Malam hari nya akhirnya Fernando beserta kedua orang tuanya menuju ke rumah gadis impiannya .
Sesampai di depan rumah.
"Mi ,kok rumah ini familiar sekali ya"
kata papi rasa nya rumah ini tidak asing.
Mami menatap keluar, seketika mereka ingat rumah ini rumah siapa . ini adalah rumah Hadi teman
seperjuangan Mami dulu.
Mami berteman dengan nya sejak SMP bahkan sampai kuliah mereka masih berteman dan karena pertemanan itu juga yang mengantarkan sebuah pertemanan antara mereka berempat
yaitu Hadi dan istrinya serta Papi dan Mami, hanya saja Papi dan Mami menikah lebih dulu.
Mami dan Papi saling pandang
kemudian mereka tersenyum lebar.
"Ayok turun Sayang" kata Mami dan Papi bersemangat.
"Sebentar Fernando minta izin dulu sama satpam nya" Fernando keluar dan meminta izin masuk awalnya satpam rumah Yaya memang sedikit ragu tapi melihat dari penampilan fernando rasa ragu hilang dan membiarkan mobil mereka masuk.
Sesampai di depan pintu rumah .
Papi memencet bell, sedangkan Fernando begitu gugup entahlah dia tidak pernah se gugup ini biasa nya.
Salah satu pelayan membuka pintu.
"Ada yang bisa saya bantu Tuan" kata pelayan itu sopan.
"Saya ingin ketemu Hadi" kata Papi
"Baik saya akan panggilkan"
Beberapa saat setelah nya Hadi dan istrinya keluar.Mereka tersenyum begitu hangat dan menyambut kedatangan teman sekaligus sahabat lama mereka.
"Kenapa kalian datang tidak mengabari dulu" kata Hadi kepada Mami dan Papi.
"Apakah kami datang harus mengabari kalian, apakah kalian terlalu sibuk sampai tak membiarkan ku masuk"
kata Mami menyindir sahabatnya itu..
Mereka semua tertawa.
"Ayo masuk " kata Hadi ramah.
sedangkan Fernando dia hanya diam sebenar nya dia bingung kenapa Mami dan Papi nya akrab sekali dengan kedua orang tua nya Yaya tapi rasa gugup sudah menyelimuti nya terlebih dahulu sehingga dia memilih diam.
Sesampai di ruang tamu.
"Ternyata kalian membawa putra kalian" kata Papa terkekeh karna terlalu asik dengan kedatangan sahabat mereka .
Sampai tidak melihat kalau mereka juga membawa serta anak mereka.
"Siapa nama mu nak" kata Mama menatap Fernando begitu ramah.
"Fernando tante.." kata nya sambil bersalam.
"Fery Fernando" kata Papa sedikit ragu bertanya saat Fernando bersalam dengan nya.
"Iya om" Papa memang merasa sedikit familiar akan wajah Fernando karna seperti pernah bertemu dan papa ingat dia pernah bertemu di suatu acara bisnis.
Setelah berbincang cukup lama dan begitu hangat akhirnya Papi menyampaikan maksud kedatangan nya .
Papa dan Mama kaget.
"Apakah kalian tidak salah mau menjadikan putri kami menantu?"
kata Mama dan Papa kaget.
"Memangnya kenapa "kata Mami bertanya.
"Hay ,,, Fer apakah kau tidak salah ingin menjadikan anakku istri mu?
kau adalah pria dewasa sedangkan dia masih wanita labil dan kau mungkin tidak tau dia adalah gadis yang begitu nakal nak bisa repot kau nanti" kata Papa menjelaskan , karna memang Papa masih ragu kalau anak gadis nya itu bisa menjadi seorang istri yang baik.
"Nggak papa Om Fernando bakalan terima dia apa ada nya Om"
kata Fernando begitu bersungguh sungguh bahkan Mama dan Papa bisa melihat nya.
Jam 7.40 malam Yaya keluar dari kamar nya untuk makan malam.
Saat dia menuruni tangga Fernando begitu terpaku akan kecantikan Yaya dia memakai pakaian santai.
Memakai celana pendek dengan switer bewarna maron, walaupun dia hanya memakai pakaian santai tapi dia terlihat sangat manis dan cantik.
Mami dan Papi saling pandang kemudian mereka geleng kepala sambil tersenyum pantas saja anak mereka begitu tergila gila pada gadis itu ternyata dia memang gadis yang sangat cantik.
Saat akan menuruni tangga terakhir yaya menyandar di dekat pagar tangga .dia melihat bibik membawa begitu banyak gelas minuman.
"Bibik" kata Yaya tersenyum jahil.
bibik yang paham pun
"Jangan non nanti gelasnya pecah"
kata bibik takut karna nona muda nya itu sangat jahil sekali.
Yaya terus mendekat ingin menggelitik bibik yang sedang membawa nampan itu tapi,
"Yaya." kata Papa membuat Yaya segera menoleh kearah sumber suara ternyata Papa nya ke datangan tamu rupanya.
Sedangkan bibik tak menyia nyiakan kesempatan dia kabur saat Yaya kembali melihat bibik.
"Yah Papa. bibik nya kan jadi pergi"
kata Yaya sebal.
"Kemari" kata Papa.
Walaupun kesal Yaya tetap kesana.
"Apa Paaa.."kata Yaya memelas.
"Duduk" karna sudah tak sofa kosong Yaya duduk saja di mana sofa yang sebalah nya kosong dan entah sadar atau tidak sekarang Yaya sedang duduk tepat di sebelah Fernando.
"Kenalin teman Mama sama Papa"
Yaya menatap kedua teman Papa dan Mama yang tengah tersenyum kepada nya.
"Hallo Om , Tante" kata Yaya tersenyum ramah .
"Hallo Sayang " kata mereka bersamaan.
"Siapa nama mu nak"kata Mami.
" Mmm belum di kasih nama tante"
kata Yaya santai sambil tersenyum.
Mami dan Papi saling pandang.
"Bagaimana kalau Om kasih nama"
kata Papi menatap Yaya .
"Siapa Om, yang bagus yaa jangan yang jelek. Aku ini kan udah jelek masa nama nya jelek juga " kata Yaya memelas.
Hahaha.
"kau lucu sekali Sayang"kata Mami.
"Gimana kalau menantuku" kata Papi santai.
"Nggak mau ahh om" kata itu membuat Fernando yang diam terkejut.
"Kenapa" kata mami tak kalah terkejut.
"Kuno amat Om ,panggil hanny atau honey kek "kata Yaya tertawa.
Seketika suasana kembali normal.
"Kenalin Sayang ini anak Tante".
Jlep.
Yaya menatap ke sebelah nya dia sungguh tak terlalu memperhatikan kalau ada orang di sebelahnya ternyata .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Fahmi Ardiansyah
ya kenapa kebanyakan novel pasti anak2 mereka dari krn persahabatan mereka.
2024-12-19
0
Qaisaa Nazarudin
Kenapa ortu mereka malah sahabatan sih, Semoga Yaya gak gampang nerima Fernando,Biarkan dia berjuang, karena utk mendapatkan permata itu butuh perjuangan..
2023-07-07
1
Siti Rukayah
kebanyakan katanya Thor..JD gmna gtu bacany kurang sreg
2023-05-02
0