2. Bertemu Si Dokter Tampan

"Kalian ini ngomong apaan. Andai-andai aja sampe serius banget. Lagian aku anti banget sama dokter. Dari dulu, aku nggak suka punya pasangan dokter," kata Lana dengan percaya diri.

"Kamu nih emang kepedean ya, Na. Nggak semua bisa kamu atur. Kamu anti banget gitu nanti malah beneran punya suami dokter lho," kata Inda.

"Nggak mau. Pengen yang beda bidang biar nggak debat terus. Pokoknya nggak bakal punya pacar atau nikah sama dokter."

Inda dan Syafira berpandangan seolah mengatakan 'hati-hati kena batunya'.

Selesai sesi curhat, mereka menonton film dengan laptop milik Lana. Mereka memilih film horor lama berjudul ‘Coming Soon’. Agar lebih seru, lampu kamar Lana dimatikan dan mereka berjejer di balik selimut.

***

Hari Senin

Lana datang ke rumah sakit Keluarga Bahagia bersama Syafira. Interview dengan HRD sangat alot saat membicarakan masalah gaji. Lana tidak menyangka akan sepanjang ini. Selama ini dia terima saja yang diberikan rumah sakit.

Di usia dan pengalamannya yang sekarang, masalah gaji ternyata bisa dinegosiasikan. Karena rumah sakit sebelumnya berada di daerah kecil pastinya berbeda dengan standar di kota. Dia takut salah menjawab.

Jika terlalu kecil menyebutkan nominal pasti dia melewatkan banyak uang. Sebaliknya, jika terlalu tinggi, kemungkinan diterima akan sangat kecil. Dia pun menjawab sebijak mungkin yang dia bisa tanpa menyebut nominal.

Saat jam makan siang, Lana selesai interview. Syafira menelpon.

📞 "Masih di rumah sakit apa udah pulang ke kos, Na?"

📞 "Masih di rumah sakit."

📞 "Di mana? Ayo makan bareng!"

📞 "Aku duduk di depan gedung. Pinggir jalan."

Tidak lama Syafira sudah menemukan Lana.

"Kok pucet? Udah kelaperan ya? Yuk, ke warung makan depan situ!" ajak Syafira.

Lana mengikuti Syafira. Mereka memesan makanan dan memilih tempat duduk.

"Gimana tadi interview-nya?"

"Nggak tahu."

"Lhoh, kenapa?"

"Kayaknya nggak ada harapan."

"Kok ngomong gitu? Kan belum pengumuman, jangan putus asa dulu!"

"Misalnya, aku nggak diterima, gimana ya?"

"Tenang, di kota ini, masih banyak rumah sakit lain. Nanti aku temenin ngelamar. Kalau jauh, aku temenin cari kos. Lagian nggak cuma rumah sakit yang butuh perawat. Klinik juga banyak di sini."

Lana sedikit tersenyum. Namun, tetap ada rasa kecewa jika dia benar-benar tidak diterima. Lebih baik dia kembali ke Kelati.

***

Hari yang dinanti telah tiba. Tidak sia-sia semua usaha dan doa Lana yang tidak main-main, dia diterima. Siang-malam dia berdoa komat-kamit hingga agar diterima. Mungkin jika tidak ada jeda tidur malam, dia akan dower karena kebanyakan berdoa.

Saat-saat menunggu terasa sangat menegangkan. Apalagi dia hampir saja gagal di sesi interview. Sekarang, Lana sedikit lega. Suatu pelajaran penting yang dapat dia petik dari peristiwa itu adalah bahwa pengalaman dan prestasi tidak menjamin semua berjalan mulus.

Ada faktor tak terlihat yang ikut berperan serta dalam keberhasilan seseorang. Kini Lana insyaf dan kembali pada jalan yang benar. Dia lebih banyak bersyukur, membuang jauh rasa bangga over dosis di hatinya yang sering timbul karena karir yang gemilang.

Lana mendapat penempatan sebagai perawat yang memeriksa pasien sebelum masuk ke ruangan dokter di unit 1. Di sana ada 3 poli yaitu poli umum, poli kandungan dan poli gigi. Dia akan mengoperasikan timbangan untuk dewasa, anak, dan bayi.

Dia juga memeriksa tekanan darah pasien. Data pasien bersama keterangan berat badan dan tekanan darah itu kemudian dia antarkan ke ruangan dokter sesuai poli yang dituju.

***

Gala dinner

Setelah rekrutmen besar-besaran, keluarga besar rumah sakit itu mengadakan gathering untuk perpisahan dengan para pegawai yang sudah selesai masa tugasnya sekaligus perkenalan secara resmi dengan pegawai yang baru.

Agar tidak ada gap di antara pegawai, rumah sakit itu menempatkan meja dan tempat duduk secara acak kecuali direktur, karena direktur akan banyak memberikan sambutan. Beliau akan duduk di kursi depan.

Lana mendapatkan meja yang sama dengan Dokter Nathan, Dokter Ani, dan Malik yang bertugas sebagai petugas security. Mereka saling berjabat tangan kemudian duduk mengikuti acara.

Diam-diam Lana memperhatikan dokter pujaan hati sahabatnya yaitu Dokter Nathan.

Oh, ini ternyata yang namanya Dokter Nathan. Ganteng sih. Eh astaga! Ingat, dia itu pujaan hati sahabatku sendiri! Jangan diembat! (Lana).

Matanya tak dapat beralih ke mana pun. Lana terus memperhatikan Nathan, antara penasaran dan takjub. Setelah melihat secara

langsung, barulah dia mengerti kenapa sahabatnya begitu mengidolakan dokter itu.

"Mbak, jangan ngelamun!" kata Malik, bagian security yang duduk satu meja dengan Lana.

"Oh, ahahah. Nggak ngelamun kok, Mas."

Kemudian Malik berceloteh panjang lebar entah tentang apa. Di telinga Lana, semua yang dibicarakan oleh Malik hanya terdengar samar-samar seperti kaset lawas yang sudah bodol pitanya. Dia fokus memperhatikan setiap garis wajah Nathan.

Dokter tampan itu sibuk mengobrol dengan Dokter Ani yang lebih senior, sama sekali tak menghiraukan keberadaan Lana.

~

Sesampainya di kos, Syafira menginterogasi Lana. "Kamu tadi satu meja sama dokter Nathan kan, Na? Ngobrol apa aja?"

"Ngobrol apanya. Dia ngobrol sama dokter Ani terus tuh. Aku ngobrol sama Mas Malik security."

"Jyah, nggak bisa comblangin aku dong."

"Boro-boro comblangin, buat mulai ngobrol aja aku nggak ada topik. Lagian ngacaknya kurang acak. Di mejaku ada 2 dokter lama. Ya pasti mereka ngobrol asik karena udah kenal deket. Coba gini: 1 perawat, 1 security, 1 dokter, 1 bagian HRD. Pasti bisa ngobrol karena sebelumnya sama-sama nggak terlalu deket."

Dalam hati, Lana merasa geli sendiri akan pikiran yang tadi sempat muncul.

Tadi aku mikir mau ngembat si dokter itu. Ngembat apanya? Dia lihat aku aja enggak. Ketinggian amat mikir sampai ke sana. Ini yang dinamakan kodok pengen ngawinin sultan. Udah beda spesies, beda alam, beda kasta pula. (Lana).

***

Hari pertama Lana bekerja

Lana sangat senang mengingat perjuangan yang tak main-main. Terlebih saat interview yang dia lalui dengan sedikit tersendat seperti motor yang jarang diservis. Pasien di hari pertama ini sangat banyak.

Tidak semua sakit, ada juga yang ingin berkonsultasi tentang kesehatan reproduksi dengan Dokter Dion. Ada yang ingin konsultasi gigi dengan Dokter Ani. Ada yang ingin mencari surat keterangan sehat dengan Dokter Nathan. Ada yang sekedar jalan-jalan cuci mata (eh maaf, yang ini harusnya ke mall).

Tiga pasien pertama adalah untuk dokter Nathan. Setelah Lana memeriksa tekanan darah dan suhu badan, dia pun mengantarkan berkas pasien ke ruangan Dokter Nathan. Saat memberi map, dokter muda itu menyapanya.

"Hari pertama ya, siapa nama kamu?" tanya Nathan yang menandakan bahwa dia lupa pada Lana saat malam perkenalan. Padahal mereka satu meja.

"Lhoh, kan waktu gathering ...." Lana berhenti sejenak, tahu diri. "Saya Lana, Dok. Name tag saya belum jadi, nanti kalau sudah jadi tinggal baca aja."

Nathan tertawa. "Semangat ya."

Meski agak kesal karena Nathan tidak ingat sama sekali terhadapnya, sikap Nathan sangat baik. Wajar banyak yang menyukainya. Namun, dia jadi penasaran kenapa dokter muda yang wajahnya tampan dan tutur katanya santun itu masih single. Pasti banyak wanita yang tertarik sehingga Nathan leluasa memilih kriteria yang disukai.

Ganteng, santun. Pantesan jadi idola. (Lana).

Setelah itu ada pasien seorang ibu hamil. Pastinya ini pasien dokter Dion, pikir Lana. Benar saja, ibu yang kira-kira hamil 6 bulan ini memeriksakan kehamilannya kepada Dokter Dion. Lana mengantar berkas pasien ke ruangan Dokter Dion.

"Permisi, Dokter Dion, ini berkas pasien selanjutnya," katanya sembari berdiri menanti instruksi dari sang obgyn.

"Oke, suster siapa?" tanya Dion.

Hah, name tag ku kenapa belum jadi, capek jawab pertanyaan orang-orang. (Lana).

"Lana, Dok," jawab Lana sembari menghela napas. Entah sudah berapa kali dia ditanya perihal nama. Ingin rasanya dia membagikan piring cantik kepada yang bertanya lebih dari satu kali.

Eh, siapa tadi? Lana

Eh, siapa tadi? Lana

Eh, siapa tadi? Lana

Lana Lana Lana Lana Lanaaa...!!!

Dia heran, namanya sederhana hanya 4 huruf. Kenapa mereka begitu sulit mengingat. Beda cerita jika namanya Uvuvwevwevwe Onyetenvewve Ugwemubwem Ossas (sumpah, author nulisnya ngos-ngosan).

"Langsung dipanggil aja pasiennya!" titah Dion.

Lana menuruti perintah dokter itu. Dia juga membantu pasien berbaring dan mengoleskan gel di perut untuk pemeriksaan USG. Selesai pemeriksaan dan konsultasi, Dion meminta Lana menyampaikan kepada Nathan untuk menunggunya makan siang.

"Nanti kalau ada pasien untuk Dokter Nathan, tolong sekalian sampaikan ke dia. Bilang sama dia, nanti makan siang bareng sama saya di kafe Senarai."

"Ha?!"

Kenapa aku harus jadi penyampai pesan di luar tugas profesionalku? (Lana).

to be continued...

Jogja, February 7th 2021

Terpopuler

Comments

Bucinnya Nunu ☆•,•☆

Bucinnya Nunu ☆•,•☆

Ngakak dulu aku🤣

2021-12-07

0

Aprillia

Aprillia

dokter nathan lupa mulu nama assTnya..😓
sembari bersabar,tetap semangat ya Lana ya 🤗🤗

2021-03-31

1

Matheldathelda Kadobo

Matheldathelda Kadobo

Semangat ya Lana..

2021-03-09

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 1.Dari Kelati Ke Koja
3 2. Bertemu Si Dokter Tampan
4 3.Dua Sejoli Yang Aneh
5 4.Takut Kutukan
6 5.Ketahuan
7 6.Senjata Makan Tuan
8 7.Ada Apa Dengan Si Bocah Tua
9 8.Ketahuan Lagi
10 9.Makan Di Mall
11 10. Dikerjain Lagi?
12 11.Bayi Dibuang
13 12.Happy Three Friends, The Three Musketeer atau Three Idiots?
14 13. Sharing Sharing Garing
15 14. Dilabrak Istri Dion?
16 15. Dikelilingi Kesedihan
17 16. Hati-hati, Aku Tetap Laki-laki
18 17. Siapa Soni?
19 18. Sura Menikah
20 19. Perhatian Lebih
21 20. Lana Sakit
22 21. Gede Rasa (GR)
23 22. Kabar Sedih Sekaligus Bahagia
24 23. Gerilya Syafira
25 24. Aku Bisa Obati Lukamu
26 25. Apa Status Kalian?
27 26. Cemburu Buta
28 27. Masih Cemburu
29 28. Marah-marah
30 29. Everybody's Down
31 30. Dion Di Mana?
32 31. Pulang Ke Koja
33 32. Ingin Romantis
34 33. Candle Light Dinner
35 34. Gagal Semua
36 35. Hubungan Tanpa Status? Teman Tapi Mesra?
37 36. Jangan Pura-pura Lagi
38 37. Pernyataan Cinta
39 38. Galau Yang Mendalam
40 39. Camping Tahunan (Part 1)
41 40. Camping Tahunan (part 2)
42 41. Camping Tahunan (Part 3)
43 42. Perjalanan Pulang Dari Camping
44 43. Serius Atau Lepaskan
45 44. Benarkah Ini Cinta?
46 45. Rencana Usaha Terakhir
47 46. Membuntuti Lana
48 47. Laki-Laki Yang Bersama Lana
49 48. Mencoba Melepaskan
50 49. Peristiwa Tak Terduga (part 1)
51 50. Peristiwa Tak Terduga (Part 2)
52 51. Rumus Dunia
53 52. Menemukan Seseorang Yang Baru
54 53. Fitting Baju Pernikahan
55 54. Pertengkaran Pertama
56 55. Nasib Baju Pengantin
57 57. Persahabatan: Renggang dan Kembali Erat
58 58. Terbukanya Rahasia
59 59. Terus Mencarimu
60 60. Bertemu
61 61. Pertengkaran Hebat
62 62. Diary
63 Langkah Selanjutnya
64 Memberi tahu ibu Nathan
65 Kamu Nggak Nolak Lho...
66 Langkah Awal Misi Penyelamatan
67 67. 1 Kata Maaf
68 68. Mendatangi Calon Penghuni Pertama
69 69. Permintaan Ayah Dayu
70 70. Pindahan
71 71. Revolusi mental
72 72. USG
73 73. Shock
74 74. Ibu hamil yang tidak bahagia
75 75. Bukti Cinta
76 76. Lana Terlambat
77 77. Kelahiran
78 78. Saling Memaafkan
79 79. Pesta Perayaan (TAMAT)
80 PENGUMUMAN
81 PENGUMUMAN
82 novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Prolog
2
1.Dari Kelati Ke Koja
3
2. Bertemu Si Dokter Tampan
4
3.Dua Sejoli Yang Aneh
5
4.Takut Kutukan
6
5.Ketahuan
7
6.Senjata Makan Tuan
8
7.Ada Apa Dengan Si Bocah Tua
9
8.Ketahuan Lagi
10
9.Makan Di Mall
11
10. Dikerjain Lagi?
12
11.Bayi Dibuang
13
12.Happy Three Friends, The Three Musketeer atau Three Idiots?
14
13. Sharing Sharing Garing
15
14. Dilabrak Istri Dion?
16
15. Dikelilingi Kesedihan
17
16. Hati-hati, Aku Tetap Laki-laki
18
17. Siapa Soni?
19
18. Sura Menikah
20
19. Perhatian Lebih
21
20. Lana Sakit
22
21. Gede Rasa (GR)
23
22. Kabar Sedih Sekaligus Bahagia
24
23. Gerilya Syafira
25
24. Aku Bisa Obati Lukamu
26
25. Apa Status Kalian?
27
26. Cemburu Buta
28
27. Masih Cemburu
29
28. Marah-marah
30
29. Everybody's Down
31
30. Dion Di Mana?
32
31. Pulang Ke Koja
33
32. Ingin Romantis
34
33. Candle Light Dinner
35
34. Gagal Semua
36
35. Hubungan Tanpa Status? Teman Tapi Mesra?
37
36. Jangan Pura-pura Lagi
38
37. Pernyataan Cinta
39
38. Galau Yang Mendalam
40
39. Camping Tahunan (Part 1)
41
40. Camping Tahunan (part 2)
42
41. Camping Tahunan (Part 3)
43
42. Perjalanan Pulang Dari Camping
44
43. Serius Atau Lepaskan
45
44. Benarkah Ini Cinta?
46
45. Rencana Usaha Terakhir
47
46. Membuntuti Lana
48
47. Laki-Laki Yang Bersama Lana
49
48. Mencoba Melepaskan
50
49. Peristiwa Tak Terduga (part 1)
51
50. Peristiwa Tak Terduga (Part 2)
52
51. Rumus Dunia
53
52. Menemukan Seseorang Yang Baru
54
53. Fitting Baju Pernikahan
55
54. Pertengkaran Pertama
56
55. Nasib Baju Pengantin
57
57. Persahabatan: Renggang dan Kembali Erat
58
58. Terbukanya Rahasia
59
59. Terus Mencarimu
60
60. Bertemu
61
61. Pertengkaran Hebat
62
62. Diary
63
Langkah Selanjutnya
64
Memberi tahu ibu Nathan
65
Kamu Nggak Nolak Lho...
66
Langkah Awal Misi Penyelamatan
67
67. 1 Kata Maaf
68
68. Mendatangi Calon Penghuni Pertama
69
69. Permintaan Ayah Dayu
70
70. Pindahan
71
71. Revolusi mental
72
72. USG
73
73. Shock
74
74. Ibu hamil yang tidak bahagia
75
75. Bukti Cinta
76
76. Lana Terlambat
77
77. Kelahiran
78
78. Saling Memaafkan
79
79. Pesta Perayaan (TAMAT)
80
PENGUMUMAN
81
PENGUMUMAN
82
novel baru: PENCARIAN CINTA CEO AROGAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!