Setelah sampai di depan rumah Kyai Ismail, terlihat pria paru baya yang bernama Kyai Ismail yang sudah menunggu kami.Kami turun dari mobil.
"Assalamualaikum,"salam kami.
"waalaikumsalam."
Kyai Ismail menyambut kami karena sebelumnya Papa Adinda telah memberi tahu bahwa mereka akan datang.
"Bagaimana perjalananya, lancarkan?"tanya Kyai kepada kami.
"Alhamdulilah lancar."
Kyai Ismail mempersilahkan Syifa sekeluarga masuk.
"Mari masuk kami dari tadi menunggu kedatangan kalian."
"Iya terimakasih."
Syifa sekeluarga melangkah masuk ke dalam rumah Kyai Ismail sambil bersalaman kepada mereka.
Sesampai di dalam, Papa langsung berbicara kepada Kyai Ismail.
"Apa kabar kamu?,sepertinya kamu tambah muda ya."Puji Papa Adinda kepada Kyai Ismail.
"Iya kak Faris benar sepertinya kak Ismail lebih muda dari pada dulu."Ayah Syifa menimpa ucapan Faris.
"Alhamdulillah baik,kalian berdua itu jangan terlalu berlebihan memuji saya bisa bisa naik bahu sebelah sayanya."Kyai Ismail terkekeh menanggapi ucapan Faris dan Albert.
"Hahaha"mereka bertiga tertawa serentak.
"Langsung to the poin saja ya,jadi saya dan adik saya datang kemari untuk menitipkan anak kami,kami yakin kamu pasti bisa membantu anak anak kami untuk lebih mandiri dan lebih memahami tentang agama."Jelas Papa Adinda selaku orang yang paling tua.
"Insyaallah saya bisa membantu kalian untuk mendidik anak kalian berdua supaya lebih mengenal agama dan mandiri."
Tiba-tiba istri kyai Ismail yang sering dipanggil Umi Zahra datang bersama santri yang bertugas di rumah kyai dengan membawa minuman dan cemilan lalu mereka letakkan di atas meja.
"Silahkan diminum,maaf hanya ada ini saja."
"Terimakasih,ini sudah lebih dari cukup seharunya umi gak perlu repot-repot menyiapkanya."
Setelah itu kyai bertanya.
"Jadi siapa nama Putri kalian yang akan tinggal di sini?"
"Ini anak saya namanya Adinda Adriansyah kiyara dan yang ini anaknya Albert namanya Asyifa Alexandre Saputri."Papa Adinda memperkenalkan anaknya dan keponakannya.
"Oh,baiklah kalian sekarang pergi bersama Umi Zahra ya untuk melihat-lihat sekitar pesantren,sekalian melihat kamar kalian berdua."Jelas Kyai.
"Maaf Kyai apakah Syifa sama Kak Adinda bisa tinggal disatu kamar?"tanya Syifa yang tidak mau berpisah dari Adinda.
"Iya Syifa bisa kok ,kamu jangan khawatir ya.Satu lagi kalian jangan panggil saya Kyai kalian bisa panggil saya dengan sebutan Abi saja."
Syifa dan Adinda hanya mengangguk yang mengartikan bahwa mereka berdua mengerti.
Mereka pergi bersama umi untuk melihat keadaan pesantren umi menjelaskan setiap larangan dan peraturan yang wajib mereka patuhi.Umi juga memberitahu kamar yang ada di pesantren
"Letak kamar Akhi dan Ukhti berbeda dan setiap Ukhti dilarang memasuki area Akhi begitupun sebaliknya" Umi Zahra menjelaskan kepada Syifa dan Adinda.
Setelah sampai di depan sebuah kamar.
"Assalamualaikum Ukhti."
"Waalaikumsalam Ustazah Zahra."
"Adinda dan Syifa ini adalah kamar kalian,dan untuk Wulan,Ayu,Dewi,dan Dwi tolong kalian bantu Syifa dan Adinda untuk menaati peraturan dan kewajiban yang ada di pesantren ya."Perintah umi kepada mereka semua.
"Sekarang kalian letakkan dahulu semua barang milik kalian lalu nanti kembali ke rumah umi ya nak,"sekian detik kemudian umi Zahra meninggalkan Syifa dan Adinda.
Setelah kepergian Ustazah Zahra dari kamar keadaan menjadi sedikit canggung sebelum Syifa dan Adinda bersuara terlebih dahulu.
"Assalammualaikum Ukhti,perkenalkan nama Gue Adinda Adriansyah kiyra dan ini Adik sepupu Gue namanya Asyifa Alexandre Saputri."
"Waalaikumsalam Ukhti Syifa dan Ukhti Adinda."Suasana yang tadinya canggung mulai mencair.
"Salam kenal nama saya Wulan."
"Nama saya Ayu."
"Nama saya Dewi."
"Dan nama saya Dwi."Mereka bergantian memperkenalkan diri.
Syifa dan Adinda langsung meletakkan barang yang mereka bawah,lalu mereka pergi menuju rumah Abi sesuai pesan Umi.
Saat di perjalanan rumah Abi , Syifa tidak sengaja menabrak seorang pria
"Brakkk."Langkah Syifa tertahan oleh dada bidang milik pria itu.
"Woi kalau jalan itu pakai mata,"Syifa emosi
sedangkan Adinda hanya terdiam melihat ketampanan pria tersebut.
"Kamu yang jalanya hati hati saya lagi buru buru seharusnya kamu yang melihat jalan karena kamu tidak lagi buru buru."pria itu tidak mau kalah.
Tampa meminta maaf pria tersebut langsung pergi,sedangkan Syifa sangat kesal atas kelakuan Pria tersebut.
" Siapa si dia tidak sopan sekali dia yang salah dia yang marah ke Gue,ganteng juga enggak sombong iya."Gerutuk Syifa sepanjang perjalanan.
" Dek mata kamu itu di mana sih,cowok ganteng gitu kamu bilang jelek."
"Kak ,cowok itu akan terlihat tampan bila sifatnya baik,nah itu kayak beruang kutub."Masih emosi.
Tidak terasa mereka sampai di rumah abi lebih tepatnya di depan pintu.
"Assalammualikum.i "
"waalaikumsalam,mari nak kita makan.Kami dari tadi menunggu kalian berdua."Abi mengajak Syifa dan Adinda.
"Iya bi maaf jadi membuat semuanya menunggu,tadi ada masalah di jalan." Adinda merasa tak enak hati.
Mereka semua makan siang bersama lalu solat berjama,ah di mushola pesantren.
Tidak terasa hari sudah sore itu artinya keluarga mereka akan segera pulang.
"Sayang kalian baik baik ya di sini."
"Iya Pa."
"Dek kalian berdua jangan bikin keributan,kasian ustadz dan ustadzah di pesantren."Dengan senyum menggoda.
"Iya Kakak bawel."Ucap kami berdua kompak.
"Jaga diri kalian ya."Kata Ibu dan diangguki oleh Mama.
"Syifa,kamu jangan kabur ya dari pesantren Ayah tahu kamu itu pandai dalam hal kabur."
"Syifa gak bakal kabur yah,tapi Ayah sama Ibu harus datang kesini setiap kunjungan orangtua."
"Pasti nak,Ayah sama Ibu akan usahakan."
Balas Ayah Syifa sambil tersenyum dan mengelus kepala Syifa.
"Adinda tolong jaga Syifa ya,Syifa juga jaga kak Adindanya kalian harus betah disini belajar yang rajin,dan pulang lah dengan sifat yang baik. "
Setelah berpamitan mereka semua pulang ke Jakarta sedangkan Ayah dan Ibu langsung kembali ke Australia.
"Abi,Umi kami berdua langsung kembali ke pondok ya asalammualaikum."
"Iya waalaikumsalam. Syifa dan Adinda jika kalian butuh bantuan jangan sungkan sungkan ya nak sama umi dan Abi. "Jelas Abi
Kami hanya mengangguk.
"Sekarang kalian kembalilah ke pondok pesantren lalu mandi, nanti jangan lupa solat magrib di musholah."Pesan Abi kepada Syifa dan Adinda.
Kami pergi ke kamar,setelah sampai di kamar.
"Syifa, Adinda ayo kita mandi nanti kami yang akan mengajarkan kalian cara mengantri saat mau mandi."
"Iya,kami mau mengambil baju ganti dan peralatan mandi dulu ya."
Syifa dan Adinda bergegas mengambil peralatan mandi lalu pergi bersama teman baru mereka.
Sesampainya di kamar mandi.
"Yaampun kak ini antrian panjang banget."Syifa di buat kaget karena antrian untuk mandi sangat panjang sedangkan Adinda hanya terdiam.
"Kami melakukan hal ini setiap hari loh,kalian kan baru disini jadi lihat kita cara mengantri ya."Wulan segera memperaktikan.
Jangan lupa like,komen,dan votenya ya"t
Terimakasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments
Dini Eriani
nmx kek sm
2022-04-08
0