min rhey berlari menuju salah satu bangunan yang berada di tengah-tengah kediaman keluarga min, hiruk pikuk orang-orang terjadi di dalam kediaman keluarga min ketika melihat kedatangan min rhey yang telah membuat keresahan karna menghilang selama 2 hari.
"si sampah itu sudah kembali!"
"dia sudah meresahkan kita semua karna telah menghilang selama 2 hari ini tanpa kabar!"
"andaikan dia bukan anak patriak, lebih baik dia mati saja karna selalu membuat masalah di kediaman keluarga min ini!"
min rhey dapat mendengar perkataan-perkataan orang yang melihatnya berlari, tapi ia tidak menghiraukan hal tersebut. ia berpikir itu bisa di urus ketika telah bertemu dengan orang tuanya yang sudah sangat khawatir tentang dirinya.
sekarang min rhey sudah berada di depan pintu bangunan yang berada di tengah-tengah kediaman keluarga min. bangunan tersebut merupakan aula pertemuan keluarga min tempat dimana para penatua berkumpul dan patriak untuk membahas sesuatu yang penting, min rhey tahu bahwa ayahnya atau patriak keluarga min berada di aula pertemuan karna di beritahu oleh seorang prajurit penjaga gerbang tadi.
krekkk
min rhey membuka pintu aula pertemuan keluarga, semua orang yang berada di dalam aula pertemuan mengalihkan pandangannya ke arah suara pintu yang terbuka. dapat terlihat seorang pemuda dengan rambut panjang berwarna hitam legam, pupil mata berwarna biru langit, kulit putih halus, mengenakan pakaian berwarna hitam dengan garis-garis bercorak naga berwarna emas serta jubah yang senada,
semua orang yang ada dalam ruangan pertemuan langsung bernafas lega karna pemuda tersebut adalah orang yang selama 2 hari ini mereka cari. selama 2 hari ini patriak keluarga min selalu menekan mereka untuk segera menemukan pemuda tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah min rhey, anak patriak keluarga min.
kecuali 1 orang yaitu penatua ke-tiga min Chang paman min rhey yang sangat membenci dirinya dan ingin menggantikan ayahnya sebagai patriak keluarga min.
min Chang yang melihat kedatangan min rhey terkejut karna min rhey terlihat baik-baik saja, padahal ia sudah menyuruh kawanan bandit serigala hitam untuk menyerangnya di kedalaman hutan bagian barat ibukota kerajaan dan tadi pagi ia menerima informasi dari anggota kawanan bandit serigala hitam bahwa min rhey telah berhasil di bunuh lalu di buang ke jurang kematian, tapi yang ia saksikan sekarang adalah min rhey masih baik-baik saja tanpa sebuah luka atau semacamnya.
'bagaimana bisa si sampah ini masih baik-baik saja sampai sekarang' batin min Chang kesal melihat min rhey.
patriak keluarga min atau ayah min rhey yang bernama min Hao langsung tersenyum senang ketika melihat kedatangan anak semata wayangnya yaitu min rhey tanpa luka sedikitpun.
min rhey berjalan menuju patriak min yang duduk di sebuah kursi yang terletak di tengah aula pertemuan, sedangkan para penatua duduk di sisi kanan dan kiri aula pertemuan.
"salam ayah!" ucap min rhey berlutut dengan satu kaki menyentuh lantai memberi hormat sambil menangkupkan tangannya.
"darimana saja kau selama 2 hari ini rhey'er?" tanya patriak min langsung pada intinya, karna min rhey telah pergi selama 2 hari tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
"hehehe maaf ayah, aku akan menceritakan semuanya nanti saja setelah bertemu dengan ibu" ucap min rhey sambil terkekeh pelan.
"dasar anak kurang ajar! kau telah membuat patriak sangat khawatir dan meresahkan seluruh orang yang berada di kediaman keluarga min, tapi kau hanya bersikap seolah-olah tak tejadi apa-apa!" teriak marah min Chang kepada min rhey.
"sudahlah penatua Chang, yang penting sekarang min rhey telah kembali dengan selamat" ucap patriak min Hao menenangkan penatua ke-tiga yaitu min Chang.
"tapi pat-" perkataan penatua ke-tiga min Chang terpotong ketika patriak min Hao membentaknya.
"apakah kau tidak mendengar ucapanku tadi? hah! kalau aku bilang sudah ya sudah!" bentak patriak min Hao kepada penatua ke-tiga min Chang seraya mengeluarkan aura tingkat kultivasinya yang berada pada tahap tuan alam *1.
"ba-baik patriak!" ucap min Chang terbata-bata ketakutan ketika merasakan aura kultivasi yang keluar dari tubuh patriak min Hao.
semua orang yang berada di dalam aula pertemuan kecuali min rhey merasakan sesuatu yang berat sedang menekan tubuh mereka ketika patriak min Hao mengeluarkan aura tingkat kultivasinya yang berada pada tahap tuan alam *1.
para penatua hanya berada pada tahap penyempurnaan roh *5 dan yang terkuat penyempurnaan *7. semua orang yang melihat min rhey hanya tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa menjadi heran dan bingung, pasalnya yang mereka tahu bahwa min rhey sudah tidak bisa berkultivasi lagi tapi kenapa dia bisa baik-baik saja ketika patriak min Hao mengeluarkan aura kultivasinya yang berada pada tahap tuan alam *1.
patriak min Hao yang melihat anaknya yaitu min rhey hanya tersenyum seperti tidak terjadi apa-apa, langsung menarik kembali auranya, ia sangat penasaran kenapa min rhey dapat menahan auranya tersebut.
orang-orang tadi yang merasa tertekan akibat aura patriak min Hao langsung merasa lega ketika patriak min Hao menarik kembali auranya.
"pertemuan hari ini telah selesai, kalian semua boleh meninggalkan aula ini dan kembali mengerjakan kegiatan masing-masing!" ucap patriak min memperbolehkan para penatua meninggalkan aula.
penatua yang sudah di perbolehkan untuk meninggalkan aula pertemuan langsung berdiri dan berjalan menuju pintu keluar aula. ketika semua penatua sudah pergi dan hanya menyisakan min rhey dan ayahnya yaitu min Hao. min Hao langsung mengajak min rhey untuk pergi menemui istrinya atau ibu min rhey yang bernama Jun Yue.
"rhey'er mari kita pergi bertemu dengan ibumu" ajak min Hao.
"baik ayah" jawab min rhey bersemangat ketika mendengar akan bertemu dengan ibunya.
min Hao dan min rhey keluar dari aula pertemuan keluarga min dan berjalan menuju sebuah rumah yang tak jauh dari aula pertemuan keluarga.
hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit dengan berjalan santai min Hao dan min rhey telah sampai di sebuah rumah berlantai 2 yang cukup besar untuk di tinggali sebuah keluarga.
krek
min Hao membuka pintu lalu masuk di ikuti dengan min rhey dari belakang. min Hao berjalan menuju lantai 2 yang masih di ikuti oleh min rhey dari belakang tanpa pembicaraan.
ketika min Hao telah sampai di depan pintu kamar, ia menoleh ke min rhey lalu tersenyum canggung. min rhey yang melihat hal tersebut bingung kenapa ayahnya bersikap begitu ketika akan bertemu dengan istrinya atau ibu min rhey.
tok
tok
tok
min Hao mengetuk pintu lalu berkata "yue'er sayang, tolo-" perkataan min Hao terpotong ketika suara seorang wanita sedang mengomelinya di dalam kamar.
"jangan masuk! Dasar suami bodoh, bahkan anakku saja tidak bisa kau cari di mana keberadaannya! sudah dua hari rhey'er kesayanganku itu tidak pulang, jika ia belum pulang hari ini, kau tidur di luar lagi dan tidak akan mendapatkan jatah selama dua bulan! dan jika rhey'er ku terluka kau akan tahu sendiri akibatnya!" suara wanita itu terus mengomel di dalam kamar.
min Hao yang mendengar Omelan tersebut hanya tersenyum canggung, ia tidak berani masuk ke kamar karna wanita tersebut terus mengomel bahkan mungkin bisa membunuhnya hanya karna omelannya itu.
min rhey yang juga dapat mendengar suara wanita mengomeli ayahnya di dalam kamar hanya terkekeh Pelang, ia sangat senang karna di dunia barunya ia mempunyai orang tua kandung yang sangat menyayangi dirinya.
"hehehe, ternyata ayah takut sama ibu yaa!" ucap rhey terkekeh pelan.
"ini semua karna dirimu yang pergi begitu saja tanpa memberitahu aku dan ibumu, kau ingin membuatku mati gara-gara perbuatan ibumu ketika ia marah? untung saja kau tidak apa-apa, jika kau terluka sedikitpun aku tidak bisa membayangkan apa yang terjadi kepada diriku" ucap min Hao menghembuskan nafasnya pelan sambil membayangkan apa yang akan terjadi pada dirinya jika istrinya tahu bahwa anak semata wayangnya itu terluka.
min rhey yang mendengar perkataan min Hao atau ayahnya hanya terkekeh Pelang, tiba-tiba sebuah pemikiran konyol terlintas dipikirannya lalu tersenyum dengan sebuah niat tersembunyi.
min Hao yang melihat ekspresi muka min rhey bingung, ia tidak tahu kenapa min rhey tersenyum seperti itu setelah ia menyelesaikan perkataannya.
brakkk
tiba-tiba min rhey lari mengarah pintu kamar lalu langsung mendorong pintu dengan keras hingga terdengar suara tabrakan yang keras.
min Hao yang melihat hal tersebut hanya terdiam, ia berpikir mungkin sekarang min rhey sudah tidak bisa Manahan rasa rindu kepada ibunya.
wanita yang berada di dalam kamar tersebut terkejut ketika pintu kamarnya terbuka dengan sangat keras. min rhey melihat seorang wanita paruh baya yang mengenakan pakaian berwarna putih dengan corak Bungan mawar berwarna merah muda duduk di atas tempat tidur ketika ia sudah berada di dalam kamar, wanita paruh baya yang melihat seorang pemuda masuk di kamarnya seperti terlempar dapat mengenalinya, pemuda tersebut adalah min rhey.
wanita paruh baya tersebut langsung berlari menuju min rhey yang tergeletak di lantai. min rhey yang melihat wanita paruh baya tersebut datang menghampiri dirinya, langsung berteriak seperti orang yang sedang kesakitan.
"arkkk!"
"arkkkk! ibu tolong aku!"
min Hao langsung terkejut membelalakkan matanya ketika melihat min rhey yang seperti sedang kesakitan, ia tak menduga bahwa min rhey berniat untuk membuatnya dalam masalah besar yang mungkin bisa saja membuatnya mati mengenaskan ketika istrinya marah besar.
'dasar anak nakal! lebih baik aku pergi saja daripada menghadapi seorang psikopat!' batin min Hao yang kesal kepada min rhey lalu pergi meninggalkan kamar tersebut.
"ka-kau kenapa rhey'er?" tanya wanita paruh baya tersebut yang tak lain dan tak bukan adalah ibu min rhey yaitu Jun Yue istri min Hao patriak keluarga min.
"a-ayah memukulku tadi hingga terlempar masuk ke kamar ibu!" ucap min rhey terbata-bata yang sedang alasan merasakan sakit.
"dasar suami kurang ajar! berani-beraninya dia memukul rhey'er kesayanganku, akan ku patahkan tangannya karna telah memukulmu!" teriak marah Jun Yue ketika mendengar perkataan min rhey.
"hahahaha, sudahlah ibu aku hanya bercanda" ucap min rhey sambil tertawa terbahak-bahak karna perilaku ibunya.
"dasar rhey'er nakal, walupun kau nakal tapi ibu selalu mengkhawatirkan dirimu!" ucap Jun Yue sembari memeluk min rhey.
" aku sangat merindukanmu bu!" ucap rhey pelan tapi bisa di dengar oleh Jun Yue lalu membalas memeluk.
.
.
.
.
.
LIKE AND KOMEN
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Putra_Andalas
keg nya kurang pas klo cuma 2 hari..minimal 1 atau 2 Minggu gitu...
2024-01-12
0
Sang M
dasar anak dancok.... berhenti melawak. matamu. ......
2023-07-02
1
UD Teguh
kultivator itu berak apa g yaah tor?
2023-02-03
0