Becoming A Princess In Ancient Times

Becoming A Princess In Ancient Times

Prologue

...✾ Happy Reading Readers ✾...

Dulunya, Ariana adalah seorang Polisi Wanita. Waktu itu, Ariana begitu percaya dengan rekan kerjanya yang ia sebut sebagai Sahabat Karirnya. Namanya Rendra, seorang pria yang sangat dekat dengannya. Mereka selalu menjalani misi berbahaya bersama-sama, juga saling melindungi satu sama lain. Hingga suatu saat, Rendra mengkhianati Ariana dengan begitu kejam.

Tentu saja hal itu membuat Ariana merasa hancur dan terkejut. Ia tidak pernah menduga bahwa sahabat karirnya akan melakukan hal seperti itu. Ariana merasa dikhianati dan kepercayaannya hancur berkeping-keping.

Dan ini semua dimulai ketika mereka berada di sebuah lorong terpisah yang harus mereka masuki.

...· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·...

Hari itu hujan deras, kami bersama Tim Polisi lainnya sedang menjalankan tugas yang terbilang susah. Kantor Polisi di tempat kami bekerja mendapat suatu tugas yang diberitahu langsung oleh Kantor Pusat.

Mereka memberitahu kepada kami bahwa kami akan menangkap Buronan yang telah lama hilang dari Daftar Buronan Negara. Mereka juga memberi tahu bahwa Kantor Polisi kami akan berkerja sama dengan Kantor Polisi lain.

Jadi, misi kali ini adalah Misi Terpenting. Tidak ada satupun anggota kepolisian yang tidak hadir, semua diwajibkan hadir.

Setelah berlari melalui hujan deras, Rendra dan Ria tiba di pintu belakang bangunan yang menjadi target mereka. Mereka segera bergabung dengan tim polisi lainnya yang sudah menunggu di sana.

"Kita harus bergerak dengan hati-hati" Bisik Rendra kepada Ariana.

"Buronan ini diketahui sangat licik dan berbahaya. Kita harus memastikan keselamatan tim dan menangkapnya dengan sukses." Imbuhnya.

Tim polisi bersiap-siap untuk mengepung bangunan itu. Mereka membagi tugas dan menyusun strategi dengan cermat. Rendra dan Ariana memimpin tim yang akan masuk melalui pintu belakang, sementara tim lain akan mengamankan pintu depan.

Saat Rendra dan timnya masuk ke dalam bangunan, mereka harus berhadapan dengan berbagai rintangan. Koridor yang gelap membuat mereka harus mengandalkan senter dan komunikasi yang efektif untuk tetap berhubungan.

Mulai dari sini, Rendra memecah bagian tim. Ada sebuah lorong yang terpisah di sebelah kanan dan kiri, ini membuat mereka harus memasuki lorong itu.

Rendra mulai membagi tim, ia dengan diam-diam memutuskan kontak dengan tim kepolisian yang berada di luar, tanpa sepengetahuan anggota tim lainnya.

Di dalam lorong tersebut, Ariana dan Rendra memimpin tim masing-masing. Ariana memimpin Tim Kanan, sedangkan Rendra memimpin Tim Kiri. Mereka berdua memasuki lorong tersebut dengan keyakinan dan ketegasan, tidak menyadari bahwa Rendra telah merencanakan sesuatu yang jahat.

Ketika Rendra dan timnya mencapai lantai atas, mereka mendengar suara langkah kaki yang semakin dekat. Mereka tahu buronan itu tidak jauh. Dengan hati-hati, mereka mendekati pintu di ujung koridor.

Tiba-tiba, pintu itu terbuka dengan keras, dan buronan itu muncul dengan senjata di tangannya. Dan di sinilah Rendra mulai membuka topeng aslinya.

...· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·...

Saat ini Tim Kanan mendekati ujung lorong, mereka mulai merasakan ketegangan yang tak terduga. Mereka merasa ada sesuatu yang tidak beres, tetapi mereka tidak tahu persis apa yang sedang terjadi.

Tiba-tiba, ketika Tim Kanan berada di ujung lorong, mereka dikejutkan oleh serangan tak terduga. Tiba-tiba saja dari kegelapan terdengar suara tembakan pistol dan muncul peluru yang menargetkan Ariana.

Tembakan itu melesat begitu cepat sebelum Ariana sempat menghindar, menyebabkan pundak sebelah kiri Ariana terluka karena tembakan dari Pistol tersebut.

"Kalian semua, cepat mundur!" Perintah Ariana dengan tegas.

Awalnya Timnya enggan untuk meninggalkan Ariana sendirian, akan tetapi, Ariana berhasil meyakinkan timnya jika dirinya akan baik-baik saja.

Di waktu yang begitu singkat, Ariana memberi perintah untuk segera memanggil bala bantuan kemari.

Setelah kepergian Timnya, seseorang datang dari kegelapan. Samar-samar, Ariana melihat wajah seseorang yang sangat ia kenal. Benar, orang itu adalah Rendra.

Ariana terkejut saat menyadari bahwa Rendra, yang seharusnya menjadi rekannya, justru bersekongkol dengan buronan yang mereka incar. Rendra telah mengkhianati tim dan berada di pihak buronan.

Ariana berusaha mengumpulkan kekuatannya, ia mencoba menghiraukan rasa sakit karena tertembak. Ariana mencoba berlari sekuat tenaga untuk melarikan diri dari bangunan tersebut. Ariana menyadari bahwa situasinya sangat berbahaya dan dia harus segera memberitahu tim polisi yang lain tentang pengkhianatan Rendra.

Dalam keadaan terluka, Ariana berusaha mencari tempat yang aman untuk bersembunyi dan menghubungi tim polisi. Dia mengeluarkan telepon genggamnya dan dengan susah payah mengetik pesan singkat untuk mengirimkan pesan darurat.

Sementara itu, Rendra berhasil mengejar Ariana. Ia menembakkan satu peluru yang tepat mengenai dada kiri Ariana.

Seketika, Ariana pun terjatuh. Ariana mulai merasakan rasa sakit yang menjalar di seluruh tubuhnya, nafasnya mulai terengah-engah diakibatkan darah yang keluar begitu deras.

Rendra berjongkok tepat di sebelah Ariana.

"Bagaimana rasanya ditembak oleh rekanmu sendiri?"

"Menyakitkan bukan?"

"Hei." Ucap Ariana merasa kesal.

"Katakan sejujurnya padaku, kau satu komplotan dengan buronan itu kan?" Tanya Ariana mencoba memastikan.

"Memangnya kenapa? Toh kau hanya batu loncatan bagiku" Ucap Rendra dengan santai.

Kini Ariana merasa semakin kesal terhadap Rendra. Dalam detik-detik terakhir hidupnya, Ariana mencoba memahami alasan di balik pengkhianatan ini. Matanya terpejam, tetapi pikirannya masih berkecamuk.

"Rendra... mengapa?" desis Ariana dengan suara yang lemah.

Rendra tersenyum sinis sambil menatap Ariana.

"Kau terlalu naif, Ariana."

"Aku tidak pernah benar-benar peduli padamu"

"Aku hanya memanfaatkan kepercayaanmu untuk mencapai tujuanku sendiri."

Ariana mencoba mengangkat tangannya untuk menyentuh luka tembak di dadanya, tetapi kekuatannya semakin memudar.

"Kau... kau akan membayar... untuk pengkhianatan ini" Bisiknya dengan susah payah.

Dalam kegelapan yang semakin menghampiri, Ariana merasakan kehidupannya perlahan-lahan memudar. Ia berpikir tentang keluarganya yang akan ditinggalkannya, rekan-rekannya yang akan merindukannya, dan misi keadilan yang tak akan pernah selesai.

Dalam detik terakhir sebelum mati, Ariana berharap bahwa kebenaran akan terungkap dan Rendra akan mendapatkan hukuman yang setimpal. Namun, takdir telah menentukan akhir tragis bagi seorang polisi yang berjuang untuk keadilan.

...· • —– ٠ ✤ ٠ —– • ·...

Ariana pikir, itu adalah akhir hidupnya. Tetapi Ariana mendapati dirinya terlahir kembali di dunia lain, bahkan menjadi seorang Putri!

"Namamu adalah Ariana Calista Castello, Putri dari Kekaisaran Castello."

"Apa?!"

"Aku menjadi seorang Putri?!"

"Diriku ini?!!"

"Mengapa hal ini bisa terjadi? Bukankah aku sudah mati??"

"Lalu.... tubuhku, mengapa menjadi kecil seperti ini?"

"Apakah sekarang aku menjadi seorang bayi?!"

"Siapa Pria itu? Tatapan matanya membuatku bergidik ngeri"

"Kemana perginya Ibu yang melahirkanku?"

"Dimana aku sekarang? Mengapa aku bisa mengerti bahasa aneh kalian?"

Akh... terlalu banyak pertanyaan dikepalaku sekarang.

Aku butuh istirahat! Ya! Aku akan istirahat sekarang.

Tetapi, mengapa ada dua anak kecil yang begitu lengket bagaikan permen karet yang menempel padaku setiap hari?!

Aku ini ingin istirahat.

Kalian tahu peribahasa manusia kan?

Ku ulangi sekali lagi, aku butuh istirahat, IS, TI, RA, HAT.

Kalian bisa membacanya kan? ISTIRAHAT!

Sekarang, keluar dari kamarku dan jangan pernah mengunjungiku lagi, aku mohon.

Awalnya Ariana ingin melontarkan kata-kata seperti di atas, akan tetapi, Ariana lupa dengan dirinya yang sekarang. Ariana hanyalah seorang Bayi yang hanya bisa menangis dan merengek meminta sebotol susu.

Duh gusti.... mengapa Engkau memberiku cobaan seberat ini? Engkau kan tahu, hambamu ini hanya memiliki kesabaran yang setipis tisu. Iya, setipis tisu.

Mengapa Engkau mengirim dua anak yang bagaikan permen karet ini? Hambamu butuh Istirahat.

Oke, lupakan.

Aku seperti orang yang begitu dramatis. Tapi kalau boleh jujur, aku akan dengan senang hati menulis kata "Silahkan Adopsi dua anak kecil yang manis ini" di pinggir jalan.

Sayangnya, aku tidak bisa begitu. Siapa yang tahu jika dua anak kecil ini adalah kakak-kakak ku.

Oke, aku larat, bukan dua, tapi tiga.

APA?! TIGA??!!

Sepertinya aku memang butuh istirahat, aku bukan Baby Sitter kalian, jadi tolong berhenti menempel padaku. Aku mohon, ya?

...✾ B E R S A M B U N G ✾...

Holla!!

• Favoritkan Novel ini jika kamu Suka dengan ceritanya^^

• Berikan dukungan kamu ke karya ini dengan cara LIKE, VOTE dan KOMEN yang membangun Novel ini~

• Tandai jika ada TYPO dengan melalui Komen di Kolom Komentar.

• IG Author :

@rajengtia [Novel]

@chizy.draw [Draw]

@epeolatry_lady [Manhwa]

@Zpt_Mutiara.Luv [Zepeto]

Project On Going:

Drawing A Character of this Novel, you guys must be waited~

Terpopuler

Comments

H ! M E R U 🍶

H ! M E R U 🍶

Baru baca Prolog udah di buat kesel duluan -_-||

2023-09-24

12

゚✧Jนnzhe✧ツ

゚✧Jนnzhe✧ツ

Verily, this novel yet to be updated doth transporteth us to a bygone era, where chivalry and courtly love reign supreme.

2023-09-11

20

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄

follback

2022-09-10

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!