"Kondisi ibu sudah baik baik saja.jika seperti ini ibu bisa pulang tiga hari lagi" ucap dokter tampan sam dengan di temani Celine di belakangnya.
"Terimakasih dok" ucap si pasien di sertai senyumannya
"Baiklah saya pamit bu,silahkan beristirahat"ucap dokter sam lagi.
"Eum dokter? Bolehkah saya berbicara dengan suster Celine? Saya membutuhkan seorang untuk tinggal bersama saya sampai saya ter tidur" pinta wanita tua itu masih dengan senyuman yang terpatri di wajah lelahnya.
"Bisa,Jika Celine tidak memiliki pekerjaan lain lagi" ucap si dokter tampan dengan senyuman manis yang selalu menghiasi wajah nya,sangat berbanding terbalik dengan putra yang pelit senyum itu.
"Bisa dok,kebetulan ini pekerjaan terakhir saya" jawab Celine,dia yang memang menyukai nenek ini pun segera meng iyakan permintannya tanpa berpikir lebih lama lagi.
"Baiklah kalau begitu saya tinggal dulu" ucap dokter Sam,tak lama setelah itu terlihat pintu mulai tertutup menandakan jika dokter tampan itu memang sudah benar benar meninggalkan ruangan itu.
"Apa yang terjadi dengan kening mu ini?" tanya Nenek itu saat melihat ada sedikit benjolan di kening mulus milik suster cantik ini.
"Aa ini? hanya kecelakaan kecil nek" jawab Celine berbohong,dia tidak mungkin menjawab jika dia tadi bertabrakan di depan pintu ruangan Nenek ini dan terlebih kemungkinan besar jika pelaku dari benjolnya kening miliknya adalah anak dari nenek ini,dan dia tidak mau nenek merasa bersalah atas kelakuan dari anaknya itu.
"Jangan panggil Nenek.Panggil Mama siska aja" pinta si Nenek diiringi dengan tangannya yang ikut menggenggam tangan Celine.
"Mama?" tanya Celine,dia merasa aneh kenapa wanita paruh baya di depannya ini memintanya untuk memanggil dia Mama padahal mereka baru saja bertemu.
"Iya,kau sangat baik dan cantik.Aku ingin menjadi Mama mu jika kau tidak keberatan" ucap Siska dengan senyum yang merekah di wajahnya.Sebenarnya Celine masih hendak membantah,Tapi melihat senyum dari wajah lelah wanita itu membuat hatinya berdesir. jauh dalam lubuk hatinya yang paling dalam sebenarnya Celine juga tidak keberatan dengan permintaan wanita tua itu.
"Baiklah Ma?" ucap Celine dengan senyuman yang tak kalah merekahnya.
"Apa kau tidak lelah dengan senyum palsu itu?" tanya siska tiba tiba,membuat sang lawan bicara sedikit terkejut dengan pertanyaannya.
"Maksud mama?" Celine balik bertanya,berpura pura tidak mengerti kemana arah pembicaraan mereka.
"Mama tahu di balik senyuman mu itu ada luka yang masih belum bisa kau sembuhkan" ucap wanita paruh baya itu lagi.
"Jika kau tidak keberatan kau bisa menceritakannya pada mama" pinta wanita itu lagi,yang langsung di jawab dengan gelengan oleh Celine,dia tidak mau bersedih hati hari ini dan Dia sangat tahu jika dia bercerita dia tidak bisa menjamin air mata nya untuk tidak turun.
"Baiklah jika kamu tidak mau bercerita.Sebenarnya,mama menahan mu di sini karna mama ingin meminta tolong sama kamu Celine" ucap Siska lagi,kali ini ucapan wanita itu berhasil menarik perhatian Celine.
"Apa ma?" tanya Celine,dia pikir wanita paruh baya itu hanya ingin memintanya membelikan sesuatu.
"Menikahlah dengan anak mama" Siska menatap tapat pada manik mata Celine yang terlihat sangat terkejut dengan permintaan nya.
"Maksud Mama?" Celine balik bertanya,menyakin kan apa yang baru saja dia dengar.
"Ini adalah permintaan dari seorang ibu" tambah Siska dengan masih menatap tepat pada manik mata Celine yang terlihat mulai gelisah.
"Maaf ma, Celine ngga bisa" ucap Celine dia menundukkan kepalanya merasa bersalah kepada Siska,wanita yang beberapa saat lalu dia panggil MAMA.
"Mama minta tolong Celine.Mama takut jika mama sudah tiada dia akan menelantar kan anaknya" lanjut Siska kini terlihat ada setitik air mata yang mulai menggenang di pelupuk matanya.
"Maksud Mama?" tanya Celine yang mulai tertarik dengan pengakuan dari wanita itu.
"Dulu dia pernah menikah dengan seorang gadis yang yang tidak dia cintai karna sebuah perjodohan tapi lama kelamaan dia mulai mencintai istrinya dan dia juga dulu adalah Putra yang hangat,tapi sejak istri nya meninggal karna ingin mempertahankan anak mereka dia berubah menjadi sesosok pria dingin yang gila kerja.Terlebih lagi,dia menyalahkan putrinya yang masih kecil atas kepergian istrinya.Mama takut jika mama benar benar tidak bisa bertahan lama dia akan menyiksa anaknya atau bahkan membuangnya ke panti asuhan" jelas Siska dengan air mata yang tak henti henti nya keluar dari pelupuk wanita paruh baya itu.
Celine diam,di satu sisi dia memang sudah tidak mempercayai hubungan lagi karna dia sudah trauma dengan cinta pertamanya yang di renggut darinya tepat pada hari ke tujuh sebelum pernikahan mereka tapi disisi lain dia juga kasihan dengan anak yang tidak tahu apa apa itu.
"Mama mohon" pinta Siska lagi,kali ini dia menggapai tangan Celine dan menggenggam nya erat erat.
"Maaf ma.Biar Celine pikirkan dulu" ucap Celine dia pun langsung melepas kan tangan Siska dan langsung meninggalkan wanita tua itu.
"Maafkan Celine Ma,tapi Celine belum sanggup" ucap Celine lagi tepat saat dia masih berada di depan pintu ruangan Siska,air mata terlihat samar samar menetes di pipi gadis itu,dia menghapus dengan paksa air matanya dan setelah itu dia pun benar benar meninggalkan ruangan Siska.
Sepeninggal Celine Siska pun perlahan menghapus air matanya dan menggapai ponselnya yang berada di atas nakas,dia memanggil sebuah nomer yang ber uname 'Pengacara' dan kembali menstabilkan nafas nya sambil menunggu panggilan itu terhubung.
"Halo nyonya?" sapa seorang pria dari seberang sana dengan suara yang terdengar serak,sudah dapat di pastikan jika sang pengacara sudah tidur dan terbangun karna panggilan nya.
"Aku ingin mengganti semua isi dalam surat wasiat ku" ucap Siska To the point.
"Apa itu?" tanya si pengacara lagi.
"Aku akan memberikan warisan itu kepada Putra jika dia mau menikahi seorang suster yang bernama Celine jika tidak aku akan memberikan semua warisan termasuk perusahaan kepada masyarakat.Dan batas waktu yang ku berikan hanya satu minggu setelah aku wafat"ucap Siska mantap,dia sangat tahu jika sang anak sangat menyayangi perusahaan itu makanya dia menambahkan semua itu ke dalam wasiat nya
"Baik nyonya,malam ini akan langsung saya kerjakan"ucapnya lagi,setelah mendengar jawaban dari si pengacara Siska pun langsung mengakhiri panggilan singkat mereka.
"Setidaknya sekarang aku akan bisa pergi dengan tenang dan tidak akan malu untuk menghadapi suamiku nanti" ucap Siska dengan senyuman yang senantiasa menghiasi wajah tuanya.Setelah nya wanita tua itu pun perlahan memejamkan matanya yang sudah terasa berat
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Keke Tomohon Keke
smgt thor,,,
2021-08-25
0
MakMak sholehot_69 mahahiya 💫
semangat terus ya thor
2021-04-03
0
MakMak sholehot_69 mahahiya 💫
bakal jadi favorit nih kayaknya 😍😍
2021-04-03
0