Tiba di kampus,,,
ckiiitttt,,,
Dion mengerem mobil sedikit keras karena melihat.seorang wanita menghadang. Berbeda denganku yang tak melihat karena asyik bermain ponselku dan langsung memarahinya karena ponselku terjatuh akibat ulahnya itu.
"lu kira kira dong ngeremnyaaaaa!!!" bentakku
Dion tak menjawab dan hanya memonyongkan bibirnya seperti memintaku melihat ke depan. Aku segera menoleh.
"aaahhh mau apa lagi sih tu cewek" sungutku
Perempuan itu berjalan ke sisi kiri mobil tempatku duduk dan mengetuk kacaku
"buka Dare" serunya
(Di kampus aku biasa dipanggil dengan "Dare" saja)
Aku malas menurunkan kacaku dan memilih mengacuhkannya.
"jalan bro,,, " seruku pada Dion yang hanya menggelengkan kepala
"Lu gak boleh kayak gitu men ma cewek. Kasihan tuh Febby dari dulu sibuk ngejar elu doang" serunya
"Bener tuh,,, setidaknya lu kasihlah ketegasan ma doi,, biar doi gak terus ngarep ma lu" sambung Arga
Aku melirik Febby yang masih terus mengetuk kaca mobil. Aku menghela napas dalam lalu memberinya isyarat untuk mundur karena dia ingin turun. Febby tersenyum manis menunggunya turun. Aku menyuruh Dion memarkirkan mobilku dan meminta mereka tak usah menungguku.
Aku keluar mobil dan Febby langsung menggandeng mesra lenganku. Aku menepis tangannya.
"Bisa kan gak usah seperti ini?" cetusku dingin
Febby hanya menurut dan melepaskan tangannya. Kami berjalan menuju taman dan duduk di kursi yang ada disana.
"kamu mau apa lagi? masih kurang jelas yang ku katakan kemarin?" ketusku mengawali
"Dare,,, aku mencintaimu. tidak bisa segampang itu aku membuang jauh perasaanku ini. ayolah Dare,,, buka sedikiiiittt saja hatimu untukku. Tante bilang aku memang harus sabar menghadapimu. Aku sudah sangat bersabar Dare,,, " ucap Febby lirih
"Jadi kamu selama ini mendekati mama agar mama menyetujui dan mendukungmu juga? Terus kamu pikir dengan begitu akan mudah untuk kau dapatkan?? Ayolah Feb,,, aku tahu betul wanita macam apa kamu ini,,, Kamu hanya ingin mendapatkan kemudahan dalam hidupmu dengan mendekatiku kan??? " tuduhku
"keterlaluan kamu Dare,,," Febby mulai kesal dan ku lihat ada airmata di sudut matanya
"Ahhh simpan airmata palsumu itu,,,!!! " tukasku langsung beranjak meninggalkannya
FEBBY AURORA
Mahasiswi cantik yang rela mengiba dan memelas memohon agar Darren menerimanya menjadi kekasihnya. Entah sudah berapa ribu cara dia gunakan untuk meluluhkan hati pujaan hatinya tapi tak pernah sekali pun Darren meresponnya. Febby adalah putri dari teman arisan mama Darren. Sangat mengetahui bahwa mamanya saling mengenal Febby sering ikut serta saat mamanya arisan agar dapat mengenal mama Darren lebih dekat. Dia ingin mengambil hati mama Darren.
Dengan berbekal wajah cantiknya itu Febby yakin bisa mendapatkan Darren. Selama ini di kampus banyak yang mengidolakan dirinya bahkan ingin menjadikannya kekasih mereka. Ada banyak yang diterimanya dan kemudiam dicampakkannya. Berharap dengan menerima mereka Darren akan cemburu. Tapi nyatanya Darren sama sekali tak bergeming.
Kali ini penolakan yang sama kembali harus diterimanya. Dia tertunduk lesu di kursi tempatnya bersama Darren yang sudah pergi meninggalkannya sendiri disitu. Dia kesal dan sedih akan perlakuan Darren padanya.
"Awas ya kamu Dare,,, suatu saat nanti aku pasti akan mendapatkanmu dengan caraku" Tekadnya dalam hati
Dia bangkit dan mengusap airmata palsunya lalu menuju ruang kuliahnya. Disana dia melihat Darren yang sama sekali tak meliriknya.
" kenapa sih bro lu kok kayaknya kesel banget ma Febby. Dia cantik men,,, mubazir di sia siakan" celoteh Angga
"Ambil aja kalau lu mau" sahutku enteng
"Seriussss??? " Angga semangat
Dion menepuk keras punggungnya hingga dia mengaduh kesakitan
"Lu maen embat aja,,, kasihan Darren lah,, tapi kalau Darren masih tetap gak mau boleh lah ya kasi gue juga" celutuknya
Kami pun tertawa dibuatnya. Puas tertawa aku menanyakan sesuatu pada mereka.
"Emang apa sih enaknya main perempuan?" tanyaku
Mereka berpandangan kemudian tersenyum licik.
"Lu mau tau bro??" tanya Dion
Aku mengangguk kemudian menggeleng
"Ahh lu payah,,, wanita itu memberikan kepuasan bro. Itu punya lu mau diapain coba kalau gak dipakai???" celetuk Angga menunjuk ke celanaku
"Dasar mesuuummm!!! " gerutuku
Mereka berdua hanya tertawa mendengar aku menggerutu. Kami tertawa sambil menghabiskan minuman yang kami pesan di cafe yang ada di dekat kampus. Kami tak menyadari kehadiran Febby disana yang tiba tiba saja duduk di kursi kosong yang ada di samping Dion.
"Aku gak akan nyerah Dare,,, aku akan buktikan terus sama kamu bahwa aku tulus mencintaimu. Aku rela melakukan apa saja asal kamu senang dan mau menerimaku. Apa pun akan kuberikan padamu Dare" Febby dengan lantang dan jelas mengatakan hal itu di depan kami bertiga
Dion dan Angga saling menyikut kemudian hendak pergi tapi ku cegah.
"Ok,, aku bersedia menerimamu dengan catatan jangan macam macam denganku." tukasku
Mata Febby berbinar mendengar jawabanku. Kedua sahabatku pun hanya menganga mendengarnya. Mereka bahkan tak mengedipkan matanya seakan tak percaya akan ucapanku. Setelah selama ini keseringan mereka menjadi saksi setiap penolakan yang ku berikan maka tak heran hari ini mereka heran saat aku menyetujui kemauan Febby.
Febby yang sangat bahagia itu menggeser duduknya mendekatiku.
"Thanks ya sayang,,, akan ku buat kamu bahagia" bisiknya kemudian dengan beraninya mendekatkan diri akan menciumku. Aku mendorongnya agar menjauhiku.
"jika masih ingin jadi kekasihku maka bersikaplah normal!!! " cetusku
Febby merengut tapi sejurus kemudian segera tersenyum.
"iya honey,,," sahutnya
"Sabar Febby,,, bagaimana pun juga pria di depanmu ini sudah menerimamu. kau hanya tinggal mengaturnya agar bisa kau miliki seutuhnya lalu kau bisa mendapatkan apa pun yang kau mau" batin Febby
Di mobil saat pulang,,,,
"bro lu serius trima si Febby?? " Dion memberanikan diri bertanya
"Iseng aja,,,kayak kalian" aku hanya menggeleng. Dion tertawa dan memukul mukul kemudi yang dipegangnya
"Gu suka gaya lo,,,, Berarti mulai sekarang lu nikmatin aja dia bro,,, enjoy aja kayak kita kita ini. Itu barang pusaka jangan disarungin mulu takutnya karatan kalau kelamaan" Lanjutnya
"nah kan bukan gue aja ya yang mesum. Dion juga tuh." Angga menimpali
Aku hanya tertawa kecil dengan ulah sahabatku itu. Tapi dalam hati sejujurnya aku masih tak ingin melakukan hal hal seperti yang sering mereka lakukan bersama para wanitanya. Hingga detik ini aku masih perjaka dan aku tak tau pada siapa nantinya akan ku berikan.
Ahhh memikirkan hal itu membuatku sakit kepala. Aku tak habis pikir bagaimana bisa kedua sahabatku senang sekali menghabiskan waktu mereka bersama wanita. Sedangkan aku memikirkannya saja sudah pusing. Aku tambah pusing saat mengingat Febby,,, ahh mau ku apakan wanita itu???
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 246 Episodes
Comments
Ayu Nuraini Ank Pangkalanbun
bukan tulus mencintai itu mah tp ambisi
2023-02-08
1
Nuraini Aini
aku suka banget ceritanya..... wkwkwk.
2021-12-31
1
Masiah Firman
itulah pengaruh pergaulan .....kalau berteman dg orang baik kita akan jd baik tp kalau berteman dengan orang yang salah kita jg akan tersesat
2021-07-23
1