💞 Semburat senyum terpatri dari hati tanpa permisi...tersadar bahwa aku mulai jatuh cinta padamu hai bidadari hati💞
Assalamualaikum man teman
Maaf telat up
Jangan bosen bosen ya kasi vote n komen yang membangun..
Azka Pov
Gue nemenin Papa menjenguk teman lamanya di rumah sakit sore ini.
Kebetulan rumah sakit yang kami tuju sama dengan rumah sakit tempat pria paruh baya yang tadi siang gue tolong dan rencana gue mau jenguk beliau juga.
Sampai di rumah sakit sebelum menjenguk pria paruh baya itu, gue pamit sama Papa ke toilet dan Papa langsung nemuin temennya di salah satu ruang VVIP.
Saat gue menyusuri koridor rumah sakit gak sengaja gue ketemu dokter yang tadi siang lagi. Kami kenalan dan benbincang banyak. Yah,namanya Dokter Hermawan beliau adik bungsu dari Pak Wibowo yang gue tolong tadi.
Saat kami berjalan beriringan tiba-tiba pak dokter memanggil seorang gadis yang berjalan gak jauh di depan kami hanya berjarak 5 meter. Dan saat gadis itu menoleh...
Dag dig dug
Jantung gue berdetak lebih cepat. Jujur tiba-tiba gue gugup kayak maling ketahuan mencuri tapi secepatnya gue netralin perasaan gue. akhirnya kami berkenalan. Kinara namanya.
Kami jalan beriringan menuju ruang VVIP tempat Pak Wibowo di rawat. Saat tiba disana gue terkejut ternyata Papa gue ada disana juga.
Dunia bener-bener sempit, ternyata kami di pertemukan dengan orang yang sama di waktu yang sama.
Dan satu hal yang jadi beban hati dan fikiran gue saat ini ternyata Papa dan Pak Wibowo sudah sepakat akan menikahkan Gue dan Kinara. Dan itu semua sudah mereka sepakati sejak kami masih kecil.
Jujur gue masih bingung dengan perasaan gue sendiri. Apa gue bisa jadi imam untuk seorang gadis di usia kami yang masih labil.
Azka Pov End
----------------------
Mereka bertiga masuk ke ruang rawat Pak Wibowo. Azka memilih duduk di sofa menghadap Kinara yang juga duduk di depannya.
Revan dan Dokter Hermawan juga mengambil posisi yang sama di samping kiri dan kanan Kinara.
Pak Anderson menghampiri mereka.
"Ekhm..Pernikahan kalian saya percepat 2 hari lagi.. papa dan mama yang akan mengurus semuanya." ucap Pak Anderson
"Secepat itu Pa..?" tanya Azka.
"Sudah kami sepakati dek, kami tidak mau menunggu lama lebih baik di percepat karna setelah kalian akad nikah kami langsung terbang ke Singapura." jelas Dokter Hermawan.
"Dokter Hermawan benar nak ." tambah Pak Anderson.
Azka menarik nafas dalam dan menghembuskannya pelan. Ia memijit pelipisnya. Menikah di usia muda tak ada dalam kamus hidupnya. Masa depan yang sudah ia rancang semua hancur dalam sehari. Menikah? setidaknya pernah terlintas di benaknya dan itu akan ia putuskan setelah semua mimpi²nya tercapai.
Papanya orang yang sangat tegas dan tak mau di tentang. Ingin menolak tapi takut dosa. Menerima adalah pilihan meski dalam keadaan terpaksa. Apa aku bisa jadi imam untuk gadis aneh ini? Gumamnya dalam hati.
"Urusan penghulu dan semua berkas² untuk akad nikah biar saya yang mengurus semuanya Om, selebihnya saya serahkan sama Om dan tante." Ucap Revan.
"Baiklah kalau begitu. Saya akan urus sisanya." tambah Pak Anderson.
"Akad nikah akan di laksanakan pagi karna saya ambil jam penerbangan siang. Ada baiknya kalo akadnya sederhana saja hanya di hadiri kerabat dan kolega saja." saran Dokter Hermawan.
"Baiklah kalau begitu sudah di putuskan." ucap Pak Anderson.
"Dek kamu siap kan?" tanya Revan pada adiknya
"Nara nurut aja kak apapun yang terbaik" ucap Nara pelan.
Lagi dan lagi Azka di buat heran dengan sikap Kinara. "segitu mudahnya dia menerima?"batinnya.
Allahuakbar Allahuakbar..
Terdengar suara adzan dari Masjid rumah sakit menandakan waktu Sholat Maghrib telah tiba.
"Nara pamit sholat Maghrib setelah itu Nara akan langsung Pulang karna besok Nara harus sekolah." pamit Nara, ia beranjak dari sofa menghampiri ayahnya yang sedang istirahat untuk berpamitan.
---------
"Pa..Azka mau bicara bisa kan..? Tanya Azka setelah menyelesaikan ritual makan malamnya.
"Bisa ayok ikut ayah ke ruang tengah" jawab sang Ayah
Di ruang tengah mereka duduk santai di sofa panjang bersama.
"Kamu duluan gih..mau ngomong apa? Tanya Pak Anderson.
"Gini pa tapi sebelum Azka ngomong panjang lebar mohon jangan di potong dulu sebelum selesai. Boleh?"
"Silahkan Papa akan dengarkan."
"Jujur Azka masih shock dengan pernikahan ini tapi Azka mau menerima dengan syarat pertama...
"Azka mau mandiri Pa. Azka mau belajar bertanggung jawab dengan Kinara dan keluarga kecil Azka nantinya..
"Apapun yang terjadi dalam rumah tangga semua akan menjadi tanggung jawab Azka sepenuhnya. Azka mau hidup terpisah dari Papa Mama dan keluarga Calon mertua Azka..
"Azka mau kerja untuk menghidupi Kinara, Azka akan memulai semua dari nol. Dan Azka enggak mau kerja dengan embel-embel nama besar keluarga. Azka mau cari kerja paruh waktu..
"Untuk tempat tinggal Azka akan membeli sebuah rumah kecil untuk kami berdua dengan uang tabungan Azka..dan yang terakhir Azka mau pernikahan ini tidak di ketahui pihak sekolah sampai kami lulus." Ucap Azka panjang lebar.
"Hmm..cuma itu nak??"tanya Anderson
"Iya Pa.." jawab Azka Singkat
"Baiklah jika itu maumu..Papa bangga padamu nak. Tapi jangan pernah lupa kalau kamu masih punya Mama dan Papa..besok siang Kak Sean dan kak Rania akan datang. Oh ya besok kamu harus fitting baju. Revan yang udah atur. besok kamu tinggal siap-siap saja." ucap pak Anderson
"Baik pa.." Jawab Azka
Perbincangan keduanya masih terus berlanjut untuk membahas segala persiapan pernikahan mulai dari seserahan hingga mahar dan pesta. Tentunya Mama Hanna turut andil dalam mempersiapkan semuanya. Dan Mama Hanna lah yang paling antusias.
--------------------
Di Sekolah SMAN HARAPAN
"Ciciiiiiii....Balikin buku gue nggak??.." teriak Riska
"Baweel amat sih lo Ris... Gue nyatat dikit doank..pelit lo!!" jawab Cici dengan santainya.
"Noh liat bukunya si Nara aja... Gue belom selesai 6 soal ogeb..." timpal Riska sembari merebut buku di tangan Cici.
"Ishhh..pelit pelit peliittt..."rengek Cici
"Biarin.."jawab Riska cuek.
"Nara soal fisika lo udah selesai kan?" Tanya Cici
"Ra..Naraaaa...." tanya Cici dengan suara agak keras.
"Hmm apa sih Ci..masih pagi nih.." jawab Nara santai
"Lo ngapa sih Ra...Sakit ya..?tanya Cici
"Hmm.." jawab Nara malas sambil memeluk tas dan merebahkan kepalanya di meja.
"Nih anak ngapa sih??" omel Cici sembari meletakkan punggung tangannya di dahi Nara.
"Badan lo gak panas... Muka lo g pucat.. lo lagi ada masalah ya Ra..??tanya Cici kemudian.
"Aku nggak papa Ci...!"jawab Nara sembari menutup wajahnya dengan kedua lengannya di atas meja.
"Nggak biasanya lo kayak gini Ra.. Ya udah kalo lo belom siap cerita..". Ucap Cici seraya mengelus pundak Nara.
"Gue pinjem catatan fisika lo yah.." pinta Cici
"Iya ambil aja.."jawab Nara.
Karna sedang jam kosong, siswa kelas XII IPA I sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Ada yang nari plus nyanyi, ada yang berpuisi, dan sebagian siswi ada yang sibuk dengan cermin. Kecuali Nara yang sedari tadi hanya diam tak bergerak sedikitpun dari bangkunya.
Hanya geng Squad Crazy yang sedari tadi tidak nampak dalam kelas.
Siapa lagi yang tak kenal mereka di sekolah ini. Geng yang terdiri dari 4 orang siswa cerdas dan pintar dengan skill dan Kecerdasan masing-masing. Fikar, Reno, Beno, Aldo dan satu lagi anggota baru Azka.
Saat ini mereka sedang nongkrong di rooftoop sekolah yang mereka jadikan tempat bersantai saat sedang jam kosong.
"Woi kantin yuk...laper gue.."ajak Fikar pada ke empat temannya yang masih sibuk dengan gawai masing-masing.
"Ntar dikit lagi Kar.." sahut Reno yang masih asyik dengan gawainya
"Yuk ahh snack gue abis..." ajak Beno
"an**r gue kalah..." ucap Aldo kesal seraya beranjak berdiri.
"Azka ntar sore jadikan kerumah lo..?" tanya Reno sembari memasukkan gawai nya ke dalam tas.
"Jadilah bray...yuk ah kantin". Ucap Azka.
---------
"Ci....kantin yuk " ajak Nara
"Yuk cacing di perut gue udah disko nih..." sahut Cici.
"Riska, Nana, sama Ririn mana Ci??"
"Lagi di ruang Osis katanya ada rapat buat Persami minggu depan." jawab Cici.
"Emang kamu mau ikutan juga?" tanya Nara.
"Harus dong biar bisa ketemu kak Hamka...heheh".. Jawabnya santai.
"Modus.." ucap Nara meledek.
"Biarin,,modus dikit ga papa lah. Wleeek.."jawab Cici menjulurkan lidahnya..
"Ya udah yuk modusin perut dulu hahaha.." ajak Nara sembari menggandeng lengan Cici.
Mereka jalan beriringan di koridor sekolah sembari menyapa teman - teman mereka yang berpapasan.
Di Kantin
"Ci mau pesen apa...?? Tanya Nara hari ini biar aku yang traktir yah.. tambahnya.
"Beneran nih??" tanya Cici mengatup kan matanya beberapa kali..
"Iya...dah sana kamu yang pesan.. Aku pesenin seperti biasa aja.." ucap Nara.
Saat sedang berjalan menuju bangku kosong tanpa sengaja Nara bersitatap dengan sang pemilik netra biru yang sedari tadi memandangnya dari kejauhan.
Ada rasa yang berbeda dalam hati Nara saat mata teduh itu memandangnya tanpa berkedip. Ia segera mengalihkan pandangannya.
Kinara segera mengambil tempat duduk di samping jendela kantin. Menatap hampa keluar melihar lalu lalang siswa siswi keluar masuk kantin.
Tiba- tiba terdengar dering gawai dari dalam saku bajunya..
"Assalamualaikum Kak Revan ada apa?" tanya Nara
"Dek hari ini lo pulang cepet ya bareng Azka buat fitting baju di butik tante Rita.. Gue udah Izinin lo tadi ke Pak Budi." Ucap Revan di seberang telfon.
"What..?? bareng Azka??" tanya Nara terkejut langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan.
"Iya dek sekalian lo kasitau juga si Azka.. Sebelum jam 3 lo udah harus di butik." balas Revan.
"Tap..tapi kak.."
Tu tut tuuutt
Sambungan telfon langsung terputus.
"Arrgghh... Kak Revan kebiasaan banget.." gerutu Nara.
"Bagaimana caranya aku ngomong sama Azka.. Sejak pertemuan kemarin kami tak pernah bicara sedikitpun." gumam Nara dalam hati.
To be continue......💞💞💞
---------------------------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 322 Episodes
Comments
Robiatul A
bagus kak ceritany....
2022-07-04
1
Siti Sarfiah
lanjut ceritax seru
2022-04-21
1