"Erika ! Bangun!!," Teriak bundaku yang sedang berkacak pinggang.
Entahlah dia sedang melakukan olahraga?
"Enggh.." Aku mengerjap.
"Sebentar lagi bun!" Ucapku karena mataku masih terasa lengket.
"Kau tidak lihat?! Ini sudah pukul 06.25. Kau ingin telat masuk sekolah?!" Ucap bunda dengan menarik narik telingaku
What?!.
Aww.
Kaget bercampur sakit, itulah yang kurasakan saat ini.
"Kenapa bunda tidak membangunkan ku lebih pagi sih?" Protesku setelah melihat jam menunjukan pukul 06.26. Astaga sudah 1 menit cepat banget sih.
"Bunda ingin lihat sekali kali kau bangun lebih awal, eh malah asik molor terus. Habis apa sih kau tadi malam? Bunda dengar kau tiba tiba nangis tiba tiba tertawa ngakak ngakak malam malam seperti kuntilanak saja." Kesal bunda
Hehe memang benar semalam aku ngakak ngakak, nangis nangis nggak jelas.
"Kenapa banyak sekali buku buku berserakan? Apa ini Novel?" Tanya ibu sambil menatap buku yang berserakan di kasurku.
"Hehe iya bun" ucapku dan dengan buru buru aku membereskannya, takut bunda mengomel,
"Hehe maaf bun" ucapku cengengesan.
"Sudah cepat sana mandi!" Perintah bunda.
Aku dengan cepat beranjak dari ranjang dan membawa handuk lalu masuk ke kamar mandi.
Selesai mandi aku bergegas mengenakan seragam dan mengambil tas yang sudah kumasukan makanan buku yang sudah dijadwalkan. Lalu turun kebawah untuk sarapan.
Aku langsung lari kemeja makan dan dengan cepat menyambar roti lalu meraih gelas yang berisi susu dan meneguknya. Untuk roti, aku akan makan sambil berdiri bila tidak habis aku akan makan sambil berjalan.
"Eeeh kalau mau sarapan itu hati hati, sini duduk, dan nikmati sarapannya." Kata ayah.
"Twidak ayah, shudhah telat. nanti Erika akan terlambat." Ucapku dengan susah karena roti masih ada didalam mulutku.
Aku meneguk habis susu dan mengelap bibirku dengan sapu tangan. Ah untung saja roti nya sudah ku habis makan.
"Kak.." Aku dengan Puppy eyes meminta kakak agar mengantarku dengan mobilnya.
"Apa?" Tanya kakak ku pura pura tidak tahu.
"Ayo lah.., anterin aku ke sekolah ya? Ku mohon" pintaku masih dengan Puppy eyes
"Huft baiklah," ucap kakak.
"Yeay kakak Fee memang kakak aku satu satunya." Ucapku manja.
Fee berjalan dan aku bergelayut manja di lengannya. Fee adalah kakak laki laki ku satu satunya.
Aku dan Kak Fee berjalan kearah mobil dan setelah kami masuk, dia melajukannya.
"Apa di sekolahmu menyenangkan?" Tanya Fee memecah keheningan.
"Yah biasa saja, terkesan membosankan" ucapku.
Fee tersenyum mengerti. Karena dia mengerti kalau adiknya itu selalu ingin hal hal baru. Saking ingin hal hal barunya, pernah ketika Erika masih kecil suka merusakan mainannya demi mendapatkan mainan baru.
Mobil Fee sampai di sekolahan. Aku turun dan berpamitan padanya.
"Heii, Erika!! Tumben banget nggak telat?" Tanya Tania, sahabatku.
"Hehe, tadi dianter kak Fee" ucapku.
Pipi Tania memerah.
Ah, aku mengerti. Tania memang menyukai kakak ku entah itu cinta atau hanya suka, aku tidak tahu. Aku sih berharap nanti Tania akan menjadi kakak ipar ku nanti tapi kakak sudah mempunyai tunangan. Sifat Tania yang cerewet dan nakal serta berani dan sikapnya yang blak blakan menjadikan kami berdua akrab.
"Hayoo sedang memikirkan kak Fee ya?" Goda ku sambil menyenggol nyenggol kan lengan ku pada lengannya.
"Ish.." pipi Tania semakin memerah.
"Hey kalian berdua! Cepat masuk, gerbang akan segera ditutup!" Teriak anggota Osis.
Kami berdua dengan cepat melangkah masuk sebelum ditegur lagi oleh anggota osis itu yang terkenal wajah garang nya.
Aku sih sudah terbiasa akan telat, namun tidak sampai telat sekali!. Aku masuk saat bel masuk, entah itu kebetulan atau sudah biasa terjadi padaku, karena setiap aku telat bangun pagi aku akan selamat dengan namanya telat!.
Yah, saat masuk kelas tak berapa lama guru masuk dan memberi pembelajaran kepada siswa siswinya.
****
Bel pulang sekolah pun berbunyi.
Aku dengan cepat membereskan buku buku beserta para antek alat tulis untuk kumasukan dalam mulut Tas.
Aku dan Tania berpisah saat berada di perempatan. Karena rumahnya dengan rumahku adalah berlawanan arah.
Aku terus berjalan dan berhenti saat di lampu lalu lintas. Aku menunggu tanda bewarna hijau di gambar seorang pejalan kaki.
Tapi aku tidak jadi berhenti saat melihat ada seorang Nenek nenek yang akan menyebrang, tadinya aku tidak mempedulikannya saat akan berhenti, namun dia terus berjalan, kukira akan ada seseorang yang akan menghentikannya, tapi aku tidak melihatnya.
Aduh! Nenek itu akan segera berada ditengah jalan! Dan aku melihat sebuah Truk yang melaju ke arahnya dan aku melihat dia juga sedang akan mengerem tapi tidak bisa . Sialan!
Aku dengan cepat berlari dan mendorong Nenek itu agar menjauh dari tengah jalan Raya.
Namun saat aku juga akan berlari, aku terlambat! Truk itu semakin dekat!.
Tin Tin Tin Tin Tiiiin!!!!
BRUAK..
Aku terlempar beberapa meter dan
ugrh!!! kepalaku pecah dan tulang ku remuk dibagian tengkorak, rusuk, lengan dan kaki serta darah bercecer dimana mana serta mulutku yang penuh dengan gumpalan daging dan darah.
Oh, tuhan.. beginikah rasanya sekarat?. Tolong Tuhan jika kau ingin mengambilku, segeralah, dan jika kau ingin aku hidup, tolong jangan membuatku merasa sakit seperti ini.
Pandangan ku akan menggelap sebelum itu aku mendengar sayup sayup orang yang berteriak.
Dasar! Hanya berteriak doang, apakah kalian tadi saat melihat nenek itu akan menyebrang kalian tidak menghentikannya?. Dan apa ini? Orang macam apa kalian? Kenapa tidak ada yang membantu ku? Apakah hanya berharap ambulance cepat datang? Sebelum ambulance datang aku sudah tiada!.
Sebelum aku mati pun, aku sempat sempatnya memaki maki mereka.
Urrgh pandanganku menggelap.
****
Aku mengerjab mataku. Berusaha untuk mengimbangi cahaya yang masuk ke mataku.
Urgh.. cerah sekali sih?
Aku pun berhasil dan berusaha untuk bangkit duduk.
Dimana ini?
"Kau berada di alam Reinkarnasi Miaow~"
Aku melihat seekor kucing Anggora?. Eh aku tidak bisa mendefinisikan nya, karena aku tidak tahu jenis jenis kucing. Yang aku lihat didepanku adalah kucing yang gemuk serta memiliki bulu bulu yang panjang dan lebat. Namun warnanya putih doang.
"Eh ada Hantu kucing!!!" Aku berteriak kaget. Sungguh kucing ini tidak memiliki perpaduan warna pada bulunya, bahkan matanya juga hanya berwarna putih seperti tidak memiliki bola mata.
"Kurang ajar, aku Dewa kucing paling imut dan menggemaskan, Miaow~" kata kucing itu sambil menjilati tangannya.
"Menggemaskan apanya?. Kau terlihat begitu jelek dan mengerikan" ejek ku.
"Kurang ajar kau manusia bodoh, Miaow~"
Aku semakin geram, tapi baiklah Aku ingin menanyakan sesuatu padanya.
"Dimana ini?" Tanyaku padanya.
"Apa kau pelupa? Miaow~, ini akan Reinkarnasi Miaow~"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 69 Episodes
Comments
Nada Sunaryo
part 1 dan 2 ini mksdny gmn y? 🤔.
kok sm" mati dan rainkarnasi?
2024-02-20
0
Ida Blado
kenapa hrs di dorong,,,,kn di tarik bisa,atau ngedorong si nenek jg dirinya untuk kepinggir jalan,bkn nungguin si nenek selamat dulu baru bersiap lari.
2021-12-25
0
Quince
jadi crita awal itu maksudnya baca novel ta
dan selanjutnya adalah emang kisahnya oalah
2021-07-25
0