Dirumah Syeira ibunya sedang membuat makanan untuk dijual ke toko-toko dekat rumah atau menitipkan di sana. Berbagai macam makanan tradisional ibu Syeira membuat sendiri terkadang dibantu oleh Syeira juga. Untuk penghasilannya mungkin lumayan buat kehidupan sehari-hari ditambah lagi hasil uang yang diberikan kakaknya untuk Syeira dan ibunya. Suami dan kakaknya sangat baik terhadap Syeira dan ibunya mengingat mereka cuma hidup berdua.
Setelah makanan itu jadi ibu Syeira menitipkan makanan itu kepada toko yang dekat dengan rumah mereka.
" Gimana bu, apakah laris kue saya hari ini?" Tanya ibu Dina ibunya Syeira yang sekarang berdiri di depan toko.
" Alhamdullilah laris bu, ini wadahnya." Jawab Ibu pemilik toko yang menolah kearah Ibu Diana karena sedang menata barangnya.
" Alhamdulilah, kalau begitu saya permisi bu." Ucap Ibu Diana mengambil wadahnya.
" Eh oh iya bu, besok banyakin kue pukisnya enak! apa lagi yang rasa pandan?" Pinta ibu pemilik toko.
" Siap bu, saya bakal banyakin deh yang itu. Mari bu saya mau mengambil yang lain lagi Assalamu'alaikum." Jawab ibu Diana sambil menundukkan kepala.
"Waalaikumsalam."
Sesudah mengambil semua wadah dan menitipkan kembali ke toko-toko terdekat ibu Diana pulang kerumah. Sesampai dirumah ibu Diana menaruh wadah itu di dapur, berjalan keruang tamu mulai membersihkan rumah menyapu mengepel karena ibu Diana tidak bisa berdiam diri saya selalu ada aja yang dilakukan.
*****
Teng teng teng.... bel sekolah menandakan semua siswa untuk pulang. Mereka bersiap-siap untuk pulang ke rumah masing-masing, tetapi jika ada yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler maka tinggal dahulu disekolah dan pulang pada sore hari.
" Ra, mau langsung pulang apa ke mana dahulu?" Tanya Nana yang berjalan kearah parkiran.
" Enggak pulang langsung aja aku mau ngerjain tugas jugak." Jawab Syeira yang sudah mulai menggunakan helmnya.
" Oke deh hati-hati ya... muach" Ucap Nana sambil mengedipkan mata dan memonyongkan bibirnya.
" Dih najis lu." Jawab Syeira bergidik.
" Dah ah byee." Mulai menjalankan motornya keluar dari parkiran.
" Oke bye."
Sesampai rumah Syeira memarkirkan motornya disamping rumahnya.
karena memang seperti bagasi kecil cukup lah untuk motor. Masuk ke dalam rumah bersalaman kepada ibu nya kemudian mulai membersihkan diri.
" Udah selesai buat kuenya bu?" Tanya Syeira berjalan kearah ibunya yang ada di dapur.
" Udah tadi ibu udah kasihkan ke toko-toko." Jawab ibu yang sedang duduk dimeja makan sambil minum air.
" Oh ya sudah kalau gitu, ibu udah makan?" Tanya Syeira juga duduk di meja.
" Udah tadi, kamu mau makan?"
" Enggak aku masih kenyang makan bekal tadi bu, yaudah aku ke kamar dahulu mau ngerjain tugas." Ucap Syeira berdiri dari tempat duduknya.
" Iya kamu kerjain sana biar dapat nilai bagus."
" Siap bu boss." Jawab Syeira sambil memberi hormat kepada ibunya dan tersenyum memperlihatkan giginya.
" Bisa aja kamu." Jawab Ibu Syeira sambil menggelengkan kepalanya.
Syeira masuk ke kamar dan mulai mengeluarkan buku yang ada di dalam tasnya yang akan dikerjakan. Dia berjalan dengan tenang dan santai karena memang dasarnya saja dia orang cerdas jadi soal apapun pasti akan mudah untuk dia kerjakan.
*****
Sedangkan dirumah Doni dia bermain ps dengan teman-temannya. karena kebetulan orang tuannya tidak ada dirumah.Orang tuannya bekerja sebagai penguasaha sama seperti Alex tetapi masih tidak terlalu besar dengan perusahaan Alex. Wajar jika orang tuannya sering keluar kota.
Untuk menghilangkan rasa kebosanannya, dia menelfon teman-temannya untuk menemani dia dirumah.
" Ah kalah aku!" Ucap Dika sambil mengacak rambutnya yang sedang duduk di samping Doni.
Mereka bertiga duduk bersebelahan di karpet sambil menyenderkan punggung ke tempat tidur.
" Okee kayaknya aku menang nih, uhuy." Jawab Doni yang terus fokus kearah ps nya.
" Jangan salah aku pasti ini yang menang! kalian jangan pd ya." Saut Soni kepada ketiga temannya.
"Ayo cepat-cepat jangan lamban!" Ucap Doni sambil menghentakkan lututnya ke lantai.
" Eh don, Syeira menurut lu gimana?" Tanya Soni yang tidak mengalihkan pandangannya ke ps.
" Emm... cantik, ceria, tetapi bukan berarti aku suka sama dia. Aku cuma suka gangguin dia karena lucu aja gitu ekspresinnya?" Jawab Doni dengan santai.
" Oh aku kira kamu suka sama dia, soalnya kalian keliatan akrab banget." Seru Soni.
" Iya yah aku kira juga gitu don, secara cuma Syeira cewek yang dekat sama kamu?" Saut Dika.
" Iya bener jugak tetapi entah mengapa aku cuma merasa sekadar teman enggak lebih." Jawab Doni sambil menggelengkan kepalanya.
" Kalau Nana gimana son?" Tanya Dika.
" Cantik juga tetapi bawel nya minta ampun, heran aku sama tuh cewek bisa yaa marah-marah mulu sama cowok kayak mau diapain aja." Jawab Soni dengan senyum dan gelengan kepala.
" Ya mungkin itu salah satu cara untuk menghalaui sekutu, hahaha." Jawab Dika dengan tertawa.
" Lu pikir apaan sekutu! ada-ada aja." Ucap Soni menggelengkan kepala karena merasa konyol dengan perkataan Dika.
Tok tok tok... " Permisi den, bibi mau mengantar makanan dan minumannya?" Teriak Bibi Tutut yang ada di depan pintu membawa nampan berisi makanan dan minuman.
" Masuk aja bi! Enggak dikunci pintunya." Jawab Doni yang fokus bermain ps.
" Permisi aden-aden cakep kayak song jaki." Ucap Bibi dengan senyum sumringahnya.
" Ha! Sapa tuh song jaki bi?" Tanya Dika.
"Itu loh yang main kapten-kaptenan sama bu dokter cantik." Jawab Bibi meletakkan nampan di meja dekat mereka.
" Itu song jong ki bi! Bukan Song Jangki, Bibi mah ada-ada aja." Jawab Dika dengan tertawa bersamaan dengan kedua temannya.
" Iya itu, bibi mah suka lupa atuh soallnya kan udah tua!" Jawab bibi dengan tersenyum.
" Gaya-gayaan sih pakek nonton begitu an udah berumur juga." Jawab Dika dengan mulut ceplosnya.
" Ya gimana buat hiburan atuh den, yaudah bibi kedapur dahulu kalau ada apa-apa panggil bibi aja." Jawab bibi disamping mereka sambil berjalan kearah pintu.
" Siap bibi." Ucap Dika.
" Bibi lu tuh ada-ada aja ya Don, bikin tertawa! Hahaha."
" Ya gitu lah, kadang kalau kesepian ngobrol sama bibi jadi enggak merasa kesepian lagi deh." Jawab Doni mulai meminum juice yang diberikan bibi.
" Jadi tetap muda kan lu tertawa mulu! Hahaha." Jawab Soni yang mulai memakan camilan.
" Eh iya udah sore nih! guwa mau balik." Ucap Soni yang mulai berdiri.
" Eh iya, guwa juga ntar dicariin nyokap sama bokap lagi." Saut Dika dengan membawa kunci mobilnya.
" Yaudah lah guwa antar keluar." Jawab Doni yang berjalan kearah pintu.
Doni mengantar mereka sampai dihalaman rumah tiba-tiba..
Guk guk guk.....suara anjing peliharaan Doni yang berada dikandang tepat samping rumahnya untuk berjaga jika ada maling yang masuk kerumah. Walaupun masih ada satpam yang berjaga tetapi penglihatan dan penciuman anjing peliharaan Doni lebih pekat.
" Sial kaget guwa!" Ucap Soni yang hampir meloncat dan mengelus dadanya.
" Iya nih don, anjing lu bilangin dong kalau ada orang jangan dikagetin bisa jantungan guwa." Jawab Dika dengan mengelus dadanya.
" Sorry sorry! Jeki emang gitu kalau ada orang yang bukan biasa dia lihat jadi melonglong gitu." Ucap Doni menghampiri Jeki dan mengelus kepalanya.
" Yaudah lah balik kita." Ucap mereka yang mulai berjalan kearah mobil.
" Oke hati-hati." Jawab Doni.
" Yok i." Jawab mereka sambil melambaikan tangan.
Setelah mereka pergi Doni memberi makan anjingnya kemudian masuk kembali kedalam rumah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments