Elvin menarik tangan Bella sampai dalam kamar mandi, sebenarnya dalam dirinya ada rasa tidak tega untuk melakukan itu, tapi apa boleh buat, rasa cintanya kepada Aleta lebih besar dari biji bunga matahari, ia bahkan rela melakukan apa saja demi kebahagiaan cinta nya.
Disaat Elvin ingin kembali ke kamar, Bella memaksakan diri untuk membuka matanya dan menahan kepergian Elvin, Elvin hanya diam sambil terus memandang mata Bella yang sedang berlinang air mata, jujur saja setiap memandang mata itu ada yang aneh dengan hatinya, setiap perhatian Bella yang diberikan untuknya berhasil membekas disana, namun ia tetap meyangkinkan hatinya bahwa cintanya hanya untuk Aleta.
"Jangan pergi ku mohon". Bella menggelengkan kepalanya pelan, menandakan ia tidak mau ditinggal Elvin seorang diri didalam kamar mandi.
"Jangan pikir saya akan kasihan melihat wajahmu yang mengenaskan itu, semua ini akibat perbuatanmu yang selalu menyakiti Aleta". Alvin melepaskan tangan Bella yang sedang menahan tangannya dengan kasar, lalu ia pergi begitu saja meninggalkan Bella disana.
Aleta sudah berhasil mencuci otak Elvin, dan mengatakan bahwa ia selalu disakiti oleh Bella dan keluarganya, Aleta terus mengatakan bahwa kematian orang tuanya itu semua karena keluarga Bella, tentu saja si bodoh Elvin percaya dengan perkataan Aleta.
"Hiks hiks hiks kenapa kalian berdua jahat sama aku, salah apa aku sama kalian hiks hiks". Bella terus saja menangis dan terus berfikir, apa dia pernah berbuat jahat kepada SAHABATNYA itu.
"hiks hiks, Ibu kepala Bella sakit bu hiks, Bella mau pulang, Bella gak mau sama mereka, mereka jahat bu". Semenjak Ayahnya meninggal, hanya ibunya yang selalu memberikan nya semangat, mendengarkan keluh kesahnya, Bella selalu mengais dipangkuan ibu nya, namun kali ini tidak bisa.
"hiks hiks Tidak, tidak, ibu tidak boleh tau, aku gak mau ibu sedih, bagaimana jika penyakit jantung ibu kambuh, aku harus bisa bertahan seorang diri". Bella terus berucap sambil terus memeluk dirinya sendiri dipojokkan kamar mandi, rasa dingin sudah menembus kulit dan tulangnya.
Ke esokan harinya jam sudah menunjukan pukul 07.30 pagi, Bella masih terkunci didalam kamar mandi, sedangkan Elvin dan Aleta masih berpelukan meningkmati mimpi indah mereka. Sampai terdengar suara ketukan pintu yang berhasil membangunkan sepasang kekasih itu.
Tok tok tok. Karena masih belum ada yang menjawab ataupun membuka pintu, seseorang itu mengetuk pintu kembali.
Tok tok tok..
"Hemmmm sayang ada yang ketuk pintu, kamu buka sana". Aleta berkata namun matanya masih terpejam.
"Iya, iya". Elvin langsung bangun dan mengambil salah satu baju yang berada didalam koper.
Ceklekk
"Nak Elvin, Bella sudah bangun?". Tanya ibu Anita.
Mendengar suara ibu mertuanya, membuat kesadaran Elvin menjadi seratus persen. "B-Bella masih tidur bu". Jawab Elvin yang sedikit takut, karena pintu kamar sedang terbuka dan langsung mengarah ke tempat tidur yang saat ini Aleta tempati, untung saja saat ini tubuh Aleta sedang tertutup selimut.
"Oh ya sudah,, tolong kamu bilangin Bella, ibu pulang duluan karena masih ada urusan". Ucap ibu Anita sambil tersenyum, karena ia berfikir bahwa Bella kecapekan setelah membuatkan cucu untuknya.
"iya bu nanti Elvin beri tahu Bella". Ucap Elvin.
"Ya sudah ibu pergi dulu, maaf mengganggu waktu kalian". Ucap ibu Anita.
"tidak apa apa bu". Jawab Elvin.
Setelah kepergian mertuanya, Elvin kembali masuk kedalam kamar, lalu ia langsung menuju kamar mandi karena ingin melihat keadaan Bella.
Ceklek... Elvin masuk kedalam kamar mandi dan mendapati Bella yang sedang menggigil kedinginan, ia ingin membawanya keluar namun takut jika Aleta akan marah kepadanya. Elvin langsung kembali ke kamar untuk membangunkan Aleta.
"Baby bangun, baby bangun dulu yuk, perempuan itu menggigil dikamar mandi". Ucap Elvin sambil mengucap kepala Aleta.
"Aaaaaa sayang kamu gangguin aku tidur, biarin sik dia kedinginan, dia mau mati aku juga gak perduli". Ucap Aleta sambil bangun dari tidur nya.
"Baby jangan gitu, kalo dia mati kita akan dapat masalah, kamu juga belum selesai balas dendam kan". Ucap Elvin memberi pengertian.
"Kamu benar juga, yaudah aku kesana dulu". Ucap Aleta yang langsung berjalan menuju kamar mandi.
Byurrrrrrrr...
"Bangun,, jangan enak enakan tidur kamu". Ucap Aleta setelah menyiram Bella menggunakan air.
Bella merasakan tubuhnya semakin dingin, namun ia berusaha tetap mempertahankan kesadarannya agar tidak pingsan.
Plakkk
"Gua bilang bangun, kenapa luh masih duduk hah, cepat keluar gua mau mandi!!". Aleta menampar Bella dengan begitu kerasnya.
Bella memaksakan dirinya untuk dapat berdiri, ia langsung keluar dari dalam kamar mandi sambil berjalanan berpegangan dengan dinding. Bella memang memiliki fisik yang mudah sekali sakit, mungkin karena itu ayah ibunya benar benar menjaganya, namun apa yang ia dapatbsetelah menikah?, ia hanya mendapatkan neraka dunia.
"Cepat". Aleta mendorong Bella dengan sangat kencang hal hasil membuat Bella tersungkur dilaintai.
Brakk,,, suara pintu kamar mandi yang ditutup dengan kencang.
"Pakai itu, gak usah mikir macam-macam gua cuma gak mau luh mati sekarang". Ucap Elvin setelah melempar pakaian didepan Bella.
Dekkkk,,, hati Bella Sakit hancur berkeping-keping, pria yang selama ini ia cintai, dengan sangat mudah mengucapkan kata mati untuknya, suami yang baru resmi kemarin sudah membuatnya mengerti bahwa cinta yang selama ini di berikan untuknya hanya fiksi belakang, semua hanya kepalsuan yang penuh dengan sandiwara.
"Cepat pakai!!, gua gak bakal tertarik dengan tubuh jelek luh itu". Ucap Elvin.
Bella berganti pakaian tepat didepan Elvin, ia hanya meninggalkan pakaian dalam nya saja, hatinya mati seketika, ia sudah tidak memikirkan apapun yang berkaitan dengan kata 'cinta', ia hanya perlu mendapat jawaban dari setiap pertanyaannya, lalu selesai.
"Siallll,, badannya bagus banget, bahkan lebih menggoda dibandingkan Aleta, ahhhhhh kenapa 'dia' harus bangun sik". Elvin terus memandang tubuh mulus yang berada di depannya, sampai akhirnya birahi nya semakin kuat, ia langsung pergi dan menghampiri Aleta yang sedang berada didalam kamar mandi.
"Aku gak boleh hanya diam, aku harus lawan, ingat Bella kau bukanlah wanita lemah yang mudah ditindas". Ucap Bella didalam hati.
Hampir satu jam Aleta dan Elvin berada didalam kamar mandi, entah apa yang sedang mereka perbuat, author sendiri gak tau karena tidak kelihatan.
Ceklek,, terdengar pintu kamar mandi yang terbuka, Bella langsung memandang tajam kedua orang yang baru saja keluar dari dalam sana.
"Wowww kenapa kau memandangku seperti itu". Ucap Aleta, yang langsung menghampiri Bella untuk menarik rambut panjang Bella dari belakang.
Aleta menjambak rambut Bella dengan sangat kencang, sampai ada bagian rambut yang rontok akibat perbuatannya.
"Turunkan matamu". Ujar Aleta yang tidak terima melihat Bella memandangnya tanpa rasa takut.
"Cuhhhh". Dengan sangat berani Bella meludahi wajah Aleta. Aleta yang tidak terima dengan perbuatan Bella langsung saja menamparnya.
Plakkkkk
MAU LANJUT BAB SELANJUTNYA, DIWAJIBKAN OLEH AUTHOR UNTUK MENINGGALKAN JEJAK TERLEBIH DAHULU, KARENA ITU SANGAT BERARTI DAN PENTING.
🤣🤣🤣🤣🤣
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
Idan Cedan
crita yg ni lbih paaaarrrraaahhhh......crita nya g da yg lbih enakn thor,,,,???tlg donk thor jgn yg wanita trus yg mnderita,,,krna saking Cinta nya pd Suami Tetap BERTAHAN ,MEMPERTAHAN KN CINTA NYA...!!! ksih timbal balik nya donk thor,,kasir LELAKI NYA YG MENDERITA,,AND JGN LANGSUNG D MA'AF KN ITU TERLALU MUDAH,,,!!!🤔🤔🤔💔💔💔
2022-02-25
0
Mama amiinn Asis
thor adil dong sedikit kenapa bikin bella lemah
2021-10-13
0
Juma'ah
bikin Bella bahagia dan Elvin dan Aleta sangat menderita
2021-10-13
1