🐥Selamat Membaca🐥
"Dasar begok!" Upat Abie penuh kekesalan, mana kala si papa justru langsung pergi begitu saja, tanpa mencoba untuk merayu dirinya untuk menemui lelaki paruh baya itu.
Abie menyandarakan tubuh di daun pintu kamarnya. Tak terasa lelaki 20 tahun itu mengeluarkan setes air mata di wajahnya. Air mata itu adalah bukti betapa rindunya iya dengan kasih sayang kedua orang tuanya.
"Gak peka banget si, dasar Kias!" Upatnya lagi.
Iya Kias adalah nama sang papa, sebab Abie sering memanggil kedua orang tuanya hanya dengan nama saja tanpa embel-embel mama dan papa, Hal itu Abie lakukan, agar kedua orang tuanya sadar bahwa saat ini dia sedang tersakiti, dan itu adalah bentuk pemberontakan yang Abie lakukan.
_______________
"Kuliah gak, Bie hari ini?" Tanya Dani yang sudah berada di kamar sahabatnya itu.
"Males banget sebenernya. Tapi aku siap-siap dulu ya!" Ucap Abie.
"Baiklah.
Sesigap mungkin Abie membersihkan tubuhnya dan menyiapkan semua hal yang dia perlukan hari ini. Dan dalam hitungan menit Abie sudah bepenampilan cukup rapih.
"Dan, tolong ambilin hpku!" Seru lelaki muda itu. "Niihh." Abie melempar kontak mobil ke arah sahabatnya.
"Ehh kenapa, nih?"
"Kamu yang bawa mobil, karena aku lagi ada misi," jelas Abie lagi.
"Misi apaan?"
"Ada dehh." Abie termyum penuh arti.
Selama dalam perjalanan Abie hanya senyum-senyum sendiri seraya menatap layar ponselnya. "Kena juga kau, ya! Akhiya Chat ku kau balas juga." Ucap Abie penuh kelicikan manakala chatnya di balas oleh salah satu penulis yang di intainya. "Ku pastikan, kau akan memperhatikan ku sama seperti penulis yang lain.
Tingkah aneh Abie membuat Dani merasa heran bin penasaran, terlebih lagi akhir-akhir ini Abie sering sekali senyum-senyum sendiri saat menatap layar ponselnya.
"Hobby barumu, baca novel ya, Bie?" Tanya Dani.
Abie hanya tersenyum. "Jangan kepo sama urusanku, ya!" Cetusnya sok polos. Sontak saja hal itu membuat Dani terdiam seribu kata.
"Heeeeemmmmmm......!" Gumam Dani.
___________
Keduanya kini telah tiba kampus.
Sebenaranya Abie benar-benar malas lagi dalam urusan perkuliahan, entah mengapa, dia saat ini dan dia yang dulu memang benar-benar berbeda, jika dulu dia siswa paling cerdas di sekolahnya, namum tidak dengan Abie yang saat ini. Dia terkenal dengan sebutan playboy kelas atas, walau tau dia brengsek, namun masih banyak wanita yang tergoda dengan ucapanya.
Abie melenggang santai menuju ruang kelasnya, hampir semua mata memandang langkahnya, lelaki muda itu tau bahwa dia tengah menjadi pusat peratian.
"Berasa seleb." Gumamnya dalam hati seraya masuk kedalam ruang kelasnya.
Namun saat Abie akan duduk, dia mendapati bahwa kursinya ada yang menduduki. Seorang gadis cantik pemilik senyum paling indah di kampus tersebut, bahkan manurut cerita, gadis ini sangat susah di rayu dan di goda.
"Emmmm. Ada bidadari kampus, nih!" Godanya manja seraya mendekati gadis tersebut.
"Abie. Ini kursimu, ya. Maaf, maaf! Aku cuma numpang duduk sebentar," ucap gadis itu dengan senyum yang benar-benar menggoda.
"Gila, senyumnya, heemmmmmm." Fikiran licik Abie mulai keluar. "Ehh, gak apa-apa, kalau kamu mau duduk sini silahkan, masa iya bidadari secantik kamu duduk di belakang," Abie mulai mengeluarkan rayuan mautanya.
Senyum Abie yang juga mempesona, bahkan suara Abie yang begitu lembut, membuat wanita selalu salah tingkah saat bertatap muka denganya.
"Kamu duduk manis di sini, biar aku saja yang duduk di belakang!" Titah Abie seraya mencubit pipi si gadis manis tersebut yang sontak membuat dada gadis itu berdetak tak seirama.
"Ya Tuhan, dia benar-benar sempurna," ucapnya seraya memandangi langkah Abie yang menjauhinya.
Bahkan selama jam pelajaran berlangsung, gadis tersebut selalu curi-curi pandang untuk melihat dan memperhatikan Abie. Dan lelaki muda itu sadar, bahwa si gadis manis sedang memperhatikanya.
"Kena juga, dia. Aku yakin setelah ini pasti dia minta nomer WAku," batin si Abie dengan beribu keyakinanya.
_
Dan benar saja, saat pulang kampus tiba, si gadis manis itu, sebut saja namanya Renata. Benar-benar menemui Abie.
Mereka berbicara riang dan tertawa senang, Renata bahkan di buat jatuh cinta seketika dengan rayuan-rayuna yang Abie lontarkan.
"Bentuk tubuhmu, benar-benar menggoda imanku," ucap si Abie tanpa ragu.
"Iya, karena aku merawatnya dengan biaya yang cukup mahal," jelas Renata bangga.
"Mahal perawatanya, tapi badan di umbar macam wanita malam, gunung di pamerin, pake baju kurang bahan. Dihh, asli rusak nih cewek," batin Abie dalam hati. "Kepalang rusak, mending rusakin aja sekalian," gumamnya lagi.
Dengan jurus beribu rayu, dalam waktu 5 jam Renata benar-benar di buat jatuh cinta kepada lelaki muda berwajah kearab-araban tersebut. Bahkan Renata tak mampu menolak saat Abie menyatakan cinta.
"Jadian, dong kita." Tegas Renata bahagia.
"Iya. Aku terharu, karena bisa menjadi kekasih wanita sexi sepertimu." Goda Abie berbohong yang membuat Renata melayang-layang di atas awan.
Benar dugaan Abie, bahwa gadis manis tersebut memang sudah rusak parah, buktinyan tanpa Abie menggoda, gadis tersebut selalu menujukan gelagat agar Abie tergoda.
"Dia benar-benar minta di rusak rupanya," bantin Abie seraya memadangi tingkah Renata yang tak biasa. Tanpa basa basi, Abie mengajak Renata kecan malam ini.
"Akan ku buat malam ini, malam yang indah buatmu, sayang." Bisik Renata lembut.
"Ancur, asli ancur. Ancurin aja sekalian," gumam Abie dalam hati. "Buktiin dong, jangan cuma merayuku," goda Abie yang membuat Renata tertawa.
"Apa maksudmu?" Wanita itu sok polos.
"Temani, aku tidur malam ini!" Bisik Abie lirih.
"Bie, kau ternyata benar-benar, melakukanya?"
"Tentu. Apa kau mau coba tidur bersamaku?"
Renata hanya tersenyum kelu, laki-laki berwajah polos seperti bayi itu, benar-benar membuat jiwa gadis itu meronta-ronta.
"180 persen, nih cewek asli udah gak gadis, lagi." Ucap Abie dalam hati, seraya bergidik ngeri.
Ya begitulah Abie, yang rusak akan semakin di rusak. Tanpa dia sadari, dia juga.tengah merusak hidupnya sendiri
Renata bukanlah wanita pertama di kampusnya, yang Abie rayu dan Abie goda, tapi di hari-hari sebelumya sudah banyak wanita yang terjebak dengan akal bulusnya. Tapi Abie benar-benar memilih, wanita macam apa yang akan di rusaknya. Jika wanita baik-baik, lelaki muda itu justru tak mau untuk menyentuh.
"Banyak anak, kau nanti, Bie. Tidur sana sini." Ceplos Dani.
"Hahahahahaha. Tenang, aku punya cara agar cewek tak hamil."
"Benarkah?" Dani kepo.
"Tentu." Jawab Abie tanpa ragu.
Kini banyak bintang di kepala Dani, sahabat Abie itu penasaran, gaya macam apa yang Abie lakukan agar tak menghamili si perempuan. "Masa iya, berbuat tanpa menyentuh," batin Dani dengan ribuan pertanyaan di benaknya.
.
.
.
_____________
Jangan ambil sisi negatifnya.
Karena banyak rahasia di balik sikap tak biasa si Abie tersebut.
🐥Terima Kasih🐥
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Baihaqi Sabani
aduh ko dani sok polos...🤣🤣🤣🙈🙈🙈
2023-01-24
0
En Dik
tulisannya rapi.. alurnya apik... like like like
2022-07-26
0
Nur Pudah
otak si Dani belum nyampe buat adegan flus flus😆😆😆
2021-04-27
3