Seorang pemuda berdiri di tengah kepadatan Marketing bajakan, sebuah pasar di pinggiran kota yang sangat terkenal sebagai pusat barang-barang imitasi alias bajakan.
Pasar ini hanya digelar setiap hari Sabtu. Segala bentuk yang dijual di alam yang satu ini mulai dari jam tangan, DVD, kemeja, tas, dompet, pispot, elektronik dan obat obatan tersedia dalam bentuk bajakan.
Jika dipandang lebih lanjut, penampakan pemuda ini bisa di capkan orang misterius kalau tidak ingin disebut kelainan jiwa. Pasalnya ia berpakaian sangat tebal, saking tebalnya mampu membuat pabrik keringat massal. Dia memakai masker berwarna hitam topi hitam, kaos hitam dan celana jeans warna hitam.
Kakinya melangkah cukup gesit melewati ribuan makhluk hidup yang sedang menawarkan dagangannya ke pada pembeli. Hingga dia sampai pada titik tujuan nya yaitu lapak DVD.
Pria misterius itu menghampiri lapak yang menjadi tujuan nya datang kesini. Mata nya
tak sengaja memandang Vidio klip yang berputar dan menampakan 4 orang gadis yang cantik dan manis ceria sedang bernyanyi berlompat dan berjoget kesana kemari. Pria itu menatap intens kearah vidio yang berputar itu dan tanpa dia sadari kepalanya mengganguk pelan menikmati alunan musik yang di hasilkan dari vidio itu.
Dia tidak menyadari ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang sulit di artikan dan menggelengkan kepala nya
melihat tingkah si bos nya itu.
***
" Yo bos bengong aja dari tadi."sapa si tukang DVD bajakan.
"......"
Yang disapa tidak menjawab sama sekali dia lebih memilih memandang kearah vidio dari pada membalas ucapan orang yang disebelah nya.
" Bos!" ucap si tukang DVD sambil menepuk pundak bos nya itu dengan sedikit kasar.
" Nih udah gue siapin barang yang lo pesan."
pemuda misterius tersebut meraih cepat kantong plastik yang ada di tangan
tukang DVD.
" Berapa nih!" ucap pemuda itu sambil mengeluarkan blackcard nya tersebut.
" Biasa 50.000 aja. "
" Nih kembaliannya ambil aja buat lo! "
ucap pria misterius itu sambil mengeluarkan
satu lembar uang berwarna merah.
" Thanks bos. "
Pria misterius itu menganggukan kepalanya dan langsung minggat dari alam sana, karna kalau sampai ada yang melihat seorang pemuda tampan pergi ke lapak DVD untuk membeli DVD girls band Korea mau di letakan di mana wajah malunya itu.
" Bos itu keringet udah segede batu kali tuh panas panas gini pake baju tebal apa nggak haredang?" tanya tukang DVD bajakan itu.
" Baco* Lo, gue pergi ya!"
" Oke bos Dimas selamat menikmati DVD nya ya."
Pemuda tampan misterius itu adalah Dimas si Presdir BEM kampus Nusa Bangsa, mendengar nama nya disebut Dimas berbalik badan dan langsung menatap lawan bicara nya itu seperti tatapan membunuh.
" E ehh so...ry bos gak bakalan diulang lagi deh peace. " ucap si tukang DVD dengan tatapan memelas.
" Hmhm. "
Dimas berdehem sebagai jawabannya dan melesat menjauh dari pemukiman tersebut.
Dia masuk ke mobil dan mengemudikan mobil nya dengan kecepatan sedang menuju arah ke rumah nya.
Dalam perjalanan ke rumah, hp Dimas berdering dengan nama penelpon Mama Dimas memberhentikan mobil nya di pinggir jalan dan langsung menjawab telpon mama nya.
mama is calling
"Halo Ma! "
"Kamu dimana sayang, Mama cariin di kamar kamu gak ada? " tanya si penelpon yang tak lain adalah Mama Dimas.
"Dimas ada urusan dadakan tadi Ma dan gak sempet pamit sama Mama, emang nya kenapa Ma? "
"Mama mau kamu ke cafe xx, buat ambilin tas Mama yang ketinggalan!"
Ini pasti akal akalan Mama biar aku dinner dengan cabe setan lagi
"Emang nya Mama ngak bisa sendiri ambil tas nya atau suruh mang Budi buat ambilin tas mama." ( mang Budi adalah supir pribadi keluarga Dimas)
"Enggak bisa sayang, mang Budi lagi pergi sama Papa kamu lagian Mama pergi nya sama siapa kan supir kita cuman satu."
"Yaudah deh Dimas aja yang pergi ke cafe itu, apa warna tas mama?"
"Tas Mama warna nya merah muda. "
"Nanti Dimas kabarin lagi. "
"Oke bye sayang."
"Byee Mama."
tut
Akhirnya mau tidak mau Dimas harus menuruti keinginan mama nya. Dia menghidupkan mobil nya dan melaju ke arah cafe yang di sebutkan mama nya.
Perjalanan Dimas dari pasar bajakan ke cafe itu memakan waktu 45 menit. Karna pasar bajakan terletak di pinggiran kota sedang kan cafe itu terletak di pusat kota. Cafe tersebut merupakan cafe yang sangat terkenal di kota itu dan pemilik cafe tersebut adalah nyonya Nofita Zafran yang berarti adalah Mama nya Dimas. Dimas tahu bahwa mama nya itu hanya membuat akal akalan dengan iming-iming tas ketinggalan supaya bisa dinner dengan si cabe setan.
Bukan satu kali saja Dimas di buat seperti ini bahkan berpuluhan kali dengan cara yang berbeda beda tapi tetap saja rencana mama nya gagal total oleh Dimas. Karna Dimas bisa menyelesaikan masalah yang sekecil itu dengan cara yang sedikit gila.
Setelah Dimas menempuh perjalanan selama 45 menit tibalah Dimas di sebuah cafe xx yang ramai pengunjung nya itu. Dimas memakirkan mobil nya dulu, setelah itu Dimas keluar dari mobil berjalan ke arah pintu masuk cafe. Netra nya mengedarkan pandangan kesana ke mari untuk mencari barang yang menjadi tujuan nya itu datang kesini. Setelah ketemu Dimas berjalan ke arah meja di sudut ruangan itu. Belum sampai dimas ke arah meja matanya di suguhkan oleh pemandangan yang menjijikan menurutnya. Jika orang lain melihat itu mereka akan berpendapat itu adalah pandangan yang indah, tapi kalau menurut Dimas itu adalah pandangan yang menjijikan.
Gimana tidak menjijikan coba seorang gadis yang tinggi semampai wajah cantik tapi makeup nya agak tebal dan sedikit norak.Tubuh nya mirip dengan gitar spanyol dan pakaian nya yang sedikit mencolok serta kurang bahan gitu. Kalau mereka yang berada di posisi Dimas akan terpesona dengan keindahan ciptaan tuhan itu, tapi tidak dengan seorang Dimas Abimanyu Zafran.
Dimas langsung duduk di depan gadis tersebut dengan senyuman yang menggoda. Gadis yang duduk didepan nya itu berpikir bahwa Dimas telah masuk jebakan(Batman nya). Gadis cantik itu memulai trik kotornya untuk menggoda Seorang pewaris tunggal perusahaan Zafran group.
Dia membuka sedikit resleting baju bagian d*d* nya dan terlihat lah aset benda kembar milik nya.
***
" Hai nama ku Sisil Aprilia." ucap gadis penggoda tadi yang bernama Sisil, sambil mengulurkan tangannya ke arah lawan bicara nya.
" Dimas."
ucap Dimas dengan tatapan menggoda sambil menerima uluran tangan itu dalam hati Dimas berkata.
H**aaa jal**g kau tidak bisa menjadi bagian keluarga ku lihat saja apa yang akan aku lakukan hahahaha
Setelah itu Dimas langsung menjatuhkan pandangannya ke arah tas yang berwarna merah muda itu.
" Apakah ini tas mu?" tanya Dimas
" Bukan ini bukan tas ku, ini tas Tante Nofita yang ketinggalan di sini rencana nya aku mau balikin ke rumah kamu tapi kamu nya malah datang kesini." ucap sisil yang tangan nya sengaja di masukkan kedalam aset kembarnya dan meremas pelan benda itu sambil mengeluarkan suara desahan yang merdu.
" Oh ya, terima kasih udah jagain tas mama aku kalau gitu aku balik dulu." ucap Dimas mengambil tas itu dan hendak berdiri tapi tiba tiba ada suara yang tidak asing memanggil nama nya itu.
" Dimas! "
[Bersambung]
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Nyai iia
like like
feed back ya☺
"i will die in love"
2021-03-14
1
Fira Ummu Arfi
waahhh setia banget ak baca novel kk..
semangatt teruss yaaa.. 🥰
bom like donggg 💙💙💙
tinggalin jejak jg di novelku ASIYAH AKHIR ZAMAN 😍
2021-03-07
1
Elis
Salam kenal Thorrr🤗🤗
2021-02-28
0