“Jadi bagaimana?”tanya Michael kepada Kevin yang terdengar sangat membingungkan dan ambigu.
“Bagaimana apanya? Aku sedang kerja kau jangan ganggu aku dengan pertanyaan membingungkan itu,”ucap Kevin yang tidak mengalihkan perhatiannya sedikit pun dari berkas.
“Pertemuan tadi bersama wanita yang berhasil membuatmu telat kembali ke kantor untuk pertama kalinya,”ucap Michael yang gemas sendiri dengan sahabatnya itu. Ia jadi berpikir apakah akan ada wanita yang sabar dengan sikapnya itu. Dia hanya berharap wanita ini bisa meluluhkan es di hati sahabatnya.
“Tadi adalah pertemuan tercanggung yang pernah ku alami. Tapi aku mendapatkan namanya. Kimberly Kane. Nama yang indah,”ucap Kevin yang tanpa disadari olehnya bahwa bibirnya terangkat sedikit. Ia tersenyum.
Michael pun yang awalnya tidak kaget dengan ucapan sahabatnya itu langsung terkejut bukan main melihat sahabatnya tersenyum. Hanya karena seorang wanita. Berkali-kali Michael memperkenalkan wanita cantik ke Kevin. Tapi jangankan tersenyum memperlihatkan sebuah emosi saja tidak.
“Kau tau kalau kau baru saja tersenyum?”
Kevin yang tersadar dari lamunannya itu pun langsung balik memasang muka datarnya dan menatap tajam kearah Michael.
Michael yang ditatap seperti itu langsung menaikkan satu alisnya. “Jujur saja Kev... Aku sahabatmu.”
Belum sempat Kevin menjawab pintu ruangannya pun diketuk oleh sekretarisnya yang bernama Jessica. Kevin pun mempersilahkan sekretarisnya untuk masuk. Ia memakai baju ketat dan pendek beserta bibir yang sangat merah. Tentu saja untuk menggoda CEO-nya. Namun usahanya selalu saja gagal.
“Sir, ini berkas yang harus diperiksa,”ucap sekretarisnya itu. Kevin pun menghela napas pelan. Belum saja ia menyelesaikan satu pekerjaannya dan sekarang pekerjaannya bertambah lagi.
“letakkan saja disitu,”ucap Kevin sambil menunjuk kearah area kosong dimejanya. Sekretarisnya dengan sengaja menunduk biar *********** dilihat. Namun seperti biasa Kevin tidak pernah menggubrisnya.
Michael yang melihat itu tersenyum. “Bagaimana kalau kau denganku saja? Daripada dengan sahabatku itu. Percayalah walaupun ia tampan tapi ia sangat tidak peka. Aku tidak mau kau menderita karena hidup bersamanya,”ucap Michael sambil melirik kearah Kevin.
“Jessica kau bisa balik keruangan mu. Michael kau juga bisa keluar dari sini sebelum aku memanggil security.” Ucap Kevin dengan nada yang dingin. Jessica yang mendengar suara bossnya itu langsung pergi sedangkan Michael masih disana.
“Kau tidak mendengar apa yang baru saja ku katakan?”tanya Kevin dengan nada yang kesal. “Baiklah.” Kevin langsung memanggil securitynya.
“Ok fine, aku akan pergi.”
Michael pun langsung keluar dari ruangan Kevin. Kevin menghela napas lega dan kembali bekerja tanpa ada gangguan sedikitpun dari sahabatnya.
🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️🕊️
“Ok latihan kita sampai sini saja,”ucap Fiona. Kimberly yang mendengar itu hanya mengangguk saja.
“Kau masih tidak ingin membuka hatimu?”tanya Fiona secara tiba-tiba.
“Aku hanya tidak ingin hal itu terjadi lagi,”ucap Kimberly yang raut mukanya langsung sedih mengingat hal itu.
“Tidak semua pria seperti itu. Lagian Mr. O’Leary tidak pernah terlihat mendekati wanita. Jadi jika ia mendatangi mu kau harus sedikit bangga,”ucap Fiona sambil beberes.
“Ya tapi aku hanya bertemu dengannya 2 kali saja.”
“Jodoh tidak kemana Kim.”
Kimberly hanya merenung. Ia sendiri tidak yakin dengan Kevin yang hanya mengajaknya untuk berkenalan. Tapi ia juga harus memikirkan ucapan sahabatnya tentang semua pria tidak seperti itu. Ia hanya takut salah mengambil keputusan. Ia takut jika ia tersakiti lagi.
“Sudahlah kalau memang tidak mau tidak usah dipaksakan. Apa yang dilakukan oleh si berengsek itu juga sangat keterlaluan,”ucap Fiona yang sedikit menenangkan pikiran Kimberly.
Mereka pun langsung keluar dari ruang latihan mereka dan mengunci pintunya. Mereka akan pulang bersama ke apartemen Kimberly terlebih dahulu.
Walaupun Kimberly merupakan salah satu ballerina dengan bayaran tertinggi tapi ia tidak pernah mau membeli rumah besar. Ia lebih suka tinggal di apartemen sederhananya ini. Dan dia pikir dia hanya tinggal sendiri jadi buat apa ia menghabiskan uang untuk membeli rumah.
Sesampainya di apartemen. Mereka langsung masuk dan membuat camilan untuk dimakan bersama. Setelah mereka selesai membuat camilan, mereka pun langsung membawanya ke ruang tengah untuk dimakan bersama sambil mengobrol.
Beberapa saat kemudian camilan mereka sudah habis dan Fiona sedang bersiap untuk pulang. Kimberly sedang mencuci piring. Setelah selesai Kimberly mengantar Fiona ke pintu dan mereka mengucapkan perpisahan.
Setelah mengunci pintu Kimberly langsung membereskan apartemennya. Menyapu dan mengepel lantai, lalu ia memasukkan semua bajunya ke mesin cuci dan yang terakhir Ia pergi mandi.
Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 7 malam dan Kim sedang bersantai di kamarnya sambil menonton televisi. Ketika sedang asyik menonton tiba-tiba pintu apartemennya diketuk. Kim mengira itu hanya Fiona. Lalu berjalan ke arah pintu. Namun ketika ia membuka pintunya betapa terkejutnya dia. Ketika yang mengetuk pintunya bukanlah Fiona melainkan mantan kekasihnya.
“Selamat malam Kimberly. Kau mau makan malam denganku?”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Evitha Junaedy
siapa tuh?
2021-10-31
0