3 hari pun berlalu, semenjak Alesya putus dengan Elvan dia sering pulang larut malam karena kebetulan papanya juga belum pulang, jadi dia memanfaatkan kesempatan itu.
Dan hari ini dia pun tidak langsung pulang ke rumah selesai kuliah, ia bersenang senang bersama teman temannya sampai lupa waktu.
Dan waktu pun sudah menunjukan pukul 21.00, dan Alesya baru mau pulang.
Ia mengemudikan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah keramaian kota.
Ia memukul setirnya dengan kesal. "Ahhhh kenapa Alesya, kenapa kau tidak bisa melupakan Elvan!" dia terus menyebut nama Elvan dengan kesal.
Ia membuka ponselnya dan melihat jam. "Ohhh baru jam 9, lebih baik aku menghibur diriku dulu, lagi pula daddy belum pulang".
Akhirnya mobilnya pun berhenti di depan sebuah club, Alesya langsung turun dari mobilnya dan langsung masuk kedalam club tersebut.
Ia langsung duduk di sebuah sofa dan memesan sebotol wine, tapi ia hanya meminum satu gelas saja karena ia takut kalau nanti dia akan mabok.
Setelah minum ia langsung beranjak, ia ikut berjoget bersama orang orang yang ada disitu menikmati alunan musik dj.
Jam menunjukan pukul 00.00
Dan Alesya baru beranjak keluar dari club tersebut, ia langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukannya meninggalkan tempat tersebut.
Beberapa saat kemudian akhirnya ia sampai di halaman rumahnya, ia memarkirkan mobilnya di garasi, kemudian ia kan masuk ke dalam rumahnya.
Saat ia masuk semuanya gelap. "Aduhh kok gelap begini sih, bibi!" ia terus meraba raba ke dinding untuk mencari saklar lampu, setelah menemukan ia pun langsung memencet saklar tersebut, dan kembali terang.
"Dari mana saja kamu Alesya!" suara pak Falehfi yang ternyata sedari tadi duduk di ruang tamu.
Alesya mengucek ngucek matanya. "Hahh daddy? tapi kan seharusnya daddy belum pulang, ahh mungkin itu cuma halusinasi." Alesya tidak menghiraukan papahnya, ia langsung beranjak.
Pak Falehfi berdiri dari duduknya. "Alesya!, kamu ini orang tua sedang berbicara malah tidak mendengarkan!!"
Alesya menghentikan langkahnya yang hendak menaiki tangga, ia menoleh ke belakang dan mengucek kedua matanya lagi. "Oh no! itu sungguh daddy?"
Pak Falehfi mendekati Alesya. "Habis dari mana saja kamu, kamu lihat ini sudah jam berapa!?, kamu ini perempuan Alesya tidak baik pulang larut malam seperti ini!". Pak Falehfi sangat emosi, kemudian ia semakin mendekat pada Alesya. "Kamu habis minum!?"
Alesya menggigit bibir bawahnya. "Mmm itu daddy, aku."
"Kamu sudah keterlaluan Alesya!, apa kata teman teman daddy nanti kalau tau kelakuan kamu seperti ini!"
"Maaf daddy, lagi pula ini baru pertama kok aku minum seperti ini." Dengan memasang muka melas.
Pak Falehfi semakin emosi, ia langsung menarik lengan Alesya dan beranjak menaiki tangga. "Daddy akan beri pelajaran buat kamu!"
"Daddy lepaskan!!" Alesya terus berteriak, tapi papahnya tidak menghiraukannya.
Sesampainya di atas mereka langsung masuk ke kamar Alesya, pak Falehfi langsung menarik Alesya ke dalam bathroom.
Ia mengangkat Alesya dan mendudukannya dengan kasar ke dalam bathup, ia langsung menyalakan keran air. "Daddy kurang apa sih Alesya!, apapun yang kamu minta selalu daddy kasih, tapi kamu malah seperti ini!"
Alesya menangis tersedu sedu. "Iya, daddy bisa kasih semua yang aku minta, bahkan seluruh kota ini jika aku minta daddy pun bisa kasih, tapi satu yang gak bisa daddy kasih ke aku, yaitu kasih sayang!, apa pernah daddy menyempatkan waktu buat aku!, apa pernah!" Alesya terus menangis.
Pak Falehfi menatap tajam Alesya. "Kamu itu sudah berani melawan daddy!?, awas saja kamu Alesya kalau sampai kamu melakukan ini lagi." Ia pun beranjak meninggalkan Alesya.
Alesya masih menangis, bajunya sudah basah kuyup terendam air, ia pun beranjak keluar dari kamar mandi.
Tok tok tok.
Terdengar suara ketukan pintu, Alesya langsung bergegas membukakan pintunya.
Terlihat bi Rukma yang berdiri di ambang pintu, ia memegang kedua pundak Alesya. "Nona kenapa basah kuyup seperti ini."
Alesya masih menangis. "Hiks hiks hiks, bi daddy jahat banget sama aku." Ia langsung memeluk bi Rukma.
Bi Rukma mendudukan Alesya di tepi ranjang, kemudian ia menyandarkan kepala Alesya di dadanya dan mengelus kepalanya. "Nona yang sabar ya, tuan hanya emosi sebenarnya tuan itu sayang sekali sama nona."
"Tapi bi, aku kan cuman sekali melakukan ini."
"Sudah sudah, lebih baik nona ganti baju habis itu tidur ini sudah malam."
Alesya mengangguk, ia mengusap pipinya yang basah. "Oke."
Bi Rukma berdiri dari duduknya, ia mengelus lembut puncak kepala Alesya. "Ya sudah, bibi juga mau tidur". Bi Rukma beranjak.
"Good nigt bi."
Bi Rukma menoleh dan tersenyum, kemudian ia langsung keluar dari kamar Alesya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
mampir lagi thot
2021-03-03
1
Mei Shin Manalu
5 like
2021-02-17
2
BELVA
aku jg akan selalu mendukung mu
2021-02-04
2