Happy reading!
Lima💧
Keyra sudah rapi dengan mengenakan kaos putih polos yang membalut tubuh ramping nya. Gadis itu keluar dari kamar nya dan hanya mendapati Alisa yang duduk di sofa.
“Mah, Key jajan dulu ya buat besok.”
“Jajan mulu lo, ngabisin duit doang tau gak!” sentak Alisa. Ia melirik sinis kearah adiknya itu.
“Hm,” Keyra hanya berdeham tanpa melawan. Urusannya bisa panjang jika ia meladeni kakak perempuan nya itu.
Siapa sih yang tidak kenal dengan Alisa? Cewe super cantik yang menjadi idola para cowok. Keyra sendiri mengakui kecantikan kakak nya itu, namun entah mengapa Alisa selalu mencari masalah dengan nya. Usia keduanya terpaut 3 tahun dan Keyra harus sering menelan pahit saat kedua orang tuanya sering memberi perhatian berlebih pada kakaknya, dan membandingkan dirinya dengan Alisa. Mungkin memang benar jika ia hanya lah anak angkat.
"Mama anterin, Key. Tapi bentar!”
“Nggak usah Mah! Deket kok,” sahut Keyra.
“Yaudah kamu ajakin Rafka aja sekalian!”
Apa, apa Afka! Gerutunya dalam hati.
“Jangan, Mah! Rafka palingan juga nggak mau sama si dekil ini,“ maki Alisa. Menatap adik nya dengan tatapan menghina.
“Mata lo semoga rusak! Tiap hari make softlens dikira cantik apa?”
Keyra mendelik, mata ambernya beradu dengan manik mata Alisa yang berwarna coklat. “Gue diem bukan berarti takut ya sama lo. Jangan ngatain gue dekil kalo lo sendiri masih iri sama gue!” Sentak Keyra geram.
“Heh, seorang Alisa iri sama orang? Dan orang nya itu elo?” Alisa menjeda ucapan nya, “Dih, najis banget gue iri sama cewek dekil kayak lo,” lanjut nya memaki.
“Cewek dekil ini lebih deket sama Afka di banding lo yang hanya mengaggumi dari jauh. Cih,” ujar Keyra sarkas.
Keyra sendiri merutuki kalimatnya yang sedikit mencubit hatinya sendiri.
Skakmat untuk Alisong!
Keyra tau apa kelemahan kakak sombong nya itu. Siapa lagi jika bukan Rafka? Jelas sekali sejak ia menyebut nama ‘Rafka’, Alisa langsung terdiam di tempatnya.
“Assalamu'alaikum, yuhuuu.” Keyra menoleh kebelakang, sementara Alisa hanya acuh saat melihat siapa sosok yang mengucapkan salam itu.
Berdosa banget kamu Alisongg!
“Ngapain lo kerumah gue Van? Mau ngemis?” tanya Keyra.
Rivan mendadak menarik tangan Keyra agar keluar. “Gue lagi masanya 'pendekatan' sama kakak cewek lo, Key---”
“Nggak peduli, nggak mau tau!” potong Keyra cepat.
Rivan menoyor kening Keyra gemas, “Eh, mayat idup! Bantuin abang lo ini lah,” Rivan menggerutu.
Kenapa banyak sekali yang mengatai nya ‘mayat hidup?’
Apa karena bentuk tubuh Keyra yang kurus dan kulit nya yang putih?
“Oke, lo anterin gue dulu beli cemilan buat besok. Baru bisa deketin si Alisa,” tanpa persetujuan dari Rivan, Keyra menarik tangan cowok itu menuju rumah sampingnya. Tentunya untuk mengambil motor milik cowok itu.
Di pelataran rumah besar itu. Rivan kikuk sendiri di tatap intens teman-teman nya. “Lo sekarang naksir yang
se-umuran Van?” tanya Ivan sedikit mengejek.
Rivan menggeleng cepat,
“Ya nggak lah! Seorang Rivan cuman mau nganterin si Kekey noh.” sergah Rivan.
Keyra menampar mulut Rivan keras. “Udah gue bilang, lo manggil gue ‘Kekey’ auto gue cekek leher lo!”
"Itu lo ngegampar na----”
“Ayo!” ajak Rafka dengan menarik tangan Keyra keluar dari gerbang rumahnya dengan berjalan kaki.
Membuat teman-temannya melongo, terkecuali Abian dan juga Ervin yang nampak biasa saja.
“Lah? Bukan nya si Rafka mau jemput Naya, ya?” tanya Ivan bingung. Sedikit tak suka melihat tangan Keyra yang di genggam oleh teman nya itu.
Friski mengangkat bahu nya acuh, “tetangga lebih penting dibanding Doi dia kali,” ujar Friski.
<><><><><><><><><>
Keyra masuk kedalam supermarket yang berada di dekat rumah nya dengan di temani oleh Rafka, kakinya menyusuri rak-rak cemilan dan beberapa kulkas yang berjejer di sampingnya. Tangan nya bergerak mengambil beberapa cemilan dan dua botol minuman berwarna orange lalu menaruhnya di keranjang, tangan lain pun menaruh banyak cemilan serta sekotak susu bubuk di keranjang nya yang membuat Keyra mengernyitkan dahi.
“Lo ngapain ambil susu itu? Lah itu kan nggak bisa di minum kalo nggak di seduh dulu, Af!” protes Keyra.
Rafka terkekeh, “biar lo tinggi lah. Masa pendek mulu jadi orang, itu lo minum tiap hari!” ujar Rafka seraya mengacak gemas rambut Keyra.
Perlakuan itu bukan nya membuat Keyra senang malah membuat perasaan gadis itu kesal.
Keyra akui ia memang lah pendek, tapi jika di bandingkan dengan Rafka and the geng, pastinya!
Jadi? Dia tidak lah pendek bukan jika di samakan dengan teman perempuan sebaya nya, sahabat?!
“Mau gue pendek kek, tinggi kek. Mau lo apa hah?” tanya Keyra menantang.
Rafka mengambil beberapa botol minuman berbeda dan menaruh nya di keranjang. “Naura kok galak banget sih? Abis di putusin ya makanya galak? Betewe bukan nya lo nggak pernah punya pacar, ya? Ups!” Rafka tertawa mengejek.
Beginilah Rafka, jika hanya berdua dengan Keyra, cowok itu akan memanggil gadis itu dengan nama panggilan nya saat mereka kecil.
Keyra memerah, “asuk! Mau lo apa sih anjing?”
“Jan ngomong kasar, Ra! Mau gue? Mau gue, lo jadi cewe gue!” mata tajam Rafka seolah menelanjangi Keyra. Gadis itu membuang mukanya kearah lain.
"Becanda lo sumpah garing banget!”
Setelah mengambil susu coklat kesukaannya. Keyra menenteng keranjangnya yang penuh dan berlalu menuju kasir untuk membayar belanjaan nya yang di ikuti oleh Rafka.
“Semuanya 215 ribu, Kak.” ucap kasir wanita itu.
Keyra meraih uangnya yang berada di casing ponselnya. Kebiasan gadis itu jika malas membawa dompet. Namun belum sempat ia membayar, tangan Rafka sudah terjulur dan menyerahkan uangnya.
“Terimakasih,” ujar Rafka yang langsung menarik tangan Keyra dengan menenteng dua plastik berukuran besar lalu keluar dari tempat itu.
Keyra dan Rafka berjalan ber-iringan menyusuri jalanan komplek yang ramai. Banyak anak kecil yang tengah bermain di taman komplek itu dengan saling bercanda riang. Tak ada beban sama sekali.
Keyra ingin ia menjadi anak kecil kembali. Walaupun dulu ia sering kesal karena sikap Rafka yang menyebalkan tapi sama sekali tak pernah membuat ia terlalu memikirkan berlebihan seperti sekarang. Apa jadinya jika nanti ia masuk sekolah menengah atas? Masih Sekolah Menengah Pertama saja ia sudah di buat pusing dengan kejanggalan dalam keluarganya.
Seperti tante nya yang nampak
sangat membencinya. Begitu juga dengan Andri —ayah kandungnya itu sering memberi perhatian yang berbeda kepada Keyra dan juga Alisa. Kadang Keyra bertanya' tanya apa salah nya?
Pernah beberapa kali Keyra menjadi juara umum saat ia menginjak bangku Sekolah Dasar, respon Mama nya tentu bangga. Berbanding terbalik dengan Andri yang hanya menatap nya datar. Bahkan pria dewasa
itu —malah heboh akan prestasi Alisa yang hanya berada di sepuluh besar.
Semenjak itulah Keyra menjadi tak bersemangat lagi untuk belajar. Nilai nya turun terus menerus dan seluruh keluarga nya memaki nya ‘bodoh’. Indira, Mamanya itu juga tanpa sadar memaki diri nya seperti anggota keluarga lain nya.
Disaat itu Keyra memutuskan untuk menyendiri di taman komplek nya. Di saat itu pula, Rafka —pria kecil itu datang menghiburnya dengan memberi lolipop dan memeluk nya erat
'Jangan sedih. Naura jelek kalo sedih gitu’ itu yang Keyra ingat saat bersama Rafka kecil.
Tiba-tiba Keyra menghentikan langkah nya di taman komplek yang ramai oleh anak kecil. Ia menoleh, menatap Rafka dengan sendu. “Af,” panggil Keyra.
“Napa? Mau jadi cewek gue? Heh, tadi gue cuman be --- adawww!” pekik Rafka kala Keyra menerjang tubuhnya kuat. Plastik yang berada di genggaman nya pun terjatuh mengenai kaki nya.
Rafka merasakan bahu Keyra bergetar. Cowok itu membalas pelukan Keyra dengan mengusap lembut punggung gadis itu.
“Kenapa? Lo kalah lotre? Atau cinta lo di tolak? Siapa yang berani' berani nya nolak lo? Gue bakalan kasih hadiah karena nggak kegoda sama komuk sadis lo itu,” bisik Rafka tepat di telinga Keyra.
Keyra memukul dada Rafka keras, “Awww, bener-bener gue salah nyari lawan. Jago beladiri ngapa cengeng amat sih?” ejek Rafka.
Keyra melepas pelukan nya dan masih menatap Rafka sendu, “yang jago juga manusia Af. Apalagi cewe, lagian gue nggak nangis! Nih liat,” Keyra maju mengikis jarak, melototkan matanya agar cowok itu bisa melihat, “mata gue nggak ber-air!”
Rafka menelas salivanya kasar, ia tanpa sadar menangkup pipi Keyra dan langsung mencubit kedua pipi itu gemas. “lucu banget sih, anak siapa sih lo?” tanya Rafka masih menangkup kedua pipi itu. “Ya ampun! Kepala lo wajib di museumin nih, Ra. Atau kalo nggak, gue jual aja ya di pasar malem? Pasti banyak yang nonton,” cerocos Rafka panjang lebar.
“Lwepas! Gwe Wemang lwcu! Afwka, lwepas owy!” ujar Keyra tak jelas.
Seakan tersadar, Rafka langsung menjauhkan diri nya dan meraih plastik yang terjatuh tadi. “Iya lucu, kayak babi ngepet tapi,” detik selanjutnya, Rafka langsung berlari seraya tertawa. Meninggalkan Keyra yang sudah menunjukan kedua tanduk nya.
"AFKA SIALAN!”
«»«»«»
.
.
.
.
Tet teeet teett tettttttt
T Y P O-A N D-S A L A H -K A T A,
H A M P U R A!
Maap maksud nya:v
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Sis Fauzi
Masa keyra lucu kaya Babai ngepet 😂 gimana si afka
2021-08-21
0
Rozh
💓
2021-08-04
0
Tina
semangat thor
2021-08-02
1