Wulan dan yang lain langsung mempraktekan cara mengantri untuk mandi,setelah mengerti caranya Syifa dan Adinda langsung mengantri lalu dilanjutkan mandi.
Waktu sudah menunjukkan jam 18:50 WIB.
"Syifa, Adinda ayo kita bersiap-siap untuk berangkat ke mushola." Dewi berteriak dari ruang asrama.
"Ayo."Kak Adinda dan Syifa yang keluar dari kamar,Mereka berenam langsung pergi menuju ke mushola.
Saat di jalan ke mushola.
"Biasanya apa saja kegiatan yang ada di pesantren?"Adinda bertanya.
"Nanti aku kasih jadwal kegiatan di pesantren,tapi nanti setelah sholat magrib ada pengajian di mushola sampai sholat isya setelah sholat baru kita pulang untuk istirahat."Ayu menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan selesai sholat magrib.
Tidak terasa mereka sudah sampai di depan mushola,lalu mereka mengambil wudhu ,saat mengambil air wudhu.
"Syifa temani Kakak ke WC dulu ya,Kakak mau buang air kecil."Adinda terlihat menahan untuk buang air kecil.
"Iya Kak, kami ke WC dulu ya kalian duluan saja."
"Iya Dek."
Di kamar mereka Syifa adalah santriwati yang paling muda sedangkan mereka semua seumuran dengan Adinda jadi Syifa dianggap Adik mereka.
Syifa menemani Adinda ke WC untuk BAK setelah selesai mereka baru wudhu saat mau wudhu.
"Kak Syifa duluan ya,nanti setelah Syifa selesai baru Kakak,"mengingat kerangan yang ada di mushola semua penuh.
"Enggak,Kakak yang duluan kamu kan yang lebih kecil jadi harus mengalah."Terjadilah sedikit perdebatan antara Syifa dan Adinda tapi sebenarnya itu hal yang biasa mereka lakukan.
Lalu datanglah seorang pria.
"Kenapa sih kalian berdua ribut?"seorang pria yang mendengar keributan dari arah Syifa dan Adinda.
Sedangkan Syifa dan Adinda terlihat kesal.
"Hey, itu urusan saya dan adik saya dong,jadi kamu jangan ikut campur kita sudah biasa seperti ini."Bantah Adinda.
Sedangkan pria tersebut hanya fokus melihat ke Syifa.
"Ya ampun ini Ukhti cantik banget,dia beda dari semua Ukhti yang ada tapi kok saya baru melihatnya ya,apa mungkin dia santri baru."Batin pria tersebut.
Karena Adinda merasa pembicaraannya tidak di respon mereka berdua langsung mengambil air wudhu lalu mereka pergi ke mushola.
Sedangkan pria tersebut.
"Astaghfirullah,aku ini mikirin apa sih,maaf kan hamba ya Allah,"lalu bergegas menuju ke mushola.
Tidak lama mereka sampai azhan pun dikumandangkan lalu dilanjutkan sholat,
setelah sholat selesai.
"Aduh Syifa bagaimana ini Kakak tidak bisa mengaji."Keluh Adinda masih terlihat khawatir.
"Nanti Syifa yang akan mengajari kakak tenang saja."Syifa masih santai.
"Hahaha emang kamu tau dek caranya mengaji?"ledek Adinda.
"Hehehe enggak Kak."Syifa tidak berkata jujur kepada Adinda karena memang tidak ada yang tahu sifatnya sewaktu ia tinggal di Inggris bersama neneknya sebelum meninggal.
"Lalu bagaimana kamu mau mengajarin kakak coba hayo."
"Udah nanti kita yang ajarin cara bacanya."Lerai Wulan.
"Terimakasih ya kalian sudah mau membantu kami berdua."
Semua orang sudah mengaji, ini giliran Adinda yang mengaji, Adinda disimak oleh Umi Zahra sedangkan Syifa disimak oleh Ustazah Biba(Habibah).
Setelah selesai mengaji dilanjutkan dengan sholat isya lalu pulang keasrama dan beristirahat.
Pada pukul 02:00 WIB Syifa bangun untuk sholat tahajud.
Syifa hanya pergi sendirian dia mengambil wudhu ,setelah selesai Syifa tidak sengaja bertemu dengan pria yang ditempat wudhu waktu ingin melaksanakan shalat magrib tiba tiba.
"Asalammualaiku."Sapa pria tersebut saat melihat keberadaan Syifa.
"Waalaikumsalam."
"Maaf boleh mau tanya apakah ukhti ini santri baru disini?"tanya pria tersebut sopan.
"Iya saya santri baru disini yang tadi itu Kakak sepupu saya."
"Kalau boleh tau nama kamu siapa?" kembali memberanikan diri untuk bertanya.
"Nama Gue Asyifa Alexandre Saputri dan sepupu Gue Adinda Adriansyah Kiyara."
"Saya David Azmi Alfarid."Ustadz David memperkenalkan diri.
"Oh,maaf Gue mau sholat tahajud dulu,permisih,"berlalu pergi.
"Yaampun tu Ukhti calon istri idaman banget,tapi kenapa kok harus memperkenalkan sepupunya juga si aku kan tidak pernah mau tau tentang si kuntilanak itu."Batinnya yang agak kesal
lalu ia bergegas ke mushola untuk melaksanakan shalat tahajud juga
Di musholah Syifa sholat tahajud setelah itu dilanjutkanya dengan membaca Alquran tanpa ia sadari ada sepasang mata yang mengamatinya dari kejauhan.
"Yaampun calon istri ku rajin banget ngajinya,engak seperti si kuntilanak itu pasti sekarang dia sedang asyik asyikan tidur."
Syifa berhenti mengaji pada pukul 03:30 lalu ia keluar dari mushola.
"Kalau Gue tidur lagi pasti nanti telat sholat subuh,ya sudah deh mending Gue olahraga aja."
Syifa pulang ke asrama lalu menaruh kan mukenanya dan berganti pakaian dengan pakaian olahraga yang dibawahnya lalu dia pergi olahraga.
Saat dia olahraga tidak sengaja dia bertemu lagi dengan pria yang menabrak nya siang tadi.
"Tunggu sebentar,Lo bukannya cowok yang nabrak Gue siang tadi kan?"tanya Syifa.
"Ehmm emangnya kenapa,nama ku Abian Azmi Alfarid sudah kan saya mau pergi."Ucap ustadz bian lalu pergi,dia selalu mengira bahwa Syifa sebenarnya mau tahu namanya.
"Dasar beruang kutub Lo pikir Lo siapa gak ada yang nanya namanya juga,"Syifa kembali ke kamar lalu kembali mengganti bajunya.
Syifa membangunkan semua temanya dan merekapun terbangun
,lalu mereka bersiap-siap untuk pergi kemushola.
Setelah sampai di mushola mereka mengambil air wudhu lalu tanpa sengaja mereka bertemu kembali dengan ustadz Bian.
"Fa lihat itu ada cowok yang kemarin nabrak Lo."
Syifa tidak menjawab perkataan sepupunya tersebut.
"Kira kira namanya siapa ya,Fa?"tingkat kekepoan Adinda muncul.
"Abian Azmi Alfarid,Kak."
"Kamu tahu dari mana Fa?"
"Dia itu cowok murahan Kak,masa gak ada yang nanya nama dia,eh dianya ngenalin dirinya sendiri gila gak tu Kak."Syifa mulai terbawa emosi karena mengingat sifat ustadz Bian.
"Mungkin dia itu sering mendapatkan perlakuan seperti itu dek dari cewek yang mengagumi ketampananya itu,jadi dia kira kamu sama seperti cewek yang lain."
"Terus aja Kak Adinda belain tu cowok beruang kutub."Jawab Syifa ketus
tanpa mereka sadari bahwa orang yang sedang mereka bicarakan mendengar pembicaraan mereka.
"Hei singa kecil,kalau ngomong itu dijaga ngatain orang cowok murahan lagi.Lagian ya untuk masalah yang siang tadi itu memang kesalahan kamu saya yang sedang buru buru kamu malah gak ngelihat jalan jadi tertabrak sama saya.Lagi pula yang teman mu itu bilang benar banyak cewek yang menggunakan alasan sepertimu biar bisa tau ataupun dekat dengan saya."Jelas Ustadz Bian.
"Tukan gila nggak kak dia bicara sendirian padahal gak ada yang ngajak dia bicara."Syifa menarik tangan Adinda lalu pergi kemushola.
Mereka melaku sholat subuh berjamaah setelah sholat dilanjutkan dengan tausiah karena di pesantren setiap setelah sholat subuh pasti diadakan tausiah.
H****ai semuanya,baca terus ya kelanjutanya dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan cara like,komen,dan votenya ya.dikolom komen kalian boleh juga memberiku saran supaya aku bisa belajar dari semua kesalahanku"TERIMAKASIH"🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 36 Episodes
Comments