🌸🌸🌸
Bara menatap Fely yang tengah makan dengan lahap seperti tidak makan seminggu.
"Ini makan obatmu," Bara berkata sembari menyodorkan obat untuk Fely yang baru dibelinya di apotik.
"Terimakasih Tuan."
"Aku tidak ingin kau boker sembarangan lagi."
Fely menyelesaikan makannya dan segera meminum obatnya.
"Aku penasaran kenapa kau bisa ada di hotel?" tanya Bara karena sebelumnya dia melupakan hal itu. Gadis sepolos ini tidak mungkin bisa tiba-tiba ada di hotel seorang diri bukan.
"Saya sedang dalam perjalanan ke rumah orangtua saya, tapi tiba-tiba tuan Bram mengajak saya ke hotel. Saya tidak tahu tapi dia tiba-tiba menarik saya dan membawa saya ke kamar," Fely mengatur nafasnya agar tenang, dia sedang menahan tangisnya saat ini.
"Tiba-tiba dia membuka bajunya dan menyuruh saya bersenang-senang. Saya rasa dia berniat jahat jadi saya pukul kepalanya dengan vas bunga," sambung Fely.
Bara mengingat saat di hotel memang ada pria paruh baya mengejar Fely.
"Jadi kau ingin di perkosa?"
Fely menggeleng," Saya tidak tahu."
Bara membuang nafasnya kasar," Itu namanya di perkosa, Ucil. Hubungan badan seperti suami istri tapi kau dipaksa dalam melakukannya."
Fely diam mencerna kata-kata Bara.
"Dari ekspresimu aku tahu kau tidak paham masalah bahaya seperti ini. Kau harus banyak belajar, di Amerika nanti kehidupan jauh lebih bebas. Aku jadi ragu membawamu kesana dengan kebodohanmu ini," ucap Bara frustasi.
Tentu saja Fely yang mendengar itu panik dan kembali memohon kepada Bara.
"Saya mohon Tuan pasti selanjutnya saya akan belajar supaya jadi cerdas."
"Lalu kenapa kau bisa yakin padaku? aku bisa saja berbuat jahat padamu?"
Fely lalu menatap Bara dengan lekat.
"Karena saya tahu, anda orang baik Tuan," jawab Fely yakin.
Bara menyunggingkan senyumnya," Aku tidak sebaik itu, aku cuma seorang pecundang yang gila judi."
"Saya tidak peduli Tuan seperti apa. Yang jelas di mata saya Tuan itu baik."
"Mungkin matamu harus diperiksa, aku takut matamu berpenyakitan."
Fely lalu mendekat ke arah Bara dan meraup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Mata saya masih normal, Tuan," ucap Fely polos.
Bara yang diperlakukan seperti itu sontak menjauhkan tubuhnya.
"Kau mau meggodaku ya," bentak Bara.
"Aku bukan seorang pedofil!"
Fely menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia hanya ingin memberitahu bahwa matanya masih normal bukan berniat menggoda.
Sementara Bara mulai menyalakan rokoknya dan menghisapnya kuat. Sebenarnya takdir macam apa ini, kenapa dia harus dipertemukan dengan makhluk aneh seperti gadis kecil itu pikirnya.
Tapi, disatu sisi dia juga kasihan dengan nasib gadis itu. Sebenarnya kebodohan yang dia miliki saat ini akibat keadaan yang memaksanya.
Bara mengatur nafasnya dan mendekati Fely yang masih kebingungan.
"Hei, Ucil. Siapa namamu?"
"Fely, Tuan," jawabnya.
"Jangan panggil aku tuan lagi, aku bukan tuanmu," protes Bara. Karena memang dia tidak ingin menjadikan Fely pembantunya.
Fely mengerutkan keningnya.
"Namaku Bara."
"Abang Bara?" tanya Fely memastikan panggilannya.
Bara tampak berpikir," Tidak buruk."
"Maaf Abang Bara sebelumnya mungkin aku sudah banyak merepotkan dan tidak bisa membalas kebaikan Abang. Mungkin dengan keberuntungan yang saya miliki bisa membantu masalah Abang nantinya," ucap Fely tulus.
Bara menggeleng tak percaya," Jadi kau percaya dengan mitos seperti itu?"
"Saya awalnya juga tidak percaya tapi selama ini orang yang membeli saya, hamil semua," terang Fely.
Mata Bara membulat," Jadi kau ingin aku hamil?"
🌸🌸🌸
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Princess Ren
ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣
2024-05-10
0
nhenhe
aku tdk mao abang hamil tp.aku mao abang hamili aku...eeaaaa
2023-12-13
0
Rumini Parto Sentono
sungguh pasangan yang somplak, sangat menghibur sekali karya mu Kak author.... 🥰🥰
2023-11-15
0