PUTRI BONEKA Chapter 4

Disisi lain kantin,

"Itu murid baru?" tanya seorang laki-laki berambut cokelat, yaitu Liam. Pada temannya Diego.

"Baru tadi pagi masuknya" jawab Diego

"Gila, sekolah aja sampek harus ada yang nganterin makanannya. Lebay banget" decak Liam

"Itu wajar sih" kata Diego santai

"Ha?" tanya Liam bingung

"Dia Nona Vegar" jawab Barra cuek

"Nona Vegar? Nona muda yang terkenal cerdas dan penuh talenta itu" Tanya Liam tak percaya. Barra hanya menaikkan bahunya acuh.

"Iya, dia orangnya" jawab Diego mewakili Barra

"Bukannya dia di Paris ya. kenapa dia disini?" tanya Liam polos

"Lah inikan sekolah keluarga dia. Wajar dong dia sekolah disini" kata Diego menatap aneh Liam

"Bego" ejek Barra

"Barra mah gitu, jarang ngomong tapi sekalinya ngomong pedes banget" kata Alan cemberut

"Si Bego" ejek Diego lagi tidak peduli dengan raut wajah tersakiti Liam

"Ngomong ketiga kalinya, gue kasih piring buat give away" jengkel Liam

"Liam si Bego, Liam bego, Liam bego, Liam bego" kata Diego santai

"Mana piring gue?" pintanya polos

"Nista in aja gue trus. gue ikhlas, asalkan kalian bahagia" pasrah Liam mendengar ejekan Diego

"Hahahaha" tawa Diego melihat wajah teraniaya Liam. sedangkan Barra hanya tersenyum tipis melihat tingkah absurd mereka.

'Orang ganteng harus banyak bersabar' batin Liam menguatkan dirinya

"Tapi, kalau dilihat-lihat dia cantik juga" kata Diego menatap Naela dari kejauhan

"Kayaknya gue harus deketin dia" gumamnya antusias

"Jangan mikir macem-macem"

"Mana mau princess kayak dia sama upilnya tok dalang kayak Lo" kata Liam sinis

"Yang ada Lo di lepeh sama dia. Tapi beda cerita kalau Big bos kita yang deketin mungkin dia mau" tambah Liam menatap Barra

"Nggak minat" cuek Barra

"Huh, big bos mah gitu. Dikasih cewek cantik nggak mau" keluh Liam

"Kapan lagi hayo ada cewek udah cantiknya maksimal, cerdas, multitalenta, dan yang pasti kaya raya" katanya

"Serta yang paling penting lagi Dia pewaris tunggal kekayaan keluarga Vegar. Kurang apa lagi cobak" kata Liam menaik turunkan alisnya menggoda Barra

"O" jawab Barra singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang dibawanya

"Gini nih, kalau orang punya sedikit cadangan kosakata. Kalau ngomong irit banget" keluh Liam

"Pewaris tunggal? Bukannya Nona Muda Vegar itu punya kembaran ya?" tanya Diego tiba-tiba

"Darimana Lo tau dia punya kembaran?" tanya balik Liam

"Gini-gini gue ini anak pengusaha loh, orang kaya. Jangan remehin lingkup pertemanan bisnis gue" ketus Diego songgong

Plakk

Aww

"Sakit PE'A" sungut Diego kesal mengusap pipinya

"Eneg, gue liat Lo" kata Liam tanpa rasa bersalah

"Ck" decak Diego kesal

"Apa?!" tanya Liam sinis

"Awas aja Lo nanti pulang" ancam Diego yang diabaikan oleh Liam

"Kemana?" tanya Liam melihat Barra berdiri dari duduknya

"Cabut" cuek Barra meninggalkan teman-temannya

"Yah, ditinggal" kata Liam menatap kepergian Barra

"Ayok" ajak Liam pada Diego

...----------------...

"Mereka siapa?" tanya Naela pada Lucia

"Kenapa emangnya?" tanya Lucia balik

"Nggak papa, cuma aku rasa mereka lagi liatin kita" jawab Naela

"Ohh itu Princenya Vegar School" jawab Lucia setelah melihat apa yang ditunjuk Naela

"Prince?" tanya Naela bingung

"Pangeran?" tanyanya

"Iya Lo nggak lihat tampangnya ganteng banget kayak pengeran" kata Kana lebay

"Kana salah satu fansnya mereka" jelas Lucia melihat kebingungan Naela pada tingkah Kana

"Liam Mahardika, itu yang rambutnya warna coklat. Diego Elvander, yang matanya berwarna biru. Dan yang rambutnya item trus punya tatapan tajem banget itu Barra Xaver" Jelas Kana antusias

"Para calon penerus perusahaan" kata Naela paham

"Iya, mereka emang calon penerus perusahaan" jawab Kana

"Perfect banget kan, udah ganteng, pinter, tajir lagi" katanya antusias

"Nggak usah didengerin" kata Lucia pada Naela

"Aku sedikit familiar dengan Barra Xaver ini" kata Naela

"Pernah ketemu?" tanya Lucia heran

"Mungkin waktu pertemuan bisnis" kata Naela jujur

"Aku juga nggak terlalu ingat" tambahnya

"Nggak aneh sih, kalau pertemuan bisnis. Secara diantara temen-temennya yang lain, Barra yang paling sering ikut papanya" kata Lucia sambil memakan muffin cokelat Naela

"Gitu" kata Naela melihat Barra sekali lagi

"Kenapa naksir ya?" tanya Kana menggoda Naela

"Memangnya aku punya hak untuk suka sama orang" kata Naela tersenyum miris

"Iya juga, Tante Anne sama om Haidar kan posesif banget. Temenan aja harus ijin dulu, apalagi mau pacaran. Ribet banget idupnya" ceplos Kana tanpa memperhatikan perubahan raut wajah Naela

Plakk

Lucia yang peka dengan perubahan raut wajah Naela, memukul paha Kana kencang.

"UPS"

"Sorry La. gue bener-bener nggak bermaksud ngomong gitu" kata Kana sadar dengan kesalahannya

"Nggak papa. Karena nyatanya emang gitu" kata Naela tersenyum tipis

"Sekali lagi, maaf ya La" kata Kana tak enak hati

"Nggak papa" kata Naela tersenyum manis

"Udah ya, aku mau ke kelas dulu" pamit Naela meninggalkan mereka

"Hati-hati" kata Lucia melihat kepergian Naela

"Lo sih, mulutnya comel banget" ketus Lucia mengeplak mulut Kana pelan

"Sorry. Gue nggak sengaja" kata Kana meringis

"Dasar"

"Udah ayo, kita ke kelas juga" ajak Lucia

...----------------...

Tet Tet

"Baiklah anak-anak

"Pembelajaran kita sampai disini hari ini. Sekian dari saya, terimakasih dan selamat Sore" pamit guru yang mengajar di kelas

"Selamat sore" jawab siswa-siswi kelas 11-MIPA 1 serentak

"Naela, mau bareng pulangnya" ajak Lucia pada Naela yang masih membereskan buku-bukunya

"Nggak usah, aku nanti dijemput sama Jila" kata Naela menolak

"Jila?" tanya Kana ikut menghampiri Naela

"Asisten baru dari papa" jawab Naela

"Yaudah. Bareng ke gerbang yuk" ajak Lucia mengandeng tangan Naela

Drtt drtt drtt

"Halo" kata Naela mengangkat teleponnya

"..."

"Iya, ini baru selesai"

"..."

"Aku tunggu di depan sekolah"

"..."

"Oke" kata Naela mematikan teleponnya

"Jila" kata Naela setelah melihat tatapan penuh tanya dari kedua sahabatnya

"Oh" kata mereka paham

...----------------...

Didepan sekolah,

"Itu Jila, Ayo aku kenalin" kata Naela menarik sahabat-sahabatnya untuk mendekat ke arah Jila yang sudah menunggu Naela di depan sekolah

"Nona Muda" sapa Jila ceria melihat nona mudanya

"Jila, kenalin ini sahabat-sahabatku. Lucia, dan Kana" kata Naela mengenalkan mereka pada Jila

"Nona Lacey, dan Nona Hadiyan. Perkenalkan saya Jila, asisten baru Nona Naela" kata Jila ramah menyapa mereka semua

"Hai Jila" kata mereka tak kalah ramah

"Nggak usah terlalu kaku. Panggil aja Lucia sama Kana" kata Kana meralat panggilan Jila

"Baiklah, Nona Lucia dan Nona Kana" kata Jila sopan

"Nona muda maaf, kita harus segera pergi. 15 menit lagi kelas bahasa Yunani Anda akan segera dimulai" kata Jila pada Naela

"Gitu yah, yaudah ayo pergi sekarang" kata Naela

"Aku pulang dulu. Kalian hati-hati dijalan" tambahnya

"Lo juga hati-hati" kata Lucia pada Naela yang akan masuk mobil

"See you guys" pamit Naela melambaikan tangannya dari dalam mobil

"See you too" balas mereka

...----------------...

"Nona muda, kita mampir ke mansion atau?" tanya Jila saat diperjalanan

"Langsung ke Tempat kursus" perintah Naela

"Baiklah" kata Jila

"Pak supir, kita langsung ke tempat kursus" perintahnya pada supir

"Nona bisa istirahat sebentar, pasti melelahkan di sekolah tadi. Saya akan membangunkan nona saat sampai di tempat kursus" kata Jila tidak tega dengan raut lelah di wajah Naela

"Terimakasih, Jila" kata Naela sambil menutup matanya

...----------------...

...follow Instagram :...

...@quella.ved...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!