Bertemu Kembali

Malam hari.

Saat Tiara pulang seusai bekerja, Tiara memutuskan untuk mampir ke supermarket dekat apartemennya.

Besok adalah hari di mana dia libur bekerja, libur kerja Tiara tidak tentu. Tidak seperti pekerja kantor yang pasti libur di hari Sabtu dan Minggu.

Setiap hari libur kerja tiba, Tiara selalu menyempatkan untuk datang berkunjung ke Panti Asuhan.

Tempat di mana anak-anak yatim piatu seperti dirinya. Tapi Tiara merasa lebih beruntung di bandingkan mereka.

Meskipun Tiara sekarang yatim piatu, tapi dirinya beruntung masih di beri kesempatan merasakan kasih sayang seorang Ibu. Sebab sang Ayah telah tiada saat Tiara umur 5th di karenakan kecelakaan.

Tiara selalu menyempatkan memberi oleh-oleh kepada adik-adik di panti, seperti cemilan dan mainan.

Melihat raut wajah yang berbinar di saat anak-anak menerima oleh-oleh darinya, membuat kebahagiaan tersendiri di hati Tiara.

Hingga tak terasa satu troli keranjang penuh dengan belanjaannya, saat Tiara menyadarinya. "Ya ampun aku lupa kalau belanja sendirian, gimana nanti bawa ke apartemen!" ucapnya.

Sesaat kemudian Tiara mengambil ponsel yang ada di dalam saku kemejanya, setelah itu mengotak-atik ponselnya dan melakukan panggilan.

Tut.

Tut.

Tut.

Hingga dering ketiga panggilan itu baru terangkat. "Ha-hal-llo!" Gadis di seberang sana menjawab dengan suara serak, sesekali masih terdengar sesenggukan.

Ternyata Tiara menghubungi Caca berniat menyuruhnya datang untuk membantu membawa belanjaannya ke apartemen, karena biasanya memang Caca yang menemani.

Tapi mendengar suara Caca yang serak, seketika membuat Tiara khawatir. Entah apa yang terjadi dengan Caca.

"Ca, kamu nangis? Ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Rentetan pertanyaan Tiara kepada Caca.

Tapi Caca masih saja sesenggukan, hingga beberapa detik kemudian Caca menjawab. "Ttii-tidak ada ap-pa-ap-pa Ra, ccu-ccuma aku sss-ssedih, Kim nana **-ttertembak garra-gara ngelindungi Oppa Lee." Hhuuaa, seketika itu Caca menangis lagi.

Sedangkan Tiara yang mendengarkan jawaban sahabatnya hanya menghembuskan nafasnya kasar, Tidak tahu kah bahwa Tiara khawatir kepada Caca.

Tiara hanya menggelengkan kepalanya dengan masih melakukan panggilan, apalagi yang membuat Caca menangis kalau bukan nonton Drama kesukaannya.

Kemudian Tiara baru sadar tujuannya menghubungi Caca. "Ca, tolong jemput aku di Supermarket sebelah apartemen yah?"

"Emang kamu kenapa di Supermarket?" tanya Caca yang sudah tidak menangis lagi.

"Ca, besok kan aku libur kerja jadi seperti biasa mau berkunjung ke Panti Asuhan."

"Ya udah kalau gitu tunggu sebentar," jawab Caca.

"Ok." sahut Tiara, setelah itu mengakhiri panggilannya. Berjalan menuju kasir untuk membayar belanjaannya.

Setelah selesai, belanjaan Tiara menjadi tiga kantung kresek besar. Tiara pun dengan susah paya menenteng belanjaannya keluar dari supermaket untuk menuggu Caca.

Baru Tiara keluar dari pintu supermarket, Tiara di tabrak oleh seseorang yang berjalan masuk ke supermarket sambil menelfon seseorang.

Bruk.

Menyebabkan Tiara jatuh dan barang belanjaan yang di bawanya jatuh berserakan.

"Ya ampun!" ucap Tiara.

Herannya orang itu tidak meminta maaf kepada Tiara, hingga kemudian Tiara berdiri dan melihat seseorang yang menabraknya.

Deg.

Tiara mengenali orang itu, orang yang juga pernah menabraknya di depan Cafe tempatnya bekerja.

Orang itu akan melanjutkan untuk melangkah masuk kedalam Supermarket, tapi terhenti saat mendengar perkataan dari Tiara.

"Tuan apakah anda tidak ingin meminta maaf karena telah menabrak seseorang?" tanya Tiara.

Orang itu kemudian berjalan menghampiri Tiara dengan ekspresi yang dingin.

Dia adalah Alex yang menabrak Tiara, Alex hanya menatap Tiara dari ujung kaki sampai ujung kepala. Menatap dengan merendahkan.

"Memangnya kenapa saya harus minta maaf!" jawab Alex dingin.

Tiara hanya bingung dengan jawaban Alex, Tidak merasa kah kalau dia yang bersalah. Kenapa harus bertanya.

"Aneh," batin Tiara.

"Tadi Tuan yang sudah menabrak saya, karena Tuan lebih fokus menelfon." Jelas Tiara.

"Kalau kamu yang melihat saya sedang menelfon kenapa tidak kamu yang minggir," ucap Alex.

"Huh ...." Tiara masih mencerna ucapan Alex.

"Apa kamu minta ganti rugi? Berapa yang kamu mau? Sebutkan!" Imbuhnya.

Tiara yang sudah mengerti apa yang di maksud Alex, membuatnya sedikit kesal.

"Tuan kalau anda memiliki uang yang banyak, lebih baik anda gunakan untuk membeli Tatakrama." Setelah mengucapkan itu Tiara berjongkok untuk memunguti barang belanjaannya yang berserakan.

"Bisa habis stok sabar ku kalau berbicara dengannya." Batin Tiara.

Sedangkan Alex sedikit emosi setelah mendengar ucapan gadis kecil seperti Tiara, berani-beraninya dia menasehati seorang Alex Pratama.

Setelah itu Alex masuk kedalam Supermarket dan tidak memperdulikan Tiara yang masih sibuk membereskan belanjaannya.

Tak seberapa lama mobil Honda Jazz merah berhenti di depan Tiara.

"Ra ngapain jongkok di situ? Kan di sana banyak kursi buat duduk." tanya Caca setelah keluar dari mobilnya.

Tiara yang mendengar pertanyaan Caca, hanya menghembuskan nafasnya pelan dan menatapnya malas. Sudah tadi menghadapi sikap Alex yang menyebalkan. Di tambah lagi yang di kira Caca dengan sengaja duduk trotoar.

Setelah selesai membereskan barang belanjaannya, Tiara berdiri dan memberikan satu kantong kresek kepada Caca. "Nih, tolong bawain."

Caca dan Tiara pun memasukkan belanjaan mereka kedalam mobil Caca.

"Kenapa bawa mobil?" tanya Tiara yang sudah duduk di samping kursi pengemudi, karena Caca yang menyetir.

"Biar gak capek," jawab Caca sambil nyengir.

Tiara yang mendengar jawaban Caca hanya bisa mencibikkan bibirnya, bagaimana tidak karena jarak lokasi apartemen dan supermarket hanya 200m.

Setelah sampai di apartemen Tiara dan Caca memutuskan untuk beristirahat di unit masing-masing.

...--------------...

Tentang Alex.

Lelaki tampan blesteran ini mempunyai tubuh tinggi semampai, dada bidang yang hangat jika di peluk dan jangan lupakan roti sobek pada perutnya.

( Aku jadi kangen pak suami 😁)

Dari tadi pagi laki-laki tampan itu uring-uringan, mulai dari masalah rapat di kantor yang hasilnya tidak sesuai dengan keinginannya. Di tambah lagi sang kekasih entah menghilang kemana, seharian tanpa kabar.

Saat Alex mengendarai Lamborgini hitam kesayangannya untuk menuju Mansion, tiba-tiba tenggorokannya terasa kering karena haus.

Alex memutuskan singgah di Supermarket, membeli C*la untuk menyegarkan tenggorokannya. Waktu Alex keluar dari mobilnya, dia mencoba untuk menghubungi sang kekasih siapa tau akan di angkat.

Tapi sayang sudah di coba beberapa kali masih juga tidak di angkat, hingga Alex tidak memperhatikan jalanya dan menabrak seseorang.

Bruk.

Orang yang ditabraknya pun terjatuh, hingga belanjaan orang itu ikut berhamburan.

Alex pun tidak peduli hanya melihatnya sekilas dan berniat melanjutkan langkahnya, tapi baru beberapa langkah. Kaki Alex terhenti oleh ucapan orang itu.

Alex pun berbalik dan berjalan menuju orang itu. "Tuan apakah anda tidak ingin meminta maaf, karena telah menabrak seseorang?" tanya-nya.

Alex memandang orang itu, dia adalah seorang gadis remaja sepertinya dia pernah melihatnya, tapi entah dimana.

Jika Alex menilai penampilan gadis itu mulai dari cara berpakaiannya, hingga kacamata yang bertengger di matanya, sepertinya dia adalah gadis miskin.

Tapi di lihat dari barang belanjaannya, gadis itu mungkin sudah menghabiskan beberapa juta, karena itu Alex mengambil kesimpulan bahwa gadis seperti dia tidak berbeda seperti ******* kecil lainya.

Yang bisa melakukan apapun untuk memenuhi gaya hidup, karena itu Alex tidak merasa bersalah hingga dengan enteng dia menjawab pertanyaan gadis itu. "Kenapa saya harus meminta maaf?"

Alex bisa melihat kekesalan di raut wajah gadis itu, kemudian gadis itu menjawab. "Tadi Tuan yang sudah menabrak saya, karena Tuan sibuk menelfon."

Alex sudah mengerti arah pembicaraan gadis itu, karena itu Alex menanggapinya dengan santai. "Kalau kamu yang melihat saya sedang menelfon kenapa tidak kamu yang minggir."

Alex melihat wajah kebingungan gadis itu dengan perkataan Alex tadi, dan Alex langsung mengajukan pertanyaan yang mungkin di inginkan gadis itu. "Apa kamu mau ganti rugi? Sebutkan!" ucap Alex.

Tapi Alex malah di buat kesal dengan jawaban gadis kecil di hadapannya. "Tuan kalau anda memiliki uang yang banyak, lebih baik anda gunakan untuk membeli Tatakrama." ucapnya, dan gadis itu memilih untuk mengumpulkan barang belanjaannya yang berserakan.

Sedangkan Alex memilih masuk ke dalam supermarket, dalam hatinya dia menggerutu dalam hati. "Berani sekali gadis kecil seperti dia menasehati seorang Alex."

*

*

Malam telah berganti pagi, dan sang surya pun telah menampakkan sinarnya.

Semua orang juga melakukan rutinitasnya masing-masing.

"Oh ya Ca ... nanti kamu mau ikut ke Panti Asuhan?" Tanya Tiara waktu didalam mobil yang sedang menuju ke sekolahnya.

Caca sedang fokus mengemudi, tapi dia masih mendengarkan pertanyaan dari Tiara.

"Uhm, sorry Ra nanti aku mau keluar mau cari sesuatu, maaf ya aku kali ini g bisa ikut," jawab Caca. "Salam aja buat Bunda Dilla," imbuhnya.

Bunda Dilla adalah seseorang yang mengurus panti asuhan itu.

"Ok." Sahut Tiara.

Setelah sampai di sekolah Antar Bangsa Tiara langsung turun dari mobil. "Ingat jangan ngebut," pesan Tiara kepada Caca.

"Yes ... mom." Seperti biasa jawab Caca, setelah itu Caca melajukan mobilnya untuk menuju ke tempat dirinya sekolah.

Waktu Tiara berjalan menuju kelas ada yang menepuk pundaknya, seketika Tiara langsung menoleh.

Tiara hanya tersenyum manis, siapa lagi kalau bukan Alan yang setia menunggunya.

"Siapa tadi yang antar?" tanya Alan, sebenarnya Alan sudah tau karena setiap pagi Alan sengaja menunggu Tiara di depan gerbang sekolah, tapi hanya sekedar basa basi agar bisa mengobrol dengan Tiara.

"Oh ... teman," jawab Tiara masih dengan senyum manisnya.

"Sudah sarapan?" tanya Alan lagi.

"Sudah tadi di Kos an." Jawab Tiara, setelah itu Tiara segera berpamitan dengan Alan.

Memang semua yang tahu Tiara yang tinggal di kos-kos an gang sempit.

"Aku masuk kelas dulu yah ... mau bel masuk, bye ...." pamit Tiara.

Alan pun hanya mengiyakan. "Bye ...." jawab Alan, dan mereka pergi ke kelas masing-masing.

*

*

Siang hari jam istirahat sekolah.

Ting

Ponsel Tiara berbunyi menandakan ada pesan masuk, Tiara segera membaca pesan itu yang ternyata dari Caca.

💌"Ra ada orderan nih gimana? Mau ambil nggak?" Isi pesan dari caca.

...*****************...

...Sampai di sini dulu yah, jangan lupa vote, like dan komen terima kasih. Semoga sehat selalu, aminn....

...kunjungi...

...Facebook : auraaurora...

...iG : auraaurora/ninikdwifauria...

Terpopuler

Comments

Agustina Kusuma Dewi

Agustina Kusuma Dewi

wah, keyen..kk othor sdarjo p.su nya puny body roti sobek.. 🤣😂😍😍

2022-03-29

2

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

orderan apa tuh🤭

2021-04-03

1

hajari hajari

hajari hajari

mas Al

2021-02-14

2

lihat semua
Episodes
1 perkenalan tokoh
2 Bertemu Om Om
3 Terus Berjuang
4 Bertemu Kembali
5 Panti Asuhan
6 Video 19 Detik
7 Informasi
8 Berakhir
9 Memulai Balas Dendam
10 Rencana
11 Awal Mulai
12 Drama Toilet
13 Makan Siang
14 Bule Jawa
15 Pesta
16 Gundah
17 Memberi Pelajaran
18 Keputusan
19 Obrolan serius dan absurd
20 Detik-detik menuju pernikahan
21 Pernikahan
22 Drama Pagi Pengantin Baru
23 Kado Dari Mantan
24 Berdamai Dengan Takdir
25 Mencoba Menerima
26 Alasan Di Balik Insiden
27 Hareudang
28 Suatu Rasa
29 Cincin pernikahan
30 Kain Segitiga
31 Kenapa Jadi Begini
32 Salah Paham
33 Phyton Gagal Masuk Goa
34 Bayi Besar
35 Jujur
36 Apa Kau Cemburu?
37 Menginap Di Kantor.
38 Mulai Bucin
39 Berkunjung Ke Panti
40 Kejutan
41 Yes, I Will
42 Posesif
43 Penculikan
44 Kenapa?
45 Penculikan 2
46 Luka Hati Luka ...
47 Air Mata
48 Cicilan Motor
49 Merindukan
50 Mas
51 Seutuhnya
52 Alex Yang Nakal
53 Panda
54 Alex Yang Tersisih
55 Modus
56 Goshting
57 Dapur
58 Sebelum Insiden Dapur
59 Piknik
60 Promosi
61 Setengah Tegak Berdiri
62 Tom And Jerry
63 Sedikit Mulai Terbongkar
64 Ice Cream
65 Akhir Ujian
66 Preium vs Pertamax
67 Nasi Goreng
68 Pertengkaran
69 Terbongkar
70 Penyesalan
71 Menemukanmu
72 Menemukanmu 2
73 Siapa Nama papa calon Mertua?
74 Rindu Di Sudut Hati
75 Perhatian
76 Kedatangan Keluarga
77 Bermain Pisang Dan Terong Dengan Pedang
78 Kolaborasi Duo Suami Tampan
79 JamesBon
80 Kedatangan Radit
81 Sepenggal Kisah
82 Jealous
83 Ngidam
84 Caca Yang Bermuram Durja
85 Bule KW
86 Kembali
87 Alex Buka Puasa
88 Kehebohan Mommy
89 Kepindahan Caca
90 Kesepakatan
91 Aku Paling Tampan
92 ZIO
93 Mall
94 Tragedi Pohon Mangga
95 PANAS DAN HOROR
96 Kepanikan Rey
97 Adopsi
98 Rey Yang Bau
99 Hamil
100 Pengacau
101 Bermain
102 Rencana 7 bulanan
103 Bertemu Rafael
104 Wanita Itu
105 Persiapan Acara Tujuh Bualanan
106 Tulang Lunak
107 Mimpi Buruk (Rey)
108 Jalan Tol
109 Prasangka Alex
110 Maafkan Daddy
111 Accident
112 Mengenali
113 Permainan Takdir
114 Tidak Punya Hati
115 Memasrahkan Takdir
116 Ganti Kepemilikan
117 Elvaro Putra Pratama
118 Vita vs Leo
119 Lubang Yang Bersertivikat
120 Kurang Waras
121 Sakit Hati (Caca)
122 Salah Orang
123 Gempa
124 Pemersatu emak-emak
125 Bercocok tanam
126 Laki-laki Masa Lalu
127 Laki-laki Masa Lalu 2
128 Laki-laki Masa Lalu 3
129 Menginap
130 Otw Melahirkan
131 Detik-detik Persalinan
132 Akhir Yang Bahagia
133 Info
134 Extra Part DBJCSW
135 Info.
136 Pengumuman
Episodes

Updated 136 Episodes

1
perkenalan tokoh
2
Bertemu Om Om
3
Terus Berjuang
4
Bertemu Kembali
5
Panti Asuhan
6
Video 19 Detik
7
Informasi
8
Berakhir
9
Memulai Balas Dendam
10
Rencana
11
Awal Mulai
12
Drama Toilet
13
Makan Siang
14
Bule Jawa
15
Pesta
16
Gundah
17
Memberi Pelajaran
18
Keputusan
19
Obrolan serius dan absurd
20
Detik-detik menuju pernikahan
21
Pernikahan
22
Drama Pagi Pengantin Baru
23
Kado Dari Mantan
24
Berdamai Dengan Takdir
25
Mencoba Menerima
26
Alasan Di Balik Insiden
27
Hareudang
28
Suatu Rasa
29
Cincin pernikahan
30
Kain Segitiga
31
Kenapa Jadi Begini
32
Salah Paham
33
Phyton Gagal Masuk Goa
34
Bayi Besar
35
Jujur
36
Apa Kau Cemburu?
37
Menginap Di Kantor.
38
Mulai Bucin
39
Berkunjung Ke Panti
40
Kejutan
41
Yes, I Will
42
Posesif
43
Penculikan
44
Kenapa?
45
Penculikan 2
46
Luka Hati Luka ...
47
Air Mata
48
Cicilan Motor
49
Merindukan
50
Mas
51
Seutuhnya
52
Alex Yang Nakal
53
Panda
54
Alex Yang Tersisih
55
Modus
56
Goshting
57
Dapur
58
Sebelum Insiden Dapur
59
Piknik
60
Promosi
61
Setengah Tegak Berdiri
62
Tom And Jerry
63
Sedikit Mulai Terbongkar
64
Ice Cream
65
Akhir Ujian
66
Preium vs Pertamax
67
Nasi Goreng
68
Pertengkaran
69
Terbongkar
70
Penyesalan
71
Menemukanmu
72
Menemukanmu 2
73
Siapa Nama papa calon Mertua?
74
Rindu Di Sudut Hati
75
Perhatian
76
Kedatangan Keluarga
77
Bermain Pisang Dan Terong Dengan Pedang
78
Kolaborasi Duo Suami Tampan
79
JamesBon
80
Kedatangan Radit
81
Sepenggal Kisah
82
Jealous
83
Ngidam
84
Caca Yang Bermuram Durja
85
Bule KW
86
Kembali
87
Alex Buka Puasa
88
Kehebohan Mommy
89
Kepindahan Caca
90
Kesepakatan
91
Aku Paling Tampan
92
ZIO
93
Mall
94
Tragedi Pohon Mangga
95
PANAS DAN HOROR
96
Kepanikan Rey
97
Adopsi
98
Rey Yang Bau
99
Hamil
100
Pengacau
101
Bermain
102
Rencana 7 bulanan
103
Bertemu Rafael
104
Wanita Itu
105
Persiapan Acara Tujuh Bualanan
106
Tulang Lunak
107
Mimpi Buruk (Rey)
108
Jalan Tol
109
Prasangka Alex
110
Maafkan Daddy
111
Accident
112
Mengenali
113
Permainan Takdir
114
Tidak Punya Hati
115
Memasrahkan Takdir
116
Ganti Kepemilikan
117
Elvaro Putra Pratama
118
Vita vs Leo
119
Lubang Yang Bersertivikat
120
Kurang Waras
121
Sakit Hati (Caca)
122
Salah Orang
123
Gempa
124
Pemersatu emak-emak
125
Bercocok tanam
126
Laki-laki Masa Lalu
127
Laki-laki Masa Lalu 2
128
Laki-laki Masa Lalu 3
129
Menginap
130
Otw Melahirkan
131
Detik-detik Persalinan
132
Akhir Yang Bahagia
133
Info
134
Extra Part DBJCSW
135
Info.
136
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!