Histeris

Setelah sarapan mereka berkumpul di ruang keluarga dan memantau persiapan pengajian yang nanti siang akan dimulai.

Ayah menghubungi Arga menanyakan kabar putri kecilnya.

"Hallo, Ga. Bagaimana keadaan adek?"

"Iya halo, Yah. Alhamdulillah adek sudah sadar dan sekarang sedang diperiksa oleh dokter."

"Alhamdulillah, Nak. Sampaikan maaf ayah untuk adek karna tidak bisa menjenguk adek, tapi setelah pengajian selesai ayah dan yang lain langsung kesana."

Arya dan Alex yang mendengar perkataan sang ayah ikut mengucap syukur dengan mata berkaca-kaca.

"Iya, Yah. Nanti Arga sampaikan ke adek,"ujar Arga, "Ayah, Arga tutup dulu telfonnya, Arga mau bicara dengan dokter."

"Baiklah, Nak. Jaga adek yaa dan kamu jangan lupa makan."

"Iya, Yah. Assalamualaikum."

"Waalaikumssalam."

Tut tut tut (suara telfon menandakan panggilan diakhiri.)

"Yah bagaimana keadaan adek?" tanya Alex dengan tidak sabar

"Alhamdulillah... Adek sudah sadar, tapi kondisinya ayah belum tau, tadi dokter melakukan pemeriksaan untuk adek."

"Syukurlah kalo adek sudah sadar, semoga adek lekas sembuh," ucap Arya.

"Yasudah, sekarang kita siap-siap untuk pengajian."

"Iya, Yah." Arya dan Alex setentak.

Di rumah sakit Arga berbicara dengan dokter mengenai kondisi Aleksa.

"Dok, bagaimana keadaan adik saya?"

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, kondisinya sudah stabil tinggal proses pemulihan."

"Alhamdulillah terimakasih, Dok. Kapan adik saya boleh pulang, Dok"

"Ia sama-sama, kita lihat perkembangannya sampai besok yaa, Mas."

"Baiklah, Dok. Sekali lagi terimakasih."

"Iya sama-sama, Mas. Kalo begitu saya permisi."

Setelah dokter dan suster keluar, Arga menemui adiknya.

"Dek? Gkmana perasaan kamu sekarang?"

"Kak bunda dimana?" tanya Aleksa.

Pertanyaan Aleksa membuat Arga bungkam, takut kalau tiba-tiba adiknya drop lagi karn tidak bisa menerima kenyataan.

"Kak? Kok nggak dijawab sih, adek kan tanya bunda dimana?" Desak Aleksa dengan wajah cemberut.

"Eh i-iya Dek, kenapa?" Arga sadar dari lamunannya.

"Iih kak, adek kan tanya bunda dimana?" ucap Aleksa kesal.

"Anu itu anu... Dek." Arga menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Iih kakak kenapa sih, anu itu anu kenapa?"

"Adek memang tidak ingat?" tanya Arga hati-hati.

"Ingat apa kak? Cepat jawab adek." Desak Aleksa setengah berteriak.

"Oke oke... Kakak akan jawab, tapi Adek janji dulu kalo Adek akan sabar dan kuat, oke?"

"Oke, adek janji." Aleksa menautkan jari kelingkingnya kejari kelingking Arga.

"Dek kemariiinnnn..." (Arga tiba-tiba diam dan meneteskan air mata yang sedari tadi ditahannya.

Dahi Aleksa mengkerut bingung melihat kakaknya menangis.

"Kakak kenapa nangis?"

"Dek, bunda kemarin meninggal."

Jawaban Arga berhasil membuat Aleksa menangis histeris. Membuat Arga tidak tega melihat adeknya yang berada dalam pelukannya. Arga dengan cepat memencet tombol darurat.

Dokter dan perawat tiba diruang perawatan aleks dan mereka segera menyunt1kkan 0bat pen3nang ketubuh Aleksa.

Setelahnya Aleksa mulai sedikit tenang dalam pelukkan kakaknya sambil bergumam memanggil bunda sebelum akhirnya Aleksa tidak s4darkan diri.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya dokter kepada Arga.

"Begini, Dok, bunda kami kemarin meninggal, dan adik saya tadi menanyakan bunda kami, mau tidak mau saya harus jujur," jawab Arga dengan air mata yang terus mengalir.

"Saya turut berduka cita ya, Mas. Sebaiknya hibur adik Mas supaya bisa sedikit nelupakan kesedihannya."

"Iya, Dok. Terimakasih, saya akan berusaha sebaik mungkin untuk menghibur adik saya."

"Semoga adik Mas lekas sembuh, kalo begitu saya permisi."

Dokter dan suster berlalu meninggalkan Arga dan Aleksa didalam ruangan. Arga berjalan menuju kesamping ranjang Aleksa, menatap senduh sang adik yang saat ini sangat terpukul dengan kepergian sang bunda untuk selama-lamanya.

***

Dirumah keluarga Dwijaya sedang berlangsung pengajian yang dihadiri oleh Ibu-ibu pengajian, ustadz, dan anak yatim piatu dari panti asuhan.

Ayah, Arya dan Alex mengikuti pengajian dengan air mata yang tidak berhenti mengalir dari kedua mata mereka. Sebenarnya anak-anak Miranda masih belum tahu penyebab kematian sang bunda hanya ayah seorang yang mengetahui penyebabnya. Setiap anak-anaknya bertanya maka ayah akan menjawab ikhlaskan bunda nak ini sudah takdir dari Allah. Jawaban dari ayah membuat mereka bungkam.

Setelah pengajian dan doa untuk almarhumah bunda Miranda. Ayah, Arya dan Alex bergegas menuju rumah sakit.

Dan disinilah mereka, di rumah sakit tempat perempuan kesayangan keluarga Dwijaya dirawat. Mereka berjalan beriringan menuju ruang perawatan Aleksa.

"Assalamualaikum,"ucap mereka serentak kemudian berjalan ke arah Aleksa dan Arga.

"Alhamdulilah adek kamu sudah sadar." Ayah meneteskan airmata melihat putrinya kecil lemah dan pucat, ayah membelai sayang surai Aleksa dan meng3cupnya.

Sedangkan Arya dan Alex memberi kode kepada Arga memberi ruang untuk ayah.

*Flashback*

Tepat pukul 10 Aleksa mulai s1um4n. Arga yang melihat itu begitu senang dan langsung memanggil dokter. Dokter memeriksa Aleksa.

"Bagaimana keadaan adik saya, Dok?" tanya Arga.

"Alhamdulillah, keadaan adik Mas sudah mulai membaik, adik Mas sudah mulai menerima kenyataannya. InsyaAllah besok bisa kembali ke rumah," ucap dokter dengan tersenyum lega.

"Alhamdulillah, bagaimana kondisi tangannya, Dok?" tanya Arga.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, semua sudah baik-baik saja."

"Baiklah, kalo sudah tidak ada lagi yang ingin ditanyakan saya permisi, Mas Arga."

"Oh ia, Dok. Sekali lagi terimakasih."

Arga menatap adiknya kemudian tersenyum.

"Hy, Dek? Gimana perasaan adek sekarang?" ucap Arga lembut.

"Hy kak, adek sehat," jawab Aleksa menatap senduh kakaknya.

"Kak? tadi adek ketemu bunda."

"Oh yaa?? terus bunda ngomong apa sama adek?"

"Iya, Kak. Bunda bilang, bunda bahagia banget disana sama Allah jadi adek tidak perlu khawatir lagi, kata bunda adek tidak akan sendiri, adek nanti punya lagi teman masak ganti bunda," ucap Aleksa tersenyum menatap kakaknya.

"Oh ya?? bunda bilang tidak siapa ganti bunda?" tanya Arga penasaran.

"Bunda bilang tidak lama lagi ada istri kak arga yang akan menemani adek masak." Aleksa dengan semangat bercerita ke Arga.

"Mmm... Tapi kakak belum punya calon, Dek," jawab Arga kikuk.

"Kakak tenang aja, biar adek carikan istri buat Kakak."

"Iya sudah, kakak terima istri pilihan adek kesayangan kakak," ucap Arga membelai kepala Aleksa.

"Bagaimana ibu guru cantik disekolah adek aja kak?"

"Mmm.... baiklah nanti kakak pikirkan."

"No, Kak. Kakak tadi bilang terima pilihan adek." Kesal Aleksa.

"Oke oke, kakak terima nanti kakak ketemu ibu guru cantik." Arga pasrah dengan kemauan adiknya.

"Nah begitu dong, Kak," ucap Aleksa sambil memeluk kakaknya.

*Flashback off*

"Ayah... Adek kangen, Ayah," ucap Aleksa manja memeluk ayahnya.

"Ayah juga kangen adek, pake banget."

"Ayah tadi adek ketemu bunda loh," ucap Aleksa berhasil membuat yang lain kaget kecuali Arga.

Dengan cepat Arga menjelaskan maksud Aleksa dengan menggunakan bahasa inggris agar Aleksa tidak berkecil hati.

"She met in a dream," ucap Arga cepat.

Dan akhirnya yang lain mengerti dan tetap mengikuti alur cerita yang author buat.🤭

"Adek ketemu bunda, terus bunda bilang apa sama, Adek?" tanya ayah.

Dan kemudian Aleksa menjelaskan semuanya bahkan menjelaskan juga kalo Arga akan menikah dengan guru cantik dari sekolah Aleksa.

Setelah mendengarkan penjelasan Aleksa, yang lain kaget langsung menatap kearah arga meminta penjelasan.

"Ia, Yah. Arga mau menikah dengan guru Adek."

"Kenapa kamu mau, padahal kamu belum kenalkan," tanya ayah.

"Ini semua demi adek, supaya adek tidak larut dalam kesedihan karna ditinggal bunda." Setelah mendengar penjelasan Arga, tiba-tiba Ayah, Arya dan Alex mendekat dan memeluk Arga dengan erat..

"Sudah-sudah jangan sedih lagi, kak bagaimana keadaan adek," ucap Alex berusaha mencairkan suasana.

...Oke next dibab berikutnya...

...Selamat membaca💓...

Episodes
1 Prolog
2 Rencana perjodohan dan duka
3 Air mata kesedihan, rumah sakit
4 Saling sayang
5 Histeris
6 Menagih Janji
7 Tiba-tiba Lamaran
8 Polos, Keterlaluan
9 Rekaman cctv dan butik
10 Curang
11 Arga dan Anggi
12 Pernikahan
13 Dimana Aleksa?
14 Ditemukan
15 Rujak, Mengingatnya
16 Pulang, Hamil
17 Kelas baru
18 Ngidam
19 Kembar?
20 Kelas baru
21 Belajar bersama
22 Kabur
23 Mimpi
24 Untuk Aleksa
25 Calon mantu
26 Karna jam
27 Permintaan Ayah
28 Drop
29 Kanker
30 Tingkah Alex
31 Ingin pulang
32 Otw halal
33 Makeup
34 Sah!
35 Pengantin baru
36 Tidak sakit lagi
37 Kemana suster ayah?
38 Do'a untuk Ayah Bunda
39 Rahasia ayah
40 Juara umum
41 Juara umum part 2
42 Surprise
43 Badut
44 Lima anak?
45 Hamil
46 Ngidam
47 Eskrim
48 Rencana Rendi
49 Ngaku Saudara
50 Pengganggu
51 Feli bertingkah
52 Mengelabui Feli
53 Gita berkunjung
54 Jatuh?
55 Mencari pelaku
56 Mendapat Hadiah
57 Akting
58 Ketahuan
59 Amarah Arga
60 Kondisi Aleksa
61 Kondisi Aleksa
62 Syok
63 Feli yang Malang, Kabar Baik
64 Pulang
65 Tempat ternyaman
66 Lahirnya anggota baru
67 Belanja
68 Wellcome home
69 Jalan-jalan
70 Kejadian dikantin
71 Tidur
72 Liburan
73 Gugur 1, yang lain mekar
74 Tidak bisa melawan
75 Jus jeruk
76 Terimakasih
77 5 minggu
78 Indahnya berbagi
79 Gemes
80 Renovasi
81 Makan bakso
82 Pink atau Biru
83 Berhasil
84 Pesta dan berkunjung ke panti
85 Boy
86 Honeymoon kedua
87 Ahmad Allthaf Nugroho
88 Nama yang indah
89 Allthaf Pulang ke rumah
90 Sesuai keinginan Aleksa
91 Syukuran
92 Gembok cinta
93 Oppa-oppa Korea
94 Wi-sudah
95 Dikerjain Mama Rendi
96 Kelakuan yang aneh
97 Mata duitan
98 Tiga sendok
99 Mereka?
100 Sahabat atau musuh?
101 Ketiga kalinya?
102 Siapa?
103 Atika nekat
104 Akhir dari semuanya.
105 Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
106 Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
107 Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
108 Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
109 Jadi Yang Kedua (Promo Chat Story)
110 Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel Ongoing)
Episodes

Updated 110 Episodes

1
Prolog
2
Rencana perjodohan dan duka
3
Air mata kesedihan, rumah sakit
4
Saling sayang
5
Histeris
6
Menagih Janji
7
Tiba-tiba Lamaran
8
Polos, Keterlaluan
9
Rekaman cctv dan butik
10
Curang
11
Arga dan Anggi
12
Pernikahan
13
Dimana Aleksa?
14
Ditemukan
15
Rujak, Mengingatnya
16
Pulang, Hamil
17
Kelas baru
18
Ngidam
19
Kembar?
20
Kelas baru
21
Belajar bersama
22
Kabur
23
Mimpi
24
Untuk Aleksa
25
Calon mantu
26
Karna jam
27
Permintaan Ayah
28
Drop
29
Kanker
30
Tingkah Alex
31
Ingin pulang
32
Otw halal
33
Makeup
34
Sah!
35
Pengantin baru
36
Tidak sakit lagi
37
Kemana suster ayah?
38
Do'a untuk Ayah Bunda
39
Rahasia ayah
40
Juara umum
41
Juara umum part 2
42
Surprise
43
Badut
44
Lima anak?
45
Hamil
46
Ngidam
47
Eskrim
48
Rencana Rendi
49
Ngaku Saudara
50
Pengganggu
51
Feli bertingkah
52
Mengelabui Feli
53
Gita berkunjung
54
Jatuh?
55
Mencari pelaku
56
Mendapat Hadiah
57
Akting
58
Ketahuan
59
Amarah Arga
60
Kondisi Aleksa
61
Kondisi Aleksa
62
Syok
63
Feli yang Malang, Kabar Baik
64
Pulang
65
Tempat ternyaman
66
Lahirnya anggota baru
67
Belanja
68
Wellcome home
69
Jalan-jalan
70
Kejadian dikantin
71
Tidur
72
Liburan
73
Gugur 1, yang lain mekar
74
Tidak bisa melawan
75
Jus jeruk
76
Terimakasih
77
5 minggu
78
Indahnya berbagi
79
Gemes
80
Renovasi
81
Makan bakso
82
Pink atau Biru
83
Berhasil
84
Pesta dan berkunjung ke panti
85
Boy
86
Honeymoon kedua
87
Ahmad Allthaf Nugroho
88
Nama yang indah
89
Allthaf Pulang ke rumah
90
Sesuai keinginan Aleksa
91
Syukuran
92
Gembok cinta
93
Oppa-oppa Korea
94
Wi-sudah
95
Dikerjain Mama Rendi
96
Kelakuan yang aneh
97
Mata duitan
98
Tiga sendok
99
Mereka?
100
Sahabat atau musuh?
101
Ketiga kalinya?
102
Siapa?
103
Atika nekat
104
Akhir dari semuanya.
105
Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
106
Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
107
Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
108
Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel)
109
Jadi Yang Kedua (Promo Chat Story)
110
Kuambil Kembali Milikku (Promo Novel Ongoing)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!