Hari ini Dimas mulai melakukan aktivitas nya sebagai pemimpin di perusahaan papanya.
"Maaf pak, Ini ada laporan yang harus bapak pelajari. Dan ini semua berkas di setiap divisi. Jika ada yang ingin bapak tanyakan, bapak bisa panggil saya, permisi" Ucap Lia lalu berjalan meninggalkan Dimas, sejujurnya gadis itu masih sangat takut berhadapan dengan laki laki yang sudah resmi menjadi atasannya
Ketika mereka sama sama disibukkan oleh pekerjaan, Rendi pun tiba tiba datang mengagetkan Lia
"Lia" panggil Rendi
"Kak Rendi, ada apa kak?" tanya Lia kaget
"Si Dimas ada di dalam?" Tanya Rendi
"Ada kak, masuk aja" Jawab Lia
"Oke" jawab Rendi lalu pergi menuju ruangan Dimas
Dimas melihat Rendi memasuki ruangannya, baru saja Rendi akan menutup pintu kembali, suara bariton Dimas sudah terdengar di telinganya.
"Lah gue kira lo gak masuk hari ini, tadi gue cari ke ruangan lo gak ada" tanya dimas bingung
"Iya biasa gue ke tempat klien dulu ambil berkas. gimana hari pertama?" Tanya Rendi
"Gak gimana gimana, kegiatan yang membosankan" Jawab Dimas santai
"Masa sih membosankan, punya sekretaris muda dan cantik bukankah suatu anugerah pak Dimas? Jawab Rendi yang sengaja menggoda sahabatnya, dia ingin tau apa respon Dimas mengenai Lia
"Maksud Lo Meliana?"
"Yap, siapa lagi sekretaris Lo?"
Dimas hanya mengangkat bahu nya seolah olah tidak peduli ucapan Rendy
"Makan siang sama gue ya, sekalian temenin gue keliling kantor" Ajak Dimas
"kenapa gak ajak sekretaris Lo aja sekalian pendekatan" Goda Rendi dan Dimas tidak menjawabnya
"Jangan mulai" Jawab Dimas sedikit kesal
Rendi pun tertawa lalu pergi meninggalkan Dimas, "Yaudah gue balik dulu ke ruangan"
Hari ini, Lia memilih makan siang di kantor karena tidak mau ikut dengan Lisa dan Rendi yang akan makan siang bersama Dimas.
Setelah jam makan siang selesai, Lia teringat akan menu makanan atau minuman yang nantinya di butuhkan atasannya itu. Seharusnya itu dia tanyakan saat pagi hari namun karena terlalu gugup Lia sampai melupakannya.
Dengan ragu Lia menghampiri meja Dimas.
"Maaf Pak Dimas, bisa saya minta daftar minuman dan makanan yang bapak butuh kan setiap hari nya?" Tanya Lia
"Buat apa?" Jawab Dimas tanpa menatap lawan bicara bicara nya
"Biasanya OB kita nanti akan menyiapkan sesuai keinginan bapak" Jawab Lia
"Saya gak mau OB yang nyiapin, kamu sekretaris saya kan? jadi kamu yang harus mempersiapkan semua kebutuhan saya disini" Jawab Dimas sambil mendongakkan wajahnya menatap datar wajah Lia
Kemudian Dimas menulis apa saja yang dia butuhkan dan memberikan kertas tersebut kepada Lia
"Baik pak kalau gitu saya permisi" Jawab Lia seraya mengambil kertas tersebut dan langsung meninggalkan dimas
Jam menunjukkan pukul 5 sore, namun kedua nya sama sama belum bangun dari kursi nya karena kesibukannya masing masing. Seharusnya ini sudah jam pulang Lia,namun melihat Dimas masih disibukkan dengan kegiatannya membuat Lia enggan untuk pamit pulang, begitulah sekretaris
"Lia, tolong bikinin saya kopi ya, gula nya 1 sendok aja" Dimas menghubungi Lia melalui sambungan tlp di ruangannya
"Baik pak" Jawab Lia
Di kesibukannya, Dimas mengangkat tlp dari Siska
"Iya sayang" Ucap Dimas
"Dim, kamu dimana? aku butuh kamu" ucap Siska dengan suara manjanya
"Aku di kantor sayang, lagi banyak kerjaan, kamu kenapa?" tanya Dimas sedikit malas
"Aku mau beli sepatu yang tadi sore aku kirim fotonya ke kamu buat pemotretan besok, tapi uangnya kurang, kamu gak mau temani aku ke toko itu?" jawab Siska sedikit memelas
"Aku gak bisa sis, aku tranfser kamu aja ya, jadi kamu bisa beli sepatu nya sekarang" Jawab Dimas
"Beneran sayang? makasih ya" jawab siska semangat
"Iya, aku tutup tlp nya ya" Dimas sedikit menghela nafasnya, entah kenapa akhir akhir ini Dimas mulai bosan meladeni sifat manja nya Siska yang selalu berhubungan dengan barang ataupun uang.
Saat ini, tepat pukul 8 malam Dimas baru saja menyelesaikan pekerjaannya, dia sedikit merasa bersalah pada sekretaris nya yang harus menunggu nya sampai selesai.
Dimas menghampiri Lia yang sedang merapihkan mejanya kerjanya.
"Rumah kamu searah kan sama Apartemen saya?" Tanya Dimas
"Iya pak" Jawab Lia
"Yauda saya antar sekalian" Jawab Dimas
"Tidak usah pak, saya..." jawab Lia lalu di potong oleh dimas
"saya tidak suka penolakan, lagipula ini perintah" Jawab Dimas Ketus
Didalam mobil hanya ada keheningan karena keduanya sama sama tidak berbicara, Lia yang canggung dengan atasannya itu dan Dimas yang memang memiliki sifat cuek dan irit bicara.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Rahmawaty❣️
dimas ga sadar klo pcar nya cuma morotin duit lo doank
2021-06-26
1
Nur Hidayat
sabar ya Lia
2021-06-03
0