Strategi Jitu

Tak lama Danu sudah sampai dirumah Fahmi, Danu harus menunggu Fahmi yang sedang makan, Danu duduk didepan Yang sedang makan, Danu udah biasa kerumah Fahmi, hingga ia tak perlu permisi untuk langsung menuju dapur rumah Fahmi.

“ Makan aja Dan “.

“ Udah, makan aja. Aku udah keyang “.

Fahmi lanjutkan makannya, Danu langsung cerita aja dan Fahmi hanya anggukkan kepala, tentu saja Fahmi setuju dengan usulan Pak Aulia, mana mungkin Fahmi ngga’ siap.

“ Abang mau minum apa ?”.

Danu menoleh dan senyum kearah Desy, adik Fahmi. “ Maunya apa ?”.

“ Kok tanya aku ?. ya.. abanglah “.

“ Udahlah. Air putih aja “.

“ Serius ?”.

“ Udah, mana “.

Desy ambil air putih dan berikan pada Danu yang langsung meneguknya hampir setengah, Desy langsung tinggalkan Danu dan abangnya Fahmi. Dan Fahmi tak lama selesaikan makannya.

 “ Kita kemana?”.

“ TempatZainal dulu “.

“ Udah itu ?”.

“ Undangan ini kita tempel aja dikedai-kedai dekat sini. Biar bisa dibaca orang. Gimana ?”.

“ Bagus juga“.

Danu dan Fahmi keluar lagi. Tujuan mereka adalah rumah Zainal, tapi mereka singgah disetiap kedai dan tempel undangan yang mereka bawa, yang baca undangan hanya anggukkan kepala, dan memang senang dengan kegiatan itu.

“ Ngumpul dimana Dan ?”.

Danu menoleh dan senyum tipis kearah Ibu Ibu yang kumpul disana. “ Kita ngumpulnya didepan Masjid Bu “.

“ Pagi ?”.

Danu anggukkan kepala. “ Ya.. Pagi Bu “.

Ibu Ibu itu beranjak, Danu sebenarnya agak merutuk juga. Ngapain pake nanya segala, kan di undangan ditulis jelas dimana titik kumpul dan jam berapa. Tapi Danu harus jawab dengan keramahan tingkat tinggi, namanya juga Ibu-Ibu, udah tau masih juga nanya. Fahmi keluarkan satu lagi undangan untuk ditempet di Kedai grosir Bu Narti yang lagi ramai-ramainya. Fahmi cari tempat yang kosong, tapi belum sempat dapat tempat yang cocok tangan Fahmi malah duluan singgah kebahu Danu.

“ Dan.. Dan.. “.

Danu berbalik. “ Apa ?”.

“ Lihat tuh “.

Mata Danu mengarah ke arah telunjuk Fahmi, dan Danu lumayan terkejut juga, entah kenapa dada Danu sedikit berdebar, mata Danu tak lepas dari yang ditunjukkan Fahmi tadi, yang berdiri membeli di kedai Bu Narti itu adalah Juli. Juli yang selama ini membuat Danu begitu berubah dan amat penasaran. Danu sedikit memutar otak dan langsung dapat jawaban. Danu lipat mapnya dan mendekat, Fahmi lanjutkan pencarian tempat yang pas untuk dijadikan lokasi penempelan.

 “ Hei.. Kamu Juli kan ?”.

Juli menganggukkan kepalanya tanda benar kalau namanya memang Juli, tapi Juli agak tertegun memandangi Danu. Juli merasa heran dengan lelaki yang langsung tampak begitu akrab dengannya sedang Juli sama sekali tak kenal padanya. Sejak pindah kemari Juli merasa yakin kalau Juli tidak punya kenalan disini, sebab Juli sama sekali belum pernah kemari sebelumnya, hingga Juli sama sekali tak yakin kalau disini ada yang Juli kenal. Tapi Juli akhirnya senyum juga guna membalas senyum Danu yang terus mengembang kearahnya.

“ Udah lama disini ?”.

Kening Juli terus berkerut. “ Baru Bang. Belum lama “.

“ Pindah sekeluarga ?”.

Juli anggukkan kepala. “ Iya Bang “.

Danu angguk anggukkan kepala. Juli terus mencoba mengingat pemuda yang ada didepannya. Tapi Juli memang tak bisa dapat jawabnya sama sekali, ingatan Juli benar benar kabur, tak ada tanda tanda.

“ Apa Abang kenal aku. Kaya’nya Aku.. gimana ya.. “. Juli jadi bingung.

“ Masa kamu lupa ?”.

“ Tapi Bang ?”.

Danu sebenarnya udah amat geli melihat wajah Juli yang tampak amat bingung. Sejuta kali ia ingat-ingat, sampai kapanpun Juli memang tak kenal Danu, mana mungkin kenal, jumpa aja baru kali ini. Danu duduk di kursi panjang menghadap Juli yang masih aja berdiri terpaku.

“ Kamu keponakan Bu Lina kan ?”.

Juli anggukkan kepala. “ Kok abang tahu ?”.

“ Ya.. tahu dong “.

“ Kok bisa ?”.

“ Ya.. tahu. Aku juga bingung Gimana cara jelasinnya “.

“ Tapi… “.

Danu santai aja, ini yang membuat Fahmi terus merasa geli. Kening Juli udah kaya’ jerut purut, Danu malah santai duduk, malah membolak-balik kertas yang ada dalam Map ditangannya. Gaya Danu bagai tak ada yang aneh, kaya’nya semua berjalan biasa aja, tak ada hal yang lain-lain.

“ Berapa sih jarak Negeri Lama ama Langga Payung ?. paling Cuma 100 KM, ngga’ jauh jauh amat “.

“ Iya juga sih “.

Juli makin heran. Kenapa orang yang namanya saja Juli tak tahu tapi tahu Juli siapa, itu kan agak aneh juga. Apalagi Danu seperti memang udah lama kenal Juli, Danu ngomongnya lurus aja. Danu malah enak aja cerita panjang lebar dengan penuh semangat dan tanpa cela betapa sempitnya hidup ini, semua serba susah, orang yanga ada di Langga Payung sama aja dengan yang tinggal di Negeri lama sini, mengharapkan hasil tani yang harganya cendrung turun.

“ Tapi iyalah. Orang Tua Juli kan PNS, dua-duanya malah. Jadi gambaran hidupnyakan jelas tidak sesuram kami-kami yang hanya petani “.

Kali ini Juli betul-betul bloon. Ia sama sekali tak kenal pemuda yang disampingnya, tapi pemuda itu tahu semua tentang dia. Juli jadi ngga’ bisa ngomong, dan justru jadi merasa bersalah malah, kok bisa betul-betul lupa dengan orang yang disampingnya.

“ Bang… “.

Danu menatap wajah Juli yang tampak kebingungan. “ Kenapa ?”.

“ Abang... Abang kok bisa tahu semua ? padahal… ”.

“ Masa aku ngga’ tahu “.

“ Tapi.. “.

Danu tertawa kecil. Wajah Juli yang tampak amat bingung memang tampak lucu sekali. Matanya mengecil, bibirnya juga sedikit terbuka, mata Juli tak lepas dari wajah Danu yang terus aja umbar cerita, diplus lagi keningnya yang berkerut.

“ Oh ya. Duduk dulu, aku mau cerita nih “.

Seperti orang bodoh Juli duduk juga tak jauh disamping Danu. Gula yang tadi Juli beli ia letakkan saja diatas pangkuannya. Mata Juli terus memandang Danu yang sedang menulis diatas kertas yang ada ditangannya diatas Map.

“ Kamu mau gabung dengan muda-mudi disini kan ?. kebetulan kita ada rencana kegiatan kerja bakti, okeylah, aku kasi kamu Undangan “.

Juli menerima kertas yang diulurkan Danu padanya. Juli makin tak mengerti setelah membaca apa

yang tertulis dikertas itu, nama yang tertera di Undangan itu benar benar namanya, malah nama lengkapnya bahkan lengkap dengan marganya. Jelas membuat Juli makin tak paham dengan Danu, Danu memang tahu persis siapa dia.

“ Nama abang siapa ?”.

Danu tepuk jidat. “ Aku lupa. Danu “.

Juli menerima uluran tangan Danu, namun tetap bingung. Apalagi Juli tak pernah merasa punya teman yang namanya Danu. Dengar nama Danu juga baru kali ini. Juli jadi merasa bagai orang yang bodoh, Danu tahu semua tentang dia, tapi Juli sama sekali tak tahu siapa Danu.

“ Juli pulang dulu Bang “.

Danu angkat wajah menatap Juli dan melirik jam ditangannya sebentar, tatap terus Juli dengan senyum yang mengembang. Danu tepuk jidatnya dan rentang tangan mempersilahkan.

“ Betul juga, sudah Jam 10 nih, nanti Pak Ris marah lagi, kamu dicampur ama C02 gawat juga “.

Juli makin tercekat dan betul-betul tak bisa jawab. Rasa terkejut yang ia punya makin dalam. Omongan Danu barusan menandakan kalau Danu juga tahu kalau ayahnya guru Kimia. Juli geleng kepala aja dan beranjak dari depan Danu, Juli langsung menuju rumahnya.

Begitu Juli hilang, Fahmi tak kuasa menahan tawanya lagi. Fahmi sampai terduduk memegang perut melepas tawanya yang dari tadi ia tahan. Danu santai aja dan bersandar disandaran bangku panjang yang disediakan diwarung Bu Narti.

“ Dasar kau Dan “.

“ Itu Strategi Bos. Harus begitu “.

“ Dasar kau “.

“ Tapi jitu kan ?”.

Danu dan Fahmi sama tertawa. Fahmi sampai ngga’ ngerti bisa-bisanya Danu begitu. Sudah seperti kenal Juli sejak lahir. Ngomongnya lurus aja, Danu tanpa cela bicara seperti air yang mengalir, sedang Juli yang mendengar hanya mampu terpaku tanpa bisa bertanya banyak-banyak. Fahmi geleng kepala, tepuk jidat melihat ulah Danu.

“ Kasihan anak gadis orang kau bodoh-bodohi, pasti dia bingung tadi “.

“ Mukanya memang berkerut terus, jalan yok “.

Danu langsung melangkah bersama Fahmi yang terus saja tertawa lebar dan terus geleng kepala dengan teori Danu yang menurutnya lumayan aneh juga. Tapi tampaknya Danu cukup sukses dengan caranya yang aneh itu. Fahmi baru kali ini melihat teori semacam itu. Tapi terang Fahmi cukup salut dan merasa mendapat ilmu baru yang cukup brilian.

“ Dari mana kau tahu ceritanya ?”.

“ Pak Aulia “.

“ Pak Aulia yang mana ?”.

“ Pak Aulia, masa ngga’ kenal Pak Aulia “.

Fahmi belum juga nangkap dengan yang namanya Pak Aulia. Fahmi sejenak menjauh dari Danu saat menemukan tempat yang cocok untuk kembali tempelkan undangan yang masih cukup banyak ditangannya. Danu hanya menunggu dijalan, tak sampai tiga menit Fahmi balik mendekat dan kembali melangkah kearah rumah Jainal, tujuan mereka yang utama.

“ Pak Aulia Yang mana Dan ?”.

“ Sekdes kita “.

“ Sekdes kita sekarang ?”. Kening Fahmi makin berkerut.

“ Iya. Yang sekarang “.

Fahmi geleng geleng kepala terus. Fahmi benar-benar salut dengan cara Danu tadi. Juli betul-betul dalam kebingungan tingkat tinggi, Danu ternyata amat jago bermain sandiwara. Luar biasa sekali lakonnya.

“ Apa hubungannya dengan Pak Aulia ?”.

“ Juli itu keponakan kandungnya Bu Lina “.

“ Bu Lina Istri Pak Aulia kan ?”.

“ Iya.. Bego’“.

Terpopuler

Comments

Yoo_Rachel

Yoo_Rachel

boom like...

2021-03-26

0

Hazraini Simatupang

Hazraini Simatupang

Seeu

2021-02-11

0

lihat semua
Episodes
1 Anak Baru
2 Berburu Informasi
3 Belum Punya Pacar
4 Khabar Tak Terduga
5 Strategi Jitu
6 Kerja Bakti
7 Petugas Upacara
8 Bilang Saja
9 Minta Tolong Dewi
10 Renungan Dewi
11 Sahabat Lama
12 Janji Anak SMP
13 Janji Teman Lama
14 Giliran Kita Kapan ?
15 Rencana Event OSIS
16 Ada Telephon Dari Juli
17 Jalan Jalan Ke Aek Nabara
18 Kemarahan Fahmi
19 Ketiban Sial
20 Ketiduran dan Ketahuan Bohong
21 Benar Nggak Bohong
22 Tunangan
23 Masuk PT Swasta
24 Wartawati Kampus
25 Ada Ledakan
26 Berita Duka
27 Tertembak
28 Bergegas Pulang
29 Terlambat
30 Kembali Ke Medan, Tinggalkan Medan
31 Tanah Kelahiran
32 Galau Tingkat Tinggi
33 Bisa Tunai, Bisa Kredit
34 Mendengar Kisah Rahman
35 Pernikahan Nadia
36 Tertipu Mentah Mentah
37 Berkunjung Ke Kampus
38 Merasa Nyaman
39 Keputusan “Super” Berat
40 Cantiknya Memang Luar Biasa
41 Kost-an Gerombolan Pemuda Patah Hati
42 Buat “Panas” Aulia
43 Sudah Hampir Dua Rim
44 Saat Sikap Dewasa Danu Kambuh Total
45 Mencari Titik Terbaik
46 Dua Sikap Dua Gaya
47 Di Gelaran Pertunangan Aulia
48 Perjalanan Panjang
49 Berdamai Dengan Perjalanan Kelam
50 Danu Yang Ternyata “Rapuh”
51 Supir Panjang
52 Intan Sang Pemicu Kekacauan
53 Perjalanan Tak Sesuai Rancangan
54 Dunia Memang Sempit Adanya
55 Antara Mantan Pacar dan Kakak Ipar
56 Penyiar Radio Swasta
57 Pariban Swasta
58 Kampung Yang Mulai Linglung
59 Jangan Terlalu Cepat Mengukur
60 Hampir Saja Keceplosan
61 Sadar Usia Terus Bertambah
62 Sisi Lain Si Pariban Swasta
63 Kampung Halaman Rahman Burhan
64 Dewi Mona Yang Salah Sangka
65 Sampai Pada Tahap Sarjana
66 Dewi Yang Menyendiri
67 Saling Menghindar
68 Hadiah Kerja Dari Pak Harahap
69 Aswin Aulia Sah Menikah
70 Resepsi Pernikahan Aswin Aulia
71 Akhirnya Terbongkar Juga
72 Ke Kampung Rahman Burhan
73 Rahman Yang Punya Cerita
74 Rencana Untuk Rahman Salsa
75 Rahmansyah Salsabila
76 Cemburu Tak Beralasan dan Bahagianhya Rahman
77 Ekspresi Seorang Ayah
78 Hari Yang Lebih "Tak" Perkasa
79 Tak “Mampu” Menerima
80 Ayah Yang Terlampau Bijaksana
81 Harus Berani Mengkoordinir Impian
82 Sial Kuadrad
83 Memang Harus Bangkit
84 Satu Minggu Hampir Mati Kutu
85 Jangan Hanya Mengerjakan Apa Yang Kamu Senangi
86 Ada Dewi, Dunia Tak Lagi Sepi
87 Minggu Mengejutkan
88 Saling Merelakan, Saling Menerima Kenyataan
89 Wacana Pergantian Pimpinan Sekolah
90 Pernikahan Aneh Tapi Nyata
91 Jika Takdir Angkat Bicara
92 Menjadi Guru Biasa
93 Ragu Yang Terus Memaku
94 Menjadi Guru Idola
95 Patuh Dan Selalu Kalah
96 Kontrak Megah, Vhian Tunangan, Rencana Pindah Rumah Rahman
97 Percobaan Kedua
98 Merangkak Membaik
99 Tragedi
100 Bersama Keluarga Besar Dewi
101 Prasangka Yang Membabi Buta
102 Tamu Aneh Awal Tahun
103 Akibat Riskan - Yulia
104 Pegang Pinggang Abang
105 Lelaki Harus Lebih Menantang
106 Ragu Yang Terus menyesatkan
107 Akhir Kisah Burhan Hesti
108 Ini Disebut “Uring Uringan”
109 Andai Dunia Tanpa Misteri, Tak Ada Teka Teki
110 Cinta “Bukan” Cinta Milik Alya
111 Mangkir “Untuk” Dewi
112 Tak Ada “Istilah” Menang
113 Mencari Celah Rasa Percaya
114 Air Mata Bisma
115 Terjebak Perasaan, Pentingnya Pengakuan
116 Keterlaluan Juga Ada Batasnya
117 Akan Indah Pada Waktunya
118 Jangan Sampai "Terlanjur" Kecewa
119 Pulau Poncan
120 Melambung Ke Angkasa
121 Belum Ada Yang Tahu
122 Kontrak Baru Lagi
123 Saya Juga Butuh NA
124 Sudah Di Level “Kami Percaya”
125 Deretan Kegiatan Kegiatan Penting
126 Tinggal Menunggu Hari H
127 Nasehat Azhari
128 Ngantar Undangan
129 Kejutan Untuk Rahman Salsa (1)
130 Kejutan Untuk Rahman Salsa (2)
131 Dunia Impian Rahman Salsa
132 Pontang Panting
133 Segalanya "Hanya" Untuk Dewi
134 Hari Bahagia Vhian
135 Alya Yang “Mengharukan”
136 Kasih Sayang Rudi
137 Menciptakan Kejutan
138 Memang Benar Tak Boleh Ketemu
139 Rindu Itu “Memang” Sakit
140 Merajut Kebahagiaan Tanpa Melupakan
141 Suami Istri
142 Semuanya Serba Pertama
143 Terus Membaik dan Mulai Bangkit
144 Rapat Di Balik Rapat
145 Sayang Sayangan
146 Tanggung
147 Ketakutan Danu Yang Terbukti
148 Lokasi Kegiatan Bermasalah
149 Semua Tentang Yulia
150 Memperkuat “Posisi” Yulia
151 Mencari Celah “Meredam” Konflik
152 Memandang Jauh Ke Depan
153 Amira Dwi Perdana
154 Hidup Di Kontrakan
155 Abi Aswin, Ummi Aulia
156 Pronyek Awal Indah Production
157 Mendesain Kejutan Akhir Pekan
158 Kapan Rumah Ini Ada Cucu
159 Awal “Proyeksi” Harapan Besar
160 Hampir Marah Besar
161 Perkenalan Pertama Langsung Ke Inti Cerita
162 Impian Yang Tak Lagi Tinggal Mimpi
163 Dari Hati Ke Hati Dengan Hati Hati
164 Dhea Itu Memang Imut Imut
165 Berbagai Harapan Dewi
166 Kontrak Kerja Sudah Di Tangan
167 Finalisasi Perumahan
168 Keliling Bersama “Gagal Total”
169 Dewi Yang Berubah Ubah
170 Siapa Yang Mau Poligami ?
171 Kamulah Satu Satunya
172 Kontrak Setengah Memaksa
173 Mulutmu Harimaumu
174 Pengatur Tata Letak Jitu
175 Fauziah Fadhil Berduka
176 Melengkapkan Kebahagiaan
177 Pindah Rumah Sementara
178 Riskan Bawa Perempuan
179 Puncak Kesal Yulia
180 Keluarga Luar Biasa
181 Ibu “Super” Muda Alya Amanda
182 Saudara Dekat Tanpa Hubungan Darah
183 Kepikiran Keluarga Besar Danu Di Kampung
184 Perubahan Penampilan Yang Mengejutkan
185 Semua Cerita Akan Segera Tamat
186 Esti Juliana
187 Pulang Kampung Bersama Anak dan Istri
188 Siapa Dia ?
189 Sisi Terbaik Milik Dewi
190 Masih Danu Yang Dulu
191 Dewi Ketemu Dewi
192 Misteri Danu
Episodes

Updated 192 Episodes

1
Anak Baru
2
Berburu Informasi
3
Belum Punya Pacar
4
Khabar Tak Terduga
5
Strategi Jitu
6
Kerja Bakti
7
Petugas Upacara
8
Bilang Saja
9
Minta Tolong Dewi
10
Renungan Dewi
11
Sahabat Lama
12
Janji Anak SMP
13
Janji Teman Lama
14
Giliran Kita Kapan ?
15
Rencana Event OSIS
16
Ada Telephon Dari Juli
17
Jalan Jalan Ke Aek Nabara
18
Kemarahan Fahmi
19
Ketiban Sial
20
Ketiduran dan Ketahuan Bohong
21
Benar Nggak Bohong
22
Tunangan
23
Masuk PT Swasta
24
Wartawati Kampus
25
Ada Ledakan
26
Berita Duka
27
Tertembak
28
Bergegas Pulang
29
Terlambat
30
Kembali Ke Medan, Tinggalkan Medan
31
Tanah Kelahiran
32
Galau Tingkat Tinggi
33
Bisa Tunai, Bisa Kredit
34
Mendengar Kisah Rahman
35
Pernikahan Nadia
36
Tertipu Mentah Mentah
37
Berkunjung Ke Kampus
38
Merasa Nyaman
39
Keputusan “Super” Berat
40
Cantiknya Memang Luar Biasa
41
Kost-an Gerombolan Pemuda Patah Hati
42
Buat “Panas” Aulia
43
Sudah Hampir Dua Rim
44
Saat Sikap Dewasa Danu Kambuh Total
45
Mencari Titik Terbaik
46
Dua Sikap Dua Gaya
47
Di Gelaran Pertunangan Aulia
48
Perjalanan Panjang
49
Berdamai Dengan Perjalanan Kelam
50
Danu Yang Ternyata “Rapuh”
51
Supir Panjang
52
Intan Sang Pemicu Kekacauan
53
Perjalanan Tak Sesuai Rancangan
54
Dunia Memang Sempit Adanya
55
Antara Mantan Pacar dan Kakak Ipar
56
Penyiar Radio Swasta
57
Pariban Swasta
58
Kampung Yang Mulai Linglung
59
Jangan Terlalu Cepat Mengukur
60
Hampir Saja Keceplosan
61
Sadar Usia Terus Bertambah
62
Sisi Lain Si Pariban Swasta
63
Kampung Halaman Rahman Burhan
64
Dewi Mona Yang Salah Sangka
65
Sampai Pada Tahap Sarjana
66
Dewi Yang Menyendiri
67
Saling Menghindar
68
Hadiah Kerja Dari Pak Harahap
69
Aswin Aulia Sah Menikah
70
Resepsi Pernikahan Aswin Aulia
71
Akhirnya Terbongkar Juga
72
Ke Kampung Rahman Burhan
73
Rahman Yang Punya Cerita
74
Rencana Untuk Rahman Salsa
75
Rahmansyah Salsabila
76
Cemburu Tak Beralasan dan Bahagianhya Rahman
77
Ekspresi Seorang Ayah
78
Hari Yang Lebih "Tak" Perkasa
79
Tak “Mampu” Menerima
80
Ayah Yang Terlampau Bijaksana
81
Harus Berani Mengkoordinir Impian
82
Sial Kuadrad
83
Memang Harus Bangkit
84
Satu Minggu Hampir Mati Kutu
85
Jangan Hanya Mengerjakan Apa Yang Kamu Senangi
86
Ada Dewi, Dunia Tak Lagi Sepi
87
Minggu Mengejutkan
88
Saling Merelakan, Saling Menerima Kenyataan
89
Wacana Pergantian Pimpinan Sekolah
90
Pernikahan Aneh Tapi Nyata
91
Jika Takdir Angkat Bicara
92
Menjadi Guru Biasa
93
Ragu Yang Terus Memaku
94
Menjadi Guru Idola
95
Patuh Dan Selalu Kalah
96
Kontrak Megah, Vhian Tunangan, Rencana Pindah Rumah Rahman
97
Percobaan Kedua
98
Merangkak Membaik
99
Tragedi
100
Bersama Keluarga Besar Dewi
101
Prasangka Yang Membabi Buta
102
Tamu Aneh Awal Tahun
103
Akibat Riskan - Yulia
104
Pegang Pinggang Abang
105
Lelaki Harus Lebih Menantang
106
Ragu Yang Terus menyesatkan
107
Akhir Kisah Burhan Hesti
108
Ini Disebut “Uring Uringan”
109
Andai Dunia Tanpa Misteri, Tak Ada Teka Teki
110
Cinta “Bukan” Cinta Milik Alya
111
Mangkir “Untuk” Dewi
112
Tak Ada “Istilah” Menang
113
Mencari Celah Rasa Percaya
114
Air Mata Bisma
115
Terjebak Perasaan, Pentingnya Pengakuan
116
Keterlaluan Juga Ada Batasnya
117
Akan Indah Pada Waktunya
118
Jangan Sampai "Terlanjur" Kecewa
119
Pulau Poncan
120
Melambung Ke Angkasa
121
Belum Ada Yang Tahu
122
Kontrak Baru Lagi
123
Saya Juga Butuh NA
124
Sudah Di Level “Kami Percaya”
125
Deretan Kegiatan Kegiatan Penting
126
Tinggal Menunggu Hari H
127
Nasehat Azhari
128
Ngantar Undangan
129
Kejutan Untuk Rahman Salsa (1)
130
Kejutan Untuk Rahman Salsa (2)
131
Dunia Impian Rahman Salsa
132
Pontang Panting
133
Segalanya "Hanya" Untuk Dewi
134
Hari Bahagia Vhian
135
Alya Yang “Mengharukan”
136
Kasih Sayang Rudi
137
Menciptakan Kejutan
138
Memang Benar Tak Boleh Ketemu
139
Rindu Itu “Memang” Sakit
140
Merajut Kebahagiaan Tanpa Melupakan
141
Suami Istri
142
Semuanya Serba Pertama
143
Terus Membaik dan Mulai Bangkit
144
Rapat Di Balik Rapat
145
Sayang Sayangan
146
Tanggung
147
Ketakutan Danu Yang Terbukti
148
Lokasi Kegiatan Bermasalah
149
Semua Tentang Yulia
150
Memperkuat “Posisi” Yulia
151
Mencari Celah “Meredam” Konflik
152
Memandang Jauh Ke Depan
153
Amira Dwi Perdana
154
Hidup Di Kontrakan
155
Abi Aswin, Ummi Aulia
156
Pronyek Awal Indah Production
157
Mendesain Kejutan Akhir Pekan
158
Kapan Rumah Ini Ada Cucu
159
Awal “Proyeksi” Harapan Besar
160
Hampir Marah Besar
161
Perkenalan Pertama Langsung Ke Inti Cerita
162
Impian Yang Tak Lagi Tinggal Mimpi
163
Dari Hati Ke Hati Dengan Hati Hati
164
Dhea Itu Memang Imut Imut
165
Berbagai Harapan Dewi
166
Kontrak Kerja Sudah Di Tangan
167
Finalisasi Perumahan
168
Keliling Bersama “Gagal Total”
169
Dewi Yang Berubah Ubah
170
Siapa Yang Mau Poligami ?
171
Kamulah Satu Satunya
172
Kontrak Setengah Memaksa
173
Mulutmu Harimaumu
174
Pengatur Tata Letak Jitu
175
Fauziah Fadhil Berduka
176
Melengkapkan Kebahagiaan
177
Pindah Rumah Sementara
178
Riskan Bawa Perempuan
179
Puncak Kesal Yulia
180
Keluarga Luar Biasa
181
Ibu “Super” Muda Alya Amanda
182
Saudara Dekat Tanpa Hubungan Darah
183
Kepikiran Keluarga Besar Danu Di Kampung
184
Perubahan Penampilan Yang Mengejutkan
185
Semua Cerita Akan Segera Tamat
186
Esti Juliana
187
Pulang Kampung Bersama Anak dan Istri
188
Siapa Dia ?
189
Sisi Terbaik Milik Dewi
190
Masih Danu Yang Dulu
191
Dewi Ketemu Dewi
192
Misteri Danu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!