"Wa, kamu yakin siap ditempatkan dimana saja cabang nya TK ini ?" Tanya Reza.
TK 'Tentang Kita' awal nya hanya rumah makan sederhana yang dibuka kecil-kecilan oleh raja dan ibu nya. Kemudian berkembang jadi rumah makan cepat saji. Udah kek QFC gitu, tapi belum sehebat itu kok. Dikota N sudah tiga cabang. Dan sebulan yg lalu baru buka lagi dipulau sebelah. Dia cukup terkenal di daerah situ. Selain masakan yg disajikan sederhana dan enak. Orang-orang yg mengenal ayah raja juga sengaja datang kesana sekedar bersilaturahmi. Bahkan sampai sekarang masih sering anggota marinir makan disana. Kadang dengan seragam nya juga, mereka seperti baru pulang berperang. Awal nya Wawa suka Shok dengan kehadiran orang berseragam loreng itu, tapi akhirnya terbiasa juga. Jadi, TK ini juga menerima jasa pesan antar. Waaaah, hebat banget. "Pemilik nya pasti kaya banget ini" fikir Wawa
"Ditanyain malah bengong" kata Reza lagi
"Eh, Iyah ada apa ?"
"Kamu mau gak ikut saya kecabang yang dipulau sebelah ?"
"Kenapa gak dengan yang udah pengalaman aja bang" kata Wawa sambil mata nya terus kearah orang berseragam loreng
"Kamu udah cukup kok. Kamu juga seperti nya mudah menyesuaikan diri dengan baik. Gak cerewet. Disini juga kurang tenaga sebenarnya"
"Trus kenapa maksa saya ikut bang. Rekrut lagi aja"
"Pokok nya kamu aja. Udah. Setuju yah ?"
"Tapi disana gak ada loreng bang ?"
"Gak tau aja kamu, kalo disana sarang nya loreng" kata Reza sambil menyedekapkan kedua tangannya di dada.
"Haaah, serius bang ?" Kali ini Wawa baru menatap Reza dengan raut wajah cerah
"Kamu disini aja. Nanti aku rekrut pegawai baru "
"Enggak bang, aku ikut Abang aja. Kepos loreng sana"
"Enggak"
"Ayo lah bang, ikut kepos loreng pokok nya" kata Wawa dengan nada suara yg cukup tinggi. Membuat orang sampai berbalik kearah nya semua. Dia yg menyadari itu hanya mampu menunduk malu, sambil terus menarik topi nya untuk menutupi wajah nya. Reza hanya tersenyum melihat tingkah lucu gadis dihadapannya itu.
"Apa kau sangat terobsesi sampai harus teriak begitu ?" Ujar Reza setengah berbisik ditelinga Wawa sambil menggoda nya.
"Bukan gitu bang". Jawab Wawa pelan
"Gak tau, mereka tuh kayak keren banget gitu. Liatkan difilm-film, waaaah mereka keren banget. Hemmmh, gimana aku gak obsesi bang" sambung nya lagi
"Mau ku kenalin satu gak ??"
"Gak ahh, gak usah. Mereka keren diperhatikan dari jauh dengan seragam nya. Udah lebih dari cukup. Aku gak siap kalo harus kenalan. Toh ujung-ujungnya ditinggal juga"
"Enggak lah. Kenalan ku ini selesai tugas bakal langsung balik lagi. Enggak akan ninggalin kamu bertahun-tahun seperti mereka itu"
"Stop bang !. gak usah mengganggu obsesi ku. Cukup kagum dan sekian. "
"Kenapa kamu gak coba aja masuk kedunia mereka ?"
"Gak mungkin lah".
"Kamu pesimis banget sih, belum juga coba"
"Aku tuh penakut bang. Mana bisa jadi begitu."
"Kalo kamu penakut, mana mungkin kamu kesini sendiri. Mana gak ada kenalan pula. Itu kalau bukan berani apa nama nya ?"
"Dah ahh bang , kalau pun sekarang aku mau masuk kedunia mereka. Udah telat. Aku udah tua bang. Umur ku gak cukup lagi."
"Yah udah, aku kenalin aja seseorang. Dia pas banget......"
"Shuuuut , cukup bang. Oke besok aku ikut Abang keperbatasan sana. Uuuu kepos loreng. Aaaaa jadi gak sabar😍" kata Wawa penuh bias bahagia diwajah nya.
Reza yg memperhatikan nya hanya tersenyum juga. "Gadis itu kadang tanpa beban, kadang juga penuh beban. Tapi apapun itu dia sangat luar biasa. Cukup kagum dan sekian. Bahagia nya sesederhana itu" kata Reza dalam hati.
Setelah rumah makan nya tutup, Wawa membersihkan badan dan mulai mengisi lagi pakaian nya kedalam ransel. Setelah berkemas, dia pun berbaring sambil membiarkan rambut nya yg masih basah terhambur. Rasa nya sangat pegal. Tapi, kesibukan nya cukup untuk membuatnya lupa akan apa yg terjadi pada nya sebulan lalu. Sebelum akhirnya dia terdampar ditempat ini dan ...
Triiiiing....
Triiiiing....
Triiiiing...
"Halo?"
"Ayo kita berangkat sekarang, saya jmput"
"Tapi bang?"
Tuuuut..... Tuuuut.... Tuuuut....
"Apaan-apaan dia. Apa tidak ada hari esok. Aku bahkan tak punya waktu untuk diri ku sendiri. Haish,, stop. Cukup Wawa kamu tidak boleh gitu. Ayo move. " Kata Wawa sambil beranjak meraih baju kaos hitam kesayangan yg memang dia siapkan untuk besok. Tapi ternyata dia berangkat malam ini.
Jaket. Ransel. Sepatu. Topi. Aman!. "Oke siap,go go Wawa" kata nya tersenyum pada pantulan dirinya dicermin. Selang beberapa lama, klakson mobil terdengar. Wawa keluar, dan benar saja. Reza sudah melambai dikursi kemudi. Wawa pun masuk dikursi penumpang, dan duduk.
"Siap kepos loreng wa" kata Reza
"Siap bos ku" kata Wawa sambil memberi hormat.
Reza pun menyalakan mesin , dan kendaraan mereka bergerak kearah pelabuhan. Wawa tak banyak bicara, fikiran nya mulai menebak-nebak tempat apa yg akan dia tuju. Sampai akhirnya, rasa lelah tubuh nya membawa nya kedalam mimpi indah nya. Ralat, itu gak indah. Dia seperti kembali ke masa lalu, malam dimana seseorang menodongkan senjata dikepala nya. Nafas nya tak stabil , jantung nya berdegup kencang. Keringat dingin tak bisa dielakkan.
Duuuuaarr.!!!!
"Huuuuuft, hanya mimpi ternyata" kata Wawa saat terbangun. Dia terkesiap dan duduk di ranjang. Waaaah, apa mimpi nya sebegitu buruk sampai dia tak sadar sudah berada didekat pos loreng seperti yg dikatakan Reza semalam.
Samar terdengar suara lantunan yel yel. Eh, bukan entah apa itu. Wawa seperti pernah mendengar itu disuatu tempat. Karena penasaran. Dia buru2 bangkit meninggalkan tempat tidur nya. Dan berlari keluar kamar Kearah pintu, didepan kamar terdapat seperti teras kecil. Dari sana Wawa dapat melihat dengan jelas segerombolan orang sedang berlari kecil dengan barisan rapi sambil menyanyikan lagu. Entah lagu apa.
"Waaaah, apa aku berada dipos loreng beneran ini ?? Udah kayak drama the sunden of the sun." Kata nya dlam hati sambil tersenyum, dia tak sadar jika dibawah juga ada dua orang lelaki tengah memperhatikannya. Bagaimana tidak suara gaduh yg ditimbulkan nya saat berlari keluar kamar sukses Manarik perhatian raja dan Reza yg sedang mengobrol dibawah.
"Jadi dia pegawai handal yang kamu maksud itu ?" Kata raja kemudian.
"Iyah. Kerenkan ?"
"Cewek lagi ??"
"Tapi kayak cowo".
"Bodo amatlah. Semua cewe sama aja, dia juga sama"
"Kamu tuh kenapa sih ...."
"Alaaaah, liat tuh. Kelakuan nya sama aja. Liat orang gak pake baju langsung senyum-senyum. Otak mesum dasar."
Raja melihat Reza melambai keatas. Sekilas dia lihat gadis itu juga tersenyum dan melambai. Rambut nya yg panjang terurai, terhempas terbawa angin sepoi-sepoi. Sejenak raja tertegun memandangi wanita itu, "ternyata dibalik kerudung hitam itu ada rambut panjang lurus yang menawan." Kata nya dalam hati sambil tersenyum tipis
"Bagaimana pos loreng nya ?" Teriak Reza. Wawa yang mendengar itu hanya mengacungkan jempol dan tersenyum lebar. Dia sangat bahagia. Tak disangka ternyata dia punya aktivitas pagi yg menyenangkan. Tak perlu lagi searching buat cuci mata. Tapi sudah disuguhkan secara langsung. Tak lama kemudian Wawa baru sadar bahwa dia keluar tak memakai jilbab nya. Sejenak dia tertegun meraba kepala nya, dan shok nya dia saat tak mendapati apa2 dikepala nya.
"aaaa, ya ampun apa aku sudah gila.iiiissssh"...
Bruuuk. !!!
Wawa menabrak dinding, sebab dia tak memperhatikan langkah nya.
"Kau tak apa-apa ?" Teriak Reza lagi,
"Iyah". Jawab Wawa mengiyakan diri nya tak apa-apa.
Sekilas nampak raja mengulas senyum diwajah beku nya, walau tipis tapi Reza dapat menangkap nya
"Apa kau tersenyum ?" Kata Reza
"Tidak" jawab raja sambil kembali dengan wajah dingin nya
"Aku jelas melihat nya. Kau tertarik dengan gadis itu. Sudah kuduga, dia punya pesona yg berbeda. Selama ini aku selalu penasaran seperti apa wajah nya tanpa jilbab. Ternyata cukup menarik juga. "
"Aku pergi dulu. Kabari jika ada apa-apa"
"Aku belum selesai bicara, kamu..."
" Kamu tidur dibawah, awas aja tuh anak orang"
"Apa kau perduli pada nya, wooooiiiii apa maksud mu... Kenapa ? Wuuuuuuuh. Siiiiii....."
"Ada apa bang ?" Kata Wawa yg ternyata sudah disamping Reza.
"Eh, Wawa. Dari tadi kamu. Lho kok ?" Kata Reza heran sambil menunjuk kepala Wawa
"Privasi bang. Hihihi..... Anggap aja tadi Abang gak liat apa2 diatas. Saya yg salah. Terlalu hanyut dengan suasana" jawab Wawa sambil tersipu
"Tadi siapa bang ?" Sambung nya lagi
"Si pemilik. Sudah lah. Kau pun akan sakit hati jika bertemu dengan nya. Aku sarankan untuk kau tidak berbicara dengan nya. Apa tadi kau melihat wajah nya"
"Sekilas bang. Tapi gak terlalu jelas"
"Syukurlah, jika kau melihat wajah dingin nya. Kau akan membeku"
"Apa seperti psikopat bang ?"
"Lebih serem lagi."
"Jadi penasaran bang ?"
"Dibilangin jangan dilihat. Malah penasaran"
"Abangkan tau, aku suka nonton apaan. Nah, suka penasaran aja. Gimana kalo bisa kenalan sama cowo yg cool. Waaaah, pasti..."
"Imajinasi mu luar biasa nak. Tapi ku saranin yah jangan dia. Emang sih, awal nya aku mau kenalin dia kekamu. Tapi liat dia tadi, gak jadi deh. Dia masih belum berubah"
"Berubah ?? Apa nya bang ?"
"Udah. Lanjutkan saja. Saya mau cek dapur dulu. Kalo udah selesai. Kamu mandi gih, kita siap2 buka" kata Reza sambil melirik benda kecil di pergelangan tangan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments