Siska pun pergi ke RS. Harapan Indah bersama sela, dan mia menggunakan taksi. Di sepanjang perjalanan siska hanya menangis karena tidak percaya dengan apa yang sedang terjadi sekarang. Tadi pagi siska baru saja diantar papa adi ke kampus, dan setelah mengikuti tes siska mendapat kabar buruk tentang papa adi. Hari ini, hati siska bagaikan roller coaster dimana, setelah dia senang karena baru saja menyelesaikan tes di Universitas Dharma Wijaya beberapa menit kemudian kabar buruk pun datang menimpanya. Tentu saja hal ini membuat siska sangat terpukul, karena panutan hidupnya sedang berada di rumah sakit sekarang.
"Sis... kamu harus kuat ya. Om adi bakalan sedih kalau lihat kamun nangis seperti ini," ucap sela pada siska yang sedang bersandar di pundaknya.
"Ba...gai...mana bisa aku nggak nangis sel, pa...pa aku sedang berada di rumah sakit dan aku nggak tahu keadaan dia sekarang gimana. Pa...pa pasti se...dang kesa...kitan disana," ucap siska dengan terbata-bata karena tidak bisa menahan kesedihannya.
"Sis, aku sangat paham dengan apa yang kamu rasakan sekarang, tapi kalau kamu sedih seperti ini nanti bagaimana dengan tante heni, sama helen? Coba kamu tenang dan pikir soal ini sejenak. Kamu harus kuat, supaya bisa menenangkan mereka berdua sis. Aku sama sela selalu dan tetap ada buat kamu, dan kita akan melewati ini semua bersama-sama," kata mia sambil meyakinkan siska.
Siska pun mengangguk kepala nya pertanda bahwa dia setuju dengan apa yang dibilang oleh kedua sahabatnya itu. Akhirnya, taksi yang mereka naiki telah tiba di RS. Harapan Indah. Mereka pun masuk ke dalam rumah sakit dan langsung menuju ke ruang UGD.
"Mama, helen," panggil siska saat melihat mama dan adiknya yang sedang duduk di depan ruang UGD, dia pun langsung berlari dan memeluk mereka berdua yang sedang menangis.
"Ma, bagaimana keadaan papa?" tanya siska sambil menahan air mata nya agar dia bisa menguatkan mama heni dan adiknya helen.
"Papa sedang ditangani oleh dokter," ucap mama heni sambil terus menangis dipelukan siska.
"Ma, bagaimana bisa sampai papa mengalami kecelakaan seperti ini? Padahal tadi pagi papa baru saja antar aku ke kampus, tapi kenapa papa sudah disini......se...ka...rang," ucap siska menangis dan sambil memeluk mama heni dan helen.
"Mama juga nggak tahu nak bagaimana kronologis kejadiannya, tapi saat mama dirumah sedang menjahit pesanan orang tiba-tiba mama mendapat telfon dari rumah sakit ini, dan pihak rumah sakit mengatakan bahwa papa mengalami kecelakaan mobil dan sedang berada di UGD. Akhirnya mama dan helen langsung kesini kemudian mama langsung telfon kamu."
Setelah mendengar penjelasan mama heni, siska semakin terisak namun beberapa detik kemudian siska melepaskan pelukan mereka bertiga dan menatap mama heni juga adiknya helen bergantian dengan mata yang sudah sembab, ia pun berkata: "Ma, kita harus yakin kalau papa pasti baik-baik saja didalam. Papa kan kuat, jadi papa nggak mungkin kenapa-kenapa. Yang penting kita harus kuat ma," kata siska dengan memberikan senyum yang terpaksa ia buat agar bisa menguatkan mama dan adiknya.
"Iya sis, mama harap juga seperti itu," kata mama heni sambil mengusap air mata nya dan helen.
Karena melihat kondisi tante heni dan helen yang sepertinya belum makan, akhirnya mia dan sela meminta izin kepada tante heni dan siska untuk pergi membelikan mereka makanan. Tante heni dan siska pun mengizinkan mereka untuk pergi membeli makanan.
Saat mereka berdua pergi, berkatalah mama heni kepada siska: "Nak, bagaimana dengan tes nya tadi? Soal-soal yang diberikan susah atau gampang?" tanya mama heni pada siska.
"Lumayan sih ma soalnya, tapi syukurnya siska bisa menjawab semua soal yang diberikan, terus siska juga menjadi orang pertama yang mengumpulkan lembar jawaban ma, semoga saja hasilnya memuaskan. Supaya menjadi kabar bahagia untuk kita semua terlebih khusus buat papa," ucapnya sambil memandang ruang UGD yang masih tertutup.
Setelah hampir 1 jam mereka menunggu diluar ruangan UGD akhirnya dokter pun keluar dari ruangan tersebut, mama heni pun menghampiri dokter disusul oleh siska dan helen.
"Bagaimana keadaan suami saya dok?" tanya mama heni panik.
"Begini buk, keadaan pasien sudah stabil dan kemungkinan besar beberapa jam kedepan pasien akan segera siuman. Pasien akan kami pindahkan ke kamar rawat inap. Namun, ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada ibu heni perihal keadaan bapak adi sekarang, silahkan ibu ikuti saya ke ruangan sekarang," ucap dokter yang menangani papa adi.
"Baik dok." Ucap mama heni pada dokter yang menangani papa adi.
"Sis, kamu sama helen tunggu disini ya, mama mau ke ruangan dokter sebentar, kalau suster sudah keluar dari UGD dan membawa papa, kamu sama helen ikut saja ya ke ruangan papa, nanti mama nyusul ke sana," kata mama heni pada siska dan helen."
"Siap ma," kata keduanya mengerti.
Saat mama heni mulai berjalan menuju ruangan dokter, siska pun mengejar mama heni dari belakang dan berkata: "Ma, kalau ada apa-apa kasih tahu siska ya. Siska mohon, mama jangan sembunyikan apapun yang dikatakan dokter ke siska, walaupun itu kabar baik atau nggak sekalipun mama harus bilang semuanya ke siska. Agar mama jangan menanggung beban ini sendiri, mama harus berbagi ke siska agar kita sama-sama mencari jalan keluarnya," ucap siska kepada mama heni dengan mata yang berkaca-kaca.
Mama heni paham dengan apa yang dibilang siska, mama heni pun menjawab: "Iya nak, mama pasti akan kasih tahu semua yang dibilang sama dokter, mama janji mama nggak akan sembunyiin apapun tentang kondisi papa ke kamu."
Mama heni langsung pergi mengikuti arah ibu dokter yang sudah berjalan lebih dahulu. Siska dan helen hanya duduk di depan UGD, sambil menunggu suster membawa papa adi ke kamar rawat inap.
Sampailah mama heni di ruangan ibu dokter yang menangani papa adi tadi di UGD. Kata dokter kepada mama heni: "Ibu, ada beberapa hal yang akan saya sampaikan ke ibu."
"Iya dok, katakan saja semuanya kepada saya."
"Begini bu. Karena kecelakaan pasien yang cukup parah, maka kami harus mengambil langkah selanjutnya. Jika pihak keluarga bersedia, maka kami akan melakukan tindakan operasi pada kaki bapak adi. Hal ini harus kami lakukan sesegera mungkin di karenakan, kaki beliau sudah terluka parah jadi, satu-satunya jalan bapak adi harus melakukan operasi amputasi pada kaki nya dan akan dipasangkan kaki palsu. Itu akan kami lakukan jika keluarga bersedia," ucap dokter kepada mama heni.
Mama heni tak sanggup mendengar penjelesan yang baru saja dikatakan oleh dokter. Mama heni tidak menyangka bahwa kecelakaan yang menimpa suaminya itu sangat parah.
"Dokter kalau boleh tahu berapa total biaya untuk operasi suami saya?"
"Kalau untuk biaya operasi sekitar 50.000.000, dan kalau keluarga bersedia kami akan memasangkan kaki palsu kepada pasien. Harga pemasangan kaki palsu 10.000.000/kaki. Karena hanya kaki kiri pasien yang yang berdampak parah, maka ibu hanya membayar untuk 1 kaki saja."
Mama heni memikirkan perkataan dokter itu cukup lama, karena uang tabungan yang mereka punya tidak cukup untuk biaya operasi dan pemasangan kaki palsu untuk papa adi. Akhirnya setelah berpikir cukup lama, mama heni pun sudah mendapatkan jawabannya.
"Saya setuju untuk operasi suami saya dok. Tapi, kalau untuk pemasangan kaki palsu apakah bisa dilakukan seteleh operasi selesai? Karena keuangan kelurga kami tidak cukup dok."
"Bisa bu, pemasangan kaki palsu kepada pasien bisa dilakukan setelah operasi nanti. Saya juga seorang ibu dan saya paham betul apa yang ibu rasakan saat ini."
"Baiklah dok, kalau begitu kapan operasi suami saya dilakukan?" Tanya mama heni kepada dokter.
"Operasi akan dilakukan setelah ibu melunasi biaya operasi di bagian keuangan. Ibu bisa langsung ke bagian keuangan rumah sakit ini untuk membayar biaya operasi pasien."
"Baik, dok. Kalau begitu saya pemisi dulu. Sekali lagi terima kasih."
"Iya bu, sama-sama."
Ketika keluar dari ruangan dokter mama heni langsung menuju ke bagian keuangan rumah sakit, guna untuk melihat jumlah biaya yang harus dibayar. Ketika selesai dari bagian keuangan, mama heni langsung mencari siska dan helen di UGD. Ketika sudah sampai di UGD, mama heni tidak melihat kedua anaknya itu, Akhirnya mama heni bertanya pada salah satu suster disitu, katanya: "Permisi sus, apakah suster melihat kedua anak saya yang tadi duduk disini? Kakaknya berumur 20 tahun, dan adiknya berumur 10 tahun sus."
"Iya bu, saya melihat mereka tadi. Kalau tidak salah, kedua anak ibu sudah pergi ke kamar rawat inap pasien yang tadi mengalami kecelakaan mobil tadi."
"Sykurlah, kalau papa sudah dipindahkan ke kamar rawat inap. Pasti anak-anak sedang menunggu papa siuman. Semoga..keadaan papa cepat membaik ya pa."
"Kalau boleh tahu suami saya di pindahkan ke kamar yang mana sus?"
"Pasien atas nama bapak adi sudah dipindahkan ke kamar anggrek bu. Kalau ibu bingung dimana kamarnya, ibu lurus saja kedepan dan didepan sana ada tangga-tangga untuk ke lantai dua. Ibu naik saja tangga-tangga itu dan kamar pertama dilantai dua, itulah kamar anggrek."
"Baik sus, terima kasih."
"Iya ibu, sama-sama. Kalau begitu saya permisi ya."
Mama heni berjalan mengikuti petunjuk yang diberikan suster. Setelah sampai mama heni pun langsung masuk kedalam. Didalam sana terdapat kedua putrinya yang sedang duduk menunggu papa nya bangun, ada mia dan sela yang sudah datang membawa beberapa makanan untuk mereka makan. Mama heni pun mendekat ke kedua putrinya dan berkata: "Sis, helen bagaimana keadaan papa sekarang?"
"Papa belum siuman ma," ucap siska dan helen bersama dengan raut muka yang sangat sedih.
"Tante aku sama sela membawa beberapa makanan buat tante, aku mohon tante, siska, dan helen makan dulu ya, supaya kalian jangan sampai sakit."
Mereka pun memakan makanan yang sudah dibeli sela dan mia tadi. Sambil makan mama heni berkata kepada siska "Sis, habis ini ikut mama kedepan ya. Ada beberapa hal yang harus mama sampaikan buat kamu."
"Baik ma." Jawab siska kepada mama nya.
Setelah semuanya selesai makan, mama heni mengajak siska keluar dan membicarakan mengenai operasi papa adi. Namun, yang membuat siska bingung adalah bagaimana dengan biaya operasi papanya. Dia bingung harus mencari uang 50 juta itu dimana, sedangkan papa adi harus segera di operasi.
Apakah siska mampu mendapatkan uang 50 juta itu? Kalau penasaran ditunggu update nya😊
Btw, di next part akan hadir felix dan kawan-kawan lho, so ditunggu yah 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian, dengan memberi 👍 dan comment juga untuk novel ini.
Thank you para readers ☺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
Haznawaty Ridho
semangat Thor💪💖💖💖
2021-04-06
1