Kenarsisan Presdir BEM

Pagi ini Dimas datang lebih awal dari biasanya, karna pada pagi ini dia dan anggota nya akan mengadakan rapat penting. Sekedar informasi sebelum rapat Dimas membiasakan dirinya berdiam di toilet sekitar 15 menit untuk mencuci muka, membersihkan kacamata dan menata rambut nya itu agar terlihat tampan dan berkharisma.

Cermin di toilet itu menjadi saksi bisu atas kenarsisan presiden BEM tersebut. Dari sana ia bisa melihat dengan jelas wajah nya yang oval, hidungnya yang mancung dan matanya yang sedikit sipit. Dasar Presiden BEM narsis.

Dimas tidak pernah lupa membawa minyak rambut favorit nya, kesalahan terbesarnya adalah memakai minyak rambut yang kuantitas nya dapat membahayakan hidup orang lain. Hal itu membuat model rambutnya yang pendek-lurus lebih menyerupai kucing kehujanan. Menurut Dimas mengenai minyak rambut yang berlebihan, sama dengan ketampanan maksimal adalah pendapat yang sesat. Dan itu sukses mengundang pergunjingan anggota BEM perempuan.

***

"Eh si Dimas, kok rambut nya kelihatan basah terus ya?" tanya anggota BEM perempuan yang bernama Kayla itu.

"Aku yakin si Dimas nggak pake minyak rambut, melainkan dia pake minyak goreng." ujar Lina teman Kayla.

" Meskipun ayang Dimas nggak pake minyak rambut juga tetap ganteng kok di hati aku." ujar Celine dengan nada sedikit lebay, juga teman Kayla dan Lina anggota BEM, yang sangat menyukai Dimas dari dulu.

" Haaa lebay lo orang mukanya pas pasan dibilang ganteng. Gantengan juga ayang ebeb

gue!" ujar Nadin yang bicara sok kepedean juga temen mereka dan anggota BEM.

" Ekhemmm, bisa kita mulai rapatnya?" tanya Dimas dengan tatapan sedikit terintimidasi.

" Bi bis...bisaa." ucap mereka berempat dengan gugup karna ketahuan ngerumpi inn tampilan dari presiden BEM itu.

" Terima kasih buat teman teman yang sudah mau menyempatkan datang pagi pagi ke kampus ini." pembuka yang cukup pas dari dimas. Ia hampir melanjutkan kalimatnya, tapi

saat waktu bersamaan munculah (trio macan yang akan mau bikin konser,dan dipastikan akan adanya korban jiwa.Emangnya mau perang dunia pake korban jiwa lanjut) mereka masuk dan berbaris rapi seperti(pembagian sembako) dengan Devan membawa baki berisi minuman teh hangat.

Devan Wijaya adalah salah satu anggota BEM yang menjabat sebagai staf bagian media yang entah mengapa sering melupakan jabatan nya itu. la menjelma menjadi office boy dan punya hobi baru yaitu membuat teh hangat.

***

" Thanks Dev btw gue jadi ingat, gimana brosur Antigrativikasi kampus? Udah lo cetak kan?" tanya Dimas sambil mengambil teh diatas baki dan meminumnya secara perlahan.

"Ohh, brosur itu ya brosur yang mana Dim?"

tanya Devan dengan nada yang tidak berdosa.

"Haaaaaa!"kaget Dimas seketika matanya hampir meloncat kedalam teh tersebut dan mulut nya menganga lebar(seperti gawang sepak bola).

Begitulah keseharian Devan, terlalu lama berkutat dengan teh seperti nya membuat memori otak nya ikut di celupkan ke dalam gelas tersebut.

***

"Ya udah Dev Lo duduk gih, rapat akan di mulai!"ucap Dimas yang meredam emosinya supaya tidak meledak. Karna jika meledak bisa brabe urusan nya.

"Lo berdua mau berdiri disitu atau mau duduk?"tanya Dimas mengarahkan pandangan mata nya ke arah Xelo dan Brayen.

" Ya iyalah kita mau duduk." ucap Brayen yang berjalan menghampiri kursi, setelah itu baru ia mendaratkan bokongnya disitu.

" Hmhm, masa kita mau kencan bareng." ucap Xelo yang juga mendaratkan bokongnya dikursi.

" Ihh najis nj**r gue normal ya, kagak mau gue kencan sama lo!" ucap Brayen yang memandang jijik ke arah xelo.

"Gue juga meskipun didunia ini kagak ada satu pun cewek, dan hanya tersisa 1 cowok dan itu lo sendiri gue kagak mau, masa iya pisang makan pisang!" ucap Devan yang mengedikan bahu nya dan memandang jijik ke arah Xelo.

Perdebatan terus terjadi dan tidak ada yang mau mengalah untuk diam,anggota BEM yang lain nya hanya memandang mereka dalam keadaan diam dan tidak ingin ikut campur dalam urusan mereka.

Mereka tidak sadar percakapan mereka telah membuat Gunung Api yang sudah mode off kembali ke mode on dan bisa dipastikan akan meledak menghancurkan semua orang.

Tiba tiba

braak

Bunyi gebrakan meja yang keras sontak pandangan mereka menuju ke arah depan dan mendapati seorang manusia tampan yang sedang berdiri dalam keadaan marah, wajah nya sudah merah padam. Bagaimana tidak marah coba. Sudah datang terlambat dan membuat onar diruangan rapat lagi membuat mood si Presdir BEM memburuk.

"Eh lo ja...jangan marah dong." ucap Devan yang merinding ketakutan melihat aura kemarahan Sahabatnya.

"I iy...iyaaa maff in kita ya kita janji kok gak buat onar lagi ii yyakan Rey." ucap Xelo yang gemetaran melihat sahabatnya marah sambil menyenggol lengan tangan Brayen.

"I iyaa janji peace."ucap Brayen dengan nada memelas yang di buat buat.

"Hmhmhm."ujar Dimas yang masih dalam keadaan marah hanya berdehem saja, dan mulai melanjutkan rapat yang tertunda tadi.

Krik krik

Per sekian detik ruangan yang tadi riuh dan berisik menjadi hening, dan sepi seperti tidak ada kehidupan yang ada di sana. Setelah itu rapat pun di lanjutkan dengan topik yang sama yaitu merenovasi kantin utama kampus.

" Teman-teman semuanya tentu kita cukup tau dengan rencana rektorat yang ingin merenovasi kantin utama." Dimas membuka kacamata nya kemudian melanjutkan kalimat nya. " Kita semua tahu bahwa kantin utama menjadi ladang rezki bagi penjual makanan disana. Saya pribadi sangat mendukung jika kantin utama di renovasi, hanya saja selama proses berjalan mau di taruh di mana mereka semua?"

" Aku dengar rektorat akan melibur kan mereka untuk sementara waktu." timpal Celine sang sekretaris BEM itu. "Artinya rektorat tidak memindahkan mereka ke suatu tempat tapi menyuruh mereka menunggu hingga proses selesai."ucap nya kembali dengan nada kecentilan supaya bisa memikat hati sang pujaan hati.

" Menunggu? Rektorat tidak boleh membuat mereka menganggur, kita harus bergerak cepat membuat pernyataan sikap selain itu kita tetap menagih dana transparansi untuk renovasi kantin utama kita kalo gue lihat konsepnya kantin utama nanti nya akan sangat megah. Kita harus aktif memantaunya." ucap Dimas dengan nada tegas dan sedikit berwibawa yang menggambarkan dia seorang pemimpin yang bijaksana.

"Setuju!" ucap serentak anggota BEM yang ada di dalam ruangan tersebut.

"Baiklah hanya itu saja yang ingin saya sampaikan,terima kasih untuk teman teman yang sudah bekerja keras dalam proyek pembangunan kantin utama dikampus kita ini." Ucap Dimas kepada anggota BEM nya itu dan berjalan keluar dari Ruangan BEM nya tersebut.

[Bersambung]

Terpopuler

Comments

Anti Veryanty S

Anti Veryanty S

Permisi kk"yang baik hati.
yuk mampir di novel baru ku berjudul
"DOKTERK CANTIK DAN MAFIA KEJAM"
kasih LIKE, VOTE DAN KOMEN.
🙏🙏

2021-08-08

0

keluargadwitra 1

keluargadwitra 1

ingat masa masa kulia dulu

2021-03-17

1

Fira Ummu Arfi

Fira Ummu Arfi

waahhh setia banget ak baca novel kk..
semangattt teruss yaaa.. 🥰

bom like donggg 💙💙

tinggalin jejak jg di novelku ASIYAH AKHIR ZAMAN 😍

2021-03-07

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog dan Perkenalan
2 Kenarsisan Presdir BEM
3 Pemuda Misterius
4 Playboy Pecinta Gay
5 Rencana Nyonya Zafran
6 Mencintai Aku Atau Hartaku
7 Mahasiswi pindahan
8 Berani Untuk Mencoba
9 Luka Lama Muncul Kembali
10 Duet Bareng Ratu Tiktok
11 Bidadari Berwujud Rainbow Cake
12 Terpesona
13 Keusilan Devan Wijaya
14 Kesialan Adeline
15 Aku Akan Kembali
16 Rasa Cinta Ini
17 Penyesalan Yang Terlalu Dalam
18 Kedatangan Mahasiswi Baru
19 Rencana Licik Celine
20 Rekayasa Cinta Atau Obsesi Semata
21 Perdebatan Konyol
22 Terluka Karena Pengkhianatan Mu
23 Wanita Misterius
24 Monyet Cantik Berkepala Kucing
25 Mendadak Kesurupan Pocong Bahenol
26 Acara Studi Banding
27 Perjodohan Yang Terbaik Untuk Dimas
28 Lamaran Dadakan
29 Pernikahan Yang Tak Terfikirkan
30 Pertunangan Adeline Dan Dimas
31 Perjanjian Setelah Bertunangan
32 Semangat Pagi Untuk Dimas
33 Gara-Gara Roti Jepang
34 Hilangnya Adeline
35 Pertemuan Setelah 5 Tahun
36 Kekhawatiran Dimas
37 Kemarahan Dimas
38 Kamu Berubah
39 Keputusan Adeline
40 Kebenaran Tentang Dimas
41 Mencurigai
42 Lepaskanlah
43 Kenangan Yang Menyakitkan
44 Hanya Masalalu
45 Berusaha
46 Berdamai
47 Aku Masih Punya Hati
48 Kemana Dia
49 Tanpa Kabar
50 Terbongkar
51 Sedikit Berbeda
52 Wanita Itu Kembali
53 Kunjungan Mertua part 1
54 Kunjungan Mertua part 2
55 Sisi Lain Dari Celine
56 Rindu Bercampur Emosi
57 Fakta Yang Sesungguhnya
58 Hanya Salah Paham
59 Rahasia Yang Disembunyikan
60 Aku Menginginkanmu
61 Kejutan Yang Menyakitkan
62 Tragedi Kamar nomor 1290 (1)
63 Tragedi Kamar Nomor 1290(2)
64 Bertanggung Jawab
65 Harus Menikahinya
66 Keputusan Sudah Final
67 Kejutan Untuk Adeline
68 Mengakhiri Sandiwara
69 Memperjelas Semuanya
70 Memberi Solusi
71 Permainan Dimulai
72 Berhasil
73 Membongkar Kejahatan Celine
74 Diluar Dugaan
75 Memulai Lembaran Baru
76 Panik
77 Ada Yang Salah
78 Positif
79 Bayiku
80 Sebenarnya
81 Aku Tidak Salah
82 Siapa Dia
83 Jalankan Misi Sekarang
84 Nikah
85 Menggagalkan Pernikahan
86 Apakah Ini Mimpi
87 Akhirnya
88 Membujuk Adeline
89 Pengumuman
90 Bonchap [ 1 ]
91 Bonchap [ 2 ]
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Prolog dan Perkenalan
2
Kenarsisan Presdir BEM
3
Pemuda Misterius
4
Playboy Pecinta Gay
5
Rencana Nyonya Zafran
6
Mencintai Aku Atau Hartaku
7
Mahasiswi pindahan
8
Berani Untuk Mencoba
9
Luka Lama Muncul Kembali
10
Duet Bareng Ratu Tiktok
11
Bidadari Berwujud Rainbow Cake
12
Terpesona
13
Keusilan Devan Wijaya
14
Kesialan Adeline
15
Aku Akan Kembali
16
Rasa Cinta Ini
17
Penyesalan Yang Terlalu Dalam
18
Kedatangan Mahasiswi Baru
19
Rencana Licik Celine
20
Rekayasa Cinta Atau Obsesi Semata
21
Perdebatan Konyol
22
Terluka Karena Pengkhianatan Mu
23
Wanita Misterius
24
Monyet Cantik Berkepala Kucing
25
Mendadak Kesurupan Pocong Bahenol
26
Acara Studi Banding
27
Perjodohan Yang Terbaik Untuk Dimas
28
Lamaran Dadakan
29
Pernikahan Yang Tak Terfikirkan
30
Pertunangan Adeline Dan Dimas
31
Perjanjian Setelah Bertunangan
32
Semangat Pagi Untuk Dimas
33
Gara-Gara Roti Jepang
34
Hilangnya Adeline
35
Pertemuan Setelah 5 Tahun
36
Kekhawatiran Dimas
37
Kemarahan Dimas
38
Kamu Berubah
39
Keputusan Adeline
40
Kebenaran Tentang Dimas
41
Mencurigai
42
Lepaskanlah
43
Kenangan Yang Menyakitkan
44
Hanya Masalalu
45
Berusaha
46
Berdamai
47
Aku Masih Punya Hati
48
Kemana Dia
49
Tanpa Kabar
50
Terbongkar
51
Sedikit Berbeda
52
Wanita Itu Kembali
53
Kunjungan Mertua part 1
54
Kunjungan Mertua part 2
55
Sisi Lain Dari Celine
56
Rindu Bercampur Emosi
57
Fakta Yang Sesungguhnya
58
Hanya Salah Paham
59
Rahasia Yang Disembunyikan
60
Aku Menginginkanmu
61
Kejutan Yang Menyakitkan
62
Tragedi Kamar nomor 1290 (1)
63
Tragedi Kamar Nomor 1290(2)
64
Bertanggung Jawab
65
Harus Menikahinya
66
Keputusan Sudah Final
67
Kejutan Untuk Adeline
68
Mengakhiri Sandiwara
69
Memperjelas Semuanya
70
Memberi Solusi
71
Permainan Dimulai
72
Berhasil
73
Membongkar Kejahatan Celine
74
Diluar Dugaan
75
Memulai Lembaran Baru
76
Panik
77
Ada Yang Salah
78
Positif
79
Bayiku
80
Sebenarnya
81
Aku Tidak Salah
82
Siapa Dia
83
Jalankan Misi Sekarang
84
Nikah
85
Menggagalkan Pernikahan
86
Apakah Ini Mimpi
87
Akhirnya
88
Membujuk Adeline
89
Pengumuman
90
Bonchap [ 1 ]
91
Bonchap [ 2 ]

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!