Dalam kamar Syeira sudah menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru. Dia berjalan kearah tempat tidur untuk melihat ponselnya karena memang jika Syeira belajar ponsel itu dijauhkan agar tidak mengganggu konsentrasinya.
Dia melihat banyak pesan yang masuk mulai dari grup sekolah grup teman-temannya dll. Syeira hanya membuka saja tanpa membalas satu persatu. Kemudian ada pesan masuk dari Nana barulah dia mulai membaca dan membalasnya.
Syeira tertawa membaca pesan dari Nana karena memang ada yang lucu dan membuat tertawa. Mereka memiliki sifat yang hampir sama maka dari itu, tidak mudah bagi mereka untuk saling bertukar pikiran.
Terkadang mereka mempunyai satu pemikiran yang sama jadi tidak sulit untuk memecahkan masalah mereka masing-masing.
Tiba tiba Syeira teringat dengan sesuatu.
" Oh iya bonzai aku, apa kabarnya ya? Aku lihat ah." Bicara sendiri mulai bangun dari tempat tidur dan meletakkan ponselnya di tempat tidur. Berjalan ke luar kamar menuju ke teras.
" Hai bobon gimana kabarnya, duh aduh aus ya sini aku kasih minum." Ucap Syeira sendiri dan sering memanggil tanaman kesayangannya dengan bobon. Dia berjalan mulai mengambil wadah untuk menyiram tanaman kesayangannya.
" Aduh rambut kamu udah gondrong bon! Aku cukur ya biar ganteng!" Bicara sendiri mulai mengambil gunting nya.
" Nah ini dia," mengacungkan guntingnya " Ayo sekarang waktunya cukur eh enggak deng! tetapi potong, soallnya pakek gunting, hahaha." Dengan tertawa.
Maksud dari Syeira memotong yaitu memangkas daun dan cabang bonzai yang sudah sangat lebat.
Cara pemangkasan daun dan cabang bonzai ini perlu dilakukan jika ingin tanaman bonzai tetap tumbuh kecil. Sebab jika cabang dan daun yang sudah tua itu dipangkas maka bonzai tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh berkembang menjadi besar. Potongan daun dan cabang akan ditumbuhi dengan cabang dan daun yang baru. Selain itu dengan melakukan pemangkasan terhadap cabang dan daun, bonzai menjadi terlihat terawat dan terpelihara. Indah dan menarik dilihat mata.
Syeira mulai memangkas daun dan cabang bonzai. Tetapi tidak memangkas semua cabang dan daun itu hanya bagian yang sudah tua dan panjang saja. Biasanya Syeira melakukan ini 3 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun.
Setelah tanaman bonsainya dirawat dengan sangat apik Syeira menyiram tanaman yang lain agar tetap tumbuh dengan segar.
" Selesai segar semua, cantik cantik!" Tersenyum setelah menyiram semua tanamannya. Dia membereskan semua peralatan yang digunakan tadi dan mengembalikan ditempat semula.
Setelah merawat bonzai kesayangannya tadi Syeira menyirami semua tanaman yang lain agar tetap segar dan indah. Karena sudah sore Syeira masuk kedalam rumah membersihkan diri dan setelah itu memasak untuk makan sore bersama ibunya.
" Mau masak apa bu hari ini kita?" Tanya Syeira sambil berjalan kearah kulkas.
" Udah menyiram tanamanya?" Tanya Ibu Diana
" Udah kok, beres semua."
"Hem oke oke, kalau gitu coba kamu lihat ada apa di kulkas soallnya ibu belum ke pasar Bahannya habis semua." Jawab Ibu Diana yang masih mencuci piring.
" Adanya kangkung sama telur bu" Jawab Syeira yang duduk didepan kulkas melihat-lihat kulkas.
" Yaudah tumis kangkung, lauknya telur gitu aja, besok ibu belanja." Ucap Ibu Diana mengelap tangannya setelah selesai mencuci piring.
" Yaudah kalau gitu." Syeira mengeluarkan kangkung dari kulkas mencari wadah untuk menaruh kangkung yang sudah di potong nanti. Syeira mulai memotong kangkungnya .
" Ibu buat bumbu untuk kangkungmu itu ya." Ucap Ibu Diana dengan mengambil bahan yang ada di meja.
" Iya bu."
" Nana udah lama tidak kesini ke mana dia?" Tanya Ibu Diana sambil mengupas bawang.
" Mungkin sibuk bu, emang ada apa sih?" Tanya Syeira kepada ibunya.
" Enggak papa cuma tanya aja kalau ada dia tuh ramai rumah kita, hahaha."
" Iya sih kayak pasar malam kan hahaha."
Ya jika Nana kerumah Syeira selalu ada aja hal yang dibicarakan sampai berjam jam kemudian tertawa tidak jelas kadang juga menangis tetapi jika itu berbicara didalam kamar. Kalau diluar kamar pasti bercanda bersama ibunya. Nana memang sudah dianggap sebagai anak sendiri sama Ibu Syeira tak ayal jika mereka sangat akrab.
" Iya ibu heran, apa yang kalian bicarakan sampai tertawa gak jelas begitu?" Tanya Ibu Diana sambil menggelengkan kepalanya.
" Enggak tau juga kita nyambung nyambung aja ke lainnya, kita kan emang sepemikiran, hahaha." Jawab Syeira dengan tertawa.
" Masa sih, mang bener gak jelas kalian itu."
" Iya emang gak jelas tuh si Nana."
" Oh iya gula ibu habis kamu terusin ini, ibu mau beli gula." Ucap Ibu Diana berjalan ke luar dari dapur.
" Oke bu siap."
Syeira mulai mencuci kangkung tadi dan mentiriskan sebentar. Mengambil telur dan menceploknya sambil menunggu ibunya untuk membuat bumbu masakan.
Mereka memang begitu selalu membagi tugas agar pekerjaan cepat selesai. Setelah semua selesai Syeira menghidangkan makanan di meja sambil menunggu ibunya.
Setelah ibunya datang mereka makan dengan tenang. Kemudian mereka berdua menonton televisi di ruang tamu.
" Ra, kamu setelah ini mau kuliah di mana?" Tanya Ibu Diana yang sedang didepan televisi bersama Syeira.
" Aku maunya langsung kerja aja bu enggak usah kuliah." Kata Syeira sambil memakan camilannya.
" Lah mengapa, gapapa kalau kamu kuliah ibu bisa nyari uang buat biaya kuliah kamu." Jawab Ibu Syeira dengan dahi berkerut menoleh kearah Syeira.
" Enggak, aku gak mau nanti aja, enggak papa aku tidak kuliah ibu tidak usah mikirin itu." Jawab Syeira dengan santai yang tetap mengunyah makanannya.
" Ada apa sih, ibu ingin anak ibu yang cerdas dan berbakti kepada orang tua ini menjadi orang yang berpendidikan jangan kayak ibu yang cuma lulus smp." Ucap ibu dengan serius.
" Iya aku tau tetapi nanti sesudah aku kerja aku bakal kuliah, ibu tenang aja ya tidak usah mikirin itu Oke." Jawab Syeira dengan mengedipkan mata.
" Yaudah terserah kamu, ibu mendukung semua keputusan kamu." Ucap mulai Ibu Diana mulai melihat kearah televisi lagi.
" Yee gitu dong bu!" Ucap Syeira ceria.
" Tetapi ingat jika kamu berubah pikiran kasih tau ibu."
" Iya ibuku sayang." Jawab Syeira kemudian memeluk ibunya dengan sayang.
Sebenarnya Syeira bukan tidak mau kuliah tetapi dia tidak ingin membuat ibunya kelelahan karena terlalu mencari uang untuk biaya kuliah Syeira. Syeira ingin kuliah dengan hasil kerja kerasnya sendiri dan ingin meringankan beban ibunya untuk mencari uang.
mengapa kok tidak mencari beasiswa? karena pasti tidak semua biaya kuliah itu dapat beaseswa pasti ada biaya sendiri atau pribadi juga. Dan biaya kuliah juga tidak murah.
" Mmm bu, kakak tidak kesini lagi."
" Enggak, paling akhir pekan."
Kakaknya memang sering kerumah Syeira karena jarak rumahnya kerumah Syeira tidak terlalu jauh. Selain itu kakaknya cuma menjadi ibu rumah tangga karena suaminya tidak memperbolehkan kerja. Kakak Syeira juga sudah mempunyai 3 anak dan cewek semua.
Setelah berbincang bincang dengan ibunya Syeira masuk kedalam kamar untuk istirahat karena memang sudah larut malam.
Hai gayyssss Happy Reading
Minta tolong dong like, komen dan vote yang banyak ya🙏🙏...biar author semangat untuk melanjutkan novel ini😉😉
Terima kasih semuaaa...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments