Hari ini, Dimas ke kantor hanya perkenalan dan sambutan atas dirinya yang resmi menjabat sebagai pemimpin perusahaan ayahnya. Pak Bambang sendiri tidak bisa mendampinginya karena kondisi kesehatannya yang sedang tidak baik.
Banyak pasang mata yang mengagumi ketampanan laki laki itu, gagah dan berwibawa, tidak sedikit pula karyawan perempuan yang mencari perhatiannya dengan mengajukan beberapa pertanyaan agar bisa berbicara dengan nya.
Dimas berdiri di samping Lia, sekretarisnya. Dan ada beberapa komisaris yang menghadirinya.
Saat ini, Dimas sudah berada di ruangannya, Ruangan itu masih sangat baru, Dimas sengaja meminta ruangan yang baru karena dia tidak mau ruang kerja papa nya di gantikan, hanya ada komputer dan tumpukan kertas yang akan Dimas pelajari tentang perusahaan ayahnya.
Lia sang sekretaris pun ikut pindah ruangan dekat dengan atasannya saat ini.
"Lia, papa saya bilang ada meeting hari ini? Apakah kamu akan mendampingi saya?" Tanya Dimas
"Iya pak, hari ini kita akan meeting dengan beberapa kepala divisi di perusahaan ini, agenda nya di jam 1 siang ini, apa ada yang bapak perlukan?"
"Tidak ada, saya akan pelajari dulu setiap divisi di perusahaan ini"
"Baik kalau gitu saya permisi pak"
Hari pertama menjabat sebagai pemimpin perusahaan pun sudah selesai, kini Dimas pulang ke rumah kedua orang tua nya
Bu Rita sontak kaget dengan kedatangan anak laki laki kesayangannya yang tiba tiba, biasanya Dimas memilih pulang ke apartemen nya dengan alasan ingin mandiri.
"Dimas, bagaimana keadaan kamu? Kata Lia kamu demam tadi pagi? Tanya Bu Rita Cemas
"Dimas udah baikan mah, sudah tidak demam" Jawab Dimas santai
Dimas selalu lembut ketika berbicara dengan ibu Rita, baginya beliau adalah satu satu nya perempuan yang harus di perlakukan sebagai ratu sampai nanti dia menikah dan menemukan ratunya.
"Iya sudah tidak demam, kan di urusin sama calon istri nya tadi" Ucap pak Bambang menggoda Dimas
Bu Rita tersenyum mendengar ucapan suaminya, dan sedikit takut melihat ekspresi Dimas yang sepertinya bingung mendengar ucapan papa nya.
"Papa jangan ngaco, dia kan sekretaris papa" Jawab Dimas kesal
"Apa salahnya kalau papa berharap sekretaris papa itu akan menjadi menantu papa"
"Iya dim, mama juga mau punya menantu kaya Lia" Ucap Bu Rita menggoda Dimas
"Mama sama papa gak usah mulai, Dimas pulang kesini untuk melanjutkan perusahaan papa kan, jadi stop bahas omong kosong itu" Jawab Dimas sedikit marah, dirinya selalu tidak suka jika orang tuannya membahas perjodohan ataupun pernikahan karena dirinya punya pilihan sendiri untuk masa depannya
"Papa sama mama hanya berharap, mungkin kamu belum mengenal Lia lebih lama Dimas, tapi papa minta untuk kamu sedikit lebih lembut bicara kepadanya" Jawab Bambang menenangkan putranya agar tidak salah paham
"Dimas ke kamar dulu, mau istirahat" Tanpa menunggu jawaban kedua orang tuanya Dimas menaiki tangga menuju kamarnya
Ucapan orang tua nya membuat laki laki itu tidak bisa tidur dan tiba tiba memikirkan gadis cantik itu sambil tersenyum mengingat kejadian hari ini
"Bocah itu mau papa mama jadiin menantu" Dimas terkekeh mengingat ucapan orang tua nya
Dimas sendiri saat ini memiliki pacar bernama Siska Renata, gadis cantik yang sangat manja dengan nya, Dimas merasa nyaman dengan gadis itu karena dirinya selalu bergantung dengan nya, Siska sendiri berbeda dengan Lia yang sifatnya lembut namun pekerja keras.
Siska selalu sabar menghadapi Dimas yang sibuk, mereka LDR saat dimas di London. Hampir 2 bulan Dimas kembali ke tanah air, dirinya tetap di sibukkan karena harus mendalami perusahaan papanya sebelum peresmian dirinya memimpin perusahaan papanya . Namun Dimas selalu memanjakan siska dengan uangnya agar gadis itu tidak meraung meminta waktunya, jadi Dimas memilih untuk selalu mentransfer uang jika dirinya tidak bisa menemani gadis itu.
Saat ini, Lia sedang berada di coffee shop bersama Lisa dan Rendy, seniornya di kantor sekaligus temannya yang sudah akrab selama 3tahun. Karena hari ini mereka sedang meninjau ke kantor cabang, jadi kedatangan Dimas di kantor tadi tidak diketahui oleh keduanya.
"Li, tadi benar anaknya pak Bambang sudah datang ke kantor ya?" Tanya Lisa
"Oh si Dimas, akhirnya mau ke kantor juga tuh anak" Jawab Rendi
Lia yang ingin menjawab pertanyaan Lisa pun merasa kaget mendengar jawaban Rendi, ternyata pria itu mengenal Dimas
"Loh kak Rendi kenal sama Pak Dimas?" Tanya Lia penasaran
"Iya kenal, dia sahabat gue dari jaman sekolah, gue juga tau kalau dia akan menggantikan posisi pak Bambang, cuma gak tau kalau ternyata peresmiannya hari ini, emang suka gitu tuh anak suka tiba tiba, tapi bentar lagi juga datang dia" Ucap Rendi
"Hah serius!" Jawab Lia dan Laras bersamaan
"Kenapa pada kaget sih?" Tanya Rendi
"Kak tapi aku kan canggung kalau ada pak Dimas disini, dia kan atasan aku" Jawab Lia sedikit panik
"Ya gapapa, di kantor dia atasan Lo kalau di luar dia bisa jadi teman nongkrong Lo, kaya kita gini" Jawab Rendi sambil menaikkan alisnya, laki laki itu sengaja menggoda Lia yang sedang panik terlihat menggemaskan
Kemudian hp Rendi berdering tertera nama Dimas, Dimas menghubungi nya karena ingin memberitahu Rendi bahwa dia tidak bisa datang.
Dan Pun merasa lega mendengar Dimas tidak bisa datang ke kafe
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Nur Hidayat
belum apa" udah dipikirin aja
2021-06-03
0