Di kediaman Rumah Alexander William banyak pelayan yang sedang menyiapkan makanan untuk keluarga mereka karena akan makan malam bersama. Nyonya Raya juga turun tangan untuk membantu karena itu sudah menjadi kebiasaannya.
Ketika semua sudah selesai memasak dia memanggil Alex yang sedang berada di kamar untuk makan malam bersama. Sesampai di sana dia mengetuk pintu, ternyata Alex sedang tidur dengan memeluk guling seperti anak kecil.
Dia jadi teringat masa kecil Alex yang sering manja bersamanya karena papanya selalu menempel kepada mamanya. Alex cemburu dan berpikir bahwa mamanya tidak menyayanginya tetapi itu salah, Nyonya Raya sangat menyayangi Alex hanya saja papa Alex yang selalu mengganggu dan menggodanya.
Dia berjalan kearah Alex dan mengelus kepala Alex dengan rambut yang berada di sela-sela jarinya.
" hemmm... kamu sudah besar sayang, tak terasa waktu begitu cepat baru kemarin mama memandikanmu, main di taman sekarang sudah dewasa dan akan menikah, mama selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon istri yang baik dan menerima kamu apa adanya." Batin Nyonya Raya dengan tersenyum manis sambil menahan air mata yang ingin keluar.
" Emmmmhh..." Dia menggerakkan tubuhnya karena merasa ada yang menyentuhnya dan mulai membuka mata.
" Mama, udah selesai masaknya?" Tanya Alex dengan suara serak khas bangun tidur mulai duduk dan bersandar di tempat tidur.
Nyonya Raya memalingkan kepala untuk menghapus air matanya agar tidak terlihat oleh Alex.
" Udah ayo makan pasti kamu udah lapar kan dari tadi belum makan, sekarang kamu cepat turun ke bawah mama tunggu di sana ya?" Ujar Nyonya Raya dengan tersenyum lembut dan berdiri untuk keluar dari kamar Alex.
"Heemmm.... iya ma." Jawab Alex yang ingin berdiri lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.
Dia turun kebawah dan melihat mama nya sudah duduk di sana melamun sambil menyiapkan air minum. Melihat itu dia berpikir mungkin papa nya keluar kota untuk mengurusi bisnis yang ada di sana.
Dia tau pasti mama nya sedih karena di tinggal papa keluar kota, sedangkan adiknya yang imut dan menggemaskan tinggal di luar negeri untuk menyelesaikan pendidikannya.
Mereka makan dengan tenang sambil sesekali bercanda karena sudah lama Alex tidak mengobrol dengan mamanya setelah dia di sibukkan di perusahaan yang banyak sekali menguras tenaga dan waktunya.
" Ma, papa kapan pulang?" Tanya Alex ketika mereka duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.
" Besok mungkin pulang kamu kan tau papa mu tidak bisa jauh dari mama kalaupun lama pasti ngajak mama." Jawab Nyonya Raya yang kini duduk di samping Alex.
" Papa tuh udah tua juga masih aja nempel mulu sama mama."
" Iya tuh kasih tau papa sana! hahahaa..." Sambil tertawa menggoda.
" tetapi Alex senang walau begitu tandanya keluarga kita harmonis tidak ada berdebatan yang tidak masuk akal."
" Iya alhamdullilah mama juga bersyukur, ya walaupun ada masalah sedikit tetapi kita langsung baikan. Tetapi lex kamu tuh harus kaya papa, walaupun dia orang yang dingin kayak es balok dia sangat sayang terhadap keluarganya." Ucap Nyonya Raya dengan nasehatnya.
" Iya ma aku juga tau kok "
" Ingat lex keluarga adalah prioritas utama jadi ketika kamu sudah menikah kamu jangan melupakan keluarga mu walau jadwal padat yang berdatangan. Karena itu kunci sebuah keharmonisan rumah tangga agar tetap utuh sampai maut memisahkan." Jelas Nyonya Raya dengan tersenyum lembut.
" Iya iya mama ku sayang! Muach... " Cium Alex dipipi Nyonya Raya.
" Mama tidak usah takut aku akan selalu mengingat nasihat-nasihat mama ku yang cantik ini." Jawab Alex tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.
" Kamu tuh bisa aja." Ucap Nyonya Raya sambil memeluk Alex dengan sayang dan mengelus punggung Alex.
Setelah puas mengobrol mereka pergi kekamar masing-masing untuk beristirahat karena waktu juga sudah larut.
Rumah Syeira
Di rumah Syeira mereka pergi kekamar masing-masing karena tadi Syeira juga kelelahan bermain basket bersama Nana. Rumah yang minimalis cukup untuk tinggal berdua dan juga ketika ada keluarga kakaknya mampu menampung mereka, walau tidak sebesar rumah kakaknya yang memiliki lantai dua serta tanah yang lumayan luas.
****
Keesokan pagi Syeira membantu ibunya memasak sudah menjadi kebiasaan jika dia bangun pagi pasti membantu ibunya. Kata ibunya anak perempuan harus bisa memasak karena ketika dia menjadi seorang istri harus melayani suami terutama soal makanan. Maka dari itu dia belajar dari sekarang walaupun dia belum berniat menikah tetapi suatu saat pasti akan menikah.
" Coba bu, rasakan apa yang kurang ?" Tanya Syeira saat mengaduk rica-rica ayam yang sedang ada di depannya.
"Hemm ...enak ini sayang kamu memang pintar masak! " Jawab Ibu Diana sambil mencicipi masakan dan tersenyum.
" Ah, ibu bisa aja!" Sambil tersenyum. " Masih enakan masakan ibu juga."
" Beneran deh, kamu memang udah cocok jadi istri!
" Haisssh ...ibu masih lama juga aku nikahnya udah istri-istri aja."
"Gapapa lah suatu saat pasti kamu juga menikahkan masa mau melajang terus kan tidak mungkin."
"Yha iya juga sih bu, tetapi kan tidak sekarang ngomonginya bisa ntar an aja!" Ucap Syeira cemberut dan menghentakkan kakinya.
" Yaudah iya iya ibu selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon suami yang benar-benar menyayangimu dengan tulus setia sampai mati itu pesan ibu."
"Iya bu, amiinn. Udah ah aku mau berangkat sekolah dahulu ntar telat lagi." Ujar Syeira mengadahkan telapak tangannya dan membasuh muka lalu mendekat kearah ibunya.
"Iya sana! Ibu masukin makanan ini ke tempat makanan kamu." Jawab Ibu Diana kemudian mulai menata tempat makan Syeira.
Setelah semua beres Syeira berangkat sekolah agar tidak terkena macet dijalan.
Sesampai di sekolah Syeira memarkirkan motor dengan rapi. Berjalan kearah kelas dengan semangat empat lima siap untuk memulai pelajaran.
" Hai Nana, mengapa pagi-pagi muka udah kusut kayak baju belum disetrika?" Tanya Syeira sambil berjalan kearah Nana.
" Apes banget aku pagi ini, hampir aja aku jatuh karena mau nabrak!" Jawab Nana dengan muka kesal.
" Kok bisa, ada apa emang tetapi kamu tidak papa kan apa yang luka coba lihat sini! " Tanya Syeira sambil membolak balikkan badan Nana kekanan dan kekiri lalu memutarnya.
" Aduh Syeira! aku tidak papa pusing jadinya." Jawab Nana dengan muka cemberut dan memegang dahinya.
" Tadi aku ngerem mendadak terus ada kucing lewat! aneh tuh kucing sudah tau ada motor lewat malah nyebrang, ya aku jadinya syock dong dan mengerem! Jawab Nana dengan kesal.
" Yaampun untung kamu tidak papa. Emang gitu kucing jadi kita yang harus maklumi sebagai manusia yang lebih mengerti."
" Iya sih tetapi aku kesel banget mood ku jadi jelek"
" Udah-udah ayo masuk kelas ntar guru datang kita enggak tau." Ucap Syeira sambil mengelus bahu Nana dengan kedua tangannya.
Syeira dan Nana masuk ke dalam kelas siap untuk memulai pelajaran hari ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Andreani Kurniawan
visual pemeran nya mana Thor,, 🤣
2022-03-08
0
Hafidz Fajrin
izin promote novel akuh boleh ya
2022-01-07
0
💕Leyka Gallardiev 💕
mampir
2021-09-21
0