Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati

Di kediaman Rumah Alexander William banyak pelayan yang sedang menyiapkan makanan untuk keluarga mereka karena akan makan malam bersama. Nyonya Raya juga turun tangan untuk membantu karena itu sudah menjadi kebiasaannya.

Ketika semua sudah selesai memasak dia memanggil Alex yang sedang berada di kamar untuk makan malam bersama. Sesampai di sana dia mengetuk pintu, ternyata Alex sedang tidur dengan memeluk guling seperti anak kecil.

Dia jadi teringat masa kecil Alex yang sering manja bersamanya karena papanya selalu menempel kepada mamanya. Alex cemburu dan berpikir bahwa mamanya tidak menyayanginya tetapi itu salah, Nyonya Raya sangat menyayangi Alex hanya saja papa Alex yang selalu mengganggu dan menggodanya.

Dia berjalan kearah Alex dan mengelus kepala Alex dengan rambut yang berada di sela-sela jarinya.

" hemmm... kamu sudah besar sayang, tak terasa waktu begitu cepat baru kemarin mama memandikanmu, main di taman sekarang sudah dewasa dan akan menikah, mama selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon istri yang baik dan menerima kamu apa adanya." Batin Nyonya Raya dengan tersenyum manis sambil menahan air mata yang ingin keluar.

" Emmmmhh..." Dia menggerakkan tubuhnya karena merasa ada yang menyentuhnya dan mulai membuka mata.

" Mama, udah selesai masaknya?" Tanya Alex dengan suara serak khas bangun tidur mulai duduk dan bersandar di tempat tidur.

Nyonya Raya memalingkan kepala untuk menghapus air matanya agar tidak terlihat oleh Alex.

" Udah ayo makan pasti kamu udah lapar kan dari tadi belum makan, sekarang kamu cepat turun ke bawah mama tunggu di sana ya?" Ujar Nyonya Raya dengan tersenyum lembut dan berdiri untuk keluar dari kamar Alex.

"Heemmm.... iya ma." Jawab Alex yang ingin berdiri lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci muka.

Dia turun kebawah dan melihat mama nya sudah duduk di sana melamun sambil menyiapkan air minum. Melihat itu dia berpikir mungkin papa nya keluar kota untuk mengurusi bisnis yang ada di sana.

Dia tau pasti mama nya sedih karena di tinggal papa keluar kota, sedangkan adiknya yang imut dan menggemaskan tinggal di luar negeri untuk menyelesaikan pendidikannya.

Mereka makan dengan tenang sambil sesekali bercanda karena sudah lama Alex tidak mengobrol dengan mamanya setelah dia di sibukkan di perusahaan yang banyak sekali menguras tenaga dan waktunya.

" Ma, papa kapan pulang?" Tanya Alex ketika mereka duduk di ruang tamu sambil menonton televisi.

" Besok mungkin pulang kamu kan tau papa mu tidak bisa jauh dari mama kalaupun lama pasti ngajak mama." Jawab Nyonya Raya yang kini duduk di samping Alex.

" Papa tuh udah tua juga masih aja nempel mulu sama mama."

" Iya tuh kasih tau papa sana! hahahaa..." Sambil tertawa menggoda.

" tetapi Alex senang walau begitu tandanya keluarga kita harmonis tidak ada berdebatan yang tidak masuk akal."

" Iya alhamdullilah mama juga bersyukur, ya walaupun ada masalah sedikit tetapi kita langsung baikan. Tetapi lex kamu tuh harus kaya papa, walaupun dia orang yang dingin kayak es balok dia sangat sayang terhadap keluarganya." Ucap Nyonya Raya dengan nasehatnya.

" Iya ma aku juga tau kok "

" Ingat lex keluarga adalah prioritas utama jadi ketika kamu sudah menikah kamu jangan melupakan keluarga mu walau jadwal padat yang berdatangan. Karena itu kunci sebuah keharmonisan rumah tangga agar tetap utuh sampai maut memisahkan." Jelas Nyonya Raya dengan tersenyum lembut.

" Iya iya mama ku sayang! Muach... " Cium Alex dipipi Nyonya Raya.

" Mama tidak usah takut aku akan selalu mengingat nasihat-nasihat mama ku yang cantik ini." Jawab Alex tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya.

" Kamu tuh bisa aja." Ucap Nyonya Raya sambil memeluk Alex dengan sayang dan mengelus punggung Alex.

Setelah puas mengobrol mereka pergi kekamar masing-masing untuk beristirahat karena waktu juga sudah larut.

Rumah Syeira

Di rumah Syeira mereka pergi kekamar masing-masing karena tadi Syeira juga kelelahan bermain basket bersama Nana. Rumah yang minimalis cukup untuk tinggal berdua dan juga ketika ada keluarga kakaknya mampu menampung mereka, walau tidak sebesar rumah kakaknya yang memiliki lantai dua serta tanah yang lumayan luas.

****

Keesokan pagi Syeira membantu ibunya memasak sudah menjadi kebiasaan jika dia bangun pagi pasti membantu ibunya. Kata ibunya anak perempuan harus bisa memasak karena ketika dia menjadi seorang istri harus melayani suami terutama soal makanan. Maka dari itu dia belajar dari sekarang walaupun dia belum berniat menikah tetapi suatu saat pasti akan menikah.

" Coba bu, rasakan apa yang kurang ?" Tanya Syeira saat mengaduk rica-rica ayam yang sedang ada di depannya.

"Hemm ...enak ini sayang kamu memang pintar masak! " Jawab Ibu Diana sambil mencicipi masakan dan tersenyum.

" Ah, ibu bisa aja!" Sambil tersenyum. " Masih enakan masakan ibu juga."

" Beneran deh, kamu memang udah cocok jadi istri!

" Haisssh ...ibu masih lama juga aku nikahnya udah istri-istri aja."

"Gapapa lah suatu saat pasti kamu juga menikahkan masa mau melajang terus kan tidak mungkin."

"Yha iya juga sih bu, tetapi kan tidak sekarang ngomonginya bisa ntar an aja!" Ucap Syeira cemberut dan menghentakkan kakinya.

" Yaudah iya iya ibu selalu berdoa agar kamu mendapatkan calon suami yang benar-benar menyayangimu dengan tulus setia sampai mati itu pesan ibu."

"Iya bu, amiinn. Udah ah aku mau berangkat sekolah dahulu ntar telat lagi." Ujar Syeira mengadahkan telapak tangannya dan membasuh muka lalu mendekat kearah ibunya.

"Iya sana! Ibu masukin makanan ini ke tempat makanan kamu." Jawab Ibu Diana kemudian mulai menata tempat makan Syeira.

Setelah semua beres Syeira berangkat sekolah agar tidak terkena macet dijalan.

Sesampai di sekolah Syeira memarkirkan motor dengan rapi. Berjalan kearah kelas dengan semangat empat lima siap untuk memulai pelajaran.

" Hai Nana, mengapa pagi-pagi muka udah kusut kayak baju belum disetrika?" Tanya Syeira sambil berjalan kearah Nana.

" Apes banget aku pagi ini, hampir aja aku jatuh karena mau nabrak!" Jawab Nana dengan muka kesal.

" Kok bisa, ada apa emang tetapi kamu tidak papa kan apa yang luka coba lihat sini! " Tanya Syeira sambil membolak balikkan badan Nana kekanan dan kekiri lalu memutarnya.

" Aduh Syeira! aku tidak papa pusing jadinya." Jawab Nana dengan muka cemberut dan memegang dahinya.

" Tadi aku ngerem mendadak terus ada kucing lewat! aneh tuh kucing sudah tau ada motor lewat malah nyebrang, ya aku jadinya syock dong dan mengerem! Jawab Nana dengan kesal.

" Yaampun untung kamu tidak papa. Emang gitu kucing jadi kita yang harus maklumi sebagai manusia yang lebih mengerti."

" Iya sih tetapi aku kesel banget mood ku jadi jelek"

" Udah-udah ayo masuk kelas ntar guru datang kita enggak tau." Ucap Syeira sambil mengelus bahu Nana dengan kedua tangannya.

Syeira dan Nana masuk ke dalam kelas siap untuk memulai pelajaran hari ini.

Terpopuler

Comments

Andreani Kurniawan

Andreani Kurniawan

visual pemeran nya mana Thor,, 🤣

2022-03-08

0

Hafidz Fajrin

Hafidz Fajrin

izin promote novel akuh boleh ya

2022-01-07

0

💕Leyka Gallardiev 💕

💕Leyka Gallardiev 💕

mampir

2021-09-21

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pengenalan
2 Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati
3 Bab 3 - sesama teman
4 Bab 4 - Sharing
5 Bab 5 - Merawat tanaman
6 Bab 6 - Berbincang
7 Bab 7 - Kebersamaan
8 Bab 8 - Keluar negeri
9 Bab 9 - Keseharian
10 Bab 10 - Bertemu adik
11 Bab 11 - Kebersamaan adik kakak
12 Bab 12 - Berbincang
13 Bab 13 - Bercanda dengan teman
14 Bab 14 - Kedatangan tamu
15 Bab 15 - Membantu ibu
16 Bab 16 - Melelahkan
17 Bab 17 - Guru killer
18 Bab 18 - Berpisah dengan adik
19 Bab 19 - Menguji kesabaran
20 Bab 20 - Menabrak
21 Bab 21 - Nonton bersama
22 Bab 22 - Kebersamaan keluarga
23 Bab 23 - Mengajari belajar adik
24 Bab 24 - Tentang kopi
25 Bab 25 - Catering
26 Bab 26 - Untuk olahraga
27 Bab 27 - Makan bersama
28 Bab 28 - Kebersamaan keluarga
29 Bab 29 - Quality time keluarga
30 Bab 30 - Naik jabatan
31 Bab 31 - Main
32 Bab 32 - Taman
33 Bab 33 - Main ke rumah Syeira
34 Bab 34 - Kebersamaan keluarga
35 Bab 35 - Quality time sendiri
36 Bab 36 - Keseharian
37 Bab 37 - Meminta doa restu
38 Bab 38 - Pagi yang cerah
39 Bab 39 - Memantau
40 Bab 40 - Obrolan
41 Bab 41 - Masih rencana
42 Bab 42 - Khawatir
43 Bab 43 - Meminta izin
44 Bab 44 - Kekesalan asisten
45 Bab 45 - Pembagian rapor
46 Bab 46 - Kebahagian prestasi
47 Bab 47 - Akhirnya sampai..
48 Bab 48 - Villa part 1
49 Bab 49 - villa part 2
50 Bab 50 - Villa part 3
51 Bab 51 - Villa part 4
52 Bab 52 - Pulang ke rumah
53 Bab 53 - Berbagi kebahagiaan
54 Bab 54 - Hari pertama kerja
55 Bab 55 - Dimarahi
56 Bab 56 - Cara berpikir
57 Bab 57 - Takut
58 Bab 58 - Tak tik bekerja
59 Bab 59 - Panti Asuhan
60 Bab 60 - Khawatir
61 Bab 61 - Berdetak kencang
62 Bab 62 - Musibah
63 Bab 63 - Mengerjai
64 Bab 64 - Calon mantu?
65 Bab 65 - Begitu saja terlontar
66 Bab 66 - Terkejut
67 Bab 67 - Malunya itu lhoo
68 Bab 68 - Menikah?
69 Bab 69 - Meminta pendapat
70 Bab 70 - Menikah
71 Bab 71 - Kamar hotel
72 Bab 72 - Satu ranjang
73 Bab 73 - Memasak di rumah baru
74 Bab 74 - hampir saja
75 Bab 75 - Sakit pinggang
76 Bab 76 - Menyiapkan keperluan suami
77 Bab 77 - Tidak jadi
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Bab 1 - Pengenalan
2
Bab 2 - Mengobrol dari hati kehati
3
Bab 3 - sesama teman
4
Bab 4 - Sharing
5
Bab 5 - Merawat tanaman
6
Bab 6 - Berbincang
7
Bab 7 - Kebersamaan
8
Bab 8 - Keluar negeri
9
Bab 9 - Keseharian
10
Bab 10 - Bertemu adik
11
Bab 11 - Kebersamaan adik kakak
12
Bab 12 - Berbincang
13
Bab 13 - Bercanda dengan teman
14
Bab 14 - Kedatangan tamu
15
Bab 15 - Membantu ibu
16
Bab 16 - Melelahkan
17
Bab 17 - Guru killer
18
Bab 18 - Berpisah dengan adik
19
Bab 19 - Menguji kesabaran
20
Bab 20 - Menabrak
21
Bab 21 - Nonton bersama
22
Bab 22 - Kebersamaan keluarga
23
Bab 23 - Mengajari belajar adik
24
Bab 24 - Tentang kopi
25
Bab 25 - Catering
26
Bab 26 - Untuk olahraga
27
Bab 27 - Makan bersama
28
Bab 28 - Kebersamaan keluarga
29
Bab 29 - Quality time keluarga
30
Bab 30 - Naik jabatan
31
Bab 31 - Main
32
Bab 32 - Taman
33
Bab 33 - Main ke rumah Syeira
34
Bab 34 - Kebersamaan keluarga
35
Bab 35 - Quality time sendiri
36
Bab 36 - Keseharian
37
Bab 37 - Meminta doa restu
38
Bab 38 - Pagi yang cerah
39
Bab 39 - Memantau
40
Bab 40 - Obrolan
41
Bab 41 - Masih rencana
42
Bab 42 - Khawatir
43
Bab 43 - Meminta izin
44
Bab 44 - Kekesalan asisten
45
Bab 45 - Pembagian rapor
46
Bab 46 - Kebahagian prestasi
47
Bab 47 - Akhirnya sampai..
48
Bab 48 - Villa part 1
49
Bab 49 - villa part 2
50
Bab 50 - Villa part 3
51
Bab 51 - Villa part 4
52
Bab 52 - Pulang ke rumah
53
Bab 53 - Berbagi kebahagiaan
54
Bab 54 - Hari pertama kerja
55
Bab 55 - Dimarahi
56
Bab 56 - Cara berpikir
57
Bab 57 - Takut
58
Bab 58 - Tak tik bekerja
59
Bab 59 - Panti Asuhan
60
Bab 60 - Khawatir
61
Bab 61 - Berdetak kencang
62
Bab 62 - Musibah
63
Bab 63 - Mengerjai
64
Bab 64 - Calon mantu?
65
Bab 65 - Begitu saja terlontar
66
Bab 66 - Terkejut
67
Bab 67 - Malunya itu lhoo
68
Bab 68 - Menikah?
69
Bab 69 - Meminta pendapat
70
Bab 70 - Menikah
71
Bab 71 - Kamar hotel
72
Bab 72 - Satu ranjang
73
Bab 73 - Memasak di rumah baru
74
Bab 74 - hampir saja
75
Bab 75 - Sakit pinggang
76
Bab 76 - Menyiapkan keperluan suami
77
Bab 77 - Tidak jadi

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!