Tidak hanya memberikan pekerjaan, guild ini juga di lengkapi fasilitas Bar.
Rista yang berdiri di depanku menunjuk kearah salah kursi bar.
"Duduklah duluan dan pesan apa yang kau mau," kataku yang mana membuat Rista langsung melesat pergi.
Aku hanya mendesah pelan sampai seseorang berkata kearahku dari belakang.
"Permisi, apa ada yang kau perlukan disini?" ucapnya.
Dia seorang wanita yang mengenakan gaun one piece dengan lingkar pinggangnya berhiaskan bunga mawar, ia juga memiliki ekor serta telinga kucing yang mana seluruh tubuhnya benar-benar di balut dengan warna putih.
"Aku mau mendaftar," kataku sedikit gugup.
"Begitu, namaku Alvidya aku guild master disini, salam kenal."
"Guild master? Anda terlihat berbeda dari bayanganku."
"Semua orang juga sering mengatakan itu, memang benar aku ini cengeng dan mudah menangis."
"Benarkah? Tapi menurutku, Anda sangat cantik dan menawan."
"Ah, bisa saja... aku sudah punya suami dan anak.. aku tidak bisa menikahimu."
Padahal aku tidak mengatakan apapun?
"Lalu siapa namamu?"
"Aku Sten dan disana itu Rista, kami satu kelompok."
"Baiklah Sten, bolehkah aku melihat statistikmu untuk bisa menentukan jobmu, jika kamu memilih... job seperti apa yang kau inginkan?"
Aku jatuh dalam pemikiran dalam.
"Job yang bisa membuatku cepat kaya, seperti pencuri."
"Diluar dugaan kau ternyata tamak juga."
"Aku sekarang kekurangan uang dan orang itu makannya banyak."
"Aku mengerti... semenjak sihir lenyap dari dunia, beberapa job telah di hapuskan, kuharap ada salah satu yang cocok denganmu."
Alvidya memunculkan buku tebal di tangannya lalu menyuruhku menyentuhnya, disaat yang sama tulisan mulai timbul dan Alvidya adalah orang yang melihatnya pertama kali.
Dia tiba-tiba saja memelukku dengan erat, ngomong-ngomong itu sangat besar.
"Tolong menikahlah denganku?"
"Heh, kenapa tiba-tiba? Bagaimana dengan suami dan anakmu."
"Aku sebenarnya masih perawan, hal tadi cuma kebohongan supaya aku tidak di dekati pria."
"Heh."
Sebelum aku menanyakannya lebih lanjut aku malah di tarik ke ruangan tertutup, para petualang yang menyaksikan adegan itu, menatapku dengan penuh kebencian.
"Bukan salahku," aku hanya bisa berkata hal itu saat pintu ditutup rapat-rapat.
"Apa statistikku begitu menyedihkan hingga nona Alvidya merasa kasihan padaku."
"Malah sebaliknya lihat ini."
Ketika aku melihat buku yang di tunjukan Alvidya aku akhirnya mengerti, angka-angka disana jelaslah tidak masuk akal.
Tertulis Sten, Ras human, Level 99, semua kemampuanku semuanya maksimum bahkan keberuntunganku ikut maksimum.
Apa mulai sekarang aku manusia maksimum? Hal itu tidak mungkin. Jika melihat dari situasi ini aku sebenarnya sudah menjadi manusia super sejak lahir bahkan sebelum bertemu Dewi Listard.
Aku memegangi kepalaku frustasi, pantas saja semua orang menganggapku tidak normal, tapi disisi lain Alvidya semakin lengket.
"Tolong lepaskan aku!" kataku.
"Tidak mungkin, kau adalah seseorang yang aku tunggu sejak lama.. tolong nikahi aku," meski dia mengatakan berulang kali, aku sepertinya harus memikirkan ulang.
Alvidya berkata kearahku.
"Kau tahu, selama ini aku selalu diganggu pria, aku selalu bepikir akan menyenangkan bisa memiliki pasangan yang mampu menjagaku dan akhirnya itu terjadi juga."
Entah kenapa aku merasa takut sekarang.
"Nona Alvidya..?"
"Panggil Alvidya saja."
"Alvidya tolong rahasiakan semua ini dari para petualang lainnya, kau bisa menganggapku masih di level satu."
"Eh kenapa?"
"Aku hanya tidak ingin menarik perhatian," jika semua orang tahu aku lebih baik dari mereka dalam segala hal, kehidupan lamaku akan terulang kembali disini... karenanya...
"Aku mengerti," dengan kecewa Alvidya mengatakan itu dan keluar bersamaku dari ruangan.
Sebagai perjanjian aku tidak akan meninggalkan guild ini sampai kapanpun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments