bertemu dua kali

Meratapi ke sendirian ku dengan menatap bulan, berharap bulan akan menerangi cahaya dalam hati ku.

.

.

.

.

duduk termenung sendiri di taman dekat danau di malam hari yang sunyi dan sepi tanpa ada orang di sekitar.

memandang pantulan bulan di air danau malam yang hanya terlihat cahaya redup di sana.

seperti gambaran hati seorang pria yang sedang meratapi nasib di tinggal nikah dengan orang yang dia cintai, orang yang sudah memenuhi setengah hatinya selama ini.

Bukan kesalahan dari wanita, tapi dari kesalahan dia sendiri mutuskan hubungan dengan wanita itu meskipun ia tau wanita itu mau berjuang bersamanya.

dia tidak sanggup jika melihat wanita itu selalu di hina selalu di permalukan di depan semua orang dan dia tidak sanggup jika ibunya semakin membenci wanita yang dia cintai.

sungguh itu rasanya menyesakkan di dada, ia juga tidak bisa berbuat apa apa, di sisi lain Revan juga sayang dan menghormati ibunya tapi di sisi lain juga dia sayang sama kekasihnya.

Revan sangat menyesal saat itu mengambil keputusan tanpa di pikir ulang, dan inilah sekarang penyesalan selalu berada di akhir.

tidak pernah terpikirkan jika mantan kekasihnya menikah dengan kakak tirinya.

Kakak tiri yang lebih dewasa dan lebih bertanggung jawab, sedangkan Revan pria yang belum bisa mengambil keputusan dan belum dewasa.

Aku berdoa semoga kau bahagia Va dengan Mas Arzan.!" gumamnya dalam hati.

Tersentak kecil saat suara gadis yang duduk tepat di sisinya, menatap gadis itu seperti tak asing baginya.

" Hais, galau lagi kak.!" seru gadis di sebelah Revan.

" Gak usah gitu ngeliatnya, kita pernah ketemu di sini." ujarnya lagi.

" Kapan.!" ucap Revan dan melihat ke arah danau.

" Dua bulan yang lalu, sama seperti ini muka mu. Galau.!" cibiknya

"Ada apa cerita saja ke aku, aku akan jadi pendengar setia malam ini tentang curhatan kamu." kata gadis yang berkuncir kuda dengan memakai baju hoody hitam dan celana jins robek di bagian lutut.

" Kau masih bocah, gak akan ngerti." ucap Revan.

" Idiihh.!! bocah. Umur ku sudah dua puluh tahun kali tapi kurang dua bulan dan dua tahun yang lalu baru dapat ktp.!" ujarnya dengan bangga, membuat Revan tercengang dan menggelengkan kepala serta menahan tawa saat mendengar pengakuan gadis yang berada di sebelahnya.

" Tertawa saja jangan di tahan, bukannya keluar dari bibir malah keluar dari bawah." gerutunya karena dia tau jika Revan menertawakannya.

" Malam malam begini kenapa kau keluyuran, bukannya belajar malah cari pacar." kata Revan.

" Buat apa aku belajar, orang aku udah lulus sekolah." jawab Gadis tomboy. " Dan enggak purlu di cari nanti juga datang sendiri tu cowok yang akan nembak ke aku." ucapnya dengan sombong.

" Kau tidak kuliah." tanya Revan dengan menatapnya sekilas.

" Enggak."

" Kenapa." tanyanya lagi.

" Kau seperti detektif saja tanya tanya tentang hidup ku.!" serunya " Cepetan curhat waktu ku enggak banyak." ucapnya lagi.

" Kan sudah aku bilang, kau itu masih bocil dan enggak akan mengerti." jawab revan, hingga membuat gadis tomboy mengerutkan keningnya.

Menatap sekilas pada Revan dan berdiri dari duduknya.

" Kalu enggak mau curhat sama aku, curhat saja tu sama bulan dia akan menjadi pendengar yang baik, tapi tidak akan mendapatkan solusi darinya." ucap gadis itu dan berjalan meninggalkan Revan yang menatap kepergiannya.

Melambaikan satu tangan tanpa melihat ke belakang, yang sedang menatap kepergiannya.

Dasar gadis bocil.!" gumam Revan.

Berjalan meninggalkan taman setelah melihat kepergian gadis itu hingga tak terlihat. pulang ke rumahnya untuk menjalani kehidupan baru esok hari.

***

Rumah yang sederhana hanya di hidupi tiga orang di dalam sana. mematikan motor metic saat berada di depan rumah, membuka gerbang dan mendorong motornya untuk di masukkan ke dalam halaman rumah yang tidak terlalu luas.

Membuka pintu rumah yang selalu tidak terkunci saat ia pulang, mendapati hal pertama seorang kakak yang tertidur di sofa dengan seorang wanita paruh baya yang juga tertidur karena terlalu lelah.

Manatap wajah sang kakak yang sudah tertidur lelap dan membenarkan selimut yang sedikit tersingkap ke bawah.

"Non dira.?" sapa wanita paruh baya yang sedikit terkejut melihat kedatangan anak majikannya.

" Maaf non bibik ketiduran dan tidak tau jika non dira sudah pulang." ujarnya

" Tidak apa-apa bik minah, aku yang seharusnya minta maaf karena aku dan kakak selalu merepotkkan bibik." kata dira dengan tersenyum

" Ini sudah kewajiban bibik non." jawabnya.

" Terima kasih sudah menemaniku selama ini bik dan sudah mau merawat kakak ku. Terima kasih." ucapnya dengan tulus, membuat sang bibik terasa iba dan memegang tangan majikannya

" tetap semangat ya non, jangan menyerah. bibik akan selalu ada di sisi non dira dan kak alex." ucapnya dengan tersenyum

" Terima kasih bik." kata dhira dan memeluk tubuh bik minah yang merawatnya dirinya dan kakaknya sedari kecil.

Anandhira, umur dua puluh tahun seorang anak remaja yang tangguh dan pemberani.

Anak dari seorang pebisnis dan terjerat kebangkrutan hingga menimbulkan keluarga yang berantakan tiga tahun yang lalu di saat dia masih menginjak bangku sekolah menengah.

Ibu yang suka berfoya-foya dan menghabiskan uang serta tidak mau mengurus anak dan meninggalkannya di saat sang ayah terbaring sakit selama dua tahun karena bisnisnya yang sudah bangkrut.

beruntung dhira anak yang tidak suka menghamburkan uang saat dirinya masih kaya hingga dia mempunyai tabungan untuk membangun cafe kecil bersama teman yang pernah dia tolong waktu sekolah.

dua tahun merawat sang ayah hingga menghabiskan banyak uang dan rumah utama yang dia jual karena tidak mampu untuk membayar pajak serta membayar sisa pengobatan ayahnya yang telah meninggal.

Beruntung sisa dari penjualan rumah bisa dia buat membeli rumah yang tidak terlalu besar berukuran enam kali empat belas dengan tiga kamar dan dua kamar mandi.

menghidupi seorang kakak yang berkebutuhan khusus dan beruntung seorang pembantu yang setia hingga sekarang bersamanya meskipun ia hanya mampu membayar setengah dari gaji sang bibik dan bibi tidak masalah dengan itu karena saat majikannya masih berjaya dulu Ayah dhira selalu membantunya membiayai kehidupan anaknya dan menyekolahkannya hingga lulus dan sarjana hingga itu dia membalas kebaikan sang majikan saat terpuruk seperti ini.

sungguh kehidupannya berubah sangat drastis tapi kini dia tau dimana kehidupan yang dulu selalu di kelilingi sahabat saat masih kaya dan menghilang saat dia miskin serta membutuhkan uang.

dan dia sangat benci terhadap ibu kandung yang telah melahirkannya tapi tak pernah mengurus anak serta suaminya, hanya mementingkan dirinya sendiri dan pergi menjauh untuk mencari mangsa yang bisa membuat hidupnya tetap bersosialita.

Terpopuler

Comments

QQ

QQ

Semangat Dhira km bisa disaat spt inilah yg mana teman sejati akan ketahuan dan terima kasih jg pd si bibi yg msh mau bekerja walaupun uangnya hanya setengahnya👍👍👍

2021-12-01

1

Alesha Jazila_id 🌷🌹

Alesha Jazila_id 🌷🌹

sepertinya bagus....masih menyimak...baru baca 2 episode...

2021-10-30

0

Mari ani

Mari ani

menarik ni sdh ku faforit tor,lanjut

2021-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 curhat sad boy.
2 bertemu dua kali
3 rutinitas pagi
4 menggoda mu
5 Base camp
6 Menolong kamu
7 ke rumah mu
8 meja makan yang penuh
9 teman clab ke rumah
10 Tersenyum kembali
11 secangkir cappucino pagi
12 kolong jembatan
13 punggung yang basah
14 mengajak pergi
15 supermarket
16 cinta segi empat
17 sedikit ada perubahan
18 sisi jahat
19 rasa khawatir
20 tidak bisa di bantah
21 KUA yuk
22 rindu
23 tembakan cinta
24 cafe baru
25 sakit
26 I love U
27 ketua jaguar
28 dua orang masa lalu
29 satu mangkok
30 pagi yang menyebalkan
31 sedih dan senang
32 menyebalkan
33 malu
34 Mama Rizal
35 tidak malu
36 batal di jodohkan
37 galau
38 Empat preman
39 cemburu
40 godaan setan
41 Mata kranjang
42 part Citra
43 tamu
44 kamar penjelasan
45 ada yang tau
46 bertemu lagi
47 traktir camer
48 wanita tua itu!
49 luka yang dalam
50 Balas dendam masa lalu
51 Pagi yang gembira
52 Mengalah demi hubungan
53 saling terkejut
54 saling melempar
55 kasih sayang yang adil
56 berdamai masa lalu
57 ibu mertua
58 Kekesalan seorang anak
59 percaya padaku.
60 Revan giovano
61 Acara lamaran
62 terbongkar.
63 Terima kasih cinta
64 Kangen
65 pagi yang menghangatkan
66 Saling menginginkan
67 nikah dadakan
68 Sah.
69 Nostalgia.
70 teman laknat
71 Surga Dunia
72 perhatian
73 Sandiwara
74 seranjang
75 sidang di pagi hari
76 saling bimbang
77 Memaafkan
78 kedatangan camer
79 janji suci
80 bertanya sahabat
81 memalukan
82 Sahabat Mulai curiga
83 ingin jujur
84 piknik
85 di ujung pantai
86 Kebahagian
87 kesenangan di pagi hari
88 kejujuran sahabat
89 saling menguatkan
90 Masa lalu Nyonya Devi
91 Berkumpul keluarga
92 tak ingin mengungkit masa lalu.
93 manja
94 Panik
95 putri kecil
96 dua garis
97 kado terindah
98 akhir bahagia
99 Promosi
100 Ijin promosi
Episodes

Updated 100 Episodes

1
curhat sad boy.
2
bertemu dua kali
3
rutinitas pagi
4
menggoda mu
5
Base camp
6
Menolong kamu
7
ke rumah mu
8
meja makan yang penuh
9
teman clab ke rumah
10
Tersenyum kembali
11
secangkir cappucino pagi
12
kolong jembatan
13
punggung yang basah
14
mengajak pergi
15
supermarket
16
cinta segi empat
17
sedikit ada perubahan
18
sisi jahat
19
rasa khawatir
20
tidak bisa di bantah
21
KUA yuk
22
rindu
23
tembakan cinta
24
cafe baru
25
sakit
26
I love U
27
ketua jaguar
28
dua orang masa lalu
29
satu mangkok
30
pagi yang menyebalkan
31
sedih dan senang
32
menyebalkan
33
malu
34
Mama Rizal
35
tidak malu
36
batal di jodohkan
37
galau
38
Empat preman
39
cemburu
40
godaan setan
41
Mata kranjang
42
part Citra
43
tamu
44
kamar penjelasan
45
ada yang tau
46
bertemu lagi
47
traktir camer
48
wanita tua itu!
49
luka yang dalam
50
Balas dendam masa lalu
51
Pagi yang gembira
52
Mengalah demi hubungan
53
saling terkejut
54
saling melempar
55
kasih sayang yang adil
56
berdamai masa lalu
57
ibu mertua
58
Kekesalan seorang anak
59
percaya padaku.
60
Revan giovano
61
Acara lamaran
62
terbongkar.
63
Terima kasih cinta
64
Kangen
65
pagi yang menghangatkan
66
Saling menginginkan
67
nikah dadakan
68
Sah.
69
Nostalgia.
70
teman laknat
71
Surga Dunia
72
perhatian
73
Sandiwara
74
seranjang
75
sidang di pagi hari
76
saling bimbang
77
Memaafkan
78
kedatangan camer
79
janji suci
80
bertanya sahabat
81
memalukan
82
Sahabat Mulai curiga
83
ingin jujur
84
piknik
85
di ujung pantai
86
Kebahagian
87
kesenangan di pagi hari
88
kejujuran sahabat
89
saling menguatkan
90
Masa lalu Nyonya Devi
91
Berkumpul keluarga
92
tak ingin mengungkit masa lalu.
93
manja
94
Panik
95
putri kecil
96
dua garis
97
kado terindah
98
akhir bahagia
99
Promosi
100
Ijin promosi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!