Bara is Mbak Yul

🌸🌸🌸

Bara Gustav Sgevano, seorang pria blasteran Amerika-Indonesia. Orangtuanya meninggal 5 tahun lalu dalam sebuah kecelakaan pesawat yang mana membuat Bara harus melanjutkan perusahaan peninggalan orangtuanya.

Bara saat itu masih berumur 20 tahun, tapi sudah memiliki beban yang berat untuk mengelola perusahaan sendiri. Dibantu oleh sekretaris kepercayaan papanya dulu dia menjalankan perusahaan properti yang tidak disukainya.

Pria itu lebih suka bermain tapi menghasilkan uang, hingga suatu hari dia datang ke sebuah kasino dan menjadi ketagihan karenanya. Tapi sayang dia tidak pernah menang sekalipun yang mana membuatnya selalu penasaran dan menghabiskan banyak uang disana.

Julukan 'The Loser' selalu melekat di dirinya, sampai usianya sekarang yang menginjak 25 tahun dia selalu saja bermain dari kasino satu ke kasino yang lain.

"Bos, lebih baik berhenti bermain dan jalankan perusahaan dengan baik," ucap Olaf sekretaris sekaligus asistennya yang menemani Bara setelah kecelakaan orangtuanya.

"Lebih baik urusi Anna sama Elsa sana daripada sibuk mengurusi urusanku," sahut Bara tanpa beban.

"Saya juga heran kenapa orangtua saya memberi nama Olaf, mungkin dulu ngidam pengen ke Selandia Baru untuk main salju."

"Ngidamnya elit banget ya, kalo orangtuaku mungkin dulu ngidam makan kartu poker."

Saat ini keduanya sedang dalam perjalanan menuju perusahaan.

Sesampai di perusahaan Bara segera turun dari mobil bersama Olaf yang setia berdiri di belakangnya.

"Bos, siang ini ada rapat umum pemegang saham," ucap Olaf saat sudah sampai di ruangan kerjanya.

Bara mendesah pelan," Mereka pasti akan berusaha menjatuhkan aku lagi."

"Itu karena Bos memakai uang perusahaan untuk kepentingan pribadi," jelas Olaf.

"Perusahaan kita sudah di ujung tanduk Bos, hutang membengkak. Sebentar lagi dinyatakan bangkrut," sambung Olaf berusaha menyadarkan bosnya.

"Kalau aku menang pasti uang perusahaan akan ku ganti!"

"Sayangnya Bos selalu kalah," sahut Olaf lirih.

"Karena belum waktunya aku menemukan keberuntunganku!"

Dan benar saja saat rapat para pemegang saham sudah menarik semua saham mereka karena perusahaan memang sudah tidak bisa berjalan lagi.

Kini Bara harus rela perusahaannya di tutup untuk meredakan amarahnya dia menginap di hotel elite malam ini. Dan bermain di kasino sepuasnya hingga pagi hari menjelang.

Saat pagi dia ingin beristirahat di kamarnya tanpa dia duga ada seorang gadis kecil tengah ketakutan minta tolong kepadanya.

Karena merasa kasihan akhirnya dia menolong gadis itu dan membawanya ke kamarnya.

"Berapa umurmu?" tanya Bara pada gadis yang saat ini tengah duduk dan menikmati makanan yang baru saja di pesannya.

Fely menghentikan makannya sejenak," 15 tahun, Tuan."

"Sudah ku duga kau masih bocil, setelah ini beritahu alamatmu dimana biar Olaf yang akan mengantarmu pulang," sahut Bara.

"Olaf? jadi saya akan diantar ke istananya ratu Elsa?"

"Hahahahahaha" Bara tertawa hambar. Gadis di depannya sungguh lugu dan polos pikirnya.

"Olaf itu nama asistenku," terang Bara.

Fely tampak berpikir jika dia kembali ke tempat orangtuanya pasti dia akan dioper kesana kemari lagi. Dan dia masih takut atas perlakuan Bram kepadanya, kali ini mungkin dia selamat tapi tidak tahu setelahnya nanti.

"Tuan, apa Tuan butuh pembantu? saya bisa bekerja untuk Tuan tanpa di gaji asal Tuan mau menampung saya."

Bara mengernyit tidak mengerti dengan ucapan gadis itu.

"Apa maksudmu?"

"Tuan, orangtua saya akan mengirim saya ke rumah orang yang tidak saya kenal untuk menjadikan saya pancingan. Saya tidak mau diperlakukan seperti itu lagi," jawab Fely dengan mata berkaca-kaca.

"Pancingan? jelaskan! Aku tidak mengerti!"

Akhirnya Fely menceritakan kehidupan yang dia jalani selama ini yang mana membuat Bara keheranan. Bagaimana mungkin ada orangtua yang begitu tega berlaku seperti itu pada anaknya.

"Hei, Ucil. Aku itu juga sedang dalam masalah, aku akan pindah ke Amerika ke tempat Omaku karena disini aku sudah tidak punya apa-apa lagi. Jadi, tidak ada yang bisa aku tawarkan padamu," ucap Bara.

"Tolonglah saya Tuan, saya akan melakukan apapun." Fely mendekat ke arah Bara dengan bersimpuh.

"Hei, berdirilah!" Bara menarik tangan Fely agar berdiri.

Bara menatap lekat gadis kecil yang ada di depannya sekarang. Ada perasaan aneh yang menjalar pada dirinya saat ini.

"Baiklah, aku akan mengurus paspor dan visamu. Aku akan membawamu ke Amerika bersamaku," ucap Bara dengan serius.

Fely tentu saja merasa kegirangan dan memeluk Bara tanpa sadar.

"Terimakasih, Mbak Yul."

"Hei, kenapa memanggilku Mbak Yul?"

"Tuan, memanggilku Ucil seperti sinetron 'Tuyul dan Mbak Yul' kan. Tuan penyelamat saya seperti Mbak Yul."

"Jadi kau ingin jadi Tuyul?"

Bara lalu menggelengkan kepalanya. Semoga keputusan membawa Fely ke Amerika keputusan yang tepat.

🌸🌸🌸

Terpopuler

Comments

nhenhe

nhenhe

hahaha... kocak

2023-12-13

0

Bzaa

Bzaa

cerita nya ringan....😘
semangat otor

2023-03-21

0

aisya_

aisya_

kenapa ngakak sih yaolo😁

2023-02-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!