Setelah 3 hari dirawat,Syifa keluar dari rumah sakit.Syifa dijemput oleh Adinda sekeluarga.
"Asalammualaikum,bagaimana keadaan kamu?"diiringi senyuman manis.
"Waalaikumsallam Kak,alhamdulilah sudah sangat baik.Hari ini Syifa bisa pulangkan Pa?"beralih bertanya ke Papa Adinda.
"Iya sayang Papa,Adinda dan yang lain kesini untuk menjemput kamu balik ke rumah.Oh iya,Papa juga sudah mengurus semua administrasi kamu jadi kita langsung pulang ya."
"Iya Pa,Syifa sudah bosan di ruangan ini gak bisa keluar."Menanggapinya dengan sangat antusias.
"Tidak ada yang ketinggalankan nak? " Mama Adinda memastikan.
"Iya Ma gak ada kok"
Mereka langsung keluar dari rumah sakit dan menujuh rumah Syifa.Setelah sampai di rumah mereka langsung menuju kamar Syifa.
"Nak 2 hari lagi kalian berdua akan pergi ke pesantren milik teman Papa jadi persiapkan semua kebutuhan yang kalian butuhkan nanti.Oh ya,hari ini Adinda yang akan menemani kamu di rumah karena Papa takut terjadi sesuatu padamu."
"Yes beneran ya Pa,Kak Adinda boleh tidur di rumah bersama Syifa,"dan Adinda sangat senang.
"Iya boleh tapi kalian jangan kabur dan ikut balapan lagi,besok kalian pergi ke sekolah untuk berpamitan dengan guru dan teman teman kalian lalu langsung pulang jangan keluyuran"Ayah Adinda memberi peringatan
"Baik Pa,Adinda dan Syifa tidak akan keluyuran kok.Adinda tidak mau terjadi sesuatu pada Syifa lagi karena Adinda sayang sama Syifa."Ucap Adinda.
Adinda sangat menyayangi Syifa karena dia tidak memiliki Adik,dia menganggap Syifa seperti Adiknya sendiri bukan sebagai Adik sepupu.
Papa, Mama,dan kedua Kakak Adinda pulang kerumah mereka.Sedangkan Adinda dan Syifa masih tetap berada di kamar.
Tak terasa hari sudah malam Adinda dan Syifa segerah tidur karena besok harus kesekolah sesuai perintah Papa Adinda.
________#________#_________
Matahari sudah mulai menunjukkan jati dirinya Syifa sudah bangun lebih dahulu karena sholat subuh, Syifa memang anak yang nakal tapi dia tidak pernah meninggalkan sholatnya itu pesan dari kakek dan neneknya.
"Kak bangun sudah pagi nanti kita telat pergi kesekolah,hari ini adalah hari terakhir kita masuk sekolah."
"Sebentar lagi ya, Kakak masih ngantuk."Adinda masih belum bergerak dari posisinya.
"Iiiih Kak Adinda buruan bangun nanti telat."
"Iya iya Adik sayang ,Kakak bangun sekarang kamu mandi duluan ya,"beranjak duduk ditepi ranjang.
"Iya Syifa mandi duluan ya Kak"Syifa melangkah menuju kamar mandi yang ada di dalam kamarnya.
Setelah Syifa mandi lalu dilanjutkan oleh Adinda yang masuk kamar mandi.Setelah mereka selesai mandi dan berdandan,mereka turun untuk sarapan dan langsung menuju kesekolah.
Setelah sampai di sekolah.
"Dek kamu mau masuk kelas gak?"dan dibalas anggukkan oleh Syifa.
"Yasudah kamu ke kelas sekarang ya Kakak mau ke kelas Kakak,"Syifa langsung menuju ke dalam kelasnya sedangkan Adinda menuju ke kelas Adinda.
Mereka masuk kekelas lalu berpamitan kepada semua siswa dan guru yang mengajar mereka.Seteleh selesai berpamitan Syifa dan Adinda pulang sesuai pesan Papa Adinda.
Setelah sampai dirumah.
"Kak,gimana kalau kita membeli peralatan ke mall jadi besok kita bisa istrirahat."Saran Syifa yang memang tidak pernah betah di rumah.
"Baiklah tapi kamu jangan menyetir ya ,Kakak aja yang nyetir."Syifa hanya tersenyum dan mengangguk kepada adinda
mereka bersiap-siap lalu melajukan mobil mereka ke mall.
Setelah di dalam mall
"Dek mau beli apa saja?,jujur Kakak gak tau mau beli apa saja peralatan yang kita butuhkan."Adinda bingung pasalnya dia tidak pernah berbelanja kecuali membeli baju.
.
"Tidak usah membeli apapun Kak, sebenarnya semua peralatan sudah disiapkan oleh pelayan di rumah jadi tenang saja."Syifa menjawab tanpa dosa.
"Iiih kamu bohongin Kakak ya,kamu bilang mau membeli perlengkapan untuk ke pesantren,"dengan muka yang sedikit kesal karena telah ditipu.
"Hehehe ya maaf Kak,kalau tidak dibohongi Kakak pasti gak bakal mau karena dilarang Papa Kakak,"cengengesan.
Adinda selalu menuruti perkataan papanya setelah kejadian kecelakaan Syifa.
Syifa menarik tangan sepupunya itu,sedangkan Adinda hanya pasra ditarik.
Setelah selesai jalan jalan Syifa dan Adinda pulang kerumah Syifa.Hari berlalu sangat cepat dan tibalah hari keberangkatan mereka ke pesantren.
Ayah dan Ibu Syifa juga sudah tiba di rumah mereka.Semuanya sudah dipersiapkan hanya menunggu keberangkatan saja.
"Nona Syifa bangun hari ini Nona harus bersiap-siap untuk pergi ke pesantren."
Syifa masih tidak bergerak dari kasurnya
"Sebentar ya Bik, Syifa masih ngantuk semalam gak bisa tidur."
"Ayo Ayah dan Ibu sudah menunggu Nona untuk sarapan."
Syifa yang mendengarnya bergegas bangun " ini adalah hal yang langkah." Gumamnya dalam hati.
Lalu pergi ke kamar mandi.
Syifa tadinya sudah bangun dari tidur untuk sholat tapi setelah solat Syifa tidur lagi karena semalam dia tidak bisa tidur.
Setelah bersiap-siap Syifa langsung turun kebawah karena ia tidak mau ketinggalan sarapan bersama orangtuanya, ini adalah hal yang langkah baginya.
Syifa bergegas untuk turun.
"Syifa turunya pelan pelan sayang nanti kamu jatuh."
"Iya Buk, sarapannya tunggu Syifa ya, ini yang selalu Syifa inginkan setiap hari."
"Iya tidak ada yang akan meninggalkan kamu sarapan."Ucap ayah syifa.
Syifa turun menggunakan gamis
berwarna pink yang disediakan pelayan di rumah nya.
"Wah cantiknya kamu nak kalau sedang menggunakan gamis."Puji kedua orangtuanya.
Syifa merasa senang karena inilah yang selalu menjadi doanya.
"Makasih yah,Buk kalau Ayah dan Ibu senang Syifa menggunakan gamis, Syifa akan menggunakan pakaian seperti ini setiap hari."Ucap Syifa semangat.
Daan dibalas senyuman oleh kedua orangtuanya.
"Sekarang kita sarapan dulu ya sayang,nanti di tunggu sama papa kamu."Ucap ayah
"Ayo,yah."
Setelah sarapan mereka menuju rumah Adinda karena mereka akan pergi bersama Adinda dan keluarganya.
Setelah sampai di rumah Adinda.
"Kak Adinda, Syifa disini Kak"Syifa berteriak saat melihat Adinda.
Adinda melangkah mendekati Syifa, mereka pun langsung masuk ke dalam mobil.Syifa dan Adinda menggunakan mobil yang sama karena Syifa tidak mau jauh dari Adinda jadi Adinda naik mobil Syifa sedangkan Papa, Mama,dan Kakak kakaknya menggunakan mobil yang berbeda.
Setelah beberapa jam kemudian mereka sampai di Bandung.
"Wah banyak banget sawa di sini."Tabjuknya melihat pemandangan dijalan.
"Pasti santrinya tidak ada yang tampan ,secarakan ini Desa."Keluh Adinda.
"Ehmmm Kakak itu mau mencari ilmu atau cari pacar sih." Sindir Syifa sambil senyum ke arah Adinda.
"Y..ya cari ilmu lah,tapi sekalian cari pacar gitu,heheheh."
Mobil Syifa selalu ramai karena Syifa dan Adinda selalu bermain,kebahagian selalu terpancar di muka Syifa selama perjalanan.
Tidak begitu lama kami sampai di pesantren, tepatnya di depan rumah kyai Ismail.
J****angan lupa ya vote,komentar dan tinggalkan jejaknya supaya author bisa terus semangat untu upload episode seterusnya "terimakasih"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments