakan, Marlena berjalan kembali mendekati Arsen yang masih sibuk dengan dunia Modelnya.
"Sayang!" memanggil namanya kembali, tapi Arsen tidak peduli, ia malah sibuk telponan dengan seseorang.
"Arsen!" Look me? Gerutu Marlen, ia sangat kecewa dengan sikap Arsen yang masih saja sibuk tanpa mau peduli dengan dirinya. Padahal pesta itu akan dilaksanakan secepatnya.
"Sebentar sayang, aku masih ada urusan untuk pentas para model, kau bisa kan sabar sebentar!"
Marlena berdecak kesal "Tolonglah Arsen, plis! sekali ini saja, luangkan waktu mu hanya untuk kita berdua, tanpa kau sibuk dengan dunia mu, ini demi Pernikahan kita!"
"Kau tunggu disini! aku masih ada urusan yang sama pentingnya." ujar Arsen tanpa dosa.
Setelah berdebat, Arsen keluar dari galeri sambil terus sibuk dengan ponsel di telingaya.
Marlena terlihat kecewa, ia terduduk lemas disebuah sofa, pipinya sudah basah dengan airmata. Wajahnya tertunduk sambil meremas gaun yang ia pakai.
"Nona Lee, apa ada yang bisa kami bantu? tanya Melisa prihatin.
Marlena menggeleng "Tidak ada Nona Lisa, terima kasih." ucapnya datar
Melisa Pemilik galery bukan hanya sahabat Arsen tapi juga anak angkat dari ayahnya kelurga Collins, Melisa lah yang menangani gaun untuk para modelnya bila ada berbagai acara pesta dan pentas. Ia sangat tau sifat Arsen yang Arogan tapi seorang pekerja keras.
Seorang pria tampan bertubuh atletis dengan perawakan tinggi besar memakai Tuxedo, masuk kedalam galery milik Melisa. para pelayan menyambut kedatangan Pria berkharisma itu, mereka membungkuk memberi hormat.
"Hallo Tuan Smith." sapa Melisa tersenyum ramah, berjalan mendekat dan membungkuk. "Silahkan Tuan." memberi jalan untuk masuk kedalam sebuah ruangan.
"Aku tidak lama, sudah kau siapkan gaunnya?! Suara bariton pria itu terdengar sangat dingin.
"Tentu saja Tuan Smith, suatu kehormatan bagiku dengan kedatangan Tuan ke galeriku, memesan gaun Pesta untuk tunangan Anda?! Melisa tersenyum sumringah.
"Tunangan?!" Pria itu mengerutkan keningnya, menatap wajah Melisa tajam, tentu saja Melisa terlihat gugup dan salah tingkah, ia menundukkan kepalanya dalam.
"Maafkan saya Tuan, kalau salah bicara. Silahkan Tuan duduk" memberi ruang untuk Smith duduk, "Akan aku ambilkan pesanan Tuan" membungkuk dan pergi meninggalkan Pria dingin itu.
Sepintas Pria itu melirik pada Marlena yang masih terduduk disofa, wajah Marlena sudah sembab dengan airmata. Wanita cantik itu mengusap airmata nya dengan jari, gaun pengantin yang Marlena kenakan terlihat mewah dan mahal dengan buntut gaun sampai menjuntai kelantai.
"Ambillah, agar riasan wajahmu tidak luntur" ucap seorang pria yang tiba-tiba sudah berdiri didepannya, tangannya mengulurkan sapu tangan miliknya.
Marlena mendongak, menatap sekilas pada Pria tampan itu, tangannya meraih sapu tangan yang ia berikan, Marlena mengusap perlahan sisa airmata nya.
"Terima kasih" ucapnya datar.
"Tuan Smith, ini gaun pesanan Tuan, kami sudah membungkusnya sesuai permintaan Tuan." tutur Melisa tersenyum sumringah.
Asisten Mr Smith bernama Fredy mengambil bungkus kotak dari tangan Melisa. Sebuah kartu Gold tanpa limit milik Smith, ia berikan pada Fredy.
"Urus semuanya" ucapnya singkat, dengan sorot mata suram.
"Tuan Smith, terima kasih atas kedatangan Anda, semoga Tuan puas belanja di galery ini, kami merasa terhormat!" tutur Melisa membungkuk.
Sebelum pergi Smith menoleh pada Marlena dengan tatapan iba, tanpa banyak bicara Smith melangkah pergi begitu saja keluar dari galery.
Asisten fredy memberikan kartu Gold pada Melisa sebagai pembayaran.
"Lain kali berhati-hati lah bicara pada Tuan Smith, gaun ini untuk hadiah ibunya yang sedang berulang tahun, bukan untuk tunangannya! ucapan Fredy sangat tegas.
"Maafkan saya Tuan, sudah lancang bicara seperti itu pada Tuan Smith" Melisa merasa bersalah, "Salam kan maaf saya pada Tuan Smith" Melisa mengatupkan kedua tangannya, Fredy hanya mengangguk lalu pergi begitu saja meninggalkan galeri.
"Buukk!
"Haiii!" hati hati kalau berjalan! gerutu Fredy, saat kluar dari galeri tanpa sengaja ia bertabrakan dengan Arsen yang baru masuk dari pintu kaca, Arsen tidak peduli dengan ocehan fredy, ia masih sibuk dengan ponsel ditelinga nya.
Selesai menelpon.
"Sayang? kau sudah mencoba semua gaun yang ku pesan pada Melisa? Arsen duduk di samping Marlena dan merangkul pundaknya.
"Aku serahkan padamu!" ucapnya datar tanpa menoleh pada Arsen.
"Haiii.. ada apa denganmu? lihat wajah mu memerah, aku tidak ingin calon istriku terlihat sedih, Oke? kita ambil gaun yang kau pake ini, ku lihat tidak terlalu buruk?!
Marlen menoleh pada Arsen, membuang wajahnya kesamping, ia mendengus kesal dengan sikap Arsen yang angkuh dan terkadang membuatnya emosi, sikapnya yang Arogan dan sering merendahkan orang.
"Haiii Mel, bisa kau fitting ulang gaun yang Lena kenakan, aku ambil yang ini"
"Tentu saja, ini gaun limited edition yang di rancang khusus untuk calon istrimu, cantik bukan? Marlen akan terlihat cantik dan anggun saat pesta pernikahannya nanti" puji Melisa bangga.
Selesai dengan fitting baju pengantin, mereka berdua pergi meninggalkan Galery.
'
'
'
'
'
Bersambung 😍
@Yuk ikuti terus kisah kelanjutan nya dan jangan lupa untuk dukung Author dengan cara LIKE setelah membaca, beri HADIAH dan KOMENTAR positifnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
lecy
sk sm crtnya baru awal aja udh suka,semoga sukses ya bunda author,semangat
2022-12-15
0
💞🖤Icha
Bunda d sini lagi baru tau...semangat berkarya Bunda..😘😘
2022-10-26
1
Femy Pantow
arsen sibuk mel kecewa
2022-05-27
1