BEGITULAH ABIE

🐥SELAMAT MEMBACA🐥

Suasana pantai hari itu memang cukup ramai, banyak pasangan-pasangan muda menghabiskan waktunya hanya untuk menikmati indahnya matahari terbenam.

Abie masih sibuk bermain dengan air laut, lelaki muda itu terlihat sepert anak kecil, di temani Dani sahabatnya, Abie bercanda ria seolah menikmati hari ini dengan cukup bahagi.

Selama Abie bermain air laut, bermain pasir dan berlari-lari kecil mengejar ombak, bahkan sesekali dirinya berteriak sekuat tenaga. Hingga membuat siapa saja menatap nanar ke arahnya, banyak pasang mata yang memperhatikan sikap Abie yang tak bisa.

"Sepertinya tu anak, agak gak waras," upat salah satu gadis kepada kekasihnya.

Saat gadis itu tengah mengupatkan Abie. Tak sengaja Dani mendengarnya dengan jelas, tanpa basa-basi dan fikir lagi, Dani segera meminta Abie untuk menghentikan tingkah konyolnya, sebelum semua orang mengira dia gila.

"Udah ya, Bie, mandinya." Tegas Dani yang membuat lelaki muda itu merasa kesal.

"Aku yang mandi, kenapa kamu yang sibuk? Kalau kamu mau udahan, ya udah aja. Gak usah ajak-ajak saya." Jawab Abie.

Dani pun menceritakan, apa yang baru saja dia dengar, bahwa banyak pasang mata yang sedang memperhatikan tingkahnya. "Bahkan mereka mengira, kamu itu gila, Bie." Jelas Dani lagi.

"Yang mana sih, ceweknya?" Abie kepo.

"Yang itu!" Dani menunjuk seseorang gadis yang tengah berbicara dengan seorang pria. "Dan aku rasa, cowok yang lagi sama dia, itu pacarnya." Tambah Dani lagi.

"Heeeemmmmmmm.....!" Abie melangkah gagah mendekati keberadaan gadis itu.

"Bie, mau kemana?" Tanya Dani seraya mengejar langkah sahabatnya.

Abie pun tak menjawab, hanya saja langkahnya kian mendekati keberadan pasangan itu. Hingga membuat Dani berfikir bahwa Abie akan marah-marah dan melabrak tu wanita.

Heeemmm. Tapi ternyata dugaan Dani salah, Abie justu duduk mendekat, yang keberadaan kursinya hanya bersebelahan saja. Dengan baju yang masih basah kuyup, hingga terlihat dengan jelas betapa sempurnanya tubuh anak muda berusia 20 tahun tersebut, bukan hanya itu, tinggi Abie yang 183 cm itu, menambah betapa sempurnanya dia.

Si gadis yang tadi mengupat Abie gila, hanya tercengang melihat penampilan Abie dari jarak dekat. "Astaga, tu badan putih amat." Ceplos si gadis tanpa sadarnya.

Dan bukan hanya gadis itu yang tengah memperhatikan Abie, ada beberapa wanita yang usianya jauh lebih dewasa dari Abie, tengah memperhatikan anak muda itu dengan otak yang traveling kemana-mana.

"Brondong, gaesss. Cakep lagi," ucap salah satunya di iringi tawa yang membuat Abie bergidik geli saat mendengarnya.

__

"Dan, beliin baju dong, baju kita kan basah!" Seru Abie seraya menyodorkan uang kepada sahabatnya itu.

"Wiih, anak sultan, mah beda. Dikit-dikit tinggal beli aja, gak pake repot," cutus Dani.

"Iya, dong. Sayang uangnya kalau gak di gunain, uang di dompetku full, ampe keberatan aku bawanya," jawab Abie bercanda.

Hahahahahahahaha.

Keduanya pun tertawa riang. Hingga tawa Abie saja menggetarkan para mama-mama muda yang ada di sana.

Dani segera berlalu pergi, sedangkan Abie kembali menyandarkan tubuhnya di kursi. Sadar dirinya tengah menjadi perhatian, Abie justru bemain gila, dirinya mengedipkan mata ke arah gadis yang sudah mengatakan dia tak waras tadi.

"Kena kau," ucap Abie dalam hati seraya terus memandangi gadis tersebut, terlihat dengan jelas, bahwa gadis itu salah tingkah saat Abie mengedipkan mata ke arahnya.

_

Tak selang berapa lama, Dani pun tiba dengan membawa baju baru di tanganya. "Nih," Dani menyondorkan uang kembalian kepada sahabatnya itu.

"Ehhh, kok masih ada kembalianya? Nih baju harganya berapa?"

"75. 000 ribu, Bie, beli dua jadi 150 ribu, otomatis masih kembali 50 ribu," jelas Dani dengan seksama.

"Ohhh gitu ya. Mayan loh, bahanya tebel murah lagi," puji Abie yang membuat Dani tersenyum.

Karena begitulah, Abie, orang yang selalu pandai menghargai pilihan orang lain, dan selalu merendah diri setiap kali orang memujinya. Bahkan anak muda tersebut terkenal juga dengan sifat ramah dan pandai menghibur siapa saja. Hanya satu sifat buruk Abie, yakni selalu bermain wanita yang sudak rusak dan akan semakin di rusaknya, tanpa Abie sadari bahwa dia tengah merusak hidupnya sendiri.

Tanpa rasa canggung, Abie segera membuka baju basah yang masih melekat di tubuhnya. Daaaaan, dalam sekejap saja pemandangan tak biasa terpampang nyata di hadapan para wanita-wanita yang ada di sekitarnya.

"Bie, aurat Bie..!" Dani menggingatkan.

Hahaahahhahahaha. Abie justru tertawa seraya memakai baju yang baru saja Dani beli tadi. "Sloww, dong, mereka aja, yang kebaperan." Ucap Abie percaya diri.

Dan tiba-tiba ada pria muda yang usianya kira-kira 3 tahun lebih tua dari anak muda itu. Mendekati keberadaan Abie dan Dani. "Badanmu memang putih, bibirmu juga merah, tapi sayang semua itu justru membuatmu terlihat seperti banci." Tegas lelaki itu tanpa basa-basi yang seketika saja membuat Abie murka.

"Sialan.....!" Abie mengerutkan wajah tampanya tanpa perduli dia segera memilih pergi.

"Dasar banci! Mana berani dia berkelahi dan menghadapiku layaknya pria sejati," ejak laki-laki itu lagi.

Abie yang tersulut emosi segera menghadiahkan tinjuan tepat di bibir pria tersebut, dan seketika saja darah segar keluar dari bibirnya. "Masih kurang, gak? Mau aku tambahin pake tamparan kanan kiri?" Tanya Abie yang emosi.

"Ciih, sial." Upat si pria itu lalu menendang kaki Abie hingga membuatnya jatuh sektika.

"Kurang ajar......!" Upat Abie juga penuh kekesalan.

Terjadilah pertengkaran di antara keduanya. Abie mendapat pukulan berkali-kali di tubuhnya, namun Abie juga berkali-kali mendaratkan tinjuan ke arah pria tersebut. Hingga campur tangan orang banyaklah yang mampu meredam perkelahian di antara keduanya.

Rupanya si pria tersebut merasa kesal bukan main melihat tingkah Abie yang terbar pesona, hingga membuat kekasihnya seketika berubah.

Saat Abie masih benar-benar tersulut emosi, dan ingin menghabisi pria tadi. Tak sengaja sang papa berada di sana, lelaki paruh baya itu tengah menelusuri kondisi pantai, sebab pekerjaan papa dari anak muda tersebut berprofresi sebagai seorang tentara.

"Asatga, Abie..!" Si Papa langsung menghentikan pertengkaran di antara keduanya dan membubarkan grumunan masa yang sedari tadi memang berada di sekitar mereka, untuk menyaksikan perkelahian yang tak biasa bagi mereka.

"Awas_! Sampai ada yang rekam dan tersebar di sosial media, saya akan tuntut si perekamnya." Ancam si papa hingga membuat mereka takut dan fikir beratus-ratus kali untuk mengunggah video pertengkaran tersebut, terlebih lagi, papa si Abie itu seorang tentra. Pasti dengan sangat mudah untuk melacaknya.

_

Kias segera meminta Abie masuk ke dalam mobilnya, sementara Dani pergi untuk membawa mobil milik Abie.

"Jangan ulangi lagi, Bie!" Titah si papa lembut.

"Gak usah sok perhatian!" Jawabnya ketus.

"Heemmm. Bukan sok sayang, tapi papa sedih melihat Abie begini,"

"Halah, apa yang anda sedihkan sih? Cerai dan pisah saja kalian tak masalah, meninggalkanku sendirian saja anda tak apa-apa, lalu kenapa ada sok sedih? HELLOOOOOO, kemana saja anda selama ini?" Abie benar-benar kesal.

Sementara si papa terdiam sejenak. Sakit benar-benar sakit, curahan hati Abie itu adalah betuk pemberontakan. betapa sakit dan sedihnya menjadi anak BROKEN HOME.

"Marah saja jika Abie mau marah, papa dengerin. Dan pukul juga papa, jika Abie emosi, jangan hajar orang lain!" Seru si papa kelu.

Abie yang mendengar titah si papa itu, merasa kesal bukan main, bahkan dengan Refleknya, Abie meninju kaca mobil si papa. Hingga membuat Akias terkejut luar biasa dengan sikap anaknya.

________

.

.

.

😌😌😌

BAIK-BAIK YA BIE.

🐥TERIMA KASIH🐥

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***