Awal Pertama Bertemu

Tiba saat nya hari dimana Lia akan bertemu dengan Pemimpin perusahaan dimana dia bekerja, kembali beradaptasi dengan sifat dan sikap seorang atasan kepadanya. Seharusnya masih ada beberapa hari, namun pak Bambang memutuskan untuk lebih cepat agar anaknya bisa segera menggantikannya.

Pagi pagi sekali, Lia sudah siap siap untuk berangkat ke kantor. Seperti biasa, baginya sekretaris harus datang lebih awal sebelum bos nya datang, karena biasanya pak Bambang pun datang sangat pagi.

Saat akan memesan taxi online, Hp Lia berdering tertera nama Pak Bambang disana, Lia pun memencet tombol hijau di hp nya.

"Halo selamat pagi pak, ada yang bisa di bantu?" Ucap Lia saat mengangkat tlp pak bambang

"Selamat pagi Lia, Kamu sudah berangkat ke kantor?" Tanya Pak Bambang

"Saya akan berangkat ke kantor pak, apa ada yang bapak perlukan?"

"Lia, kamu tolong saya ya, kamu tau kan anak saya harusnya hari ini ke kantor tapi pagi pagi sekali dia mengabari saya tidak bisa ke kantor katanya lagi kurang sehat, namun saya hubungi kembali hp nya tidak aktif, bisa tolong saya untuk ke apartemennya memastikan keadaannya?" Ucap pak Bambang dengan cemasnya

"Maaf pak sebelumnya, tapi saya sangat sungkan kalau tiba tiba datang ke apartemen anak bapak"

"Saya dan ibu Rita saat ini sedang di rumah sakit karena saya sedang kontrol penyakit saya, ibu Rita sangat cemas dengan keadaan anaknya tapi juga tidak bisa meninggalkan saya sendirian disini, bukan kah pagi ini kalian juga ada meeting ? Apa kamu akan menyia-nyiakan meeting hari ini karena anak saya itu tidak bisa di hubungi? Tolong ya Lia" Pinta pak Bambang dengan nada melasnya

Setelah berfikir akhirnya Lia pun terpaksa memutuskan untuk ke apartemen anaknya pak Bambang

"baik pak kalau gitu saya akan mampir ke apartemen anak bapak" Jawab Lia dengan terpaksa

"Makasih ya Lia, nanti saya kirim alamat lengkapnya, kamu bisa langsung masuk dan kalau dia marah saya yang akan bicara dengannya" Ucap Pak Bambang

"Baik Pak" Jawab Lia

Sesampainya di Apartment, karena tidak ada jawaban saat Lia memencet bel, akhirnya Lia memutuskan untuk membuka pintu sendiri karena pak Bambang sudah memberikan akses kata sandi pintu unit Apartment Dimas

Lia mencoba mengetuk pintu kamar di apartment tersebut

"Permisi, Pak Dimas? Ucapnya seraya mengetuk pintu

Namun nihil, tidak ada jawaban sama sekali, sampai akhirnya dia memberanikan diri membuka pintu kamar si pemilik

"ceklek" dibuka nya pintu kamar dan

terlihat seorang laki laki sedang tidur

"Ternyata masih tidur, tapi apakah laki laki ini beneran sakit?" Tanya nya dalam hati lalu dia melihat sedikit keringat di dahi nya dan mengeceknya

"Panas, apa di kompres aja kali ya" ucap lia

Dengan sangat hati hati gadis itu menempelkan handuk kecil di keningnya berharap panasnya akan segera turun, setelah selesai mengurus Dimas , akhirnya Lia memutuskan untuk menunggu di ruang tamu, agar si pemilik apartemen tidak terganggu dari tidurnya

Pukul 09.00 pagi laki laki tampan itu terbangun dari tidurnya, dengan heran dia memegang handuk kecil yang ada di keningnya

"Siapa yang udah kompres gue, perasaan gak ada siapa siapa disini" Ucap Dimas bingung

Gagang pintu yang menimbulkan suara seperti seseorang yang akan keluar dari ruangan tersebut, membuat jantung Lia berdetak lebih kencang, dia benar benar takut ketika laki laki itu bertanya dan salah paham kepadanya, bahkan akan mencaci nya karena sudah lancang masuk kedalam apartemen nya

"Hei, Siapa Kamu" Tanya Dimas menatap Lia datar dan dingin menahan marah

"maaf pak Dimas, Saya Meliana sekretaris pak Bambang, beliau meminta saya untuk kesini melihat keadaan bapak karena bapak sulit di hubungi" Jawab Lia dengan perasaan takut

"Kenapa kamu bisa masuk kedalam Apartemen saya?" Tanya Dimas sedikit marah

"Maaf pak, saya diberitahu pak Bambang, beliau sangat khawatir dengan keadaan bapak yang sedang sakit, namun beliau ataupun ibu Rita tidak bisa kesini karena sedang dirumah sakit jadi beliau menyuruh saya untuk kesini" Jawab Lia Takut, dirinya hanya bisa menunduk tidak berani menatap Dimas, laki laki ini sungguh menyeramkan baginya

"Kalau lagi bicara itu jangan menunduk, gak sopan" Jawab Dimas ketus

"maaf pak" Jawab Lia pelan

"ya ampun benar benar nakutin banget anak bos ini, beda sekali sama ibu bapaknya" ucap Lia dalam hati

Dimas mencoba menghubungi papanya untuk memastikan apakah benar yang di ucapkan lia, dan ternyata memang benar, Dimas hanya bisa menghela nafas melihat kelakuan kedua orang tua nya yang meminta seorang gadis tiba tiba datang ke apartemen nya.

Dimas memicingkan matanya melihat di meja makan sudah tersedia beberapa macam makanan, dia pun bingung apakah gadis itu juga yang membawa makanan itu

"Kamu kesini bawa Apa?" Tanya Dimas

"Saya bawakan bubur untuk bapak, jika bapak mau makan akan saya siapkan" Jawab Lia

"Boleh, Saya sudah lapar" Jawab Dimas

"Ini saya juga belikan obat demam, jadi bapak bisa minum obat ini setelah makan" Ucap Lia

Dimas tidak menjawab, hanya anggukan kecil yang dia berikan lalu mulai melahap buburnya. Setelah selesai, dia bergegas untuk mandi, dan menghampiri Lia yang sedang duduk di sofa.

"Saya akan mandi, lalu kita ke kantor" Ucap Dimas sambil berjalan menuju kamarnya

"Maaf apa kondisi bapak sudah baikan? Kalau bapak masih belum pulih saya akan sampaikan ke pak Bambang, jadi bapak bisa istirahat hari ini"

"Saya hanya demam, tidak perlu istirahat berhari hari, tadi kamu juga sudah lihat kan saya minum obat, papa aja yang berlebihan"

Lia hanya bisa menghela nafas menghadapi sikap dingin laki laki yang akan menjadi bos barunya itu. Setelah dimas selesai mandi, dilihatnya Lia sedang merapihkan dapur dan mencuci piring

"Maaf pak kalau saya lancang, saya hanya ingin merapihkan tempat ini kembali" Ucap Lia tanpa di jawab oleh dimas

"Kita sudah bisa berangkat sekarang" Jawab Dimas

"Maaf pak saya mohon izin untuk berangkat sendiri menggunakan taxi online"

"Kenapa gitu? Bukankah kamu juga akan ke kantor yang sama dengan saya?

"Iya pak, namun saya tidak mau membuat bapak tidak nyaman, jadi saya akan berangkat menggunakan taxi online ke kantor"

"Lalu kenapa gak dari tadi saja kamu meninggalkan apartemen saya? Kenapa harus menunggu saya?"

"Maaf pak saya hanya ingin memastikan sampai bapak benar benar pulih dan bisa ke kantor"

"Terserah" Jawabnya final

Akhirnya, Lia menghela nafas lega, kini gadis itu sudah berada di dalam taxi, menikmati suasana yang damai setelah berhadapan dengan laki laki dingin itu.

"Gimana selanjutnya ya apa bisa menghadapi sikap dinginnya itu" Ucapnya seraya memejamkan mata

Terpopuler

Comments

Nur Hidayat

Nur Hidayat

udah mulai kagum tuu bentar lgi cinta

2021-06-03

0

re

re

waduh tugas pertamanya langsung menegangkan

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Pengenalan Tokoh
2 Calon Menantu
3 Awal Pertama Bertemu
4 Hari Pertama
5 Bekerja di Hari Pertama
6 Meeting Dadakan
7 Cerita Dimas
8 Makan Malam Bersama
9 Sendiri
10 Kekhawatiran Dimas
11 Menginap
12 Sudah jatuh hati?
13 Puding Coklat Strawberry
14 Mulai Ada Perasaan
15 Sakit Hati
16 Cerita Masa Lalu
17 Putus
18 Luka
19 Merasa Nyaman
20 Dimas Sakit
21 Pacar
22 Spesial
23 Kirana Siapa?
24 Rindu
25 Mbok Jum Sakit
26 Mbok Jum Pulang Kampung
27 Rasa takut Lia
28 Kirana
29 Bukit Masa Lalu
30 Kecurigaan Lia
31 Kecewa
32 Maaf
33 Kepergian Mbok Jum
34 Bertengkar
35 Rumah Taman
36 Memilih Lia
37 Kecelakaan
38 Mengungkap kebenaran I
39 Fakta
40 Memilih Pergi
41 Kejujuran Dimas
42 Chat
43 Bertemu Kembali
44 Menolong
45 Kesempatan
46 Kembali
47 Menginap
48 Berkumpul Kembali
49 Jangan Pergi
50 Kembali ke Bandung
51 Bandung
52 Megantara
53 Oma Kecelakaan
54 Kemarahan Dimas
55 Baikan
56 Butik
57 Rumah Dimas
58 Tidak suka di abaikan
59 Rumah
60 Nunggu Lia siap ??
61 Villa bersama dimas
62 Keluhan Dimas
63 Sarapan Bersama
64 Siapa nama gadis itu
65 Makan siang romantis
66 Lia sudah mengetahui
67 Kesedihan Lia
68 Oma Ana Kritis
69 Lia melepas dimas
70 Dimas menerima perjodohan ini
71 Ketegaran Lia
72 Lia ingin melupakan dimas
73 Lia Pamit
74 Maafin aku Li
75 Lia melihat Dimas bersama karin
76 Dimas ingin menemui lia
77 Lia tiba di Bandung
78 Hari pertama Lia bekerja
79 Lia dan Gina
80 Siapa suara laki laki itu
81 Strawberry Cake
82 Meminta Persiapan Tunangan
83 Kedatangan Karin
84 Tatapan Adit
85 Email dari Dimas
86 Dimas mencoba menerima karin
87 Pernikahan Lisa dan Rendi
88 Berpapasan dengan Dimas
89 Tamparan Lia
90 Keputusan Dimas
91 Ucapan Clara
92 Kedatangan Clara
93 Cerita Clara
94 Putri Tidur
95 Siapa kekasih Lia?
96 Mengantar Lia
97 Dimas menemui Lia
98 Oma mengetahui kebohongan karin
99 Oma bertemu Lia
100 Aku cinta kamu Lia
101 Will you marry me
102 Rindu
103 Gara Gara Rendi
104 SAH
105 kamu milikku
106 Honeymoon??
107 Permintaan Lisa yang ngidam
108 Lingerie??
109 Villa
110 Rumah Istriku
111 Ke kantor Dimas
112 Hamil??
113 Lia Hamil
114 Mom n Dad to be
115 Kebahagiaan dua keluarga
116 Bumil Bareng
117 Kirana
118 Undangan
119 Bertemu Kirana
120 Lia Kangen
121 Maaf
122 Kelahiran bayi Lisa
123 Happy Ending
Episodes

Updated 123 Episodes

1
Pengenalan Tokoh
2
Calon Menantu
3
Awal Pertama Bertemu
4
Hari Pertama
5
Bekerja di Hari Pertama
6
Meeting Dadakan
7
Cerita Dimas
8
Makan Malam Bersama
9
Sendiri
10
Kekhawatiran Dimas
11
Menginap
12
Sudah jatuh hati?
13
Puding Coklat Strawberry
14
Mulai Ada Perasaan
15
Sakit Hati
16
Cerita Masa Lalu
17
Putus
18
Luka
19
Merasa Nyaman
20
Dimas Sakit
21
Pacar
22
Spesial
23
Kirana Siapa?
24
Rindu
25
Mbok Jum Sakit
26
Mbok Jum Pulang Kampung
27
Rasa takut Lia
28
Kirana
29
Bukit Masa Lalu
30
Kecurigaan Lia
31
Kecewa
32
Maaf
33
Kepergian Mbok Jum
34
Bertengkar
35
Rumah Taman
36
Memilih Lia
37
Kecelakaan
38
Mengungkap kebenaran I
39
Fakta
40
Memilih Pergi
41
Kejujuran Dimas
42
Chat
43
Bertemu Kembali
44
Menolong
45
Kesempatan
46
Kembali
47
Menginap
48
Berkumpul Kembali
49
Jangan Pergi
50
Kembali ke Bandung
51
Bandung
52
Megantara
53
Oma Kecelakaan
54
Kemarahan Dimas
55
Baikan
56
Butik
57
Rumah Dimas
58
Tidak suka di abaikan
59
Rumah
60
Nunggu Lia siap ??
61
Villa bersama dimas
62
Keluhan Dimas
63
Sarapan Bersama
64
Siapa nama gadis itu
65
Makan siang romantis
66
Lia sudah mengetahui
67
Kesedihan Lia
68
Oma Ana Kritis
69
Lia melepas dimas
70
Dimas menerima perjodohan ini
71
Ketegaran Lia
72
Lia ingin melupakan dimas
73
Lia Pamit
74
Maafin aku Li
75
Lia melihat Dimas bersama karin
76
Dimas ingin menemui lia
77
Lia tiba di Bandung
78
Hari pertama Lia bekerja
79
Lia dan Gina
80
Siapa suara laki laki itu
81
Strawberry Cake
82
Meminta Persiapan Tunangan
83
Kedatangan Karin
84
Tatapan Adit
85
Email dari Dimas
86
Dimas mencoba menerima karin
87
Pernikahan Lisa dan Rendi
88
Berpapasan dengan Dimas
89
Tamparan Lia
90
Keputusan Dimas
91
Ucapan Clara
92
Kedatangan Clara
93
Cerita Clara
94
Putri Tidur
95
Siapa kekasih Lia?
96
Mengantar Lia
97
Dimas menemui Lia
98
Oma mengetahui kebohongan karin
99
Oma bertemu Lia
100
Aku cinta kamu Lia
101
Will you marry me
102
Rindu
103
Gara Gara Rendi
104
SAH
105
kamu milikku
106
Honeymoon??
107
Permintaan Lisa yang ngidam
108
Lingerie??
109
Villa
110
Rumah Istriku
111
Ke kantor Dimas
112
Hamil??
113
Lia Hamil
114
Mom n Dad to be
115
Kebahagiaan dua keluarga
116
Bumil Bareng
117
Kirana
118
Undangan
119
Bertemu Kirana
120
Lia Kangen
121
Maaf
122
Kelahiran bayi Lisa
123
Happy Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!