"Habis ini, kamu mau pindah ke mana sih?" tanya Sura.
"Ke Koja," kata Lana.
Lana adalah seorang perawat. Dia bekerja di rumah sakit yang berlokasi di sebuah kota kecil bernama Kelati. Dia adalah orang yang selalu ingin maju. Selesai kontrak di rumah sakit itu, rencananya dia akan pindah ke rumah sakit di kota Koja, sebuah kota yang lebih besar.
"Pengen ikut," kata Sura sembari mengerucutkan bibirnya.
"Ikut gimana, kamu kan mau kewong."
Sura begitu berat melepas kepergian Lana sahabatnya. Namun, dia juga tidak bisa ikut pergi. Sura sudah dilamar oleh Budi dan akan menikah setahun yang akan datang.
"Kamu ditawarin kerja sama siapa sih?"
"Syafira, temenku waktu SMP," jawab Lana.
Sahabat lama Lana yang sejak SMP berteman dengan dia, Syafira, menawarkan lowongan pekerjaan. Rumah sakit tempat Syafira bekerja sedang membutuhkan pegawai baru.
***
Pada hari Jumat sore, Lana sampai di Koja menggunakan kereta api. Dari stasiun menuju ke kos baru, Lana menaikki taksi online. Dia pun tiba di kos dan disambut jeritan ala milenial oleh Syafira. Mereka berpelukan melepas rindu.
Dengan teriakan ala milenial, Syafira menyambut Lana. "Oh my God, oh my God, sampai juga ya ampun."
"Fir, badanku rasanya remuk-remuk ini."
"Tenang-tenang, udah aku perkirakan kamu bakal capek, ya kali perjalanan 3 jam nggak capek. Terus, mabok kendaraan juga nggak kamu?"
"Banget, soalnya keretanya penuh jadi puyeng ni kepala."
Syafira mengantarkan Lana ke kamarnya yang kebetulan berada di paling depan, dekat dengan gerbang. Di samping kanan kamar Lana adalah pintu masuk ke dapur. Di sebelah kanan pintu itu berjajar 2 kamar yaitu kamar Inda dan kamar Syafira.
Sebenarnya masih ada 5 kamar lain, tapi letaknya di bagian dalam. Syafira kemudian memanggil Inda dan mengenalkannya kepada Lana. Inda adalah seorang penulis konten yang di sebuah agensi artikel.
Tidak butuh waktu lama, Lana dan Inda pun akrab. Untunglah mereka cocok dalam berteman. Bila tidak, Syafira pasti akan pusing untuk memilih hangout dengan siapa.
***
Sabtu sore
Syafira dan Inda pulang hampir bersamaan. Sore menjelang malam, mereka bertiga berkumpul di kamar Lana. Mengobrol.
"Eh, ini kan malam Minggu. Kalian nanti diapelin pacar, nggak?" tanya Lana.
"Halah, kata 'pacar' udah nggak ada di kamusku," kata Inda.
"Heh, bukan nggak ada, tapi belum ada. Nanti dikabulin beneran kamu nggak punya pacar terus lho," timpal Syafira.
"Iya, iya. Aku tarik kata-kataku. Udah dong, ganti topik!"
"Ye, aku kan nanya doang. Maksudnya, kalau kalian nggak ada acara, kita ngapain gitu. Eh malah pada curhat," ujar Lana.
"Kita girls night aja yuk!" usul Inda yang langsung disetujui kedua temannya.
Lana memutar musik slow dari laptopnya dan dihubungkan ke speaker.
"Rasanya sedih amat kita malem mingguannya cewek semua gini," kata Syafira.
"Ini arahnya pasti mau ngomongin cowok lagi nih." Inda mengendus maksud Syafira.
"Topik apa sih yang asik diobrolin 3 perempuan single? Ya pastinya seputar laki lah."
"Apalagi kita udah 26," kata Syafira. "Itu aku sama Lana sih. Kamu mudaan dikit, Nda."
"Selisih 1 tahun doang mah nggak berasa."
"Oke, oke, aku mulai ya!" Lana memulai curahan hatinya. "Aku fokus sama karirku. Menurut teman-temanku, menikah bukan salah satu tujuan hidupku."
Syafira dan Inda mengangguk-angguk.
"Kayaknya temen-temenmu bener. Kamu sampai ke sini ngejar karir, kan?" tanya Inda.
Mata Lana berkaca-kaca. "Salah banget. Kalau ada yang cocok, aku ya pengen berkeluarga. Who wants to die alone? Aku ngejar karir karena ngisi waktu aja sambil nunggu jodoh. Kalau udah nikah, aku mau tinggal menetap di satu tempat, ngurus keluarga."
"Keluarga kan nggak harus keluarga baru, bisa juga urus orang tua kita," kata Inda.
"Sssttt ...." Syafira memberi kode kepada Inda untuk tidak meneruskan kata-katanya.
"Nggak apa-apa, Fir, Inda kan belum tahu," kata Lana. "Aku udah lama hidup sendiri, Nda." Lana tidak menjelaskan kenapa dia hidup sendiri, hanya cukup Inda tahu bahwa dia tidak punya siapa-siapa.
Dia tinggal di panti asuhan saat masih kecil. Dia bisa melanjutkan pendidikan hingga tinggi karena dia mendapat beasiswa. Prestasinya di sekolah termasuk sangat baik.
"Maaf ya, Na," kata Inda.
"Oke, cukup. Jangan sedih-sedihan! Tentang aku cukup. Siapa mau lanjut? Inda?" tunjuk Lana.
"Aku apa ya. Aku agak tomboy." Sebenarnya itu sudah terlihat dari penampilannya. Rambutnya pendek, dan dia hobi mengenakan celana jeans dan sepatu kets. "Banyak orang ngira aku ini ugal-ugalan. Jadi banyak yang kayaknya takut deket sama aku."
"Nggak semua orang ngira kayak gitu kok. Buktinya kita enggak, ya kan, Na?" kata Syafira.
"Kamu sih deket sama aku. Coba kayak penghuni yang di dalam tuh. Lihatin aku kayak lihat setan."
Mereka pun terdiam.
"Kenapa pada ngelihatin aku? Ceritaku segitu aja udah."
"Kirain ada lanjutannya." Lana kecewa.
"Sekarang Fira deh, yang lagi berbunga-bunga," kata Inda.
"Lagi ada yang deketin, Fir?"
Syafira tersenyum malu. "Aku suka sama seseorang udah setahun ini. Udah gitu aja."
"Jyah kok gitu aja ceritanya? Udah setahun sukanya? Kejar dong!" Lana menyemangati.
"Aku kan cewek, masak aku ngejar dia?!"
"Coba cari tahu dia suka apa enggak. Jangan-jangan sama-sama suka tapi sama-sama malu. Coba tanya sama teman baiknya," usul Lana.
"Itu ide bagus kalau aku kenal baik sama temennya. Masalahnya, nggak ada yang kenal baik."
"Eh, kamu sering dijodohin-jodohin sama dia, kan? Gimana reaksi dia?" tanya Inda.
"Reaksi dia berubah-ubah, susah dinilai dari reaksi."
"Kamu punya fotonya nggak? Coba aku lihat sini, seberapa cakep dan gantengnya sih sampai bikin kamu klepek-klepek," kata Lana.
Syafira mengambil ponsel, mencari foto dan menunjukkan kepada Lana dan Inda. "Namanya dokter Nathan, Na. Kalau nanti kamu diterima di rumah sakit, bakal ketemu sama dia."
"Kayak gini aja bikin kamu kelimpungan siang malam. Di rumah sakit tempatku dulu yang lebih cakep banyak."
"Nggak usah ngomong gitu deh, kemakan omongan baru tahu rasa kamu, Na," kata Inda. "Eh, masak banyak yang lebih cakep? Terus kamu pernah naksir sama temen kerja kamu yang cakep?"
"Pernah lah. Godaan iman itu. Aku punya mantan pacar juga di tempat kerja."
Lana mengeluarkan ponsel. Dia menunjukkan foto teman kerja tampan dan mantan pacarnya kepada Inda dan Syafira.
"Ini sih cakep banget. Kayak artis Thailand, Mario Maureer. Terus kalau mantan kamu yang mana?" tanya Inda.
Lana menunjuk fotonya.
"Lumayan juga mantanmu, buat aku boleh?" kata Inda.
"Ambil deh! Udah mantan juga."
"Eh kita boleh nggak sih pacaran atau nikah sama mantan pacar teman sendiri? Misal mantan Lana ini jadi pacarku gitu boleh nggak?" Inda berandai-andai.
"Kayaknya boleh, asal Lana kasih ijin. Cuma, nanti canggung nggak kalau jalan bareng?"
"Iya juga. Tapi, aku berusaha dewasa. Misalnya mantanku adalah jodohnya Inda, aku restuin. Beneran! Kalau udah jodoh mau gimana lagi, ya nggak?" kata Lana.
"Kalau nggebet? Jadi misalkan Syafira suka sama dokter Nathan. Terus nanti Lana juga suka sama dokter Nathan. Eh dokter Nathan sukanya sama Lana, boleh nggak Fir?" tanya Inda.
Syafira melihat ke langit-langit dan berpikir-pikir. "Boleh, kalau Lana temen yang kejam."
"Lhah giliran aku kenapa nggak boleh?"
"Kalau misalnya kamu jadian saat aku masih suka sama dia ya aku sakit banget lihat teman sendiri jalan sama orang yang aku sayang," kata Syafira.
"Tapi gimana dengan perasaan dokter Nathan, nggak kita hormatin pilihan dia?" kata Inda.
"Dia kan nggak termasuk kita bertiga. Cari yang lain kan bisa," kata Syafira.
to be continued...
Jogja, February 7th 2021
***
Author mau numpang promo yuah.
Ini adalah buku karya author Tita Dewahasta (tapi masih pakai nama asli, padahal udah bilang ke penerbit untuk pakai nama pena, eh terlanjur sudah).
Judulnya: Cimo Si Kelinci Lucu
Isi: Dongeng Budi Pekerti
Untuk anak-anak.
Bisa diorder melalui shopee dengan mengetik judulnya. Terimakasih, semoga sehat selalu semuanya🙏🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 82 Episodes
Comments
Bucinnya Nunu ☆•,•☆
deg-deg ser aku takut Lana beneran suka sama dokter Nathan. Kan kasian Fira🥺
2021-12-07
1
Poernama 💜💜💝💝
aku mampir thor nemu di Fb penasaran tulisannya rapih Bahasanya enak
2021-09-07
2
Moly An
masih awal blm ketahuan konfliknya
2021-03-21
1