KN_ Bocah

Happy reading!

Empat🌈

’Untuk seluruh siswa dan siswi SMP Bina Abadi yang akan mengikuti kegiatan study tour, harap ke Aula. Sekarang!’

“Ayok oi!” ajak Shahila.

Keyra menatap malas. Gadis itu dengan ogah-ogahan berjalan mengikuti langkah kedua sahabatnya.

Saat sudah berada di aula. Mereka memilih untuk duduk dibangku barisan nomer dua dari belakang.

Beberapa menit kemudian,

Pak Anjar —kepala sekolah mereka sudah berdiri di atas podium. Pria itu mengarahkan mikrofon ke depan mulutnya. “Ehem, selamat siang anak-anak, berdirinya Bapak disini--”

"Yailah pake babibu segala. Intinya kek,” seru cowok di belakang Keyra membuat gadis itu menolehkan kepala. dibelakang nya, Rafka, Ivan, Abian dan juga Rivan yang tampak mendumel. Terkecuali Abian yang duduk dengan menampilkan wajah datar nya.

Lagi dan lagi Keyra tak melihat manusia beku itu.

“Yailah diem kek, bacot amat!” sahut Keyra, menatap sinis kearah Rafka.

Rafka yang tak terima pun hendak berdiri, jika tangan Ivan tak menahan nya. “Eh, diem ya lo sodara monyet!” Ujar Rafka.

“Lo yang harusnya diem dong! Muka kaya ----”

"Kaya Manu Rios! Iye, gue tau kalo gue tuh ganteng, pake banget lagi,” interupsi Rafka percaya diri.

“Giginya Manu Rios maksudnya? Cih, udah sok ganteng, burik la----”

"Yang dibelakang, ingin menggantikan Bapak untuk berbicara di depan?” lagi dan lagi ucapan Keyra di potong. Namun bukan Rafka ataupun teman tongkrongan cowok itu, melainkan kepala sekolah sendiri yang menyela.

“Iya pak! Rivan sama Keyra mau gantiin Bapak. Sekalian ngadain konser di depan, katanya!” teriak Rafka jahil.

Apalagi ini?

Rivan menginjak kaki Rafka, "lo bisa diem nggak? Upil laron!”

“Rafka, diam!” tutur Bu Indah —Guru pengampu mata pelajaran Agama yang berdiri tak jauh dari tempat pak Anjar.

Kepala sekolah itu menghadap lurus, “Menurut kalian, selain ketempat yang wajib kita kunjungi di sana, lebih baik tempat terakhir yang kita kunjungi itu pantai atau keraton Yogyakarta?”

“Lah, bukannya acarannya besok malem? Kok baru ditentuin?”

“Pantai aja pak, lebih seger!”

“Keraton!”

"Rebahan dirumah pak! Nggak keluar duit, kaki nggak pegel, mending nyantai, iye kagak Bor?” Rafka berseru sembari menatap ketiga temannya, meminta persetujuan.

“Yoi!”

Rafka memajukan tubuh nya, cowok itu berbisik di telinga Keyra. “Kalo tu Kepsek nentuin ke pantai. Nanti pas di sana, lo bakal gue jeburin biar ngikut sama petinggi lo disana, yhaaa!” Keyra menggeram, ia menjambak rambut Rafka kuat.

"Cukup! Sudah Bapak putuskan, yang duduk di barisan belakang dan Keyra yang tadi tidak mendengarkan saya, silahkan besok kalian datang lebih cepat!” titahnya.

“Halah, palingan nanti kita telat juga nggak peduli,” gumam Rafka yang masih bisa di dengar oleh Keyra.

"Keyra, Rafka! Kalian berdiri di depan tiang bendera, sekarang!” ujar Pak Anjar menatap kearah Keyra dan juga Rafka.

“Baik, silahkan kembali ketempat masing-masing! Pulang jangan mampir-mampir sebelum kalian ganti baju! Saya akhiri, selamat siang semuanya.” sambung kepala sekolah itu. Lalu berlalu meninggalkan ruangan itu yang nampak ricuh.

“Bacot bener tu orang, nggak tau apa kalo gue ngantuk?!” Rafka menguap, tak mengindahkan tatapan horor dari Keyra.

“Lo yang bacot anjing!” sahut Rivan kesal.

“Selamat menikmati siang pertama nya, KaRa!” Ivan bersua.

“Hah? KaRa? Apaan tuh? Makanan, ya?” tanya Rafka mewakili pertanyaan dari Keyra.

Ivan mengabaikan pertanyaan dari Rafka, ia memilih berlalu bersama kedua temannya, meninggalkan Rafka dan juga Keyra. Karena kedua teman Keyra juga sudah beranjak sedari tadi.

“KaRa apaan,?”

“Lo nanya gue?” Rafka mengangguk, “terus gue nanya siapa? Aish cepetan ke lapangan!” Keyra langsung berlari menuju kelapangan di ikuti oleh Rafka.

Akhirnya, siang yang panas itu, Keyra dan Rafka habiskan di tengah lapangan menghadap tiang bendera dengan tangan yang saling menghormat.

★★★★

Seusai melaksanakan hukuman nya bersama Rafka, Keyra kembali dibonceng oleh Rafka menuju sekolah mereka dulu yang jarak nya lumayan jauh dari sekolah mereka sekarang. Mereka masih mengenakan seragam OSIS hendak membeli jajanan yang dari dulu sering mereka beli.

Tiba di depan SD Permata Bangsa. Keyra langsung turun dari motor Rafka dengan sedikit berlari mendekati tiga gerobak yang masih berdiri tegak di depan SD itu. Gadis itu duduk di kursi berwarna hijau yang disediakan oleh si penjual.

"Bang, Leker nya 3 ya,” pesan Keyra pada seorang pria yang tersenyum kepadanya. “Om Rahman, telur gulung nya 2 yang satu polos,” sambung gadis itu kepada penjual telur gulung yang sedang melayani pembelinya.

“Siap neng, diajak atuh itu pacarnya,” goda Rahman pada Keyra yang tak menyadari raut kesal Rafka di belakangnya.

“E-eh? Itu babu Keyra bukan pacar Keyra,” ujar Keyra tercengir lebar.

Ctak..

Rafka menjitak kepala Keyra gemas, “udah ninggalin gue, mana ngatain babu lagi,” kesal Rafka dengan duduk di samping Keyra. Cowok itu memandang sekolah nya dulu dan tiba-tiba ia tertawa tanpa sebab.

Keyra menggaruk tengkuknya merinding, “lo kenapa Af? Jangan bilang lo kesurupan penunggu gerbang?” Tanya Keyra takut-takut.

Rafka mencubit pipi Keyra, matanya melotot seperti ingin menghabisi gadis itu, “hiyya, saya mau menjadikan kamu sebagai salah satu selir raja Gendurwo.” ujar nya dengan suara berat nya.

Tangan Keyra spontan menampar Rafka keras yang meninggalkan bekas merah di pipi putih itu. “Aduh!” pekik Rafka seraya memegang pipi kirinya.

“Gue orangnya parnoan loh Af... Nanti kalo gue nggak bisa tidur gegara ini gimana?”

“Gampang tinggal gue peluk,” Keyra hendak menampar lagi namun tangan nya langsung di cekal oleh Rafka.

“Tangan super kayak lo nggak akan gue biarin ngancurin komuk ganteng gue!”

Keyra mengacuhkannya, pandangan gadis itu berubah menatap gerbang SD yang terbuka dengan satpam dan anak kecil yang nampak masih memakai seragam SD.

Keyra berlari mendekati gerbang sekolah itu. “Pak Harun? Itu anak kecil nya kenapa belum pulang?” Tanya Keyra.

“Loh neng Keyra? Oh ini, orang tuanya Raga tadi bilang kakak nya yang bakalan jemput, tapi udah sejam lebih belum dijemput,” ujar Harun menjelaskan.

Keyra menatap Pria kecil bernama Raga itu kasihan, ia sedikit menunduk untuk melihat langsung mata Raga yang memang berkaca-kaca. “Raga ya? Kita kesana yuk beli jajan, sekalian nunggu kakak Raga jemput. Raga laper kan?”

Raga mengangguk, “iya kak, Raga laper belum makan siang hiks... Bang Er lama banget, pasti dia masih marah sama Raga,” ujar Raga di sela tangisnya.

Keyra menatap Harun sebentar, “Pak? Keyra ajakin Raga aja ya? Kasian dia kalo nunggu sambil nahan laper gini, di depan kok,” pinta Keyra menyakinkan.

Harun terkekeh, “iya neng, lagian Bapak percaya kalo neng Keyra nggak bakalan culik juga,” Keyra ikut terkekeh dan pamit dengan mengandeng tangan kecil Raga ketempat dimana Rafka menunggu.

Di tempatnya, Rafka melototi Keyra yang kembali bersama anak kecil yang sepertinya agak familiar. “Lo nyulik anak, heh? Itu--- lah Ragagak?”

Raga mendongak dan seketika pandangan nya berubah berbinar, “Bang Rafoneng! Masa Raga nggak di jemput-jemput sama Bang Er. Padahal kata papa kalo Bang Er bakalan jemput,” ujarnya sendu.

Keyra berjinjit untuk menyamai tingginya dengan telinga Rafka, “Siapa lo Af?”

“Anak gue sama elo, Ra. Masa lo lupa?”

Ujar Rafka tanpa beban.

Keyra mencubit pinggang Rafka gemas, “serius njirt.”

“Adeknya si Ervin, sini lo bocah.” Rafka menarik tangan Raga menuju motornya.

Keyra merenung, “kakaknya beku, adeknya cengeng.” Keyra menggelengkan kepalanya seraya terkekeh, ia mendekati gerobak tadi untuk mengambil pesanan nya. Setelah membayar, Keyra langsung naik keatas motor. “Lo mau pulang atau kerumah Gue bocah?”

Raga yang duduk di depan Rafka pun menoleh kebelakang saat Keyra menyodorkan telur gulung pada nya,

“kerumah aja takut bunda nyariin,” ujar nya polos, memakan telur gulung itu dengan lahap.

Rafka melajukan motornya melewati jalanan yang biasa ia lalui bersama teman teman nya.

“kakak cantik tapi kurus mirip mayat namanya siapa?” Tanya Raga melirik spion motor Rafka yang menampakan wajah cantik Keyra serta rambut gadis itu yang berterbangan.

Tawa Rafka seketika pecah, “Noh Ra, bocah kek Raga aja tau kalo lo tuh udah kurus, mayat lagi.”

Wajah Keyra memerah, gadis itu memukul bahu Rafka keras. “Queensha Keyra Naura, kamu bisa panggil Kak Key,” ujarnya.

“Gimana kalo kak Queen aja? Kakak kan ratu dihati Raga,” gombal nya.

“Sa ae lo bocah, cepetan turun! Sampein ke Bapak lo kalo gue minta duit bensin.”

Keyra memandang gerbang berwarna gold yang tinggi menjulang, dua orang satpam berdiri di depan gerbang begitu mendengar deru mesin motor yang berhenti. “Masuk mas Rafka, tuan dan nyonya sedang dalam perjalanan ke Amsterdam, dan mungkin nanti malam baru pulang,” ujar nya sopan.

“Lah kok laporan nya sama saya pak? Ervin emang kemana?”

Keyra yang bukan siapa-siapa pun hanya diam menyimak seraya mengusap kepala Raga sayang.

“Gatau mas, mungkin dirumah mas Rafka sama teman-teman nya.” Timpal satpam satunya.

Rafka menepuk jidatnya, “astaga lupa gue anjing,” batin nya.

“Yaudah, nih si bocah jangan di biarin sendiri pak, takut keliaran buat nuyul lagi,“ katanya tanpa dosa, sedikit mendorong bahu Raga yang masih betah berada di dekat Keyra.

“Dadah kakak cantik, baik-baik ya sama BangRaf yang jelek bin ngeselin.” Ujar Raga lalu berlari memasuki rumah mewah itu meninggalkan semuanya.

Rafka menggeram, “awas aja lo bocah.”

“Saya permisi dulu pak,” ujar Keyra mewakili yang diangguki oleh kedua satpam itu.

Motor Rafka melaju meninggalkan perumahan mewah itu.

.

.

.

Typo n salah kata.... hampura...

1 2

thanks...

Terpopuler

Comments

mutoharoh

mutoharoh

Semangat kak

2021-08-16

0

Sis Fauzi

Sis Fauzi

dasar bocah songong, rafka kan ganteng, kok dibilang jelek?

2021-08-16

1

LILI

LILI

😕😕😕

2021-07-08

1

lihat semua
Episodes
1 KN_Satu
2 KN_ Dua
3 KN_ Baperan
4 KN_ Bocah
5 KN_ Lucu
6 KN_ Tunangan
7 KN_ Berang Berang
8 KN_ Sesak
9 KN_ Insting
10 KN_ KaRa
11 KN_ Tragedi
12 KN_ Kalem
13 KN_ Takdir
14 KN_ Muka pucet
15 KN_ Davin tahu
16 KN_ Keyra Mati
17 KN_ Ervin
18 KN_ Penyakit Keyra
19 KN_ Om
20 KN_ Sok iye
21 KN_ Gabut
22 KN_ Beban
23 KN_ WA
24 KN_ Bunda~
25 KN_ KaRa(2)
26 KN_ KaRa(3)
27 KN_ Dinda
28 KN_ Gandawari
29 KN_ Sycho
30 KN_ Penuh cemoohan
31 KN_ Manusia Purba
32 KN_ Naya Jahat?
33 KN_ Queen Traavo
34 KN_ Angkuh?
35 KN_ Naya
36 KN_ Babu
37 KN_ Tembok
38 KN_ Manja
39 KN_ Anak Haram?
40 KN_ Ombak
41 KN_ Perebut?
42 KN_ Cewek culun
43 KN_ Makasih Keyra
44 KN_ Jangan Berisik!
45 KN_ Duh Iri
46 KN_ Tua
47 KN_ Dasar Jones
48 KN_ Aib
49 KN_ Nana
50 KN_ Badak Berdaki
51 KN_Traavo Yang Malang
52 KN_Rafka Kenapa?
53 KN_Cantik?
54 KN_Meng-drama
55 KN_Memuakkan
56 KN_Virtual
57 KN_ Malu
58 KN_ Dedemit
59 KN_ Roby
60 KN_ First Kiss
61 KN_ Kesedihan
62 KN_ Kebusukan Garen
63 KN_ Sadboy
64 KN_ Sindiran
65 KN_ Terpaksa Nikah
66 KN_ Aku Kamu
67 KN_ Bahagia
68 KN_ Cakra
69 KN_ Terimakasih Bunda
70 KN_ Bibit Pelakor
71 KN_ Kakek Tembok
72 KN_ Alesan Apa?
73 KN_ Hebat
74 KN_ Manis Dan Miris
75 KN_ Luka
76 KN_ Saling Menyakiti
77 KN_ Akhir Dari Keyra
78 KN_ Epilog
79 S2. Kembali
80 Milan
81 Monster Kecil
82 Reuni
83 Nasib
84 Berdosa
85 Ani
86 Rafka, Erosi Or Mark?
87 Ivan
88 Kembali, Atau Gak?
89 Keinginan Mark
90 Kacung Belagu
91 Badmood
92 Sadar
93 hamil?
94 Kang Bulshit
95 Penculikan Konyol
96 Sesuatu Yang Hilang
97 Kita Yang Kembali
98 Ingin Berubah
99 Lagi
100 Selesai
Episodes

Updated 100 Episodes

1
KN_Satu
2
KN_ Dua
3
KN_ Baperan
4
KN_ Bocah
5
KN_ Lucu
6
KN_ Tunangan
7
KN_ Berang Berang
8
KN_ Sesak
9
KN_ Insting
10
KN_ KaRa
11
KN_ Tragedi
12
KN_ Kalem
13
KN_ Takdir
14
KN_ Muka pucet
15
KN_ Davin tahu
16
KN_ Keyra Mati
17
KN_ Ervin
18
KN_ Penyakit Keyra
19
KN_ Om
20
KN_ Sok iye
21
KN_ Gabut
22
KN_ Beban
23
KN_ WA
24
KN_ Bunda~
25
KN_ KaRa(2)
26
KN_ KaRa(3)
27
KN_ Dinda
28
KN_ Gandawari
29
KN_ Sycho
30
KN_ Penuh cemoohan
31
KN_ Manusia Purba
32
KN_ Naya Jahat?
33
KN_ Queen Traavo
34
KN_ Angkuh?
35
KN_ Naya
36
KN_ Babu
37
KN_ Tembok
38
KN_ Manja
39
KN_ Anak Haram?
40
KN_ Ombak
41
KN_ Perebut?
42
KN_ Cewek culun
43
KN_ Makasih Keyra
44
KN_ Jangan Berisik!
45
KN_ Duh Iri
46
KN_ Tua
47
KN_ Dasar Jones
48
KN_ Aib
49
KN_ Nana
50
KN_ Badak Berdaki
51
KN_Traavo Yang Malang
52
KN_Rafka Kenapa?
53
KN_Cantik?
54
KN_Meng-drama
55
KN_Memuakkan
56
KN_Virtual
57
KN_ Malu
58
KN_ Dedemit
59
KN_ Roby
60
KN_ First Kiss
61
KN_ Kesedihan
62
KN_ Kebusukan Garen
63
KN_ Sadboy
64
KN_ Sindiran
65
KN_ Terpaksa Nikah
66
KN_ Aku Kamu
67
KN_ Bahagia
68
KN_ Cakra
69
KN_ Terimakasih Bunda
70
KN_ Bibit Pelakor
71
KN_ Kakek Tembok
72
KN_ Alesan Apa?
73
KN_ Hebat
74
KN_ Manis Dan Miris
75
KN_ Luka
76
KN_ Saling Menyakiti
77
KN_ Akhir Dari Keyra
78
KN_ Epilog
79
S2. Kembali
80
Milan
81
Monster Kecil
82
Reuni
83
Nasib
84
Berdosa
85
Ani
86
Rafka, Erosi Or Mark?
87
Ivan
88
Kembali, Atau Gak?
89
Keinginan Mark
90
Kacung Belagu
91
Badmood
92
Sadar
93
hamil?
94
Kang Bulshit
95
Penculikan Konyol
96
Sesuatu Yang Hilang
97
Kita Yang Kembali
98
Ingin Berubah
99
Lagi
100
Selesai

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!