Entah kenapa setiap kali aku melihat mu, aku suka sekali menggoda kamu dan bukan berarti aku wanita penggoda.
.
.
.
Cafe siang hari yang ramai akan pengunjung, karena berdekatan dengan kampus dan tidak jauh dari perkantoran, cafe millenial yang cocok untuk anak muda buat tongkrongan di akhir pekan.
Mempunyai tiga keryawan tidak membuat dia semena mena pada karyawannya. Dhira pun ikut adil dalam membantu, terkadang menjadi kasir, terkadang pula menjadi barista ataupun juga menjadi pelayan untuk mengantarkan pesanan pada pelanggan.
Hingga itu karyawan yang bekerja dengannya merasa betah dan sudah lama ikut dengannya. Dia adalah pemilik cafe yang tidak galak dan tidak gampang marah jika terjadi kesalahan sedikit, hanya menegurnya dengan pelan dan menasehati jika ada yang salah.
Dhira tidak suka jika kehidupannya di ganggu, jika ada orang yang menjelekkannya dia akan membalasnya, jika karyawannya di tindas oleh pelanggan Dhira tidak akan tinggal diam lebih baik kehilangan pelanggan yang semena mena dari pada melihat karyawannya di permalukan di depan umum.
Karna prinsib dia hanya satu, lawan lah jika orang itu menindas mu tidak peduli sekaya apa orang itu yang menindas kamu.
Hari ini Dhira menjadi kasir melayani pembeli dengan berbagai menu yang ada di depan. Tiga orang mengantri saat ingin membeli minuman dan makanan ringan, melayani dengan baik dan sabar serta tersenyum ramah.
" Terima kasih, silahkan tunggu ya kak dan ini kembaliannya." ucap Dhira pada pelanggan dengan ramah tamah dan tersenyum.
selesai dengan dua pelangan, kini tinggal yang terakhir.
" Silah-." menggantung saat melihat pria yang ada di hadapannya. " Ooiiyy, ketemu lagi nich kak.!" ucapnya dengan tersenyum
" Kamu.!" serunya dengan sedikit terkejut karena bertemu lagi dengan gadis yang semalam ada di taman bersamanya.
Tersenyum dengan menunjukkan giginya, merapatkan badan dan sedikit menunduk ke arah bar tander menekuk ke dua kangan untuk menyangga kepalanya.
" Kak sad boy tambah cakep saja." ucapnya dengan mengerlingkan mata membuat Revan memasang muka datar.
" Jangan jutek gitu nanti mukanya tambah cakep lho." ujarnya lagi, hanya menggelengkan kepala saat Dhira menggodanya.
Cletuk.
jentikan tidak terlalu keras di kening dhira membuat sang pemilik kening kesakitan dan mengusapnya.
" Sakit tau.!" seru Dhira dengan cemberut.
" Sudah berapa cowok yang kamu rayu.!" ucap Revan
" Ciye.? cemburu ya." dengan tertawa " Tenang cuma kamu seorang yang aku rayu." ujarnya lagi dengan menaik turun kan alis serta tersenyum,
" Mau pesan apa." tanya Dhira, yang sudah melihat muka Revan berubah asam.
" Jus orege dan chicken katsu saja." jawabnya. " Berapa." tanyanya.
" Seratus tiga puluh ribu." jawab Dhira, sedikit mengerutkan kening saat Dhira memberitahukan jumlahnya karena setau Revan harga makanan di cafe tidak segitu mahalnya.
Tidak mau ambil pusinb ia pun memberikan uang biru tiga lembar pada Dhira, memberikan kembalian serta bill pada Revan. memeriksa kembali pesanannya karna dia sedikit penasaran.
" Dua jus orenge.!" ucap Revan dan menatap Dhira.
" Yang satunya buat aku." dengan tersenyum menang.
hanya muka datar dan hembusan nafas berat yang ia keluarkan tanpa mengucapkan kata apapun dan pergi dari hadapan gadis bocil yang sedang menatapnya dengan tersenyum.
Melihat kepergian Revan tanpa mengucapkan apapun membuat Dhira merasa senang karena sudah berhasil menggoda dan mengerjainya.
" Sejak kapan kamu suka menggoda cowok." tanya Citra yang berada di sebelahnya hingga membuat Dhira tersentak kecil.
" Niatnya hanya menghibur saja, tapi lama lama asyik juga menggoda itu cowok." jawab Dhira dengan masih memandang Revan yang duduk di pojok jendala kaca dengan memainkan ponselnya.
" Dia cakep ya, seperti lee min ho." ujar Citra, hingga membuat Dhira menatapnya.
" Masih cakepan lee min ho dari pada dia.!" seru Dhira.
" Tapi dia juga cakep lho Dhir, liat dech banyak tu cewek yang menatapnya dengan kagum dan terpesona gitu." ucapnya dan memang benar banyak remaja cewek yang sedang mencuri pandang serta mencari muka untuk mendapatkan perhatian Revan.
" Kamu suka ya dhir sama dia." ucap citra membuat dhira mengerutkan kening dan tertawa setelah mendengar ucapan temannya.
" Aku suka? yang benar saja." ucapnya dengan masih tertawa " Dua kali aku bertemu dengannya enggak mungkin lah aku suka. Ada ada saja." ujarnya lagi dan meninggalkan Citra yang menatap kepergiannya.
Aku harap kamu jatuh cinta dengannya dhir. karena aku tidak pernah melihat mu tertawa lepas seperti ini." gumam Citra dalam hati.
Karena ia tau selama tiga tahun bersama Dhira tidak pernah melihat dia tertawa lepas bersama orang lain ataupun bersama orang yang dekat dengannya.
Selama tiga tahun dia melihat Dhira yang tidak banyak bicara dan hanya menyapa seperlunya saja, apa lagi menggoda cowok tidak pernah sekali ia melihat itu dalam diri Dhira. Dan ini pertama kalinya Dhira menggoda cowok dan tertawa lepas saat dengannya.
Melihat Dhira yang membawa nampan berisi dua jus orenge dan makanan.
" Mau kemana.?" tanya Citra
" Mau nganterin makanan ke lee min ho kw." ucapnya dan berjalan menuju tempat duduk Revan, menatap kepergian temannya dengan tersenyum dan menggelengkan kepala.
Duduk di pojokkan dekat dengan jendela kaca serta memainkan ponsel, menatap tubuh mungil yang sedang menata makanan dan minuman di atas meja.
" Terima kasih." ucap Revan dan di anggukkan kepala serta tersenyum mengembang serta ikut duduk di depan meja Revan membuat Revan heran dan menatapnya.
" Sudah sana kembali kerja, kamu gak takut apa di pecat." ucap Revan.
" Tenang, waktunya jam istirahat."
" Terus.! ngapain di sini." tanya Revan.
" Mau makan bersama kamu." ucapnya dengan tersenyum, mengambil bekal makan menaruhnya di atas meja dan Revan masih menatapnya dengan tidak percaya akan gadis yang ada di hadapannya sekarang.
Makan dengan lahap tidak mempedulikan orang yang menatapnya dan tidak mempedulikan Revan yang juga menatapnya.
" Kenapa gak di makan.?" tanya Dhira pada Revan
" Sudah kenyang liat kamu makan." jawabnya dengan sedikit ketus, membuat Dhira tertawa karena dia tau jika pria yang ada di depannya itu sedikit marah.
Saat akan membalas perkataan Revan, ponsel Dhira berbunyi hingga terpaksa dia mengambilnya dari saku apron berwarna hitam.
" Hallo." ucap Dhira
" Kamu di mana, semuanya sudah ngumpul di bascem." ucapnya dari sebrang sana.
" Hmm, ya tunggu." jawabnya dan di matikan oleh Dhira.
Membereskan sisa makanan yang ada di meja dan memasukkan bekal kotak makan ke dalam tas. Menatap pria yang ada di depannya yang juga sedang memperhatikannya.
" Haiss, gagal kencan dech.! Kalau ketemu kita sambung lagi ya." ucapnya dengan tersenyum dan pergi dari meja makan Revan
" Kencan.!" gumam Revan " Dasar bocil." ujarnya lagi dengan sedikit tersenyum.
.
.
.🐨🐨🐨
babang kadal berubah nich jadi sedikit pendiam. kenapa ya!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Lies Atikah
baru kadal yah belum jadi buaya hehehe
2025-01-18
0
reza gaming 30
kak Revan galak nih yeeee
2022-01-13
0
Lutha Novhia
tomboy tp agresif jg godain revan
2021-11-07
1