Sesampainya di restoran aku segera memesan beberapa makanan untuk kami. Dion yang masih kebingungan setia menemaniku. Aku mempersilahkan wanita itu dan anaknya untuk menyantap makanannya terlebih dulu sebelum aku mulai banyak bertanya tentang Chaira. Lagipula aku tak tahan melihat anaknya yang mulai menangis meminta ibunya segera memberikan makanan lezat yang mungkin tidak pernah mereka makan sebelumnya
"Bisa ibu mulai?" pintaku setelah kami menyelesaikan makan kami
"ya ya tentu saja mas,,, Bu Fatimah tinggal berdua saja dengan putrinya yang bernama Chaira. Sejak Chaira masih berusia 2 tahun suaminya pergi meninggalkan mereka. Pamitnya sih kerja tapi yang kami dengar dengar Kabarnya sih suaminya menikah lagi dengan wanita kaya raya dan tidak membiarkannya pulang atau sekedar menjenguk anak dan istri tuanya." ibu itu mulai menjelaskan keadaan keluarga Chaira
Dion yang ikut mendengarkan sama sekali tak berani menyela melihat aku yang begitu antusias mendengarkan.
"Chaira itu pintar,,, sejak sekolah selalu juara kelas bahkan kuliahnya kali ini juga dia bisa karena dapat bea siswa prestasi. Tiap sore sepulang kuliah dia akan bantu ibunya berjualan di angkringan dekat pasar sini." lanjutnya
"angkringan milik bu Fatimah sendiri ya bu?" tanyaku lagi
"bukan,, itu milik pak Eko. orang kaya di kampung kami. Pak Eko istrinya banyak. dulu sempat melamar bu Fatimah tapi ditolak. Tapi tetap saja tidak menyerah dan terus rutin datang kerumah bu Fatimah. Eehh sekarang pas Chaira sudah dewasa pak Eko tiba tiba saja membuatkan angkringan khusus buat mereka kelola. Mungkin dia berniat untuk menjadikan Chaira istrinya juga" cibir ibu itu
Telingaku memanas mendengar kata kata itu.
"Awas saja si tua bangka itu berani menggoda Chaira" tiba tiba saja aku marah
Anak kecil di pangkuan ibu itu mulai menangis ketakutan melihatku marah. Wanita itu pun tampak takut dan berusaha mendiamkan anaknya. Dion segera memberikan sejumlah uang padanya dan memanggilkan taksi untuk mereka.
"hey bro,,, elu ini kenapa sebenarnya?" Dion tak tahan lagi untuk berdiam diri
"Ini Chaira Chaira,,, Chaira siapa sih bro??" tanyanya lagi
"Pokoknya gue mau lu atur semuanya. Lu kirim orang untuk menjaga Chaira dan ibunya. Lu cari tau dimana angkringan mereka dan tempatkan orang kita disana setiap harinya" titahku masih dengan suara menahan marah
"iyaaa beres itu tapi lu kasih tau dulu itu cewek siapa sih sampai sampai elu,,,, " Dion tak melanjutkan perkataannya karena sepertinya dia mengingat sesuatu
"aahhhh itu cewek di kampus kita yang kapan hari lu tabrak kan bro??" tanyanya lagi
Aku hanya mengangguk. Tiba tiba Dion terkekeh menyadari sahabatnya itu rupanya sedang jatuh cinta. Ini pertama kalinya dia melihat Darren sebegitu khawatirnya kepada perempuan.
"trus Febby mau lu bawa kemana? "
Aku tertegun mendengar pertanyaan itu. Ya,,, Febby. mau ku apakan perempuan itu dan apa yang harus ku katakan padanya? Aku tak mungkin memutuskan hubungan dengannya tiba tiba dan mengatakan bahwa aku mendekati Chaira. Wanita itu bisa bisa mencabik cabik Chaira jika sampai mengetahuinya.
Tapi jika aku tak menyudahi hubunganku dengan Febby,,, itu akan mempersulit aku mendekati Chaira karena aku yakin Chaira tak akan mau jika tau aku sudah ada Febby.
"aakkhhhh" aku kembali menggebrak meja membuat Dion dan beberapa pengunjung restoran ini terkejut dan menoleh ke arah kami.
"Ayo pulang dan jangan lupa urus semuanya" ujarku pada Dion.
####
Angkringan yang tak biasanya ramai itu hari ini tiba tiba saja ramai pengunjung. Banyak pria pria bertubuh kekar nongkrong disana. Tentu saja mereka bertubuh kekar karena mereka adalah orang orang suruhan Dion untuk menjaga Chaira dan ibunya jika saja ada yang mengganggu mereka.
Chaira membantu ibunya melayani semua pembeli. Sesekali tampak dia memijat kakinya yang terbungkus rapat dengan kaos kaki panjang dan gamisnya itu.
"Alhamdulillah ya nak,, ramai hari ini" ibu mengucap syukur
"iya bu alhamdulillah ya,,,semoga bisa terus ramai begini biar kita bisa cepat mengumpulkan uang untuk bayar kontrakan rumah. Chai gak enak bu sering di datangi pak Eko,,,gak enak sama tetangga. Ibu tau sendiri kan tetangga sering berburuk sangka terhadap kita" sahut Chaira
"jangan bicara seperti itu nak,,, Mereka berhak untuk bicara apa saja yang terpenting kita tidak melakukan hal buruk apa pun" pesan ibu
Chaira mengangguk kemudian berdiri melayani pembeli yang akan membayar. Dia tidak sadar obrolannya bersama ibu telah direkam oleh seorang pembeli yang duduk tak jauh darinya. Pembeli itu segera mengirimkan video itu pada orang yang menyuruhnya.
"lu buka video yang gue kirim barusan" suara Dion di telpon yang langsung ku matikan tanpa menjawabnya.
Aku tak sabar membuka video yang dikirimkan Dion. Sejurus kemudian aku tersenyum puas mendengar obrolan ibu dan anak itu. Rupanya bukan karena ingin menikahi Chaira si tua bangka itu terus datang melainkan menagih uang kontrakan.
Tapi kemudian segera alisku mengkerut.
"kalau memang mereka masih menghutang uang kontrakan kenapa si tua itu malah memberikan angkringan untuk mereka?" aku berpikir keras
Gigiku gemeretak saat aku menemukan jawaban dari pertanyaanku sendiri. Tentu saja si tua itu ingin menjebak mereka dengan kebaikan yang dia berikan. Suatu saat akan ditagihnya dan saat mereka tak bisa mambayar dia akan menjerat Chaira menjadi istrinya
"sialaaannnn!!!" gerutuku
Aku segera menelpon Dion dan memerintahkannya untuk mencari tau siapa itu tua bangka. Aku minta Dion membayar full semua sisa uang kontrakan Chaira yang belum lunas dan membayarnya langsung untuk jatah 3 tahun ke depan. Dion yang dalam sekejap saja bisa menemukan si tua itu berkata awalnya si tua itu menolak tapi tak mampu melawan lagi setelah tau dengan siapa dirinya berurusan. Si tua itu bahkan berjanji untuk tidak akan pernah lagi mengunjungi rumah Chaira. Angkringan itu pun bahkan sudah dibeli oleh Dion agar tidak ada lagi urusan antara mereka. Semua itu tentunya tanpa sepengetahuan Chaira dan ibunya.
Aku merebahkan diriku ke ranjang empukku ini. Pikiranku baru lega mendengar semua laporan Dion. Aku tinggal memikirkan bagaimana cara menyudahi hubunganku dengan Febby. Aku tidak boleh salah langkah dalam menghadapi Febby. Wanita itu cukup pintar untuk ku perdaya.
Aku menghela napas dalam karena belum menemukan cara untuk menghadapinya.
"Chaira" sebutku
Aku kembali mengingat mata teduh itu. Chaira hanya dengan sepasang matanya mampu menyentuh hatiku yang rasanya tak pernah bisa disentuh wanita seksi manapun. Namun Chaira yang hanya dengan busananya yang serba tertutup malah bisa membuatku berdebar tiap menyebut namanya. Bahkan saat aku belum pernah melihat seperti apa wajahnya tapi aku sangat yakin dengan mata yang begitu indahnya itu tuhan tak mungkin keliru dalam mengukir bagian lainnya.
Jangan lupa vote dan like nya ya para pembaca
Terima kasih 😍
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Lili Astuti
gercep juga Darren cari tau seluk-beluk kehidupan chaira
2023-08-31
1
Nona Cherry Jo
visual nya di bab 85...cantik banget ceweknya...
2021-03-23
1
🌟🌹🐧 KyuRo121 🐧🌹🌟 HpsAkun
holang Kaya 😂😂
2021-03-17
3