Bab 5 - Merawat tanaman

Dalam kamar Syeira sudah menyelesaikan tugas yang di berikan oleh guru. Dia berjalan kearah tempat tidur untuk melihat ponselnya karena memang jika Syeira belajar ponsel itu dijauhkan agar tidak mengganggu konsentrasinya.

Dia melihat banyak pesan yang masuk mulai dari grup sekolah grup teman-temannya dll. Syeira hanya membuka saja tanpa membalas satu persatu. Kemudian ada pesan masuk dari Nana barulah dia mulai membaca dan membalasnya.

Syeira tertawa membaca pesan dari Nana karena memang ada yang lucu dan membuat tertawa. Mereka memiliki sifat yang hampir sama maka dari itu, tidak mudah bagi mereka untuk saling bertukar pikiran.

Terkadang mereka mempunyai satu pemikiran yang sama jadi tidak sulit untuk memecahkan masalah mereka masing-masing.

Tiba tiba Syeira teringat dengan sesuatu.

" Oh iya bonzai aku, apa kabarnya ya? Aku lihat ah." Bicara sendiri mulai bangun dari tempat tidur dan meletakkan ponselnya di tempat tidur. Berjalan ke luar kamar menuju ke teras.

" Hai bobon gimana kabarnya, duh aduh aus ya sini aku kasih minum." Ucap Syeira sendiri dan sering memanggil tanaman kesayangannya dengan bobon. Dia berjalan mulai mengambil wadah untuk menyiram tanaman kesayangannya.

" Aduh rambut kamu udah gondrong bon! Aku cukur ya biar ganteng!" Bicara sendiri mulai mengambil gunting nya.

" Nah ini dia," mengacungkan guntingnya " Ayo sekarang waktunya cukur eh enggak deng! tetapi potong, soallnya pakek gunting, hahaha." Dengan tertawa.

Maksud dari Syeira memotong yaitu memangkas daun dan cabang bonzai yang sudah sangat lebat.

Cara pemangkasan daun dan cabang bonzai ini perlu dilakukan jika ingin tanaman bonzai tetap tumbuh kecil. Sebab jika cabang dan daun yang sudah tua itu dipangkas maka bonzai tidak memiliki kesempatan untuk tumbuh berkembang menjadi besar. Potongan daun dan cabang akan ditumbuhi dengan cabang dan daun yang baru. Selain itu dengan melakukan pemangkasan terhadap cabang dan daun, bonzai menjadi terlihat terawat dan terpelihara. Indah dan menarik dilihat mata.

Syeira mulai memangkas daun dan cabang bonzai. Tetapi tidak memangkas semua cabang dan daun itu hanya bagian yang sudah tua dan panjang saja. Biasanya Syeira melakukan ini 3 bulan sekali atau 2 kali dalam setahun.

Setelah tanaman bonsainya dirawat dengan sangat apik Syeira menyiram tanaman yang lain agar tetap tumbuh dengan segar.

" Selesai segar semua, cantik cantik!" Tersenyum setelah menyiram semua tanamannya. Dia membereskan semua peralatan yang digunakan tadi dan mengembalikan ditempat semula.

Setelah merawat bonzai kesayangannya tadi Syeira menyirami semua tanaman yang lain agar tetap segar dan indah. Karena sudah sore Syeira masuk kedalam rumah membersihkan diri dan setelah itu memasak untuk makan sore bersama ibunya.

" Mau masak apa bu hari ini kita?" Tanya Syeira sambil berjalan kearah kulkas.

" Udah menyiram tanamanya?" Tanya Ibu Diana

" Udah kok, beres semua."

"Hem oke oke, kalau gitu coba kamu lihat ada apa di kulkas soallnya ibu belum ke pasar Bahannya habis semua." Jawab Ibu Diana yang masih mencuci piring.

" Adanya kangkung sama telur bu" Jawab Syeira yang duduk didepan kulkas melihat-lihat kulkas.

" Yaudah tumis kangkung, lauknya telur gitu aja, besok ibu belanja." Ucap Ibu Diana mengelap tangannya setelah selesai mencuci piring.

" Yaudah kalau gitu." Syeira mengeluarkan kangkung dari kulkas mencari wadah untuk menaruh kangkung yang sudah di potong nanti. Syeira mulai memotong kangkungnya .

" Ibu buat bumbu untuk kangkungmu itu ya." Ucap Ibu Diana dengan mengambil bahan yang ada di meja.

" Iya bu."

" Nana udah lama tidak kesini ke mana dia?" Tanya Ibu Diana sambil mengupas bawang.

" Mungkin sibuk bu, emang ada apa sih?" Tanya Syeira kepada ibunya.

" Enggak papa cuma tanya aja kalau ada dia tuh ramai rumah kita, hahaha."

" Iya sih kayak pasar malam kan hahaha."

Ya jika Nana kerumah Syeira selalu ada aja hal yang dibicarakan sampai berjam jam kemudian tertawa tidak jelas kadang juga menangis tetapi jika itu berbicara didalam kamar. Kalau diluar kamar pasti bercanda bersama ibunya. Nana memang sudah dianggap sebagai anak sendiri sama Ibu Syeira tak ayal jika mereka sangat akrab.

" Iya ibu heran, apa yang kalian bicarakan sampai tertawa gak jelas begitu?" Tanya Ibu Diana sambil menggelengkan kepalanya.

" Enggak tau juga kita nyambung nyambung aja ke lainnya, kita kan emang sepemikiran, hahaha." Jawab Syeira dengan tertawa.

" Masa sih, mang bener gak jelas kalian itu."

" Iya emang gak jelas tuh si Nana."

" Oh iya gula ibu habis kamu terusin ini, ibu mau beli gula." Ucap Ibu Diana berjalan ke luar dari dapur.

" Oke bu siap."

Syeira mulai mencuci kangkung tadi dan mentiriskan sebentar. Mengambil telur dan menceploknya sambil menunggu ibunya untuk membuat bumbu masakan.

Mereka memang begitu selalu membagi tugas agar pekerjaan cepat selesai. Setelah semua selesai Syeira menghidangkan makanan di meja sambil menunggu ibunya.

Setelah ibunya datang mereka makan dengan tenang. Kemudian mereka berdua menonton televisi di ruang tamu.

" Ra, kamu setelah ini mau kuliah di mana?" Tanya Ibu Diana yang sedang didepan televisi bersama Syeira.

" Aku maunya langsung kerja aja bu enggak usah kuliah." Kata Syeira sambil memakan camilannya.

" Lah mengapa, gapapa kalau kamu kuliah ibu bisa nyari uang buat biaya kuliah kamu." Jawab Ibu Syeira dengan dahi berkerut menoleh kearah Syeira.

" Enggak, aku gak mau nanti aja, enggak papa aku tidak kuliah ibu tidak usah mikirin itu." Jawab Syeira dengan santai yang tetap mengunyah makanannya.

" Ada apa sih, ibu ingin anak ibu yang cerdas dan berbakti kepada orang tua ini menjadi orang yang berpendidikan jangan kayak ibu yang cuma lulus smp." Ucap ibu dengan serius.

" Iya aku tau tetapi nanti sesudah aku kerja aku bakal kuliah, ibu tenang aja ya tidak usah mikirin itu Oke." Jawab Syeira dengan mengedipkan mata.

" Yaudah terserah kamu, ibu mendukung semua keputusan kamu." Ucap mulai Ibu Diana mulai melihat kearah televisi lagi.

" Yee gitu dong bu!" Ucap Syeira ceria.

" Tetapi ingat jika kamu berubah pikiran kasih tau ibu."

" Iya ibuku sayang." Jawab Syeira kemudian memeluk ibunya dengan sayang.

Sebenarnya Syeira bukan tidak mau kuliah tetapi dia tidak ingin membuat ibunya kelelahan karena terlalu mencari uang untuk biaya kuliah Syeira. Syeira ingin kuliah dengan hasil kerja kerasnya sendiri dan ingin meringankan beban ibunya untuk mencari uang.

mengapa kok tidak mencari beasiswa? karena pasti tidak semua biaya kuliah itu dapat beaseswa pasti ada biaya sendiri atau pribadi juga. Dan biaya kuliah juga tidak murah.

" Mmm bu, kakak tidak kesini lagi."

" Enggak, paling akhir pekan."

Kakaknya memang sering kerumah Syeira karena jarak rumahnya kerumah Syeira tidak terlalu jauh. Selain itu kakaknya cuma menjadi ibu rumah tangga karena suaminya tidak memperbolehkan kerja. Kakak Syeira juga sudah mempunyai 3 anak dan cewek semua.

Setelah berbincang bincang dengan ibunya Syeira masuk kedalam kamar untuk istirahat karena memang sudah larut malam.

Hai gayyssss Happy Reading

Minta tolong dong like, komen dan vote yang banyak ya🙏🙏...biar author semangat untuk melanjutkan novel ini😉😉

Terima kasih semuaaa...

Episodes
1 Bab 1 - Pengenalan
2 Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati
3 Bab 3 - sesama teman
4 Bab 4 - Sharing
5 Bab 5 - Merawat tanaman
6 Bab 6 - Berbincang
7 Bab 7 - Kebersamaan
8 Bab 8 - Keluar negeri
9 Bab 9 - Keseharian
10 Bab 10 - Bertemu adik
11 Bab 11 - Kebersamaan adik kakak
12 Bab 12 - Berbincang
13 Bab 13 - Bercanda dengan teman
14 Bab 14 - Kedatangan tamu
15 Bab 15 - Membantu ibu
16 Bab 16 - Melelahkan
17 Bab 17 - Guru killer
18 Bab 18 - Berpisah dengan adik
19 Bab 19 - Menguji kesabaran
20 Bab 20 - Menabrak
21 Bab 21 - Nonton bersama
22 Bab 22 - Kebersamaan keluarga
23 Bab 23 - Mengajari belajar adik
24 Bab 24 - Tentang kopi
25 Bab 25 - Catering
26 Bab 26 - Untuk olahraga
27 Bab 27 - Makan bersama
28 Bab 28 - Kebersamaan keluarga
29 Bab 29 - Quality time keluarga
30 Bab 30 - Naik jabatan
31 Bab 31 - Main
32 Bab 32 - Taman
33 Bab 33 - Main ke rumah Syeira
34 Bab 34 - Kebersamaan keluarga
35 Bab 35 - Quality time sendiri
36 Bab 36 - Keseharian
37 Bab 37 - Meminta doa restu
38 Bab 38 - Pagi yang cerah
39 Bab 39 - Memantau
40 Bab 40 - Obrolan
41 Bab 41 - Masih rencana
42 Bab 42 - Khawatir
43 Bab 43 - Meminta izin
44 Bab 44 - Kekesalan asisten
45 Bab 45 - Pembagian rapor
46 Bab 46 - Kebahagian prestasi
47 Bab 47 - Akhirnya sampai..
48 Bab 48 - Villa part 1
49 Bab 49 - villa part 2
50 Bab 50 - Villa part 3
51 Bab 51 - Villa part 4
52 Bab 52 - Pulang ke rumah
53 Bab 53 - Berbagi kebahagiaan
54 Bab 54 - Hari pertama kerja
55 Bab 55 - Dimarahi
56 Bab 56 - Cara berpikir
57 Bab 57 - Takut
58 Bab 58 - Tak tik bekerja
59 Bab 59 - Panti Asuhan
60 Bab 60 - Khawatir
61 Bab 61 - Berdetak kencang
62 Bab 62 - Musibah
63 Bab 63 - Mengerjai
64 Bab 64 - Calon mantu?
65 Bab 65 - Begitu saja terlontar
66 Bab 66 - Terkejut
67 Bab 67 - Malunya itu lhoo
68 Bab 68 - Menikah?
69 Bab 69 - Meminta pendapat
70 Bab 70 - Menikah
71 Bab 71 - Kamar hotel
72 Bab 72 - Satu ranjang
73 Bab 73 - Memasak di rumah baru
74 Bab 74 - hampir saja
75 Bab 75 - Sakit pinggang
76 Bab 76 - Menyiapkan keperluan suami
77 Bab 77 - Tidak jadi
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 - Pengenalan
2
Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati
3
Bab 3 - sesama teman
4
Bab 4 - Sharing
5
Bab 5 - Merawat tanaman
6
Bab 6 - Berbincang
7
Bab 7 - Kebersamaan
8
Bab 8 - Keluar negeri
9
Bab 9 - Keseharian
10
Bab 10 - Bertemu adik
11
Bab 11 - Kebersamaan adik kakak
12
Bab 12 - Berbincang
13
Bab 13 - Bercanda dengan teman
14
Bab 14 - Kedatangan tamu
15
Bab 15 - Membantu ibu
16
Bab 16 - Melelahkan
17
Bab 17 - Guru killer
18
Bab 18 - Berpisah dengan adik
19
Bab 19 - Menguji kesabaran
20
Bab 20 - Menabrak
21
Bab 21 - Nonton bersama
22
Bab 22 - Kebersamaan keluarga
23
Bab 23 - Mengajari belajar adik
24
Bab 24 - Tentang kopi
25
Bab 25 - Catering
26
Bab 26 - Untuk olahraga
27
Bab 27 - Makan bersama
28
Bab 28 - Kebersamaan keluarga
29
Bab 29 - Quality time keluarga
30
Bab 30 - Naik jabatan
31
Bab 31 - Main
32
Bab 32 - Taman
33
Bab 33 - Main ke rumah Syeira
34
Bab 34 - Kebersamaan keluarga
35
Bab 35 - Quality time sendiri
36
Bab 36 - Keseharian
37
Bab 37 - Meminta doa restu
38
Bab 38 - Pagi yang cerah
39
Bab 39 - Memantau
40
Bab 40 - Obrolan
41
Bab 41 - Masih rencana
42
Bab 42 - Khawatir
43
Bab 43 - Meminta izin
44
Bab 44 - Kekesalan asisten
45
Bab 45 - Pembagian rapor
46
Bab 46 - Kebahagian prestasi
47
Bab 47 - Akhirnya sampai..
48
Bab 48 - Villa part 1
49
Bab 49 - villa part 2
50
Bab 50 - Villa part 3
51
Bab 51 - Villa part 4
52
Bab 52 - Pulang ke rumah
53
Bab 53 - Berbagi kebahagiaan
54
Bab 54 - Hari pertama kerja
55
Bab 55 - Dimarahi
56
Bab 56 - Cara berpikir
57
Bab 57 - Takut
58
Bab 58 - Tak tik bekerja
59
Bab 59 - Panti Asuhan
60
Bab 60 - Khawatir
61
Bab 61 - Berdetak kencang
62
Bab 62 - Musibah
63
Bab 63 - Mengerjai
64
Bab 64 - Calon mantu?
65
Bab 65 - Begitu saja terlontar
66
Bab 66 - Terkejut
67
Bab 67 - Malunya itu lhoo
68
Bab 68 - Menikah?
69
Bab 69 - Meminta pendapat
70
Bab 70 - Menikah
71
Bab 71 - Kamar hotel
72
Bab 72 - Satu ranjang
73
Bab 73 - Memasak di rumah baru
74
Bab 74 - hampir saja
75
Bab 75 - Sakit pinggang
76
Bab 76 - Menyiapkan keperluan suami
77
Bab 77 - Tidak jadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!