3. Itukah dia?

Itukah dia

Matahari terbit diufuk timur, cahayanya memberikan sejuta kehangatan pada makhluk yang ada di bumi.

"adik, ayo cepat bangun, kau tidak boleh terlambat!" sahut Gray sambil menarik selimut yang membungkus tubuhnya.

"hm" sahutnya langsung terbangun dan duduk diranjang, menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal.

"aku akan pergi kekantor, sudah kusiapkan sarapan diatas meja, cepatlah nanti keburu dingin" ucapnya lalu pergi. Yah, semenjak kepergian orang tuanya, Gray yang meneruskan perusahaan milik ayahnya. Kelak, setelah Glan lulus kuliah, dia juga akan bekerja diperusahaan kakaknya itu.

Disisi lain, Melody sedang asyik sarapan bersama pamannya.

"Ini!" Sandy tiba tiba memberinya secarik kertas, berisikan tiga nomor angka yang membuat Melody langsung mengerti apa maksudnya.

"Hotel X, pukul 10, mengerti?"

"bisakah aku berhenti melakukannya? Berapa banyak anak yang harus aku gugurkan?" Melody berucap lirih, karna tidak semua yang dia layani mau memakai pengaman. Sehingga harus menyebabkan dirinya hamil, dan beberapa kali menggungurkan janin tak berdosa dirahimnya.

"bisa saja, tapi jangan menyesal kalau setelah itu hidupmu akan jauh lebih menderita, bahkan aku bisa saja membuatmu mati dalam kenikmatan" Sandy tersenyum penuh maksud. "sebaiknya kau menurut saja, mengerti?

"Baik paman!"

"Anak baik!" dia mengelus rambutnya pelan.

Melody tersenyum hambar, lalu pergi ke kamarnya, menatap dirinya dicermin dan mulai menangis, entah sudah berapa banyak lelaki yang menjamah tubuhnya. Melody sendiri mengakui kecantikannya, Namun sayang, mahkotanya sudah jatuh. Kecantikannya sudah tidak berarti, sangat hampa dan menjijikan. Bahkan ia adalah pendosa besar, Yang tidak akan pernah bisa dimaafkan, hanya mengharapkan secercah kebahagiaan dalam hidupnya.

Melody mengangkat tangannya dan melihat gelang hitam yang ia pakai. "ingat atau tidak, bertemu lagi atau tidak, jelas namamu tidak akan pernah kulupakan, bahkan jika takdir mempertemukan kita lagi, aku pasti langsung mengenali dirimu, Alga" senyumnya dengan mata yang sudah basah karna air mata. Lalu dia melepas gelang itu dari tangannya. Akan sangat memalukan kalau suatu saat mereka bertemu, Sementara Melody yakin, jika Dia pasti bahagia bersama kehidupan barunya. Mungkin...

Perpisahan tanpa kata itu amatlah menyakitkan, padahal malam itu Melody sudah siap untuk pergi menghadiri pesta ulang tahun Glan, tapi tiba tiba sana ia mendapat kabar bahwa kakaknya kecelakaan dan segera dilarikan ke rumah sakit, namun sayang, nyawanya tidak tertolong dan dia meninggal dunia. tidak tahu apa yang terjadi pamannya langsung membawanya keluar kota.

******

20 menit kemudian, Glan tiba disekolah . Dia segera turun dari mobil sport merahnya dengan penuh pesona. Sosok tampan itu selalu jadi pusat perhatian banyak siswa, termasuk para gadis. tubuhnya yang eksotis, dan wajah dinginnya yang berkarisma itu tak cukup mendeskripsikan ketampanannya.

Glan berjalan gontai menuju kelas tanpa mempedulikan orang orang yang menyapanya. Tapi justru sikapnya yang dingin itulah dia semakin digilai para wanita.

BRUK!

Tak sengaja seorang gadis menabraknya hingga dia hampir terjatuh. Dengan sigap, dia menarik pinggang gadis itu agar lebih merapat padanya, sampai hidung mereka bersentuhan.

kini pandangan mereka bertemu, bola mata biru secerah langit itu seperti sudah tak asing lagi baginya, rambut panjang yang bergelombang, pipinya yang tirus, dan bibir semerah cery yang sangat ia kenali itu.

"ah maaf" ucap gadis itu yang tak lain adalah Melody, Ia segera menjauhkan dirinya.

"apa kita pernah bertemu sebelumnya?" tanya Melody begitu menyadari sesuatu, seperti pernah melihatnya, tapi entah dimana, ia jadi merasa dejavu.

Glan diam terpaku, lalu pandangannya beralih ke pergelangan tangan Melody, namun dia tidak melihat gelang hitam yang dipakainya, Konyol jika dirinya berfikir itu Melody, walau hatinya merasa sangat yakin.

"emm...baiklah aku harus pergi, semoga kita bertemu lagi nanti, daah" senyumnya lalu berlari.

Glan masih diam mematung memandangi kepergian Melody, jantungnya mulai berdebar dan dadanya terasa sesak.

"Glan!" Tegur seseorang sambil menepuk pundaknya

Sontak, Glan langsung menoleh dan mendapati Resya yang sedang tersenyum menatapnya.

"ayo kita masuk kelas!" ajaknya langsung mendapat anggukan kecil dari Glan.

setibanya dikelas, para siswa heboh menghosipkan kedatangan murid baru yang sangat cantik dikelas mereka.

"ada apa? kenapa ribut ribut?" tanya Resya kepada Aril yang hanya duduk tenang dikursinya, karna dia sudah sangat yakin kalau dia akan sekelas dengan teman barunya kemarin.

"akan ada murid baru dikelas ini, dia sangat cantik" senyumnya.

baru saja Resya akan bertanya lagi, bel tanda masuk sudah berbunyi dan mereka duduk dengan rapi dikursi masing masing.

seorang guru cantik berperawakan mulus bak model masuk kelas dengan dibuntuti seorang siswi yang tak kalah cantik.

"selamat pagi anak anak, kita kedatangan murid baru hari ini, silahkab perkenalan dirimu" senyum bu guru cantik itu.

"halo semua, namaku Melody Alexandria, tapi kalian boleh memanggilku Alexa, salam kenal, semoga kita bisa berteman baik" senyumnya begitu ramah.

Glan tersentak mendengar namanya, terngata benar, dia memang sahabat masa kecilnya. jantungnya terasa berhenti berdetak, namun setelah itu berdetak dua kali lebih cepat dari sebelumnya.

"silahkan pilih tempat dudukmu!"

ucap guru cantik itu, karna ada beberapa kursi yang kosong.

Melody memutar mata indahnya mencari tempat yang cocok, matanya pun menangkap sosok pria yang ditabraknya tadi. Melody tersenyum kearahnya dan berniat duduk di sebelahnya meski ada Resya, dia bisa meminta bertukar tempat pada guru.

"hey, disini!" sahut Aril berteriak kecil.

Melody semakin merekahkan senyumnya saat melihat Aril, dia langsung saja memutuskan untuk duduk disampingnya. Setidaknya mereka sudah saling mengenal.

"kita bertemu lagi, dan kita satu kelas, ini bukan suatu kebetulan bukan?" tanya Melody begitu mendaratkan bokongnya di kursi.

"tidak, ini sebuah keberuntungan" sahut Aril merasa senang.

Glan melirik kearah samping dan menatap Melody yang hanya setengah Meter dari arah kursinya, ini bagai mimpi, tapi setelah mencubit lengannya sendiri, dia tau kalau ini nyata adanya.

Waktu terus bergulir sampai jam istirahat tiba. Meja Melody langsung dipenuhi para siswa yang ingin berkenalan dengannya. Dan dengan senang hati mereka menerima mereka semua sebagai temannya.

sampai keadaan kelas sekarang mulai sepi karna sebagian siswa keluar menuju kantin.

Melody melirik kesamping dan mendapati Glan yang sedang memandanginya. Diapun tersenyum dan melambaikan tangannya. "kita bertemu lagi"

"kau tidak berubah, masih sangat manis dan manja" batinnya

"Glan ayo kekantin!" ajak Resya.

Mendengar nama itu dipanggil, Melody cukup terkejut dan langsung menghampiri meja mereka.

"apa katamu tadi? Glan? Glan Algalasta? itu namamu?" tanyanya tidak percaya. Matanya sudah berkaca kaca menatap Onyx gelap lelaki itu.

"kau mengenalnya?" tanya Resya heran.

Melody hanya terdiam dan masih menatap Glan yang juga menatapnya. Itu dia sosok yang dilupakannya sejenak, sahabat masa kecilnya.

"Melody!" panggilnya dengan suara bergetar. Dia sudah sangat merindukan semua tentang gadis itu.

Melody menggelang kuat kuat dan melangkah mundur. "Tidak, ini tidak mungkin, aku pasti bermimpi berada dimana aku sekarang?" ucapnya semakin melangkah mundur dan meninggalkan mereka.

"alexa!" ucap Aril tidak mengerti

"kenapa dia?" tanya Resya yang juga merasa heran.

Glan langsung saja pergi mengejar Melody, membuat kedua temannya semakin keheranan.

Terpopuler

Comments

Resti Yuliani

Resti Yuliani

owhhh ternyata benar ya menjual diri gegara d paksa pamannya....pas baca episode sebelumnya, aku berharap boongan. ternyata beneran

2024-02-05

1

玫瑰

玫瑰

Wah.. bertemu lagi

2022-05-29

2

Santý

Santý

oh ketemy lg deh semanfat

2022-05-13

2

lihat semua
Episodes
1 1. Memulai lagi
2 2. Kenangan
3 3. Itukah dia?
4 4. Kembalinya persahabatan
5 5. Kebersamaan
6 6. Benih kebencian
7 7. Cewe menyeramkan
8 8. Hadiah
9 9. Salah faham
10 10: Aldrich
11 11. cinta jajar genjang
12 12. Rencana
13 13. Terpaksa menjadi biasa
14 14. Belum berakhir
15 15. Ancaman!
16 16. Tidak tahu lagi!
17 17. Kesempatan atau permintaan
18 18. Bahagia mereka lebih penting
19 19. Sesama teman!
20 20. Katakan seperti itu saja
21 21. Melody atau Resya?
22 22. aku senang mendengarnya
23 23. Haruskah?
24 24. Calon Bibi baru?
25 25.. Semakin rumit!
26 26. Dimana harga dirimu?
27 27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29 28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30 29. Antara Melody dan Sandy
31 30. Don't Forget Me
32 31. Keluarga yang unik!
33 32. Adik kakak yang tidak biasa
34 33. Bikin repot saja!
35 34. Kembali padaku!
36 CURHAT DULU AH!
37 35. Janji!
38 36. kau berharga bagiku
39 37. Perpisahan
40 38. Taburan Mawar
41 39. Kau seperti dirinya
42 40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43 41. Lepaskan cintamu!
44 42. Jangan pergi
45 43. Berakhir dengan ketidakpastian
46 44. Alisya
47 45. Hem...
48 46. Keras kepala!
49 47. Masalah yang menguntungkan
50 48. Berkat dirimu Alice
51 49. Bunga Carnation
52 50. Nasib begitu mempermainkanku
53 51. Janji persahabatan!
54 52. Kembalikan semua milikku!
55 53. 5 tahun berlalu
56 54. kemana harus ku cari?
57 56. Apa yang terjadi?
58 57. Tanpa sadar (21+)
59 58. Berakhirlah penantian!
60 59. Tanda tanya
61 60. Bersamamu
62 61. Festival kembang api
63 62. Hampir saja
64 63. Karna dirimu
65 64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66 65. Kau tidak sendiri!
67 66. Lalu apa yang salah?
68 67. Jangan paksa takdirmu
69 68. Ayo menikah!
70 69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71 70. Tiga pengantin (final episode)
72 71......
73 72. Novel baru
74 Seaseon 2?
75 Sudah Up
Episodes

Updated 75 Episodes

1
1. Memulai lagi
2
2. Kenangan
3
3. Itukah dia?
4
4. Kembalinya persahabatan
5
5. Kebersamaan
6
6. Benih kebencian
7
7. Cewe menyeramkan
8
8. Hadiah
9
9. Salah faham
10
10: Aldrich
11
11. cinta jajar genjang
12
12. Rencana
13
13. Terpaksa menjadi biasa
14
14. Belum berakhir
15
15. Ancaman!
16
16. Tidak tahu lagi!
17
17. Kesempatan atau permintaan
18
18. Bahagia mereka lebih penting
19
19. Sesama teman!
20
20. Katakan seperti itu saja
21
21. Melody atau Resya?
22
22. aku senang mendengarnya
23
23. Haruskah?
24
24. Calon Bibi baru?
25
25.. Semakin rumit!
26
26. Dimana harga dirimu?
27
27. Berakhir sudah kebodohan ini!
28
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi
29
28. Bubur sudah tidak bisa menjadi nasi!
30
29. Antara Melody dan Sandy
31
30. Don't Forget Me
32
31. Keluarga yang unik!
33
32. Adik kakak yang tidak biasa
34
33. Bikin repot saja!
35
34. Kembali padaku!
36
CURHAT DULU AH!
37
35. Janji!
38
36. kau berharga bagiku
39
37. Perpisahan
40
38. Taburan Mawar
41
39. Kau seperti dirinya
42
40. keluarga adalah surga kecil yang indah
43
41. Lepaskan cintamu!
44
42. Jangan pergi
45
43. Berakhir dengan ketidakpastian
46
44. Alisya
47
45. Hem...
48
46. Keras kepala!
49
47. Masalah yang menguntungkan
50
48. Berkat dirimu Alice
51
49. Bunga Carnation
52
50. Nasib begitu mempermainkanku
53
51. Janji persahabatan!
54
52. Kembalikan semua milikku!
55
53. 5 tahun berlalu
56
54. kemana harus ku cari?
57
56. Apa yang terjadi?
58
57. Tanpa sadar (21+)
59
58. Berakhirlah penantian!
60
59. Tanda tanya
61
60. Bersamamu
62
61. Festival kembang api
63
62. Hampir saja
64
63. Karna dirimu
65
64. Kenyataan tak bisa dipungkiri
66
65. Kau tidak sendiri!
67
66. Lalu apa yang salah?
68
67. Jangan paksa takdirmu
69
68. Ayo menikah!
70
69. tak akan ada awal jika tidak ada akhir.
71
70. Tiga pengantin (final episode)
72
71......
73
72. Novel baru
74
Seaseon 2?
75
Sudah Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!