Di malam hari saat makan malam. Mereka berkumpul .Yang istimewa hari ini ada dua orang tamu istimewa yang ikut bergabung .
Suasana makan malam berlangsung hangat .Guyonan dari pak Hasyim dan pak Akbar yang telah lama tidak bertemu .Mereka bernostalgia .Namun ada sosok yang sangat tidak nyaman dalam meja makan tersebut .Ajeng merasa terintimidasi oleh mata elang di depannya .Yang seolah tidak mau melepas mangsa .
Afsal sangat menikmati makan malam ini .Dia bebas memandang bidadari di depannya .Karena yang lain sedang asik bernostalgia .
Ajeng merasa tidak tahan lagi dengan kelakuan Afsal .Kemudian ia meminta ijin untuk terlebih dahulu mundur dari meja makan .
" Maaf Abah , Ajeng mau kebelakang dulu "
Abah hanya menoleh sebentar kemudian melanjutkan perbincangannya lagi .Sedang Ajeng seperti mendapat ijin kemudian segera bangkit dari tempat duduknya .
" Tunggu ,saya ikut kebelakang " Suara berat Afsal menyahut .Menghentikan langkah Ajeng
Ajeng melangkah kebelakang menuju dapur diikuti oleh Afsal .Setelah sampai di depan tempat cuci piring Ajeng menghentikan langkahnya .Afsal yang di belakangnya pun mengikuti pergerakan Ajeng .
" Mas mau ngapain ke belakang " Pertanyaan Ajeng cukup ketus
Pria di depannya tersenyum ringan .Seolah tanpa dosa .
" Aku mau ngikutin kamu " Afsal berseloroh .
Ajeng tidak mengerti dengan tingkah Afsal yang seperti itu .Perasaannya mulai tidak enak .Ia menerka - nerka maksud dari ucapan Afsal .Menurut Ajeng pria ini sangat mengesalkan dan sedikit menakutkan .Seperti penuh misteri pada setiap tatapannya .
" Kamu masih sekolah atau sudah kuliah ? " Afsal bertanya tapi dengan nada mengintrogasi
" Sekolah " jawaban Ajeng singkat
" Kelas berapa ? "
" Tiga "
" Ajeng enam bulan lagi kamu akan jadi istriku "
Enteng sekali kalimat itu melesat dari bibir Afsal .Membuat Ajeng begidik tak karuan .Melihat Ajeng sedikit ketakutan Afsal tersenyum .
'' Kenapa ....? kamu ingin lebih cepat ?" Afsal bertanya seenaknya .Senang melihat ekspresi Ajeng .
Setelah berkata seperti itu dari hadapan Ajeng . Banyak gemuruh yang ingin meledak dari dada Ajeng .Perlakuan dan perkataan Afsal lah pemicunya .
Malam yang hening setelah Acara makan malam Ajeng segera masuk kedalam kamarnya .Menyiapkan buku pelajaran untuk esok hari . Besok sudah mulai masuk sekolah
Ajeng teringat obrolannya tadi siang dengan Damar .Tanpa terasa bibirnya melukiskan senyuman .Pria pujaan hatinya yang pintar dan tampan .Sungguh sempurna .
Di ruangan tengah pak Hasyim dan pak Akbar melanjutkan obrolan mereka . Dari cerita bisnis hingga cucu cucu mereka .
***
Ada yang mengetuk pintu .Aku menghentikan tulisanku tentang kisah wanita yang sangat menginspirasi hidupku .Aku berdiri dan menuju ruang tamu .
Aku membuka pintu .Dan sosok pria yang sedikit angkuh telah berdiri di hadapanku .
" Nina , Tolong besok laporan bulanan toko Kamu serahkan ke mejaku "
" Oh iya siap pak , besok akan saya antar ke meja bapak " aku cepat menjawab perintahnya
" Kamu tak menyuruhku masuk ?"
Bagaimana aku menyuruhnya masuk .Jika baru membuka pintu kalimat perintah langsung keluar dari bibir tipis itu .Dengan perasaan yang sedikit tidak enak hati , aku mempersilahkan atasanku masuk .
" Kau tidak punya teh hangat ?"
Dia bertanya atau mempermalukan aku ya ?.Hatiku sungguh kesal bertemu dengan orang yang seperti ini .
" Duduk dulu pak saya akan buatkan teh hangat untuk bapak " ujarku
Pria itu hanya diam tak bergeming .Aku masuk kedalam dapur .Menyiapkan teh hangat .Sambil berpikir keras apa tujuan pria ini datang malam malam kerumahku .Memberi perintah , meminta teh hangat Aaaah ...sudahlah .Mungkin dirumah ia tidak punya teh .Aku geli sendiri mengingat kelakuan atasanku ini .
Seperti yang sudah ku katakan namaku Karinina. Hampir semua orang yang mengenalku akan memanggil dengan nama Karin .Tapi Makhluk Aneh ini selalu memanggilku Nina .
Aku menuju ruang tamu .Menyuguhkan teh hangat permintaannya .Dia kemudian meminum teh hangat buatanku .
" Terima kasih teh hangatnya Nina , aku permisi dulu "
Kemudian Atasanku itu tersenyum .Dan senyum itu mampu menyihir ku menjadi patung . Setelah mengucapkan terima kasih .Ia pergi begitu saja .
Benar - benar aneh .Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu .Sebentar datang kemudian pergi .Jika hanya untuk memberi perintah .Dia bisa saja mengirimiku pesan .Atau email atau telepon mungkin. Tanpa harus repot - repot datang ke rumahku .
Setelah Dia pergi aku kembali ke kamarku .Merebahkan diri dan meneruskan tulisanku yang tertunda tentang Ajeng .
Empat bulan berlalu .Setelah ujian nasional Ajeng sudah berencana untuk melanjutkan kuliah .Ia sudah sibuk memilih universitas yang diimpikan . Ia sibuk mempersiapkan diri untuk seleksi masuk PTN .Ia pun mempersiapkan berkas berkas yang di perlukan
Umi memanggil Ajeng yang sedang berada di dalam kamar .Mendengar panggilan ibunya Ajeng segera keluar
" Ya Umi ada apa "
Wanita paruh baya itu tersenyum lembut .mengelus putri bungsunya .
" Abah manggil kamu "
" Iya Umi , sekalian Ajeng mau bilang kalo setelah pengumuman Ajeng ingin mendaftar di universitas x di jogya Umi "
" Cepatlah Abahmu sudah menunggu ''
Ajeng bergegas menemui Abahnya .Beliau sedang duduk di kursi ruang tengah .Air mukanya tampak sedikit tegang
Ajeng mendekat .Kemudian duduk dan menyandarkan kepalanya di bahu Abahnya .Abah menarik nafas panjang .Umi mengambil tempat duduk di depan Abah .
Sejenang hening .Ajeng memulai percakapannya .
" Abah Ajeng ingin kuliah di universitas XX di jogya Bah , boleh ya Bah"
Mata Abah menatap lurus pada Ajeng .Bibirnya mulai bergerak .
" Abah tidak bisa mengizinkan kamu kuliah .setelah pengumuman kelulusan kamu harus menikah dengan Afsal . kau bisa meminta pada suamimu besok "
Kata kata Abah seperti petir di siang hari .Menggelegar memporak - porandakan impian dan perasaan Ajeng .Air matanya kemudian mengalir
" Abah ,..Ajeng belum ingin menikah Bah .Ajeng baru delapan belas tahun .Ajeng juga ingin kuliah dulu "
Abah menatap tajam putrinya .
" Kamu tidak punya pilihan Ajeng .Abah tidak bisa menolak permintaan teman kecil Abah "
" Abaaaaaah ....."
Hanya kata - kata itu yang bisa terlepas dari mulut Ajeng .Dadanya sesak .Umi ikut menangis mendengar keputusan Abah yang sepihak .
" Dengarkan Abah . Minggu depan Afsal dan keluarganya akan datang meminang mu .Jaga sikapmu jangan permalukan Abah ."
Ajeng berlari kearah kamarnya .Menelungkup kan diri dalam bantal .Umi mengikuti Ajeng .Wanita paruh baya itu sungguh tak tega melihat kekecewaan putri bungsunya .
Seminggu kemudian seperti yang sudah di janjikan .Keluarga Afsal datang untuk meminang .
Ajeng mengenakan atasan kebaya maroon dengan rambut yang di gulung keatas .Kecantikannya memancar .
Keluarga besarnya berkumpul .di detik terakhir Ajeng masih memohon pada kakak sulungnya untuk membatu dirinya terlepas dari perjodohan ini .Namun baik Bara atau Tantri .Tidak bisa menolak kehendak orang tuanya .
Waktu itu jam sepuluh pagi .seluruh keluarga inti berkumpul .Menyambut keluarga Afsal .
Afsal tampak tenang dan sumringah .Ia mengenakan batik warna hijau toska terlihat penuh wibawa .
Acara pun di mulai Afsal menyematkan cincin pertunangan mereka .Ajeng menitikkan air mata.Kemudian Afsal merengkuh Ajeng dengan berbisik lirih di telinga Ajeng .
" Kau cantik sekali bidadariku .Aku mencintaimu "
Bisikan lirih Afsal membuat merinding .Ajeng semakin ketakutan . Bagaimana bisa ia terdampar dengan pria yang menurutnya sangat Asing .
Rona bahagia Abah terpancar .Impiannya untuk menjadi besan pak Hasyim sebentar lagi terwujud .
Setelah Acara sekesai .Dilanjutkan dengan makan siang bersama dua keluarga .Ajeng masih membisu .Kakanya Tantri mendekat
" Ade ,... jangan sedih gitu dong .Mungkin Afsal memang jodohmu .Jika sudah jodoh pasti akan dipersatukan .Walaupun Ade lari ke ujung dunia "
Afsal melangkah mendekati Ajeng .Memberikan makanan yang ada di piring .Ajeng menatap mencoba membaca hati Afsal .Pria ini apa maunya .......
************************************************
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments